Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
Ketika semuanya berhenti, Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam dan menenangkan dirinya. Di kursi belakang mobil yang sempit, Wirianto Leng perlu memegang dirinya dengan erat di dalam pelukannya, agar dia tidak jatuh dari kursi. Ada napas Wirianto Leng di sekelilingnya, dan setiap inci dari tubuhnya memiliki suhu tubuh Wirianto Leng.
Yuliana Jian tidak bisa terus berpura-pura bahwa tidak ada yang terjadi, dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan berinisiatif dalam hal-hal seperti ini. Karena Yuliana Jian dan Wirianto Leng tidak berbicara, suasana tenang di mobil membuat Yuliana Jian merasa sedikit malu, dan Yuliana Jian berbisik, "Itu...."
Sebelum dia melanjutkan perkataannya, Yuliana Jian terkejut ketika mendengar suara seraknya, ketika berpikir bagaimana suara serak ini berteriak, raut wajah Yuliana Jian seketika memerah, Yuliana Jian lupa apa yang ingin dia katakan, dia berbisik: "Apakah tadi suaraku sangat keras?"
"Suaramu memang sedikit keras, untung saja, tidak ada orang lain yang lewat, jika ada tajuk berita utama besok adalah kita." Wirianto Leng memeluk Yuliana Jian, dan berkata dengan suara yang rendah: "Lain kali kita akan beralih ke tempat yang lebih kedap suara."
"Uhuk....." Yuliana Jian tidak menyangka Wirianto Leng akan berkata seperti ini, dia tidak bisa menahan dirinya untuk terbatuk dan bertanya: "Masih ada lain kali?"
Wirianto Leng yang awalnya sedang menutup matanya, ketika mendengar pertanyaan Yuliana Jian, dia segera mengernyitkan alisnya, membuka matanya dan menatap Yuliana Jian, dan bertanya: "Apakah kamu tidak menginginkannya? Apakah tadi kamu ada yang tidak puas?"
Yuliana Jian segera menggelengkan kepalanya: "Tidak."
Setelah Yuliana Jian berkata seperti itu, dia segera melebarkan matanya, wajahnya memerah, apa yang sedang dia katakan?
Wirianto Leng tertawa, senyumannya yang sekarang berbeda dengan ekspresi dingin sebelumnya, sebelumnya jika Wirianto Leng tersenyum, sama sekali tidak terasa dia tersenyum dari dasar hatinya, tetapi senyuman Wirianto Leng yang sekarang, terasa sangat hangat.
Melihat senyuman Wirianto Leng, Yuliana Jian tidak bisa menahan dirinya untuk tersenyum, dia berbalik dan membenamkan wajahnya yang merah ke dada Wirianto Leng, dan bergumam: "Aku mengatakan hal-hal yang bodoh lagi."
Wirianto Leng dengan lembut memeluk Yuliana Jian, mengangkat tangannya dan dengan lembut mengelus rambut Yuliana Jian, dan berkata sambil tersenyum: "Meskipun terdengar sedikit bodoh, tapi aku sangat senang kamu bisa mengakui kekuatanku. Sebenarnya kamu juga hebat, kamu terasa sangat nikmat, jika orang itu bukan kamu, aku sama sekali tidak akan merasa seperti itu."
"Jangan berkata seperti itu lagi." Yuliana Jian tersipu, dan memotong perkataan Wirianto Leng dengan malu.
Wirianto Leng tersenyum sambil memeluk Yuliana Jian, dan tidak berkata apa-apa lagi, dia hanya memeluk Yuliana Jian dan tersenyum.
"Dan jangan tersenyum lagi....." Yuliana Jian tersipu, dan bergumam dengan pelan.
Wirianto Leng tersenyum dan berkata: "Kamu tidak memperbolehkan aku berbicara, dan juga tersenyum, bukankah kamu harus melakukan sesuatu?"
Yuliana Jian segera mengangkat kepalanya dan mencium bibir Wirianto Leng, dia tersipu dan tidak bisa menahan dirinya untuk tersenyum, sambil bersandar pada bibir Wirianto Leng, dia tersenyum dan berkata, "Ini hadiahmu."
Wirianto Leng menyipitkan matanya, dengan lembut memegang wajah Yuliana Jian, dan perlahan-lahan memperdalam ciuman itu, lalu berkata: "Ini tidak cukup......"
Wirianto Leng benar-benar orang yang sangat pandai belajar, hanya dalam waktu singkat, Wirianto Leng telah berubah dari seorang pemula menjadi seorang yang pandai mencium. Yuliana Jian terengah-engah oleh ciuman Wirianto Leng, tetapi tubuhnya terlalu lelah, Yuliana Jian bergegas untuk menghentikan ciuman Wirianto Leng sebelum dia tidak bisa menahan dirinya untuk mencium Wirianto Leng, dan berbisik: "Jangan lanjutkan lagi, kalau tidak kita akan benar-benar menjadi tajuk berita utama."
"Ini baru permulaan." Wirianto Leng menjawab sambil tersenyum, sambil dengan lembut mencium sudut bibir Yuliana Jian.
Yuliana Jian mendorong Wirianto Leng: "Jangan lanjutkan lagi....masih ada banyak hal yang harus dilakukan."
Wirianto Leng dengan rakus mencium sudut bibir Yuliana Jian, dan berkata sambil tersenyum: "Pakailah pakaianmu, aku akan membawamu ke suatu tempat."
"Kemana?" tanya Yuliana Jian dengan bingung.
Wirianto Leng menunjuk pakaian Yuliana Jian yang berada di sudut, dan berkata sambil tersenyum: "Apa pun yang akan kamu lakukan, sebelumnya kamu harus mandi, dan mengganti pakaian terlebih dahulu."
Yuliana Jian mengerutkan bibirnya, menundukkan kepalanya yang memerah, dan mengambil pakaiannya yang terletak di sudut. Setelah Yuliana Jian mengenakan pakaiannya, dia menyadari bahwa pakaiannya sobek terlalu banyak, dan beberapa kancing terlepas, sama sekali tidak bisa memakainya. Setelah Yuliana Jian mengenakan pakaiannya, dia harus mengenakan jaket Wirianto Leng, untuk menutupi tubuhnya.
Yuliana Jian segera mengerutkan keningnya dan menatap Wirianto Leng yang sedang duduk di kursi pengemudi, dia berbisik: "Walaupun kemarin aku sangat agresif, aku tidak akan agresif sampai merobek pakaianku. Jelas-jelas kamu yang lebih agresif, tetapi malah menyalahkan aku memaksamu."
Telinga Wirianto Leng memerah, dia memalingkan wajahnya, dan berkata: "Tidak perlu memikirkan hal sedetail itu, duduk yang benar..."
Yuliana Jian segera bangkit, dan bersiap untuk duduk di kursi samping pengemudi. Wirianto Leng menoleh dan menatap Yuliana Jian, lalu tesenyum: "Apa yang kamu lakukan?"
Yuliana Jian menunjuk kursi samping pengemudi: "Aku ingin duduk di kursi samping pengemudi."
"Tidak, duduk di belakangku saja." kata Wirianto Leng: "Posisi itu yang paling aman."
"Iya." jawab Yuliana Jian, dan dengan patuh dia duduk di kursi mobil di belakang Wirianto Leng, lalu memakai sabuk pengaman.
Ketika mobil mulai berjalan, Yuliana Jian melihat ke luar jendela, dan menyaksikan mobil melaju keluar dari gang, orang-orang di sekitarnya perlahan-lahan menjadi banyak, setelah jalan yang dikenalnya muncul di depannya, Yuliana Jian akhirnya kembali ke kenyataan. Apa yang baru saja terjadi di antara dia dan Wirianto Leng, terlihat seperti mimpi. Meskipun dia menyukai Wirianto Leng, dia juga pernah memiliki perasaan untuk memilikinya, dia bahkan pernah membayangkan, bagaimana jadinya jika dia berpacaran dengan Wirianto Leng.
Saat itu Yuliana Jian tidak menyangka, bahwa semua ini akan terjadi, dan kejadiannya berlalu dengan cepat. Pada saat dia masih belum siap, ternyata Wirianto Leng sudah bersama dengannya, dan sudah melakukannya dnegannya. Tubuhnya masih tersisa bau yang ditinggalkan oleh Wirianto Leng, telinganya masih tertinggal suhu bibir Wirianto Leng, jantungnya masih berdetak dengan kencang karena kejadian sebelumnya.
"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Wirianto Leng mengendarai mobil, sambil menatap Yuliana Jian yang duduk di belakangnya lewat kaca spion tengah.
Yuliana Jian berkata dengan pelan: "Aku sedang berpikir, ini semua seperti sebuah mimpi."
Wirianto Leng tidak mengatakan apa-apa, dia mengatup bibirnya dengan erat, dia juga berpikir ini adalah sebuah mimpi. Dia melirik ponsel di sampingnya, dia tahu bahwa mimpi ini tidak akan bertahan lama, hanya dengan sebuah panggilan telepon, sudah dapat membawa mereka kembali ke kenyataan, tetapi dia ingin tinggal di mimpi ini lebih lama.
Wirianto Leng mengendarai mobil ke sebuah daerah kecil, hanya daerah perumahan yang sangat biasa. Saat memasuki daerah ini, Yuliana Jian bisa melihat seorang paman mengenakan pakaian olahraga yang sedang berjalan-jalan dengan anjingnya. Yuliana Jian tidak menyangka Wirianto Leng akan datang ke tempat ini, dan bertanya dengan bingung: "Mengapa kita datang ke sini?"
Wirianto Leng tersenyum dan berkata, "Aku punya rumah di sini, ketika aku sedang dalam suasana hati yang buruk, aku akan datang ke sini untuk duduk sebentar dan melihat kehidupan orang lain, aku merasa sangat nyaman dan suasana hatiku menjadi tenang. Rumah itu bukan atas namaku, sementara ini tidak ada orang yang akan menemukannya, di sini sangat aman dan terpencil. Tidak ada orang yang akan menyangka, bahwa aku akan tinggal di sini. "
Yuliana Jian mengangguk: "Memang tidak akan ada orang yang menyangkanya."
Wirianto Leng memarkirkan mobilnya, mengeluarkan sebuah masker dan memberikannya kepada Yuliana Jian sambil tersenyum: "Pakai masker ini, dan kita akan turun dari mobil."
Yuliana Jian segera mengambil maskernya dan mengikuti Wirianto Leng keluar dari mobil. Sebelum keluar dari pintu mobil, Yuliana Jian merasa kakinya lemas, dan dia hampir jatuh ke tanah, kakinya terasa sangat pegal dan lemas, dan dia tidak bisa merasakan tenaganya sama sekali. Untung saja Wirianto Leng tiba-tiba bergegas ke sisinya dan memapahnya.
"Kenapa?" Wirianto Leng juga mengenakan masker, tetapi masih bisa melihat dia mengerutkan keningnya, dan bertanya dengan khawatir.
Wajah Yuliana Jian memerah, dan dia bergumam pelan, "Tubuhmu sangat kuat, dan bisa berjalan dengan cepat. Tubuhku tidak sekuat dirimu, kakiku sangat lemas......"
Yuliana Jian berkata sambil mengecilkan suaranya, lalu dengan kesal dia menatap Wirianto Leng: "Semua salahmu!"
Wirianto Leng tidak bisa menahan tawanya: "Ternyata seperti itu, aku lupa kamu jarang berolahraga. Kalau begitu, agar kamu dapat memaafkanku, aku akan memelukmu masuk ke dalam rumah."
Wirianto Leng benar-benar ingin memeluk Yuliana Jian. Yuliana Jian segera menghindar: "Apa yang kamu lakukan? Jika kamu memelukku, bukankah akan terlihat aneh di mata orang-orang. Aku bisa jalan sendiri, tapi....."
Yuliana Jian mengulurkan tangannya dan berbisik dengan kepala menunduk, "Kamu harus menggandeng tanganku."
Wirianto Leng menyipitkan matanya, dan tersenyum. Wajahnya tertutup setengahnya, dan hanya menunjukkan alisnya. Yuliana Jian hanya bisa melihat mata Wirianto Leng, yang menatapnya dengan lembut. Kemudian Wirianto Leng mengulurkan tangannya, menggoyang-goyangkan sepuluh jari Yuliana Jian, dan mengangguk: "Baiklah, aku akan menggandengmu. Jika kamu ingin jatuh, jatuh saja padaku, dan aku akan memapahmu."
Yuliana Jian mengangkat kepalanya dan menatap Wirianto Leng, lalu mengangguk, lalu memegang tangan Wirianto Leng, dan berjalan ke dalam bangunan. Baru saja memasuki lift, ada beberapa orang masuk satu demi satu, Wirianto Leng dan Yuliana Jian hanya bisa berdekatan untuk memberikan ruang bagi orang lain.
Novel Terkait
See You Next Time
Cherry BlossomLove And War
JaneMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaPenyucian Pernikahan
Glen ValoraTakdir Raja Perang
Brama aditioAir Mata Cinta
Bella CiaoMenantu Hebat
Alwi GoEternal Love
Regina WangCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia