Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
Melvin memandang ekspresi Yuliana Jian dan mengerutkan kening bertanya dengan suara rendah, "Kenapa? Penjelasanku salah?"
Yuliana Jian dengan cepat menggelengkan kepalanya dan berbisik:"Tidak, kamu menjelaskannya dengan baik dan itu agak terlalu bagus, yang membuat ibu sedikit malu."
Melvin mengerutkan kening ketika mendengar kata-kata Yuliana Jian, memiringkan kepalanya dan mengulangi:"Bu?"
Yuliana Jian sedang mengkhawatirkan Wirianto Leng, untuk sesaat tidak memperhatikan apa yang dikatakan Melvin berulang kali. Yuliana Jian pusing hingga mengerutkan kening dan mendesah. Tiba-tiba dia mendengar Wirianto Leng memanggil namanya dengan suara rendah. Yuliana Jian segera berdiri dan berkata kepada Melvin dan Melly Jian:"Kalian pergi dulu, aku harus merawat ayah kalian."
Melly Jian memiringkan kepalanya, mengerjapkan matanya, dan berkata sambil tersenyum, "Aku juga bisa menjaga Ayah dan Melly ingin tetap bersama."
Yuliana Jian memegangi dahinya dan berkata dengan sedikit malu: "Kalian ... kalian belum bisa mengurusnya. Kalian keluar dengan cepat, kalau tidak aku akan mengurangi jajanan kalian!"
Yuliana Jian benar-benar takut Wirianto Leng akan memiliki reaksi aneh lagi, nantinya apakah dia masih bisa menjadi manusia di depan kedua anaknya? Jadi Yuliana Jian dengan tegas membiarkan Melly Jian dan Melvin pergi.
Ketika Melly Jian mendengar kata-kata Yuliana Jian, dia mengerutkan bibirnya dan bergumam:"Ibu pilih kasih, ketika kamu melihat ayah, kamu tidak perduli tentang aku."
Yuliana Jian menghela nafas dan berkata kepada Melly Jian: "Aku juga merasa bahwa setelah kamu menemukan ayah, kamu jadi tidak beres."
Melly Jian mendengus, segera mengambil tangan Melvin dan membuang wajahnya dengan kencang, dengan sangat marah berkata:"Kakak, kita pergi, jangan perduli dengan ibu jahat yang hanya ingat suami tapi lupa anak."
Setelah Melly Jian selesai berbicara, dia dengan cepat menarik Melvin berlari keluar ruangan dengan cepat. Begitu dia meninggalkan kamar, Melly Jian berdiri di dekat pintu dan berbisik, "Ampun ya, dulu ibu hanya punya seorang anak yaitu aku, sekarang harus merawat ayah dan kamu. Sepanjang pagi hanya bicara beberapa patah kata dengank, kupikir ketika menemukan ayah, akan ada orang yang merawat ibu dan ibu akan lebih baik kepadaku. Sekarang modal pun hilang, rugi Bandar!
Melvin melepaskan tangan Melly Jian dan berkata dengan suara dingin: "Emosi dia tidak terlalu baik."
Melly Jian mengangguk, mengerutkan kening dan mengeluh: "Emosinya sangat buruk dan dia sering menghukum saya. Sekarang kamu baru saja bertemu dengannya, dia belum punya waktu untuk mengaturmu. Kamu tunggu beberapa hari lagi, kamu pasti juga akan dihukum. Jadi kamu lebih baik menemukan orang tua angkatmu dan segera pergi. Emosinya sangat buruk, kamu tidak akan tahan."
Melvin melirik Melly Jian: "Mengapa kamu tidak pergi?"
Melly Jian berkedip dan berkata dengan tergesa-gesa, "Aku ... aku karena ... karena ... dia ibu aku... aku tidak bisa pergi. Jika aku pergi, dia akan sedih."
Melvin mendengarkan Melly Jian dan menatap Melly Jian. Melly Jian ketakutan oleh mata Melvin dan segera mundur selangkah berbisik, "Mengapa kamu membuatku takut?"
Melvin mengerutkan kening, tidak banyak bicara dan berjalan langsung ke kamarnya. Melly Jian segera mengikuti Melvin dan berkata dengan tergesa-gesa, "Siapa itu, apakah kamu benar-benar ingin pergi, aku bantu kamu mengepak barang ya? Aku akan bawakan kamu dua potong makanan ringan untuk makan di perjalanan. Atau kalau tidak ... kalau tidak aku juga membagikan susu untuk kamu! "
Yuliana Jian melihat suara kedua anak itu perlahan pergi, dia mengangkat kepalanya, mengerutkan kening mendesah dan berbisik pada dirinya sendiri: "Melly ini benar-benar dimanjakan oleh aku."
“Yuliana, apa kamu di luar?” Wirianto Leng membisikkan nama Yuliana Jian lagi.
Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam, tidak lagi memikirkan hal lain, mengangguk dan berbisik, "Oh, aku, aku di luar."
Setelah Yuliana Jian selesai berbicara, dia menundukkan kepalanya, membuka pintu kamar mandi, dan berjalan ke kamar mandi. Wirianto Leng berdiri di sebelah wastafel, melambai ke Yuliana Jian, dan berkata sambil tersenyum, "Ini masalah kamu lagi."
"Um ..." Yuliana Jian menjawab dan segera berjalan ke sisi Wirianto Leng, mengangkat tangannya dan meraih tangan Wirianto Leng dan meletakkan Wirianto Leng di bahunya.
Yuliana Jian lalu dengan penuh semangat membantu Wirianto Leng keluar dari kamar mandi selangkah demi selangkah, keduanya terlalu berdekatan, tubuh mereka berdekatan, dan napas mereka terjerat. Ketika Yuliana Jian membantu Wirianto Leng kembali ke tempat tidur, wajah Yuliana Jian memerah lagi.
Yuliana Jian bisa merasakan betapa merah wajahnya sekarang, karena sudah terasa panas. Yuliana Jian merasa bahwa dia sangat memalukan sekarang, tadi malam dia mengatakan kepada Wirianto Leng bahwa keduanya tidak punya hubungan dan tidak ada yang tidak bisa bertahan hidup. Kemudian dia memerah seperti ini sekarang, seolah-olah semua kejadian tadi malam berubah menjadi lelucon.
Yuliana Jian benar-benar merasa terlalu memalukan!
“Ada apa denganmu?” Wirianto Leng memandang Yuliana Jian dan bertanya sambil tersenyum: “Apakah terlalu panas? Jika terlalu panas, buka saja jendelanya.”
Yuliana Jian mendengar kata-kata Wirianto Leng dan langsung menatap ke arah Wirianto Leng, menurutnya bukankah Wirianto Leng agak aneh? Jelas-jelas dia yang bereaksi duluan dan membuatnya risih, mengapa dia seperti baik-baik saja dan sebaliknya dirinya yang salah.
Yuliana Jian tidak bisa tidak berpikir: Mengapa saya tidak melihat itu sebelumnya, Leng Wirianto ini adalah orang yang agak jahat?
Yuliana Jian memikirkan hal ini, tetapi tidak bisa menahan diri: bahkan jika dia sangat jahat, keluarga Leng memiliki dasar untuk menjadi orang jahat, terlalu tidak berguna jika aku berbelit-belit di sini.
Yuliana Jian memikirkan hal ini dan tidak bisa menahan emosi: "Aku tidak panas sama sekali."
Wirianto Leng berkata sambil tersenyum: "Kamu bilang tidak panas maka tidak panas, tadi ..."
Yuliana Jian mengerutkan kening dan berkata, "Aku tahu barusan itu adalah reaksi normal para pria, aku tidak peduli tentang itu."
Wirianto Leng tidak bisa menahan tawa, setelah beberapa saat Wirianto Leng melihat Yuliana Jian mengerutkan kening dengan jengkel, Wirianto Leng hanya 2 kali terbatuk ringan karena tidak bisa menahan tawa, berbisik kepada Yuliana Jian. : "Aku tidak membicarakan ini, aku mengatakan bahwa Melly Jian dan Melvin baru saja di sini?"
Yuliana Jian segera menggigit bibirnya, dia menarik napas dalam-dalam dan diam-diam melirik dinding di sebelah, diam-diam memperkirakan seberapa besar tenaga yang dibutuhkan agar bisa tabrak dinding hingga mati dengan 1 kali tabrakan. Bisakah dia lebih memalukan hari ini? Masih bisa?
Yuliana Jian benar-benar malu dan sekarat saat ini, tetapi memikirkan Melly Jian dan Melvin, Yuliana Jian menggertakkan giginya lagi dan menahan segalanya. Mengambil keputusan yang kuat yaitu tetap harus hidup.
Yuliana Jian menggertakkan giginya dan menjawab: "Ya, mereka tadi di sini. Tapi mereka baru saja pergi lagi."
Wirianto Leng mengangguk sambil tersenyum: "Kita sekarang dapat berbicara tentang reaksi tadi."
Yuliana Jian tiba-tiba mendongak dan menatap Wirianto Leng. Dia tidak bisa mengatakan sepatah kata pun sekarang. Dengan kata lain, Yuliana Jian bahkan tidak tahu harus berkata apa. Kapan Wirianto Leng menjadi begitu buruk?
Wirianto Leng tiba-tiba berkata kepada Yuliana Jian dengan tulus: "Maaf, meskipun tubuh lelaki itu terkadang sulit dikendalikan, tetapi tetap saja tidak sopan kepada kamu. Saya harap kamu bisa memaafkan aku."
Yuliana Jian tiba-tiba mendengar permintaan maaf tulus Wirianto Leng. Dia benar-benar terkejut. Dia mengedipkan matanya segera dan memiringkan kepalanya untuk melihat Wirianto Leng. Dia bertanya dengan suara rendah: "Kamu meminta maaf kepada aku?"
Wirianto Leng mengangguk dan berkata sambil tersenyum: "Ya, maaf."
Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam, dan kemudian hanya bergumam, "Tidak, itu tidak masalah."
Untuk pertama kalinya, Yuliana Jian mendengar permintaan maaf serius Wirianto Leng dan itu untuk hal yang memalukan, Meskipun Yuliana Jian merasa canggung di hatinya, apa yang bisa Yuliana Jian katakan selain mengatakan "Tidak apa-apa"?
Wirianto Leng mengangguk sambil tersenyum: "Kamu bisa memaafkan aku, aku bahagia. Tapi setelah itu, aku khawatir aku akan terus menyusahkan kamu untuk merawat aku. Jika ada respon tidak sopan dari aku, aku harap kamu tidak akan keberatan."
Yuliana Jian segera mengerutkan bibirnya dan mengerutkan kening pada Wirianto Leng. Dia merasa bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Wirianto Leng benar-benar menjadi jauh lebih baik. Kalimat singkat tentang dirinya ini setara dengan memblokir semua jalannya. Jika dia tidak mau terus merawat Wirianto Leng, itu adalah orang yang pelit. Jika Wirianto Leng memiliki reaksi dalam proses merawat Wirianto Leng, maka dia tidak dapat peduli, karena Wirianto Leng telah memberitahu sebelumnya.
Yuliana Jian berulang kali mempertimbangkan antara menolak untuk merawat Wirianto Leng dan terus merawat Wirianto Leng. Tepat ketika Yuliana Jian merasa bahwa dia sudah malu total sampai tingkat ini, bahkan jika harus terus merasa malu dengan mengatakan bahwa dia benar-benar keberatan tinggal bersama Wirianto Leng dan tidak ingin terus merawat Wirianto Leng, seharusnya juga tidak masalah.
Yuliana Jian bersiap untuk menolak Wirianto Leng dan membiarkan Wirianto Leng dengan cepat menemukan pengasuh untuk merawatnya.
Wirianto Leng tiba-tiba bergumam sedikit dengan sedih: "Sesungguhnya jika kamu merasa canggung, kamu bisa saja tidak merawat aku. Lagi pula, kita telah berhubungan sebelumnya dan memiliki hubungan yang sangat dekat. Hubungan ini mungkin masih dapat mempengaruhi kamu, membuatmu tidak bisa berinteraksi dengan aku seperti orang biasa. Aku juga tahu bahwa masa lalu tidak akan mudah dilupakan seperti yang kamu katakan."
Jika tidak merawatnya, artinya masih terus memikirkan masa lalu, masih terus menyukainya Wirianto Leng?
Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam, mengerutkan kening dan hanya bisa mengertakkan giginya berbisik: "Tidak, aku sudah lupa hal sebelumnya, aku bisa terus merawatmu."
Ketika Wirianto Leng mendengar kata-kata Yuliana Jian, dia tersenyum kecil dengan sedih, lalu mengangkat kepalanya memperhatikan Yuliana Jian mengangguk dan berkata sambil tersenyum:"Kalau begitu repotin kamu."
Yuliana Jian menggelengkan kepalanya, bersikap sudah kepalang tanggung, berkata dengan nada berat:"Tidak masalah. Apa yang ingin kamu lakukan?"
Wirianto Leng sedikit mengernyit, dengan ekspresi malu: "Tidak apa-apa?"
Yuliana Jian mengerutkan kening dan melanjutkan: "Kamu katakan, tidak perlu ditahan."
Yuliana Jian benar-benar sudah kepalang basah, toh sudah sangat memalukan, Yuliana Jian tidak percaya masih ada hal lain yang bisa membuatnya semakin malu.
Wirianto Leng mengangkat tangannya dan menunjuk ke punggungnya: "Ini sedikit gatal, bisakah kamu membantu?"
Ketika Yuliana Jian mendengar kata-kata Wirianto Leng, wajahnya langsung tertekuk.
Dia salah, yang membuatnya lebih sulit dan lebih memalukan, memang ada!
Novel Terkait
Mendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiKembali Dari Kematian
Yeon KyeongCinta Yang Dalam
Kim YongyiYou're My Savior
Shella NaviMy Cold Wedding
MevitaCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia