Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 116 Dia Tidak Mati

Yuliana Jian duduk di ruang interogasi, dia menggenggam erat tangan, dengan agak panik menghindari lampu yang menyoroti dirinya. Setelah Yuliana Jian dikurung ole hAugust Leng, Yuliana Jian sekarang sangat takut dengan lampu yang langsung menyorot padanya.

Sebuah suara yang dingin dengan nada berat berkata:”Yuliana Jian, di manakah kamu berada pada bulan ini tanggal 15?”

Yuliana Jian mengernyitkan dahi, saat itu seharusnya dia sudah dikurung oleh August Leng, tetapi dia tidak tahu harus menyampaikannya kepada polisi atau tidak. Sebelum bertemu Wirianto Leng, Yuliana Jian memutuskan untuk tidak mengatakan apapun.

Yuliana Jian berkata dengan pelan:”Sebelum pengacaraku datang, aku takkan mengatakan apapun.”

Suara dingin sedikita gelisah:”Kami menemukan sidk jarimu di tempat Acton Xu dicelakai, juga ada saksi mata, apa lagi yang masih bisa kamu sembunyikan? Lebih baik akui segalanya, tidak ada baiknya untukmu!”

Acton Xu? Siapa itu? Bukankah dia ditangkap karena membunuh August Leng?

Yuliana Jian mengangkat kepala dengan tidak tahan, wajahnya penuh kekagetan melihat polisi yang berada di tempat gelap. Polisi melihat keraguan Yuliana Jian, segera berkata:”Kamu tidak kenal Acton Xu? Julukan dia adalah A, apakah kamu ingat?”

“A?” Yuliana Jian mengulang dengan nada rendah.

Yuliana Jian masih ingat A, A bukankah peretas yang selalu bekerja untuk Wirianto Leng? Mengapa mengatakan dia membunuh A? Bagaimana kejadiannya? Dia sama sekali belum pernah melihat wajah A.

“Semua bukti sangat kuat, lagipula kamu memiliki alasan kuat untuk membunuh orang. Yuliana Jian, jika menolak untuk mengakui, pada akhirnya yang rugi adalah kamu sendiri. Lebih baik kamu segera akui semuanya, mungkin masih bisa dihukum seumur hidup. Jika terus berlanjut seperti ini, kemungkinan besar adalah hukuman mati. Yuliana Jian, kamu masih muda, mengapa tidak memberikan 1 kesempatan untuk bertobat bagi dirimu sendiri?” Seorang polisi terus berkata dengan nada dingin.

“Apa? Aku tidak mengerti, aku tidak bunuh dia! Bukan aku! Aku selama ini terus dikurung orang!” Yuliana Jian menjadi bingung karena ditanya terus oleh polisi, dia tidak mengerti apa yang terjadi, bagaimana mengakuinya?

Polisi mendehem kecil, berkata dengan pelan:”Apakah perlu kuulangi sekali proses kejahatanmu? Kamu pada awal tahun ini, berdasarkan petunjuk dari Wakil Manager JM Corporation Alan Lee, kamu pergi ke keluarga Leng untuk membantu Wirianto Leng yang cacat untuk membuat bayi buatan. Ketika Wirianto Leng bangun, kamu mendekatinya, kemudian menggunakan video adikmu yang memalukan yang dipegang oleh Michael Chu sebagai alasan, mengetahui banyak data bisnis Wirianto Leng berada pada A, yaitu korban pembunuhan Acton Xu sang peretas. Kamu dan Alan Lee sepakat, kamu menghubungi A untuk mencuri data, dia memberikanmu bayaran sebesar 300 juta, bahkan akan mengirimmu ke luar negeri. Tetapi ketika kamu pergi mengambil data dari Acton Xu, terjadi pertengkaran, kamu lalu membunuhnya.”

Yuliana Jian menggelengkan kepala, berkata dengan rendah:”Aku, aku sama sekali tidak tahu siapa Alan Lee! Laigpula aku tidak bunuh Acton Xu, semua ini palsu.”

Seorang polisi mendehem pelan:”Di lokasi Acton Xu terbunuh, ada sidik jarimu pada belati yang jatuh, lagipula kami menemukan sebuah disk di mobil yang tadi kamu bawa, ada banyak data MITH Company. Adikmu Sally Jian juga mengakui video dia bersama Michael Chu direkam atas pengaturanmu, dengan tujuan agar kamu memiliki alasan untuk mengetahui keberadaan A. Kalian sebelumnya sudah tahu Wirianto Leng memiliki seorang ahli computer, tetapi tidak pernah tahu di mana A berada, sehingga kalian meminjam masalah ini, memanfaatkan ketika A masuk ke komputer Michael Chu, untuk melacak lokasi A, kemudian menemukan data asli dirinya, kemudian kamu mempergunakan status sebagai istri Wirianto Leng pergi bertemu dengan A, kemudian membunuh A yaitu Acton Xu.”

Polisi berhenti sembari melihat ekspresi Yuliana Jian, kemudian lanjut berkata:”Kemudian Alan Lee mendadak menyesal karena takut dengan kekuasaan keluarga Leng, sehingga kamu tidak mendapatkan bayaran, kamu hanya bisa berpura-pura mati kemudian bersembunyi, mendadak muncul hari ini, kami sudah memeriksa tempat persembunyianmu selama ini.”

Yuliana Jian menggelengkan kepala:”Ini tidak benar, aku tidak berbuat begitu. A seorang pria, bagaimana mungkin aku bisa membunuhnya? Aku sama sekali tidak memiliki tenaga yang cukup. Lagipula selama ini aku……”

Yuliana Jian mendadak diam, dia menahan diri untuk tidak mengatakan ‘aku selama ini dikurung terus oleh August Leng.”

Polisi menarik nafas panjang:”Yuliana Jian kamu sekarang berdebat seperti ini sama sekali tidak berarti, apakah kamu tidak tahu A adalah orang cacat? Kedua kakinya cacat, duduk terus di kursi, sehingga kamu memiliki kesempatan membunuhnya.”

“Aku tidak melakukannya……” Yuliana Jian menggelengkan kepala dengan panik.

Yuliana Jian merasa dirinya sedang mimpi buruk saat ini, mengapa semua masalah jadi terbalik? Yuliana Jian yakin dirinya tidak membunuh A, bahkan tidak tahu A seperti apa orangnya, mengapa melemparkan kematian A padanya? Ditambah Sally Jian memberikan pernyataan seperti itu, Sally Jian membencinya, akan menjebaknya, Yuliana Jian sama sekali tidak heran, tetapi mengandalkan Sally Jian sendiri tidak mungkin mampu mengutarakan perkataan yang kebetulan sekali bisa mencelakainya.

Lagipula bagaimana Sally Jian mengetahui masalah video ini?

Yakin ada orang yang sangat berkuasa yang sengaja mencelakainya, apakah August Leng? Tetapi bukankah August Leng telah dibunuhny? Apakah August Leng mengatur segalanya sebelum meninggal? Jadi……apakah Nyonya Tua Leng? Tetapi Wirianto Leng adalah cucunya, Mengapa dia melakukan ini?

Yuliana Jian menekan ujung bibir, menarik nafas panjang, dia memelototi polisi yang bersembunyi di tempat gelap, berkata dengan pelan:”Aku tidak akan mengatakan apapun, aku akan menunggu pengacaraku, lagipula aku ingin bertemu Wirianto Leng. Aku tidak akan berkata apapun sebelum bertemu mereka.”

Tadi Yuliana Jian saking kagetnya sehingga mengatakan beberapa kata, tetapi sekarang dia menyadari semua ini bermasalah, walaupun hatinya kacau, tetapi Yuliana Jian tetap memutuskan untuk tidak berbicara. Dia akan menunggu Wirianto Leng, Wirianto Leng pasti akan mempercayainya, Wirianto Leng pasti akan membantu membersihkan tuduhannya.

“Kamu begitu keras kepala, pada akhirnya yang akan menderita adalah dirimu sendiri.” Polisi selesai berkata dengan dingin, lalu meninggalkan tempat.

Yuliana Jian melihat polisi pergi, dia dengan tegang menggenggam tangannya, sekarang otaknya kacau. Dia baru saja melarikan diri dari kurungan August Leng, mengapa mengatakan dia bunuh orang? Siapa yang menjebaknya?”

Yuliana Jian mengernyitkan dahi memikirkan msalah ini berulang kali. Dia samar-samar merasa apa yang disampaikan polisi tentang proses dan alasan pembunuhan yang dia lakukan agak mirip dengan rencana yang dilakukan August Leng terhadapnya, semuanya adalah data pencurian, semuanya juga sama akan mengakibatkan Wirianto Leng kehilangan jabatannya. Hanya saja kali ini dia bukan bidak caturnya, dia menjadi salah satu korban jebakan.

Setelah kejadian ini, dia dan Wirianto Leng akan menderita banyak kerugian, jika August Leng masih hidup, sudah pasti August Leng akan mendapatkan paling banyak manfaat, pasti August Leng yang mengatur segalanya, hanya saja kali ini perencanaannya jauh lebih sempurna.

Tetapi sekarang dia sudah dijebak sebagai pembunuh, keadaan Wirianto Leng juga pasti sangat berbahaya. Terpikirkan hal ini, Yuliana Jian semakin cemas, dia mengkhawatirkan keadaan Wirianto Leng.

Yuliana Jian menunggu dengan tidak tenang di tengah kecemasan dan kepanikannya. Dia bagaikan burung gereja yang dibutakan matanya, meringkuk di pojok pada jebakan yang diatur oleh orang lain, takut dirinya bergerak sedikit saja akan menyentuh senjata rahasia yang akan mematikan dirinya dan Wirianto Leng.

Tidak tahu setelah tunggu berapa lama, pintu ruang interogasi kembali terbuka.

Yuliana Jian melihat Wirianto Leng berjalan perlahan-lahan dari luar, Yuliana Jian tahu dirinya hanya tidak bertemu beberapa hari dengan Wirianto Leng, tetapi ketika bertemu dengannya lagi, terasa seperti sudah bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup mereka baru ketemu kembali.

Wirianto Leng masih tampan seperti dulu, alis tebal, hidung tegak, bibir tipis, mata phonixnya sedikit naik ke atas, tetapi pandangannya tidak lagi hangat saat melihat Yuliana Jian, berubah menjai dingin menusuk tulang.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu