Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 353 Rumah yang Hangat
Meskipun Yuliana Jian sudah lama menduga bahwa tempat Wirianto Leng membawanya, mungkin sangat jauh ke utara. Tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa Wirianto Leng akan benar-benar membawanya ke Kutub Utara, dan ketika dia melepas penutup matanya, dia melihat pemandangan yang indah, dan Yuliana Jian benar-benar terkejut.
Yuliana Jian tidak bisa menahan dirinya untuk melepas sarung tangannya dan mengulurkan tangannya, dia ingin mengangkat tangannya untuk menyentuh cahaya yang berkilauan, tetapi ketika dia baru mengulurkan tangannya, tangannya segera dipegang oleh Wirianto Leng. Wirianto Leng menoleh untuk melihat Yuliana Jian, dia memegang tangan Yuliana Jian, mengerutkan kening dan bertanya, "Kenapa kamu tiba-tiba melepaskan sarung tanganmu?"
Yuliana Jian tersenyum dan mengangkat kepalanya, melirik langit di atas kepalanya dan tersenyum dan berkata, "Rasanya aku bisa menyentuhnya dengan tanganku, jadi aku benar-benar ingin menjangkau dan menyentuhnya."
Setelah Yuliana Jian selesai berbicara, dia tersenyum dan melompat dua kali, dan berkata sambil tersenyum: "Aku pernah melihat seseorang menulis catatan perjalanan sebelumnya, dia mengatakan betapa indahnya alam dan betapa cantiknya aurora itu. Bagiku yang tidak suka bepergian, aku merasa ini adalah omong kosong. Apa yang bagus dari aurora? Bukankah hanya cahaya? Aku mengguncang senterku dua kali di rumah, dan rasanya jauh lebih menarik daripada aurora. Tetapi ketika aku benar-benar melihatnya, ini benar-benar sangat berbeda......sangat cantik......"
Wirianto Leng memeluk Yuliana Jian yang melompat seperti kelinci, lalu berkata sambil tersenyum: "Melihatmu sangat menyukai tempat ini, aku juga merasa sangat bahagia...."
Yuliana Jian tersenyum dan menoleh terhadap Wirianto Leng: "Hm, perencanaanmu sangat baik, aku sangat puas. Tetapi kamu jangan mengira perencanaanmu kali ini baik, dan kamu akan merencakan tempat-tempat yang aneh di masa depan, aku tidak ingin melihat diriku berada di samping gunung berapi pada saat aku melepas penutup mataku."
Wirianto Leng memiringkan sudut bibirnya, dan tersenyum sambil mengangguk: "Jangan khawatir."
Yuliana Jian tersenyum dan berkata: "Hm, aku akan menantikan rencana berikutnya. Jika dipikirkan seperti ini, sebenarnya jika aku benar-benar pergi ke Afrika untuk melihat migrasi hewan yang hebat, itu juga sangat baik, banyak hal yang jika aku lakukan sendiri, aku akan merasa bosan, tetapi sangat berbeda ketika melihat foto-foto dan memiliki ide-ideku sendiri. Jadi kamu tidak perlu terlalu khawatir di masa depan, aku merasa kemampuan reseptifku jauh lebih kuat sekarang, dan seharusnya aku dapat menerima lebih banyak tempat."
Setelah Yuliana Jian berkata, dia melihat perubahan aurora, dia segera berteriak dan melompat kegirangan. Wirianto Leng melihat ekspresi bahagia Yuliana Jian dan tidak bisa menahan tawanya. Yuliana Jian terus melihat aurora, Wirianto Leng harus membujuknya beberapa kali sebelum dia mau pergi.
Duduk di kereta luncur, Yuliana Jian menepuk anjing besar yang menarik kereta luncur, menoleh dan tersenyum pada Wirianto Leng dan berkata: "Mereka yang membawaku ke sini sebelumnya? Tidak heran aku mendengar gonggongan sepanjang waktu, betapa bodohnya aku? Aku berpikir ada seseorang memimpin anjing untuk membawa kita ke sana, tetapi aku bahkan tidak memikirkan anjing yang menarik kereta. Anjing-anjing ini jauh lebih kuat daripada Ace kita, Ace kita hanya suka makan dan tidur, tidak perlu menarik kereta luncur, dia saja malas untuk naik ke lantai atas."
Yuliana Jian berbicara sambil melihat lebih dekat ke kereta luncur yang dia duduki, dia terlihat gelisah seperti anak kecil yang sangat gembira. Wirianto Leng memperhatikan setiap gerak-gerik Yuliana Jian, dan tidak bisa menahan dirinya untuk tersenyum sampai matanya menyipit, dia bisa melihat bahwa Yuliana Jian benar-benar sangat terkejut.
Wirianto Leng kembali membujuk Yuliana Jian beberapa kali, baru Yuliana Jian duduk di atas kereta luncur, Yuliana Jian terus berteriak sepanjang jalan, sampai membuat orang yang memimpin kereta luncur tidak bisa menahan dirinya untuk menoleh dan berkata kepada Wirianto Leng dengan menggunakan bahasa Inggris: "Istrimu benar-benar sangat bersemangat."
Wirianto Leng tersenyum sambil mengangguk, dan menjawab dengan lembut: "Dia masih terlihat imut."
Yuliana Jian selalu memedulikan komentar orang lain, sekarang dia sedang dalam euphoria terkejut, dia tidak bisa menahan dirinya untuk berteriak, ketika melihat sesuatu. Ketika kereta luncur berhenti di depan rumah kayu, Yuliana Jian turun dari kereta luncur, dan tidak bisa menahan dirinya untuk tersenyum kepada Wirianto Leng: "Aku merasa diriku seperti seorang penggemar yang sedang melihat idolanya, aku selalu berteriak ketika melihat sesuatu, apakah aku sangat memalukan?"
Wirianto Leng tersenyum sambil mengangguk: "Memang sangat memalukan, tetapi sangat sangat imut."
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum lebar: "Aku juga merasa seperti itu."
Yuliana Jian melihat rumah kayu yang dikelilingi oleh salju, lalu menoleh untuk menatap Wirianto Leng dan bertanya sambil tersenyum: "Sebelumnya kamu pernah memberiku 2 petunjuk, hangat dan dingin. Jika di sini dingin, maka di dalam rumah kayu pasti hangat, bukan?"
Wirianto Leng mengangguk: "Ayo, kamu telah gila sepanjang jalan, kamu pasti kedinginan, hangatkanlah dirimu di dalam rumah, kopi di dalam rumah sepertinya sudah selesai dimasak."
Yuliana Jian bertanya sambil tersenyum: "Kamu sampai mengatur hal seperti ini?"
Wirianto Leng berkata sambil tersenyum: "Jika hal ini tidak diatur dengan baik, apakah diriku pantas untuk menjadi CEO Leng-mu?"
Yuliana Jian menyipitkan matanya, lalu tersenyum dan melirik Wirianto Leng, dan berlari memasuki rumah kayu, begitu dia membuka pintu, dia dapat mencium aroma kopi. Setelah berkendara di jalanan yang penuh dengan salju, kembali ke rumah kayu yang sangat, dan sudah bisa meminum kopi yang panas, benar-benar sangat luar biasa. Walaupun Yuliana Jian tidak pernah minum kopi, tetapi hanya dengan mencium aroma kopi, Yuliana Jian dapat merasa tubuhnya terasa sangat hangat.
Yuliana Jian mengulurkan tangannya, dan berkata sambil tersenyum: "Wow, sangat luar biasa."
Setelah Yuliana Jian selesai berkata, dia tersenyum dan menatap Wirianto Leng: "Orang yang kamu atur juga sangat hebat, dia pergi setelah selesai memasak kopi, seperti orang yang tidak terlihat."
Wirianto Leng tersenyum lalu mengangkat tangannya untuk melepaskan syal Yuliana Jian: "Lepaskan mantelmu, lalu gantilah pakaianmu, celanamu sudah basah oleh salju."
Yuliana Jian tersenyum dan mengangguk, dan langsung menyelinap ke kamar. Api di dalam kamar sangat panas, jadi Yuliana Jian tidak merasa kedinginan saat berganti pakaian. Ketika Yuliana Jian mengenakan sweater longgar, mengenakan celana jins dan berjalan keluar dengan sandal katun, Wirianto Leng tertegun sebentar. Ketika Yuliana Jian melihat Wirianto Leng tertegun, dia tersenyum dan bertanya: "Hei.....apa yang kamu pikirkan? Ini bukan pertama kalinya kamu melihatku berpakaian seperti ini, jangan bilang padaku, bahwa kamu baru menyadari bahwa aku sangat cantik."
Wirianto Leng tersenyum sambil menggelengkan kepalanya: "Tentu saja bukan, aku selalu mengetahui bahwa istriku sangat cantik. Hanya saja...."
"Hanya saja? Hanya saja apa? Apa yang ingin kamu katakan? Kamu harus menjawab dengan jawaban yang membuatku puas, jika tidak aku tidak akan melepaskanmu." Yuliana Jian tersenyum sambil mengangkat kepalanya.
Wirianto Leng tersenyum dan mengangkat tangannya untuk membelai pipi Yuliana Jian, dan berkata sambil tersenyum: "Hanya saja senyumanmu hari ini sangat cantik."
Ketika pertama kali Wirianto Leng bertemu Yuliana Jian, Yuliana Jian adalah orang yang membawa perintah dari Keluarga Jian dan harapan dari ayahnya, bahkan ketika dia bahagia, dia akan menyembunyikannya, belum lagi hal-hal yang terjadi sesudahnya. Tidak peduli betapa bahagianya, dia bisa merasakan jejak bayangan yang mengikutinya. Kadang-kadang mereka bahkan berpikir bahwa semua bayangan telah menghilang, tetapi bayangan itu tiba-tiba kembali mendekat.
Yuliana Jian yang saat ini tidak memiliki bayangan sama sekali, dan tersenyum dengan cerah. Wirianto Leng tidak memiliki waktu untuk benar-benar mengenal Yuliana Jian dalam waktu yang benar-benar tenang dan damai, tetapi ketika melihat Yuliana Jian yang sekarang, Wirianto Leng kurang lebih dapat merasakan bagaimana Yuliana Jian pada saat itu.
Ketika Yuliana Jian mendengar apa yang dikatakan Wirianto Leng, dia tahu apa yang dimaksud Wirianto Leng, Yuliana Jian menggigit bibir bawahnya dan tertawa kecil, lalu dia tersenyum dan berkata, "Aku juga berpikir aku sangat cantik hari ini, sejak aku....ah....."
Ketika Yuliana Jian mengatakan hal ini, dia tiba-tiba mengerutkan keningnya: "Astaga, lihatlah betapa bahagianya diriku, aku bahkan sampai lupa untuk menelepon anak-anak. Bukankah kita sudah keluar lewat dari 1 hari? Aku merasa kita telah berada di pesawat dalam waktu yang lama."
Wirianto Leng melirik arlojinya dan tersenyum dan berkata: "Pada saat ini, sudah jam dua pagi di sana, dan mereka semua telah tidur, kita akan meneleponnya besok. Mereka sepertinya bersenang-senang tanpa kita, Melly dapat memakan makanan yang enak, Melvin dapat membaca buku dan membacanya sampai malam, dan mereka pasti merasa sangat lega. Anak-anak, jika orang dewasa tidak ada di sisinya, mereka akan merasa kesal. Jika selalu berada di sisi mereka, mereka juga merasa kesal."
"Ada Michelle juga...." Yuliana Jian mengerutkan kening, dan bergumam dengan rendah.
Wirianto Leng melepas mantelnya sambil tersenyum dan memandang Yuliana Jian: "Tidak perlu khawatir, aku lebih lama menjaga Michelle daripada dirimu. Selama dia makan dan tidur dengan baik, dia tidak akan melakukan hal-hal yang aneh."
Setelah selesai bicara, Wirianto Leng mengganti pakaiannya. Yuliana Jian melihat Wirianto Leng selesai mengganti pakaiannya, dan membawakan secangkir kopi yang telah dimasak kepada Wirianto Leng, dan berkata sambil tersenyum: "Lalu...kopi....."
Wirianto Leng bertanya sambil tersenyum: "Sudah tidak mengkhawatirkan anak-anak lagi?"
Yuliana Jian mengangguk sambil tersenyum: "Aduh, kita telah berada di sini, untuk apa mengkhawatirkan mereka? Mereka memiliki kehidupannya sendiri, dan kita juga memiliki kehidupan kita sendiri. Sama seperti yang selalu kamu ucapkan, kita harus melakukan yang terbaik untuk menjalani kehidupan kita sendiri dan memberi contoh bagi mereka, bukan?"
Wirianto Leng tersenyum dan mengangguk, dia menyesap kopi, lalu mengerutkan keningnya: "Asin?"
Yuliana Jian tertawa dengan keras: "Aku baru saja menambahkan sejumput garam ke dalam kopimu...."
Wirianto Leng menyipitkan mata kepada Yuliana Jian: "Benar-benar tidak disangka, Nona Yuli yang telah menjadi seorang ibu, masih sangat nakal seperti ini."
Yuliana Jian tersenyum dan berkata: "Aku pernah melihat dari majalah, katanya aroma kopi akan sangat enak, jika ditambahkan dengan garam, jadi aku ingin kamu mencicipinya."
"Oh?" Wirianto Leng memicingkan matanya kepada Yuliana Jian, dan berjalan mendekati Yuliana Jian dengan ekspresi tenang: "Kalau begitu kopi Nona Yuli, ditambahkan garam atau gula?"
"Ah? Kopiku? Kopiku....." Yuliana Jian tersenyum dan melangkah mundur, dan berbisik: "Tentu saja kopiku ditambahkan dengan gula, aku tidak bodoh...."
Wirianto Leng menahan tawanya, berusaha untuk menenangkan wajahnya, dan mendekati Yuliana Jian selangkah demi selangkah dan berkata sambil tersenyum: "Sekarang hanya ada kita berdua, kamu telah melakukan hal yang nakal, menurumu bagaimana aku akan menghukummu?"
Yuliana Jian berkedip, dengan sengaja menunjukkan ekspresi tidak bersalah: "Apakah kamu akan memaksaku untuk minum kopimu? Tidak mau, kita telah menjalin hubungan selama beberapa tahun, apakah kamu tidak bertoleransi padaku?"
"Tidak...." Wirianto Leng kembali berjalan mendekati Yuliana Jian.
Yuliana Jian buru-buru memeluk kopinya, minum beberapa teguk dengan tergesa-gesa, dan berkata sambil minum: "Kamu tidak ingin memaksaku untuk minum kopimu, kamu ingin menukar kopimu denganku. Aku telah meminum semua kopiku, jadi kamu tidak bisa menukarnya."
Novel Terkait
You're My Savior
Shella NaviCinta Yang Tak Biasa
WennieAdore You
ElinaAkibat Pernikahan Dini
CintiaUnlimited Love
Ester GohIstri Yang Sombong
JessicaCinta Tak Biasa
SusantiCintaku Pada Presdir
NingsiCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia