Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 298 Aku Sangat Berprinsip

Yuliana Jian menundukkan kepalanya dengan panik, dia tidak berani mengangkat kepalanya untuk menatap Wirianto Leng. Wirianto Leng tersenyum ketika melihat Yuliana Jian, dan berkata: "Ada apa denganmu?"

Yuliana Jian mengerutkan kening, dia segera menoleh, dan berkata: "Aku....aku tidak apa-apa, kenapa kamu tidak berjalan dengan cepat? Jika airnya pasang, kita sudah tidak bisa menggali kerang."

Yuliana Jian berkata sambil mempercepat langkahnya, dan dia telah berada di depan Wirianto Leng. Lalu Yuliana Jian menghela napas dengan lega, dan berpikir, sekarang aku telah berada di depan Wirianto Leng, aku tidak akan bisa melihat punggung Wirianto Leng, dan tidak memikirkan hal aneh seperti itu, bukan?

Tetapi meskipun Yuliana Jian berjalan di depan Wirianto Leng, Yuliana Jian masih dapat melihat bayangan Wirianto Leng yang jatuh di sampingnya, dan juga mencium aromanya. Mereka berdua menggunakan sabun mandi dan shampoo yang sama, dan mereka berdua memiliki aroma yang sama, hal ini membuat Yuliana Jian semakin merasa aneh, walaupun mereka berdua satu di depan satu di belakang, dan dipisahkan oleh jarak yang jauh, kenapa Yuliana Jian merasa bahwa mereka berdua terlihat lebih dekat?

Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam, mengerutkan keningnya, lalu berkata di dalam hatinya: Jangan berpikir sembarangan, jangan memikirkan apa pun, dia sudah memiliki istri, dan aku juga sudah memiliki pacar, aku tidak boleh memikirkan hal-hal yang aneh seperti ini.

Ketika Yuliana Jian sedang memikirkan hal ini, Wirianto Leng tiba-tiba mengulurkan tangannya dan membelai kepala Yuliana Jian. Yuliana Jian tiba-tiba melompat ketakutan, dia dengan cepat menjaga jarak dengan Wirianto Leng, dan berteriak: "Kamu! Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu sembarangan menyentuhku?"

Wirianto Leng mengerutkan kening, wajahnya menunjukkan ekspresi yang tidak bisa ditebak, dia berkata kepada Yuliana Jian sambil mengerutkan keningnya: "Topimu sudah hampir diterbangkan oleh angin, aku membantumu untuk menahannya, kenapa?"

Yuliana Jian mengangkat tangannya untuk memegang topinya, sepertinya topinya hampir diterbangkan oleh angin, pada saat dia sedang memikirkan hal-hal yang aneh, sehingga dia tidak menyadarinya. Yuliana Jian mengangkat tangannya untuk memegang topinya, mengerutkan keningnya, dan berteriak: "Walaupun topiku diterbangkan oleh angin, kamu juga tidak perlu memedulikannya, ini adalah topiku, aku tidak masalah jika topiku terbang, kamu tidak perlu menahannya untukku."

Setelah Yuliana Jian selesai bicara, dia melirik Wirianto Leng dengan perasaan bersalah, lalu mendengus, dan berjalan dengan cepat, untuk menjaga jarak yang jauh dengan Wirianto Leng. Wirianto Leng sama sekali tidak mengenal Yuliana Jian yang sekarang, dia tidak mengerti kenapa Yuliana Jian bisa tiba-tiba marah, dia hanya melihat Yuliana Jian berjalan menjauh dengan cepat, Wirianto Leng takut Yuliana Jain akan mengalami kecelakaan, jadi dia hanya bisa berjalan dengan cepat dari belakangnya.

Yuliana Jian berjalan ke pantai, ketika dia menoleh, dia melihat Wirianto Leng sedang berjalan di belakangnya seperti seorang penjaga yang setia. Tidak tahu kenapa Yuliana Jian merasa sangat ingin tertawa, tetapi dia juga merasa suasana akan menjadi aneh jika dia tertawa pada saat ini. Yuliana Jian berusaha untuk menahan tawanya, lalu berkata kepada Wirianto Leng sambil mengerutkan keningnya: "Apakah ini tempatnya?"

Wirianto Leng menatap Yuliana Jian, lalu bertanya dengan bingung: "Apa?"

Yuliana Jian mengetuk pasir di bawah kakinya dengan jari kakinya, lalu berkata kepada Wirianto Leng sambil mengerutkan keningnya: "Aku sedang bertanya kepadamu, apakah ini tempatnya? Apakah ini tempat untuk menggali kerang?"

Wirianto Leng baru tersenyum, dan mengangguk: "Betul, seharusnya di sini. Sebenarnya aku juga tidak terlalu mengerti, tetapi aku telah melihat informasi, sepertinya di sinilah tempatnya."

Ketika Wirianto Leng sedang tersenyum, senyumannya berbeda dengan orang lain, dia hanya mengangkat sedikit sudut mulutnya dan matanya sedikit terangkat, itu terlihat seperti senyum kecil orang lain, tetapi ketika senyum ini muncul di wajah Wirianto Leng, dia merasa bahwa ini adalah tampang paling bahagia Wirianto Leng. Kulit Wirianto Leng sangat putih, dan alisnya gelap. Yuliana Jian tidak pernah memiliki kulit putih dan alis gelap seperti itu. Yuliana Jian hampir bertanya-tanya apakah leluhur Wirianto Leng memiliki darah putih, kalau tidak kenapa dia bisa begitu putih, bahkan lebih putih daripada dirinya.

Wirianto Leng melihat Yuliana Jian sedang terus menatap dirinya, Wirianto Leng menarik kembali senyuman di wajahnya, lalu bertanya dengan serius kepada Yuliana Jian: "Ada apa? Kenapa kamu terus menatap diriku?"

Wirianto Leng takut jika August Leng menyembunyikan rencana yang lain, yang secara tidak sengaja dipicu oleh Yuliana Jian. Tetapi Wirianto Leng sedikit menantikannya, jika August Leng memiliki rencana lain, yang bisa membuat dia melakukannya secepat mungkin, mungkin dirinya dan Yuliana Jian bisa hidup dengan normal secepat mungkin.

Yuliana Jian melirik Wirianto Leng, lalu segera menundukkan kepalanya, dia berkata dengan suara yang kecil: "Aku....aku tidak sedang menatapmu, walaupun aku menatapmu, itu hanya karena aku merasa kamu sangat lucu. Bagaimana mungkin, kamu tidak mengerti, kegiatan yang kamu atur? Kamu memang benar-benar seorang CEO, yang menganggap hal ini sebagai permainan. Berikan ember dan sekop kepadaku, sepertinya hal ini hanya bisa mengandalkan diriku."

Setelah Yuliana Jian selesai berbicara, dia segera mengulurkan tangannya dan mengambil ember dan sekop dari tangan Wirianto Leng, lalu mengambil beberapa langkah dengan cepat, dan mulai menggali di pantai. Tapi kenangan masa kecil tidak mengajarkan apa-apa pada Yuliana Jian, Yuliana Jian menggali sebuah lubang di pantai, tetapi dia tidak melihat apa-apa, Yuliana Jian dengan kesal memegang pinggangnya yang sedikit sakit dan berdiri, lalu melihat ke arah Wirianto Leng, dan dia melihat bahwa ember Wirianto Leng sudah diisi dengan setengah dari makanan laut.

Yuliana Jian tidak bisa menahan dirinya untuk berlari ke sana, dan berjongkok di samping ember Wirianto Leng, dan menyembunyikan ember kosongnya di belakang badannya, dia mengerutkan kening, lalu berkata kepada Wirianto Leng sambi mengerutkan bibirnya: "Kenapa kamu bisa mendapatkan sebanyak ini? Dan aku tidak mendapatkan apa-apa?"

Wirianto Leng tersenyum sambil melirik Yuliana Jian: "Mungkin karena aku adalah seorang CEO, dan hanya menganggap ini sebagai permainan?"

Yuliana Jian mendengar Wirianto Leng mengembalikan ucapan yang baru saja dia katakan dengan cepat. Yuliana Jian segera mengerutkan keningnya, berdiri, dan berkata dengan marah: "Huh, apa yang perlu disombongkan? Bukankah hanya menggali kerang, para pelayan yang berada di pantai, juga bisa menangkap ubur-ubur, teripang, dan bintang laut, mereka saja tidak sombong, tetapi kamu malah sombong seperti ini."

Wirianto Leng tidak marah ketika mendengar perkataan Yuliana Jian, dia malah tertawa, dia menunjuk pasir di samping lalu berkata sambil tersenyum: "Apakah kamu tidak ingin beristirahat? Minumlah air, serahkan saja pekerjaan ini kepadaku, orang manja dan sombong sepertimu, lebih baik duduk di samping, dan memerintahku saja."

Yuliana Jian mengedipkan matanya, lalu memandang Wirianto Leng dan berkata: "Apakah boleh?"

Jika Wirianto Leng tidak mengatakannya, Yuliana Jian sama sekali tidak menyadarinya, dia benar-benar merasa sedikit lelah sekarang. Tadi dia terus bekerja, jadi dia tidak merasakan apa-apa, tetapi setelah dia berhenti bekerja, dia merasa tangan dan kakinya sangat sakit.

Wirianto Leng mengangguk, lalu berkata sambil tersenyum: "Dan kamu juga harus menghindari sinar matahari, pada saat ini sinar matahari sangat panas, jangan sampai kamu berubah menjadi hitam."

Yuliana Jian segera memegang mukanya, dan bertanya dengan cepat: "Apa? Menjadi hitam? Apakah kamu melihat wajahku yang telah menjadi merah karena terkena sinar matahari? Tidak boleh, aku harus menggunakan tabir surya lagi, kamu bekerjalah dengan giat, aku tidak ingin melakukan pekerjaan ini lagi, aku ingin pergi ke tempat yang teduh untuk menghindari sinar matahari."

Setelah Yuliana Jian selesai berbicara, dia buru-buru berpikir untuk berlari ke tempat yang teduh. Wirianto Leng hanya bisa tersenyum ketika melihat perilaku Yuliana Jian, lalu menundukkan kepalanya dan melanjutkan pekerjaannya. Yuliana Jian bersembunyi di bawah bayangan pohon, matanya menyipit ke arah Wirianto Leng, yang sedang bekerja di bawah sinar matahari, Yuliana Jian tidak bisa menahan dirinya untuk menghapus keringat dari kepalanya sambil bergumam, "Orang ini benar-benar aneh, kenapa dia tidak terlihat seperti seorang CEO? Dia malah terlihat seperti nelayan. Bahkan jika beberapa orang kaya suka menjalani kehidupan pedesaan, mereka tidak perlu begitu serius."

Yuliana Jian mengerutkan kening dan menatap Wirianto Leng, dia terus melihatnya, Yuliana Jian perlahan-lahan menutup matanya dan tertidur di bawah bayangan pohon. Ketika Yuliana Jian membuka matanya, dia merasa pergelangan tangannya sangat sakit, Yuliana Jian segera berteriak: "Sakit!"

"Apa yang kamu lakukan?" Wirianto Leng menatap Yuliana Jian dan bertanya dengan keras.

Yuliana Jian mengangkat pergelangan tangannya, dan melihat Wirianto Leng sedang memegang pergelangan tangannya dengan erat, sehingga pergelangan tangannya terasa sangat sakit, dia segera mengerutkan keningnya, lalu menatap Wirianto Leng dan menjawab dengan keras: "Lepaskan aku, kamu membuat pergelangan tanganku sakit!"

"Aku tidak akan melepaskan tanganku, kembali denganku!" setelah Wirianto Leng selesai bicara, dia menarik pergelangan tangan Yuliana Jian dengan lebih erat.

Yuliana Jian menatap Wirianto Leng sambil mengerutkan keningnya: "Kamu membuatku sakit, aku sedang tertidur dengan nyenyak, kenapa kamu membangunkanku? Apakah kamu sudah gila?"

"Gila? Aku memang sudah gila!" mata Wirianto Leng memerah, lalu berteriak kepada Yuliana Jian dengan keras: "Lihat baik-baik kamu sedang berada dimana? Apakah kamu sedang tertidur?"

Yuliana Jian baru menyadari bahwa kakinya terasa sangat dingin, dia menundukkan kepalanya, dan melihat dia telah berdiri di tengah pantai, air telah melewati lutunya. Yuliana Jian segera terpana, dia melihat Wirianto Leng, dan wajahnya juga terlihat sangat ketakutan: "Aku.....aku tidak tahu......aku tidak tahu kenapa aku bisa menjadi seperti ini, jelas-jelas aku sedang tertidur, aku tidak tahu kenapa aku bisa berdiri, apakah aku sendiri yang berjalan ke sini?"

Wirianto Leng mengatup bibirnya dengan kencang, memandang Yuliana Jian, tangannya sedikit gemetar sekarang. Dia menyaksikan Yuliana Jian berjalan langsung ke laut tanpa ragu-ragu sama sekali. Dan kekuatan Yuliana Jian sangat luar biasa, dia harus mengerahkan banyak upaya untuk menghentikan Yuliana Jian, Yuliana Jian terus berjalan menuju laut, seolah-olah ada sesuatu yang memanggilnya dari laut.

Tetapi Wirianto Leng dengan cepat kembali tenang, dia melihat Yuliana Jian yang sudah panik, dia menggelengkan kepalanya, dan berkata dengan lembut: "Tidak apa-apa, mungkin kamu berjalan sambil tidur, kamu tidak perlu khawatir."

Yuliana Jian boleh panik, karena sekarang dia adalah seorang pasien, tetapi Wirianto Leng tidak mengizinkan dirinya untuk ikut panik seperti Yuliana Jian, jika dia juga panik, maka siapa yang akan melindungi Yuliana Jian?"

Wirianto Leng melepaskan pergelangan tangan Yuliana Jian yang dipegangnya dengan erat, lalu berkata kepada Yuliana Jian sambil tersenyum: "Sebenarnya berjalan sambil tidur adalah hal yang normal, mungkin itu karena kamu mendapatkan terlalu banyak tekanan?"

Yuliana Jian mengendus dan menatap Wirianto Leng, meskipun Yuliana Jian sama sekali tidak mempercayai pria di depannya yang bernama Wirianto Leng ini, tetapi Yuliana Jian dapat merasakan bahwa apa yang dikatakan Wirianto Leng sedikit masuk akal, karena dia benar-benar tertekan. Dan alasan yang membuat dirinya tertekan, adalah karena pria yang bernama Wirianto Leng ini.

Wirianto Leng inilah yang membawanya ke sini dan membuatnya merasakan sesuatu yang seharusnya tidak dia miliki sekarang, yang menyebabkan begitu banyak tekanan padanya. Ketika memikirkan hal ini, Yuliana Jian mengerutkan kening dan menatap Wirianto Leng, kemudian mendengus: "Kamu juga tahu bahwa aku di memiliki banyak tekanan....."

Sebelum Yuliana Jian selesai berbicara, dia tiba-tiba berhenti, matanya melebar, dan dia menatap tangannya. Yuliana Jian menatap tangannya, yang dipegang oleh Wirianto Leng dengan alami, kemudian Wirianto Leng perlahan-lahan membawanya ke pantai. Mata Yuliana Jian melebar, dan pikirannya kosong, dia merasa bahwa dirinya sekarang baru termasuk berjalan sambil tidur, karena dia seperti disihir oleh Wirianto Leng.

Ini salah! Ini sangat tidak masuk akal!

Yuliana Jian berpikir begitu di dalam hatinya, tetapi dia membiarkan Wirianto Leng membawanya berjalan kembali ke pantai. Yuliana Jian berjalan di belakang Wirianto Leng lagi, Yuliana Jian dapat dengan jelas melihat leher merah Wirianto Leng karena terkena sinar matahari, dan Yuliana Jian merasa bahwa dirinya sedikit sulit untuk bernapas. Tidak, lebih tepatnya, dia tidak bernapas sejak tangannya dipegang oleh Wirianto Leng, dia mengikuti Wirianto Leng berjalan ke pantai sambil menahan napasnya.

Kemudian dia menyaksikan Wirianto Leng melepaskan tangannya, Yuliana Jian baru tersadar, dan mundur selangkah, lalu menatap Wirianto Leng dengan marah. Yuliana Jian juga tidak tahu apakah dia benar-benar marah dengan Wirianto Leng, atau karena dia benar-benar tidak berprinsip dan telah disihir oleh pria yang sudah menikah.

"Kamu......kamu......." Yuliana Jian menatap Wirianto Leng dan tergagap.

Karena Yuliana Jian sangat marah di hatinya, mata Yuliana Jian bahkan memerah, dan ketika dia melihat Wirianto Leng, dia terlihat sangat menyedihkan. Wirianto Leng menatap ekspresi Yuliana Jian dan segera mengerutkan kening, dia bertanya dengan khawatir, "Ada apa denganmu? Apakah ada tempat yang masih tidak nyaman?"

Jantung Yuliana Jian berdetak dengan kencang, ketika mendengar Wirianto Leng berbicara dengannya dengan penuh perhatian. Yuliana Jian berkata: "Aku tidak merasa tidak nyaman, kamu menjauhlah dariku, maka aku bisa merasa sangat nyaman!"

"Ada apa?" Wirianto Leng segera melangkah maju dan memegang Yuliana Jian, lalu bertanya dengan penuh perhatian.

Wanita yang Wirianto Leng kenal adalah Yuliana Jian yang harus lebih dewasa. Yuliana Jian itu tidak akan berkata, "Aku mulai sedikit menyukaimu, jadi aku akan menjadi canggung." Karena itu, ketika Wirianto Leng melihat Yuliana Jian yang sangat muda ini hidup dalam fantasi keselamatannya sendiri, Wirianto Leng benar-benar tidak dapat mengenalnya dan juga tidak memiliki cara lain. Ketika Wirianto Leng melihat Yuliana Jian marah, dia benar-benar berpikir bahwa Yuliana Jian memiliki sedikit emosi.

Wirianto Leng bahkan mulai berpikir tentang apa yang membuatnya marah. Wirianto Leng dengan cepat berkata, "Apakah itu karena aku menggenggammu terlalu erat? Maaf? Aku tidak bermaksud seperti itu, itu karena aku terlalu panik ketika melihatmu berjalan ke dalam laut."

Yuliana Jian memalingkan wajahnya, dan berkata dengan marah: "Aku bukanlah siapa-siapamu, untuk apa kamu panik? Sangat konyol."

Setelah selesai berbicara, Yuliana Jian mengerucutkan bibirnya, dia merasa cara dia berbicara seperti ini terlalu aneh. Dia merasa seperti seorang wanita cemburu, Yuliana Jian segera menggigit bibirnya dan menundukkan kepalanya.

Wirianto Leng menatap Yuliana Jian sambil mengerutkan keningnya, dan bertanya dengan suara rendah: "Apakah kamu?"

Yuliana Jian buru-buru berbicara ketika mendengar suara Wirianto Leng yang rendah: "Kenapa....kenapa dengaku? Kamu, kamu jangan asal menebak, aku peringatkanmu, aku adalah orang yang sangat berprinsip."

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu