Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
Yuliana Jian memicingkan matanya, menatap Wirianto Leng sambil tersenyum, “Kalau begitu kamu cium aku dulu, aku akan langsung mendengarkan kamu dan tidak lagi iri padanya.”
Mungkin karena sudah kembali ke kediaman Leng, Wirianto Leng langsung berubah menjadi dingin kembali dan setelah mendengar Yuliana Jian menjawab seperti itu, Wirianto Leng mengepalkan tangannya, kemudian dia merapatkan bibir dan sengaja batuk pelan, “Mengapa kamu bisa mengajukan permintaan seperti itu? Kamu benar-benar.....”
Sebelum Wirianto Leng selesai berbicara, Yuliana Jian berjinjit dan mencium bibir Wirianto Leng dengan lembut, lalu tersenyum dan berkata: "Kalau begitu aku yang menciummu saja."
Bibir Wirianto Leng terasa hangat, dia tidak menahan diri lalu menunduk menatap Yuliana Jian, dia melihat Yuliana Jian tertawa seperti seorang kucing yang berhasil mencuri makanan yang sangat bangga pada dirinya sendiri. Wirianto Leng akhirnya tidak bisa menahan lagi dan tertawa juga, kemudian dia merangkul pinggang Yuliana Jian, dengan suara yang pelan dia berkata: “Jika kamu main-main lagi, kamu tahu apa akibatnya?”
Yuliana Jian melihat cahaya gelap dari mata Wirianto Leng, dia segera menarik napas dalam dan tegang kemudian berbisik: “Aku ... aku sepertinya tahu, tapi tubuhku tidak tahan lagi, kedap suara kamarmu sebenarnya tidak begitu bagus juga, akan sangat memalukan jika seseorang lewat dan mendengarnya. Jadi aku tidak main-main lagi, Aku tidak akan membuat masalah lagi.”
“Kalau begitu kamu masih main-main?” Wirianto Leng mendekati Yuliana Jian dan bersandar di telinga Yuliana Jian.
Yuliana Jian segera mundur selangkah dan menempelkannya di dinding, dengan jujur dia berjanji: “Aku tidak akan main-main lagi nantinya.”
Yuliana Jian selesai berkata, mukanya yang tadinya sangat kasihan itu tiba-tiba terlintas sebuah senyuman jahat: “Tapi kamu jelas masih ingin main-main, namun kamu harus menahan diri dan berkata ‘tidak akan main-main’ lagi, ekspresi seperti itu sangat lucu, membuat diriku juga tidak bisa menahan diri ingin bermain denganmu.”
“Kamu bukan wanita yang baik.” Wirianto Leng menyipitkan matanya berbisik dan tersenyum sambil mencium bibir Yuliana Jian.
Yuliana Jian mengaitkan leher Wirianto Leng dan mencium balik Wirianto Leng sambil tersenyum, dengan tulus mengakui: "Hei, kadang-kadang aku memang sedikit jahat, CEO Leng menyesal kah?"
Wirianto Leng mencium bibir Yuliana Jian dengan lembut, mengangguk, dan berkata sambil tersenyum: “Aku menyesal, aku menyesal mengapa tidak bersamamu dari dulu, jadi bisa melihat kenakalanmu ini.”
Wirianto Leng tidak pernah membayangkan akan seperti apa jika dia pacaran dengan Yuliana Jian, Yuliana Jian sama sekali tidak ada dalam rencana hidupnya. Jika bukan karena insiden kemarin, Wirianto Leng mungkin akan menyimpan semua keinginan dalam hatinya, namun hanya lewat satu malam saja, semua hal langsung berubah, Wirianto Leng tidak habis pikir bagaimana dia bisa menjalani hidupnya jika tanpa Yuliana Jian kedepannya?
Seseorang yang pernah menyentuh matahari dan sudah tahu betapa hangat rasanya, bagaimana bisa kembali ke kegelapan yang dingin?
Yuliana Jian tadinya mengatakan bahwa dia iri pada Leny Liu, karena Leny Liu terlibat dalam kehidupan Wirianto Leng sebelumnya. Tapi Wirianto Leng juga cemburu, cemburu pada semua orang yang muncul dalam kehidupan Yuliana sebelumnya, hanya karena mereka semua kenal Yuliana Jian lebih awal dari Wirianto Leng.
Masa lalu Wirianto Leng menjadi kesalahan baginya karena tidak bisa lebih awal menjadikan Yuliana Jian menjadi miliknya.
“Biasanya orang selalu suka pada wanita yang lemah lembut, tidak disangka ternyata CEO Leng bisa menyukai wanita seperti aku, selera CEO Leng benar-benar spesial.” Kata Yuliana Jian sambil tersenyum.
Wirianto Leng mengangguk dan tersenyum: “Karena dengan begini tidak akan ada yang bisa merebutmu dari aku.”
“Hah?” Mata Yuliana Jian melebar karena terkejut, "Apakah CEO Leng takut kalah dengan orang lain?"
Wirianto Leng perlahan tersenyum dan mengangguk serius: "Takut."
Yuliana Jian menatap Wirianto Leng kaget, setelah itu dia mengerti apa maksud dari jawaban yang diberikannya. Wirianto Leng takut dirinya akan kalah dengan orang lain karena dia tidak ingin merasakan kehilangan Yuliana Jian dan ini bisa dikatakan karena Wirianto Leng belum memiliki tingkat kenyamanan yang tinggi?
Seorang Wirianto Leng yang penampilannya sangat dingin itu ternyata demi dia menjadi gelisah, hal ini bukannya patut dibanggakan olehnya?
Tapi sekarang Yuliana Jian tidak memiliki rasa bangga sama sekali, tetapi dia malah bisa merasakan kesedihan dari dalam hati Wirianto Leng. Yuliana Jian menunduk, memeluk Wirianto Leng, dan berkata dengan serius: “Tidak perlu khawatir akan ada orang yang merebutku darimu, karena tidak akan ada yang bisa melakukannya! Aku sudah yakin akan bersama dirimu, aku seperti makan permen lengket, yang jika sudah menempel di badanmu, kamu tidak bisa menyingkirkannya lagi.”
Wirianto Leng mengangkat tangannya menyentuh kepala Yuliana Jian, dia tersenyum dan menundukkan kepalanya untuk mencium ringan leher Yuliana Jian. Pada saat ini, tiba-tiba ada orang mengetuk pintu dan terdengar suara seorang pelayan berkata dengan hormat di luar pintu, "Tuan, Nyonya Tua menyuruhmu menemuinya."
Wirianto Leng mengangguk dan menjawab dengan dingin, “Baiklah, Aku akan pergi sekarang juga.”
Kemudian Wirianto Leng melepaskan tangan Yuliana Jian: “Aku pergi sebentar, kamu istirahat dulu.”
Yuliana Jian mengangkat tangan Wirianto Leng dan mengerutkan kening sambil berkata: “Kamu...”
Yuliana Jian hanya mengucapkan sepatah kata, setelah itu dia tidak tahu harus berkata apa lagi, dibandingkan dirinya, Wirianto Leng jelas lebih mengerti Nyonya Tua Leng, Yulian Jian sebenarnya ingin mengingatkan sesuatu padanya, tetapi tidak tahu harus berkata apa. Wirianto Leng menepuk pelan tangan Yuliana Jian dan tersenyum berkata padanya: “Kamu tenang saja, aku tahu bagaimana menghadapinya.”
Yuliana Jian sedikit mengangguk dan melihat Wirianto Leng berjalan keluar dari kamar, dia terus mengerutkan kening dan menatap pintu dengan cemas.
Ketika Wirianto Leng berjalan sampai ke kamar Nyonya Tua Leng, Nyonya Tua Leng sedang memegang kuas untuk latihan menulis Kaligrafi. Wirianto Leng langsung berjalan menghampiri nenek, dengan suara pelan berkata: “Nenek, apakah nenek sedang mencari Aku?”
Nyonya Tua Leng meletakkan kuasnya dan bertanya dengan dingin, "Apakah kamu sudah jadian dengan Yuliana Jian?"
Wirianto Leng mengangguk: “Ya, bukankah nenek pernah mengatakan bahwa aku akan meyukainnya?”
Nyonya Tua Leng mencibir: “Maksudku mengatakan bahwa kamu akan menyukainya sebagai ibu dari calon anakmu nanti, hanya sebagai status saja, bukan menyukainya sebagai wanita pendampingmu! Lihatlah apa yang kamu lakukan sekarang? Bersama dirinya bermalaman di luar, seperti takut orang lain tidak tahu kalian sedang berpacaran saja. Yuliana Jian tidak boleh tinggal di Keluarga Leng lagi, dia harus segera membatalkan kontraknya dan meninggalkan Keluarga Leng!”
Wirianto Leng berkata sambil tersenyum: “Yuliana Jian adalah orang yang nenek cari, dulunya nenek tidak meminta persetujuanku langsung menyuruhku bersama dirinya. Aku sangat berterima kasih kepada nenek, karena nenek aku bisa mengenalnya, tetapi aku tidak akan mengikuti perencanaan nenek lagi, menyuruhnya berpisah denganku. Nenek tidak ingin aku menikah dengan orang yang aku cintai karena takut dia akan menjadi kelemahanku, dulu aku juga merasa perkataan nenek benar. Tetapi terakhir aku menyadari bahwa menjadi sebuah robot yang tidak memiliki kelemahan sama sekali juga tidak ada gunanya”
Nyonya Tua Leng memelototi Wirianto Leng: “Kamu tahu betapa berbahayanya kamu kedepannya? Dia akan membuatmu membuat banyak keputusan yang salah sehingga kamu tidak bisa melihat apa tujuanmu yang sebenarnya?”
“Berbahaya?” Wirianto Leng berkata dengan dingin: “Jika karena dengan menyukai seorang wanita akan membahayakanku, berarti aku selalu hidup dalam kondisi yang berbahaya. Apakah nenek berpikir bahwa jika aku tidak memiliki orang yang aku pedulikan maka aku akan bebas dari ancaman lain?"
Nyonya Tua Leng menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan suara dalam: “Tidak hanya itu, dengan kamu menyukainya, kamu akan memaparkan segala sesuatu tentang dirimu padanya, jika suatu hari dia mengkhianatimu, maka kamu akan mengalami kerugian besar! Kita sebagai anggota keluarga Leng, meskipun berstatus suami istri pun tetap harus saling mewaspadai, kondisimu sekarang, apakah kamu sekarang bisa mewaspadainya? Jika tidak biarkan dia pergi bersembunyi, lebih baik sembunyi di luar negri, jangan memberinya kesempatan untuk mengambil kekuasaan inti dalam Keluarga Leng, lalu kamu menikahi wanita lain, aku akan membantumu memilih.....”
“Aku tidak akan memilih wanita lain.” Wirianto Leng berkata dengan suara yang dalam: “Dia bukan wanita yang akan menerima jika menyuruhnya pergi bersembuyi."
Nyonya Tua Leng menepuk meja dengan kuat: “Wirianto Leng, apakah kamu sudah tidak menganggap nenekmu ini? Jangan berpikir bahwa kamu sekarang adalah satu-satunya orang yang berhubungan darah denganku, aku bisa menyuruh Yuliana Jian mengandung anakmu, berarti aku juga memiliki kemampuan menyuruh wanita lain mengandungnya juga, lagipula sekarang teknolgi sudah berkembang pesat, tidak perlu kerjasamamu, aku juga akan menghasilkan keturunan Keluarga Leng dengan caraku sendiri.”
Wirianto Leng memandang dingin Nyonya Tua Leng dan tertawa: “Nenek bisa melakukan apapun yang nenek inginkan, tetapi aku ingin menasehati nenek jika ingin membimbing ahli waris yang baru akan menghabiskan banyak waktu dan juga modal, apabila terjadi konflik, maka paman kedua akan memiliki kesempatan untuk ikut campur tangan ke dalam.”
Nyonya Tua Leng mengerutkan kening, menatap Wirianto Leng: “Kamu sudah tahu, mengapa masih tidak ingin mengikuti arahanku?”
Dengan berat Wirianto Leng menjawab: “Karena aku bukanlah boneka nenek.”
Nyonya Tua Leng mendengus, menyipit mata menatap Wirianto Leng: “Kamu akan menyesali keputusanmu nantinya! Jatuh cinta dengan seorang wanita? Ketika Yuliana Jian mengkhianatimu dan terluka, kamu akan tahu bahwa keputusanku benar!"
“Aku juga percaya keputusanku itu benar.” Wirianto Leng memandang Nyonya Tua Leng dan bertanya dengan suara dingin: “Nenek berkata seluruh anggota Keluarga Leng harus saling mewaspadai, apakah nenek juga mewaspadaiku?”
Nyonya Tua Leng menyipitkan matanya dan perlahan-lahan mencondongkan tubuh ke belakang, menyimpan ekspresi paksaan dan menunjukkan senyum ramahnya: “Bagaimana mungkin aku bisa mewaspdaimu juga? Perkataanku tadi semua hanya karena aku sedang emosi, kamu itu adalah satu-satunya keluarga yang memiliki hubungan darah denganku.”
“Aku juga tidak pernah mewaspadai nenek.” Wirianto Leng berkata sambil tersenyum: “Jika seperti itu bisa dikatakan bukan semua anggota keluarga Leng mewaspadai semua orang, seperti aku dan nenek juga selalu saling percaya, maka Yuliana juga akan hidup rukun bersama kita.”
Nyonya Tua Leng tertawa pelan: “Ya, hubungan nenek dan cucu seperti kita ini adalah contoh yang baik. Baiklah, kamu memikirkan lagi bagaimana menangani urusan Yuliana Jian, kamu sudah boleh pergi beristirahat dulu, aku juga sedikit lelah.”
“Jika begitu, nenek istirahat dulu.” Selesai bicara Wirianto Leng tersenyum dan berbalik meninggalkan kamar Nyonya Tua Leng.
Nyonya Tua Leng mengerutkan kening setelah melihat punggung Wirianto Leng, dia berkata dengan suara dingin, “Keluarga Leng masih dibawah pimpinanku, siapapun jangan pernah mencoba menantang untuk merebut kekuasaan ini, termasuk Kamu!"
Nyonya Tua Leng berkata sembari menoleh untuk melihat pot yang berada di meja, dia mengangkat tangannya dan memetik bunga yang baru mekar di tangkainya: “Aku tidak mungkin membiarkan bunga yang aku rawat besar ini tumbuh sembarangan, setiap daun yang tumbuh, setiap bunga yang tubuh semua harus bertumbuh sesuai dengan isi hatiku!”
Novel Terkait
1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaYour Ignorance
YayaMy Superhero
JessiGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraWonderful Son-in-Law
EdrickPrecious Moment
Louise LeeMenantu Hebat
Alwi GoCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia