Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 122 Hamil
Peggy He menatap Yuliana Jian, dia merasa binggung dan megerutkan keningnya, dia sungguh tidak mengerti apa yang Yuliana Jian bicarakan. Tetapi walaupun Peggy He tidak mengerti sebenarnya ada apa, dia tidak memikirkannya, lagi pula Peggy He sudah memutuskan Yuliana Jian adalah sahabat baiknya, dan tidak akan berubah.
Tidak peduli apa yang terjadi, Peggy He memutuskan untuk membantu Yuliana Jian. Peggy He menganggukan kepala dan berkata: "kalau begitu aku mengikuti petunjukmu untuk menyelesaikan urusan kantor, tetapi aku tidak pernah menyelesaikan urusan seperti ini, tidak tahu apakah aku dapat melakukannya dengan baik."
Yuliana Jian berkata dengan suara yang pelan: "Aku mempercayaimu, kamu pasti dapat melakukannya dengan baik, kamu lebih hebat dibandingkan dengan apa yang kamu bayangkan."
Mendengar perkataan Yuliana Jian, wajah Peggy He menjadi merah, dan berakata: "Aduh, kamu berkata seperti ini sungguh membuatku merasa tidak enak. Belum ada orang yang mempercayaiku dan menyanjungku sepertimu. Aku akan berusaha mengerjakan urusan ini, dan juga belakangan ini kehidupanku di rumah lumayan. Walaupun ayahku pilih kasih, tetapi bayank saudara yang memihak padaku."
Yuliana Jian tersenyum, lalu berkata, "jangan panik bila menghadapi masalah, harus banyak melihat, banyak bersabar, banyak berpikir. Bila tidak mengerti tanyakan pada ibumu, jangan gegabah. Aku rasa kamu pasti akan menjadi lebih hebat...."
"Ehm, aku, aku akan berusaha...." Peggy He tersenyum, lalu menundukan kepalanya dan matanya menjadi merah, dengan suara yang kecil berkata: "Tetapi walaupun aku berubah menjadi lebih hebat, tetapi kamu tetap tidak dapat menemaniku untuk minum teh bersama."
"Bisa." Yuliana Jian menyipitkan matanya: "Aku ini hukuman selamanya, bukan hukuman mati. Aku akan baik-baik di dalam, mungkin bisa menjadi hukuman yang lebih ringan, sampai saat itu asalkan kamu masih meningatku, aku pasti akan mencarimu untuk minum teh bersama."
"Ehm, baik!" Peggy He tersenyum dengan mata yang basah.
Yuliana Jian mengangkat tangannya dan perlahan menyentuh kaca tebal yang memisahkan dirinya dengan Peggy He, dari jauh dia menyentuh air mata Peggy He. Yuliana Jian sebenarnya pun tidak yakin apakah dia bisa keluar atau tidak, sekarang dirinya berada di penjara, sama sekali tidak tahu apa yang terjadi di luar. Walaupun Yuliana Jian menebak Wirianto Leng mungkin untuk melindunginya sehingga membuatnya masuk pemjara, tetapi dia tidak dapat memperkirakan kapan semua ini akan berakhir.
Dirinya bagaikan kembali ke kamar kecil tempatnya di kurung oleh August Leng, kali ini dirinya sangat sulit mencoba keluar dengan kemampuan dirinya sendiri. Dia hanya dapat menunggu, harus percaya tetapi tidak tahu kapan ada harapan, dengan sabar menunggu.
Bila Wirianto Leng melupakan dirinya, dirinya telah mempersiapkan diri selamanya berada di dalam penjara. Bila sesuatau terjadi pada Wirianto Leng, mka dia harus berusaha secepatnya keluar dari penjara, membantu Wirianto Leng untuk membalas dendam.
Ketika Yuliana Jian di bawa kembali ke dalam penjara, dia dibawa ke pabrik terlebih dahulu. Dulu Yuliana Jian tidak tahu ternyata penjara seperti ini, sekarang masuk penjara dia baru tahu, ternyata di dalam penjara dia juga harus bekerja. Mereka para narapidana perempuan, karena lebih cepat belajar menjahit dan menyulam, pekerjaan yang di berikan kepada mereka adalah merajut pakaian. Demi menghindari para narapidana. menyembunyikan jarum untuk bunuh diri ataupun melawan, jarum tersebut menggunakan jarum plastik yang lebih aman, dan juga setelah selesai bekerja, jarum tersebut akan di ambil kembali.
Setelah Yuliana Jian kembali ke tempat duduknya dia kembali mengambil jarum dan dengan tidak lincah mulai merajut, dia sebelumnya tidak pernah mengerjakan pekerjaan seperti ini. Ketika semua narapidana perempuan yang lain dengan cepat merajut, dia baru perlahan membuka benang, lalu merajut degan tidak terampil dan serius.
"953, kamu salah merajut".narapidana perempuan yang duduk di sebelah Yuliana Jian berkata dengan suara rendah.
Yuliana Jian mengerutkan keningnya, menundukan kepala melihat rajutannya sendiri, dia sama sekali tidak tahu mana yang salah, dia mengerutkan kening menatap narapidana perempuan tersebut. Narapidana perempuan tersebut mengertukan keningnya lalu berkata: "sini, aku bantu".
Sambil berkata narapidana perempuan itu mengulurkan tangannya, Yuliana Jian ragu sesaat, lalu baru memberikan jarum dan benangnya. Dengan cepat narapidana perempuan itu merajut, lalu mengembalikan kepada Yuliana Jian, ketika penjaga penjara tidak memperhatikan dia berkata: "begini baru benar."
Yuliana Jian menundukan kepala melihat rajutan narapidana perempuan tersebut, ternyata memang lebih rapi dari pada rajutannya sendiri. Yuliana Jian perlahan menganggukan kepala, dan berkata kepada narapidana perempuan tersebut: "Terima kasih."
Narapidana perempuan tersebut tersenyum dan menganggukan kepala, lalu berkata dengan suara kecil: "Terima kasih kembali, sering-sering nanti juga bisa."
"Bicara apa? Jangan berbisik-bisik!" suara penjaga penjara yang lantang tersebut tiba-tiba terengar.
Seluruh Narapidana perempuan memutar kepala mereka, Yuliana Jian pun langsung menundukan kepala dan dengan serius merajut. Sekarang bagi Yuliana Jian, merajut degan baik merupakan hal yang penting. Walaupun di dalam penjara, tetapi kehidupan sekarang lebih sederhana dari sebelumnya, Yuliana Jian tidak perlu menggangu orang lain, dan juga tidak perlu takut di kerjai oleh orang lain. Setiap hari tidur dengan tepat waktu, makan tepat waktu, bekerja tepat waktu. Mencoba terbiasa berbagi kamar dengan orang lain, merasakan mandi di hadapan orang lain, Kehidupan Yuliana Jian di penjara sungguh sangat sederhana.
Hari ini selesai bekerja, Yuliana Jian mengikuti kelompoknya pergi makan, lalu kembali ke selnya sendiri. Ketika berjalan kembali ke sel, Yuliana Jian melihat narapidana perempuan yang tadi menolongnya berjalan ke arahnya, Yuliana Jian tidak dapat menahan dirinya untuk mengerutkan keningnya dan berkata: "Kamu satu sel denganku?"
Narapidana perempuan tersebut menunjukan wajah tidak percaya: "Ada apa? Kamu tidak tahu? Aku selalu satu sel deganmu."
Yuliana Jian menggelengkan kepala: "Aku tidak tahu."
Narapidana perempuan tersebut menghelakan napas: "betul juga, sejak kamu datang kamu tidak melihat siapapun dan juga tidak berbicara, tetapi tidak menyalahkanmu juga, hukuman seumur hidup, siapa yang dapat menerimanya, hatimu pasti sangat sedih. Aku adalah 786, namaku Odelia Ye. Aku...aku melakukan sedikit kesalahan sehingga masuk ke sini..."
"Aduh, kesalahan kecil apa? Kamu mengambil 30juta Yuan mana ada kesalahan kecil? Menghukumu 5 tahun itu sudah ringan! Aku bicara saja, aku telah merampok. Karena apa, semua orang makan dan minum dengan enak, Tetapi aku harus tersiksa. Nanti kalau keluar, aku tetap akan merampok, merampok beberapa kali lalu kembali masuk kesini juga tidak apa-apa, di sini di kasih makan dan minum, lebih baik dari pada di luar." Seorang wanita berambut pendek, berusia hampir 40 tahun dengan wajah persegi berkata.
Narapidana wanita berwajah persegi tersebut , dengan perasaan tidak enak menatap Yuliana Jian: "tentu saja aku punya hanyalah hal kecil, bila dibandingkan denganmu."
Sekarang semua orang di dalam sel merasa takut kepada Yuliana Jian, semua tahanan perempuan di dalam sel ini, yang membunuh hanya beberapa. Mereka merasa sedikti takut kepada Yuliana Jian yang dipenjara karena membunuh.
Odelia Ye mengedipkan matanya, lalu berkata kepada Yuliana Jian: "Aku, kau melakukan kejahatan ini karena ada sebabnya, karena aku menyukai seorang pria yang salah, pria itu membohongiku, mengatakan rugi investasi, meminjam uangku untuk di putar. Lalu hatiku luluh dan meminjamkan uang padanya untuk di putar, akhirnya pria itu kabur. Orang sepertiku ini sungguh menyedihkan."
Yuliana Jian mengaggukan kepala, lalu berkata kepadanya: "Ehm, sangat menyedihkan."
"Betulkan." Odelia Ye langsung mengeluarkan sebungkus makanan, lalu berkata kepada Yuliana Jian: "Aku tahu kamu pasti akan mengerti, aku lihat kamu seperti orang terpelajar. Tidak sama seperti mereka, mereka semua hanya bisa mentertawakanku. Kita pasti bisa menjadi teman baik, ini adalah sosis dan buah-buahan yang di berikan oleh keluargaku, makanlah..."
Yuliana Jian menggelengkan kepala, lalu berkata dengan suara rendah: "Aku tidak mau, kamu makan saja."
Tinggal di penjara, tentu saja tidak bisa makan makanan yang enak lagi, mendapatkan sosis dan buah-buahan dari luar sudah seperti mendapatkan barang berharga, Yuliana Jian mencium bau makanan tersebut pun sampai menelan ludahnya. Lalu Yuliana Jian tidak dapat menahan dirinya untuk mentertawakan dirinya sendiri, tidak peduli manusia dulunya begitu menyedihkan, begitu sengsara, tetap saja tidak dapat menahan diri terhadap makanan, melihat makanan tidak dapat menahan diri untuk mencobanya.
"Makan saja, enak kok." Odelia Ye tersenyum berkata.
Yuliana Jian ragu sesaat, dia tetap menggelengkan kepala. Di dalam penjara mereka menggunakan barang untuk barter. Mereka menggunakan rokok atau makanan mereka untuk barter, tetapi Yuliana Jian tidak memiliki apa-apa, dia sama sekali tidak dapat menggantinya. Dan juga Yuliana Jian tidak tahu apakah di kemudian hari ada orang yang akan datang untuk melihatnya, walaupun barang itu sangat kecil, tetapi bila dia menerimanya, selanjutnya, selamanya dia tidak dapat membalas kebaikan orang tersebut.
"Aduh, kamu jangan menolak lagi, aku bilang aku kasih ya aku kasih padamu." Odelia Ye langsung memasukan sosis ke mulut Yuliana Jian.
Akhirnya Yuliana Jian tidak dapat menahan diri menundukan kepala dan mengigitnya, mengikuti harum yang keluar dari danging tersebut, Yuliana Jian tersenyum, dan tertawa. Manusia memang kuat, asalkan dapat makan dapat tidur, maka dapat melanjutkan hidup.
Ketika Yuliana Jian dapat mengikuti kecepatan merajut orang lain, Peggy He yang datang mengunjunginya mengerti ternyata mengunjungi seseorang harus membawa barang. Awalnya, Peggy he mengikuti pikirannya dan memawakan barang yang mahal, memberikan banyak barang mahal. Tetapi setelah Yuliana Jian memberi tahu secara singkat keadaan di penjara, tidak ada peralatan untuk memasak sarang burung, akhirnya Peggy He mengerti untuk membawa makanan yang biasa saja.
Belakangan ini selera makan Yuliana Jian pun berubah sedikit aneh, dia menjadi sangat suka makan, tidak peduli makanan yang di berikan oleh Yuliana Jian, dirinya tidak dapat menahan diri untuk mengambilnya, lalu dengan cpat dia akan menghabiskannya. Belakangan ini wajahnya pun berubah menjadi lebih bulat, pinggangnya menjadi lebih lebar, biasanya orang yang tinggal di penjara menjadi kurus, tidak tahu mengapa dia berubah menjadi gendut.
Seprtinya tinggal di penjara seperti sedang liburan.
"Kamu....apakah kamu sudah ada?: Odelia Ye bersandar di samping kasur Yuliana Jian, meliahat Yuliana Jian yang terus menerus makan.
"Sudah ada?" TIba-tiba Yuliana Jian terdiam, dengan alis di kerutkan bertanya kepada Odelia Ye: "sudah ada apa?"
"Anak? keadaanmu belakangan ini seperti orang hamil kan? Seingatku kamu seprti nya tidak pernah datang bulan, dan selera makanmu sangat bagus."
Odelia Ye ragu sesaat, lalu kembali berkata: "sebelum masuk ke sini, apakah kamu pernah tidur dengan seseorang?"
Novel Terkait
Pernikahan Kontrak
JennyPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Kamu Baik Banget
Jeselin VelaniLove And War
JaneMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeWonderful Son-in-Law
EdrickCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia