Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 293 Ingatan palsu
Wirianto Leng membawa Yuliana Jian ke pulau, setibanya di vila tepi laut, dia membuka pintu vila, dan melambai kepada Yuliana Jian: "Sudah, ayo masuk."
Yuliana Jian mengerutkan kening, dengan hati-hati dia melihat dekorasi vila lalu menoleh menatap Wirianto Leng: "Apakah kita benar-benar akan tinggal di sini?"
Wirianto Leng mengangguk: "Iya, apakah kamu memiliki permintaan yang lain?"
Yuliana Jian menundukkan kepalanya sambil bergumam dengan suara rendah, "Aku tidak punya permintaan lain. Yang penting kamu tidak membohongiku, dan August benar-benar akan datang mencariku. Saat ini aku paling takut kamu membohongiku dan August tidak datang mencariku. "
Wirianto Leng menoleh menatap Yuliana Jian, sambil terkekeh, "Apakah kamu tidak mempercayainya? Apakah dia ada memberitahumu dia pasti akan datang mencarimu?"
Yuliana Jian langsung mendongkak dan menatap Wirianto Leng, lalu dia bergegas berkata, "Tentu saja aku percaya kepadanya. Dia mengatakan kepadaku tidak peduli kemanapun aku pergi, dia akan datang mencariku. Dia akan selalu ... selalu bersamaku ... … "
Mendengar kata-kata Yuliana Jian , Wirianto Leng menyipitkan matanya dengan perlahan-lahan, lalu dia berkata dengan serius: "Karena kamu mempercayainya, seharusnya kamu tahu dia tidak akan membohongimu, kan? Kalau begitu tunggu dia dengan tenang di sini, suatu hari nanti dia pasti akan datang mencarimu. "
Yuliana Jian mengangguk, lalu dia bergegas mengangkat kepalanya melihat Wirianto Leng sambil berkata dengan suara pelan, "Kenapa ... kenapa aku merasa kamu sedikit aneh?"
Wirianto Leng terkekeh: "Aneh? Aneh dimananya?"
Yuliana Jian menggelengkan kepalanya sambil berkata dengan suara pelan, "Aku ... untuk sementara aku tidak tahu dimana letak keanehanmu, tetapi kamu ... kenapa kamu begitu baik padaku?"
Wirianto Leng memandangi Yuliana Jian sambil terkekeh, "Karena kamu pantas menerima kebaikanku..."
Selesai berbicara, Wirianto Leng mengangkat tangannya membelai pipi Yuliana Jian. Tapi sebelum tangan Wirianto Leng menyentuh pipi Yuliana Jian, Yuliana Jian bergegas menghindar. Yuliana Jian memalingkan wajahnya lalu dia berkata kepada Wirianto Leng dengan panik: "Kamu, kamu, jangan sentuh aku seperti ini, hanya August yang boleh menyentuhku seperti ini."
Wirianto Leng tersenyum dan menarik kembali tangannya, setelah itu dia meminta maaf sambil tersenyum kepada Yuliana Jian : "Maaf, aku terlalu lancang. Silahkan masuk, semuanya sudah dipersiapkan untukmu."
Yuliana Jian mengerutkan kening menatap Wirianto Leng, dia menyampingkan tubuhnya menghindari Wirianto Leng, lalu berjalan masuk ke dalam villa. Yuliana Jian mengerutkan kening, menatap dekorasi vila, lalu dia menoleh melihat Wirianto Leng sambil berkata dengan pelan: "Saat ini hanya ada kita berdua?"
Wirianto Leng mengangguk sambil tersenyum: "Apakah kamu merasa bosan? Apakah kamu ingin lebih banyak orang? Kalau kamu mau, aku bisa menyuruh lebih banyak orang datang kesini."
"Tidak." Yuliana Jian bergegas menggelengkan kepalanya sambil berkata dengan suara rendah, "Tidak, tidak perlu, kita berdua sudah cukup. Aku hanya merasa sebelumnya ada banyak orang di sekitarmu, tapi kenapa saat ini hanya ada kamu? Apakah semua orang yang ada di sekitarmu kabur dan meninggalkanmu? "
Wirianto Leng mengangguk sambil tersenyum: "Iya, sekarang aku tidak punya apa-apa, aku sangat kasihan, bukan?"
Yuliana Jian menatap Wirianto Leng dengan serius. Setelah menghela nafas, dia mengangguk dan berkata dengan suara rendah, "Kelihatannya sangat kasihan. Tapi August lebih kasihan daripada kamu, kamu tidak tahu betapa menderitanya hidupnya. Selain aku tidak ada yang bisa memberikan kebahagiaan kepadanya, jadi kalau kamu menyukaiku, aku mungkin harus menolakmu. "
Wirianto Leng mengerutkan keningnya, setelah itu dia langsung tersenyum kepada Yuliana Jian dan berkata: "Kalau kamu khawatir aku menyukaimu, maka kamu tidak perlu khawatir. Aku sudah punya seseorang yang aku cintai, dan aku selalu menunggunya. "
Yuliana Jian mengerutkan kening menatap Wirianto Leng : "Benarkah?"
Wirianto Leng mengangguk sambil tersenyum, "Benar, bukankah aku sudah bilang, aku sedang menunggu seseorang? Orang itu adalah wanita yang aku cintai."
Yuliana Jian tersipu malu, dia menundukkan kepalanya, sambil berkata dengan suara rendah, "Aku ... aku terlalu ke pede-an, maaf."
Wirianto Leng menggelengkan kepalanya sambil tersenyum , "Tidak apa-apa."
Yuliana Jian masuk ke dalam sambil membawa kopernya, setelah itu dia menoleh dan menatap Wirianto Leng sambil berkata dengan suara rendah, "Dekorasi rumah ini sangat indah."
Wirianto Leng tersenyum dan berkata, "Apakah kamu suka?"
Yuliana Jian mengangguk dengan bersemangat: "Suka, aku suka tepi pantai. Aku suka ..."
Ketika Yuliana Jian bicara sampai di sini, tiba-tiba dia mengerutkan kening dan mengangkat tangannya untuk mengenggam kepalanya, lalu dia berkata dengan suara rendah: "Kepalaku sangat sakit."
Wirianto Leng langsung menyipitkan matanya menatap Yuliana Jian: "Apakah kamu teringat dengan sesuatu?"
Yuliana Jian bergegas menggelengkan kepalanya, lalu dia berkata dengan suara rendah: "Aku ... aku juga tidak tahu, aku hanya merasa kepalaku sakit."
Wirianto Leng bergegas menggendong Yuliana Jian ke atas sofa, lalu dia berkata dengan lembut, "Kalau kamu merasa sakit, jangan berpikir terlalu banyak, istirahatlah. Aku akan menuangkan segelas air untukmu ..."
Yuliana Jian mengangguk dengan lemah, dia masih memegang dahinya, wajahnya menunjukkan ekspresi wajah kesakitan: "Kenapa? Kenapa sakit sekali?"
Wirianto Leng menuangkan segelas air lalu menaruhnya di tangan Yuliana Jian. Sambil tersenyum dia berkata, "Mungkin karena baru turun dari pesawat, jadi kamu merasa sedikit tidak terbiasa. Mungkin beberapa hari lagi akan baikan.
"Beberapa hari lagi? Apakah aku harus menunggu beberapa hari lagi August baru datang menemuiku?" Setelah menyesap seteguk air, Yuliana Jian mengerutkan kening dan bertanya kepada Wirianto Leng .
Wirianto Leng mengangguk sambil tersenyum: "Dia juga banyak pekerjaan, mungkin dia tidak bisa datang begitu cepat, tapi kamu bisa menunggunya di sini dengan tenang. Aku bisa menemanimu sampai August Leng datang."
Yuliana Jian mengejapkan mata menatap Wirianto Leng. Menurut Yuliana Jian , tinggal di sebuah vila bersama seorang pria tidak dikenal seperti Wirianto Leng, kelihatannya sedikit tidak pantas. Tapi ini lebih baik daripada terpenjara di rumah sebelumnya. Sekarang hanya ada dia dan Wirianto Leng. Andaikata Wirianto Leng membohonginya, dia akan lebih mudah melarikan diri daripada sebelumnya. Ini adalah alasan mengapa dia memilih untuk datang ke tepi laut, dia berpikir Wirianto Leng dan August Leng sama-sama bermarga Leng, seharusnya mereka memiliki hubungan kan?
Mungkin kerabat, mungkin saudara? Kalau seperti itu, apakah ucapan pria jangkung di depannya ini benar? Dia benar-benar menemaninya menunggu August Leng di sini?
Yuliana Jian berpikir sebentar, dia merasa tidak ada salahnya dia menyetujui Wirianto Leng dulu, oleh kerena dia mengangguk dan berkata dengan suara rendah, "Kalau begitu ..., aku akan tinggal di sini dan menunggu August datang ke sini, tapi aku tidak mudah ditindas, kamu jangan punya pikiran aneh-aneh. Meskipun kelihatannya kamu lumayan baik, tapi di dalam hatiku hanya ada August. Kamu jangan berpikir yang bukan-bukan, aku bukan gadis yang mencintai setiap pria yang aku temui . "
“Gadis?” Wirianto Leng menatap Yuliana Jian lalu dia bertanya sambil tersenyum, “Kalau begitu apakah kamu masih ingat berapa umurmu sekarang?”
Yuliana Jian langsung mengangguk: "Tentu saja, apakah ada orang yang akan melupakan usia mereka? Sekarang aku berusia 21 tahun, aku bermarga Jian, namaku Yuliana Jian."
Wirianto Leng menatap Yuliana Jian sambil tersenyum, lalu dia berkata dengan suara rendah: "Sebenarnya aku kakak sepupu August Leng, sebenarnya sangat penasaran. Karena August Leng ..."
Bicara sampai di sini, Wirianto Leng mengertakkan giginya dengan keras, setelah menahan kebenciannya terhadap August Leng , dia menoleh dan berkata dengan pelan kepada Yuliana Jian : "Sebenarnya, August Leng adalah pria yang sangat baik, dan banyak wanita yang menyukainya. Kenapa dia memilih bersamamu? "
Yuliana Jian menunjukkan senyuman malu-malu di wajahnya: "Sebenarnya ... sebenarnya pertemuan kami sangat sederhana. Kami bertemu saat aku akan menaiki bus, kami berada di halte bus yang sama, dan dia mengajakku berbicara, setelah itu kami berkenalan. Tadinya aku kira dia adalah pria miskin, karena dia mengenakan pakaian compang-camping, sebenarnya aku sedikit keberatan. Karena kalau latar belakang keluargaku sedikit baik, tidak peduli dia kaya atau miskin aku akan bersamanya. Tapi ... "
Yuliana Jian mengerutkan kening, dia merendahkan suaranya, lalu berkata, "Tapi terjadi masalah di keluargaku, terjadi masalah di perusahaan ayahku , dan perusahaannya hampir bangkrut. Tapi aku tidak menyangka August sangat kaya dan dia bersedia membantuku . Dia juga menyelamatkanku saat aku ... diganggu ... pria bajingan. Oleh karena itu aku bersamanya ... "
Selesai berbicara, Yuliana Jian mengerutkan kening menatap Wirianto Leng , lalu dia bertanya dengan hati-hati: "Kamu pasti merasa aku matre? Sebenarnya, kalau aku punya uang, aku benar-benar tidak peduli soal uang. Tapi karena aku miskin, aku menyadari seberapa pentingnya uang itu. Keluargaku hampir bangkrut, kalau aku bersama dengan seorang pria yang memiliki latar belakang keluarga yang buruk, bukankan akan menjadi lebih gawat. Meskipun awalnya aku menyukai August tapi aku sudah memutuskan untuk menyerah. Tetapi tak kusangka keadaan berubah, aku benar-benar tidak matre. "
Ketika Yuliana Jian mengatakan hal ini, wajahnya langsung memerah karena cemas, dia bergegas melambaikan tangannya dan berkata kepada Wirianto Leng, "Kamu tidak akan salah paham terhadapku kan? Meskipun kedengarannya aneh, tapi perasaanku terhadap August tulus. Kamu, kamu tidak akan memberitahu August ucapanku barusan kan? "
Selesai berbicara, Yuliana Jian menundukkan kepalanya dengan sedih, lalu dia bergumam dengan suara rendah: "Tahu dari awal, aku tidak mengatakan semua ini kepadamu."
Wirianto Leng memicingkan mata menatap Yuliana Jian yang berada di hadapannya. Dia seperti melihat Yuliana Jian yang baru dikenalnya, hanya saja saat ini Yuliana Jian tidak memiliki ingatan tentangnya, di dalam ingatan Yuliana dirinya digantikan oleh August Leng. Wirianto Leng seperti seorang pendengar, yang mendengarkan cerita antara Yuliana Jian dan August Leng yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Ujung jari Wirianto Leng sedikit gemetar.
Yuliana Jian melihat sudut bibir Wirianto Leng yang mengatup dengan erat saat dia berusaha menahan emosinya. Yuliana Jian mengerutkan kening sambil bertanya dengan merendahkan suaranya, "Ada apa? Kamu sedang marah? Apa ... apa aku salah bicara?"
Wirianto Leng tersenyum lalu menggelengkan kepalanya, "Tidak, kamu tidak mengatakan sesuatu yang salah, kamu juga tidak melakukan kesalahan, hanya saja saat mendengar ceritamu aku tiba-tiba teringat dengan wanita yang aku cintai."
Mata Yuliana Jian berbinar, dia tersenyum sambil menatap Wirianto Leng , lalu dia bertanya dengan lembut, "Aku tidak tahu seperti apa wanita yang kamu cintai? Kamu juga terlihat lumayan. Gadis yang kamu cintai seharusnya imut juga kan? "
Wirianto Leng langsung tertawa ketika mendengar ucapan Yuliana Jian . Dia menoleh menatap Yuliana Jian lalu berkata sambil tersenyum: "Iya, gadis yang kucintai juga sangat imut, tidak... ... tidak bisa dikatakan sangat imut, dia amat sangat imut. Dia sangat cantik, saat tersenyum dia terlihat lebih cantik, lekuk tubuhnya juga sangat indah. Tapi aku lebih suka kepribadiannya dibandingkan penampilannya. Dia selalu membuatku bahagia dan membuat hidupku penuh dengan hal-hal menarik. Saat dia sedang berbicara juga sangat menarik, kadang-kadang dia sedikit blak-blakan, kendati pun seperti itu dia juga sangat imut. Aku sudah bertemu banyak orang, tetapi aku belum pernah bertemu dengan orang se-imut ini. Bahkan anak-anak kami kalah dengannya ... "
"Kalian sudah punya anak?" Yuliana Jian mengerutkan kening: "Tapi kelihatannya kamu juga sudah lumayan tua, sudah seharusnya memiliki anak."
“Lumayan tua?” Wirianto Leng mengangkat tangannya dan membelai cambangnya sambil terkekeh. Meskipun saat ini usianya tidak jauh berbeda dengan usia Yuliana Jian , tapi dibandingkan dengan Yuliana Jian yang mengira saat ini dirinya baru berusia 21 tahun, mungkin dia lumayan tua.
Wirianto Leng menghela nafas lalu berkata sambil tersenyum, "Iya, mungkin aku benar-benar lumayan tua."
Yuliana Jian menghela nafas panjang, sepertinya dia merasa lega: "Sebenarnya, tadi aku sangat khawatir, aku takut kamu memiliki maksud lain terhadapku, tetapi setelah mendengar kata-katamu, aku benar-benar merasa lega. Dikarenakan ada wanita yang sangat kamu cintai dan kamu sudah memiliki anak, seharusnya kamu tidak memiliki maksud apa-apa terhadapku. Jadi, kamu benar-benar bersedia menemaniku menunggu August? "
Wirianto Leng menatap Yuliana Jian : "Apakah kamu masih ingat dengan kejadian masa lalumu?"
Yuliana Jian mengerutkan keningnya, kelihatannya dia sedang berpikir dengan serius: "Aku hanya ingat August berbisik di telingaku, lalu ketika aku bangun aku melihat sekelompok orang mengerumuniku , mereka menyuntikku dan membuatku tidur, lalu aku melihatmu dan kamu membawaku ke sini ... "
“Apa yang August Leng katakan kepadamu?” Wirianto Leng menatap Yuliana Jian sambil bertanya dengan lembut.
Yuliana Jian mengerutkan kening dan mengambil napas dalam-dalam, sepertinya dia sedang berusaha mengingat kembali ingatan masa lalunya. Yuliana Jian berpikir keras selama beberapa saat, tapi akhirnya dia menggelengkan kepalanya dan berkata dengan merendahkan suaranya, "Tidak ... ada yang salah, aku tidak tahu ... aku lupa, tapi sepertinya sesuatu yang penting ... kenapa aku lupa?"
Selesai berbicara Yuliana Jian memukul pelipisnya dengan kesal, lalu dia berkata dengan suara rendah, "Tidak seharusnya aku melupakannya. Ini adalah kata-kata yang August ucapkan kepadaku. Ini sangat penting. Bagaimana aku bisa melupakannya?"
Selesai berbicara Yuliana Jian mengerutkan dahinya karena sakit kepala, lalu dia berteriak: "Sakit, sakit ..."
Setelah itu Yuliana Jian jatuh di atas sofa. Wirianto Leng segera memeriksa nafas Yuliana Jian, saat mendapati Yuliana Jian hanya pingsan, Wirianto Leng langsung menghela nafas lega. Dia meluruskan tubuh Yuliana Jian di atas sofa, lalu menutupi tubuh Yuliana dengan selimut. Setelah itu Wirianto Leng mengeluarkan alat perekam suara dari sakunya, kemudian dia mengeluarkan laptopnya dan mengirimkan hasil rekaman suara ke psikiater .
Meskipun selama ini hanya Wirianto Leng yang menemani Yuliana Jian, tapi perawatan Yuliana Jian tidak pernah dihentikan. Wirianto Leng akan selalu membawa alat perekam suara dan merekam semua percakapan antara dia dan Yuliana Jian lalu mengirimkannya ke psikiater untuk dianalisis.
Setelah melakukan semua ini Wirianto Leng menunduk dan menatap Yuliana Jian. Sebenarnya kondisi Yuliana Jian saat ini sangat berbeda dengan kondisi Yuliana Jian saat dia baru ditemukan di ruang bawah tanah. Saat itu Yuliana Jian masih bisa membedakan siapa August Leng dan siapa Wirianto Leng. Tapi ingatan Yuliana Jian saat ini benar-benar kacau.
Apakah ini berarti kondisi Yuliana Jian semakin memburuk?
Novel Terkait
I'm Rich Man
HartantoCinta Yang Terlarang
MinnieGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraIstri Pengkhianat
SubardiBeautiful Lady
ElsaWahai Hati
JavAliusCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia