Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 38 Menerima Akibatnya
Yuliana mendengar Silvia telah di tangkap polisi, dia meleapskan botol kaca di dalam pelukannya lalau dengan hati-hati meletakkannya di atas meja, kemudian mengganti pakaian rumah sakit dengan pakaiannya sendiri dan berjalan keluar dari kamar pasien. Setelah Yuliana perlahan keluar dari rasa sakit dan kesedihannya setelah keguguran, dia segera teringgat akan ayahnya yang baru sadar.
Walaupun terasa sakit kehilangan anaknya, tetapi Yuliana harus bangkit kembali, karena ayahnya perlu dirinya untuk menjaganya. Ayahnya baru sadarkan diri, masih banyak hal yang ingin dia katakan dengan jelas kepada ayahnya.
Yuliana menggit bibirnya, memnguatkan dirinya dan perlahan berjalan menuju kamar Rishendy. Dirinya bagaikan jiwa yang terbang, bertahan di dalam cangkang tubuh yang telah mati, demi dapat secepatnya bertemu dengan ayahnya, dengan sulit dia bergerak.
Yuliana berpikir, betapa baiknya bila dapat bertemu dengan ayahnya, setelah ayahnya kembali sehat, apa yang dia perbuat selama ini sudah sepantasnya.
Sebelum dengan susah payah berjalan menuju kamar Rishendy Jian, Yuliana melihat perawat yang dia pekerjakan untuk merawat ayahnya berjalan keluar dari kamar pasien.
Perawat tersebut melihat Yuliana, dan lansung berkata: "Akhirnya anda datang, aku terus menunggu anda, sebelumnya aku meneleponmu, tetapi anda tidak mengangkatnya. Wajahmu ini....."
Yuliana baru saja keguguran, wajahnya pucat, dia berpengangan pada dinding agar dapat berdiri dengan baik, dia segera menggelengkan kepala: "Aku tidak apa-apa, bagaimana ayahku?"
Perawat tersebut mengerutkan alisnya, dengan sedih berkata: "kemarin baru saja melakukan pemeriksaan, tubuh ayah anda.......terdapat sedikit masalah".
"Ada apa?" Yuliana segera bertanya.
Perawat tersebut berbicara dengan suara rendah: "Setelah pemeriksaan, kerusakan pada bagian kepala ayah anda cukup parah,kerusakan otakl, takutnya tidak dapat hidup seperti orang normal....."
"Apa?" Tubuh Yuliana bergoyang, dia segera bertahan memengang dinding, dan segera mencoba untuk berdiri dengan stabil: "apa yang di maksud dengan kerusakan otak?"
Perawat tersebut segera memapah Yuliana, dengan panik berkata: "karena saat itu tiba-tiba mengalami pendarahan otak, mengeluarkan darah cukup banyak, menyebabkan kerusakan otak yang cukup parah, tidak sama seperti pikun, ayah anda akan selamanya mengalami gangguan mental, sekarang dia hanya mengingat....."
Yuliana menutup matanya, air matanya langsung mengalir, dengan suara serak berakta: "Mengapa bisa begini? dengan susah payah aku menunggu ayahku sadar, mengapa sekarang menjadi seperti ini?"
"Anda jangan panik, dokter mengatakan akan melakukan pemeriksaan lebih dalam kepada ayah anda, lebih baik anda masuk untuk melihat ayah anda dulu. Mungkin begitu melihat anda, dia akan mengingat hal-hal sebelumnya". Perawat tersebut berkata dengan pelan kepada Yuliana.
Yuliana mengigit bibir bawahnya, lalu menghapus air matanya dan membuka pintu kamar pasien, perlahan dia msuk ke dalam. Begitu masuk dia melihat ayahnya duduk bersandar di atas ranjang, membelakangi Yuliana, menatap ke arah jendela.
Yuliana perlahan berpengangan pada dinding, selangkah demi selangkah masuk, setiap langkah dia menggunakan tenaga yang besar. Hingga tiba di belakang Rishendy Jiang, Yuliana baru perlahan memanggil: "Ayah....."
Rishendy Jiang tidak membalaikan kepala, dia hanya terus menatap jendela, tatapan matanya terlihat kacau, tanpa sadar terus mengatakan: "Yuliana, makan kue nya......Sally harus menurut pada kakak....."
"Ayah. lihat aku, aku adalah Yuliana, aku datang untuk menjenguk mu". Yuliana segera berjalan ke hadapan ayahnya dan memegang tangan Rishendy Jian dan berbicara padanya.
Tetapi Rishendy Jian sama sekali tidak bereaksi, dia terus menatap jendela dan tanpa sadar terus berbicara: "Yuliana, saatnya pulang dan makan....."
Perlahan Yuliana terdiam di depan ranjang, dia menutup mulutnya dan menangis tanpa suara: "Ayah....ayah......ayah lihatlah aku, aku adalah Yuliana, aku datang , kamu lihatlah aku, kamu jangan begini, dengan susah payah aku menunggumu sadar, kamu jangan tidak memperdulikan aku. Apapun sudah tidak aku miliki, anakku pun sudah tidak ada, kehormatanku sudah tidak ada, ayah kamu jangan seperti ini tidak memperdulikanku".
Tetapi bagaimanapun Yuliana memanggilnya, Rishendy Jian sama sekalitidak bereaksi, seperti sama sekali tidak mendegar suara Yuliana. Rishendy Jian sama sekali tidak menatap Yuliana dia hanya menatap jendela, dengan suara yang kecil terus berkata: "Yuliana......Sally.....kalian harus menurut...."
Melihat Rishendy Jian, Yuliana terus menerus menggengkan kepala, dia tidak mempercayai semua ini. Ayahnya adalah pendekar di dunia bisnis, tidak seharusnya selamanya bersembunyi di atas ranjang, melihat jendela, dan hidup dengan kehilangan martabatnya.
Yuliana menangis dan berkata: "Ayah, aku adalah Yuliana. Aku sangat membutuhkanmu, aku membutuhkanmu menemaniku melewati hari-hari yang sulit ini. Bicaralah denganku, kamu jangan tidak memperdulikanku, bila marah denganku, bicaralah, Aku akan berubah. Aku sungguh akan berubah, bicaralah denganku...."
Tetapi, tidak peduli Yuliana berkata apa, Rishendy Jian tetap menatap jendela dengan tatapan yang kacaru, seperti jiwa yang kehilangan cangkang tubuhnya.
"Ya Tuhan, ada apa?" Fenny He berteriak, dan langsung berlari masuk.
Dengan berpura-pura Fenny He menangis, kemudian berlari ke sisi Rishendy Jian: "Jian Tua, akhirnya kamu sadarkan diri? kamu tidak tahu belakangan ini bagaimana kami melewati hidup? Kamu harus bertindak, Yuliana begitu memiliki uang tetapi dia sama sekali tidak membiarkan kita menggunakannya...."
Fenny He berkata dan langsung memutar kepalanya berteriak ke arah pintu: "Sally cepat masuk, lihat ayahmu".
"Sudah sudah, aku masih mau bermain game, kamu jangan menggangguku. Sudah sadar ya sudah sadar, apa yang di lebih-lebihkan?" Sally Jian sambil berjalan masuk sambil berbicara.
Sally Jian dan Yuliana memiliki alis dan mata yang serupa, tetapi Yuliana memiliki temperamen wanita yang matang dan pintar, tetapi Sally Jian benar-benar seperti "gadis tidak berguna". Saat ini Sally Jian kuliah tingkat pertama, seluruh tubuhnya menggunakan pakaian bermerek, kukunya di warnai dengan warna beragam, dan sedang beramin game.
Sally Jian sambil bermain ponsel, sambil mengeluarkan suara tawa: "Haha orang bodoh ini, kalah lagi dariku. Sungguh bodoh!"
Yuliana mendengar suara Sally Jian, perlahan dia menghapus airm matanya dan menatap Sally Jian, dengan suara rendah berakata: "Sally, ayah juga terus menyebut namamu, bisakah kamu kesini dan melihat ayah? Sekarang otaknya mengalami kerusakan parah, hanya ingat aku dan kamu...."
Fenny He pun menyadari ada yang aneh dengan Rishendy Jian, dia segera mengerutkan alisnya. Melihat Rishendy Jiang sama sekali tidak bereaksi, dia memutar kepalanya dan menatap Yuliana: "Mengapa aku memanggil ayahmu, dia tidak bereaksi? ada apa dengan dirinya?"
Dengan suara terisak Yuliana berkata: "otaknya mengalami kerusakan, kecerdasannya mengalami kerusakan".
Fenny berteriak: "bukankah....."
Fenny tidak menyelesaikan kata-katanya, Sally Jian langsung berteriak: "bukankah berbuah menjadi idiot? lebih baik langsung mati saja. AKu tidak mau di sini lagi, bila teman-temanku tahu ayahku adalah idiot, sangat memalukan".
Selesai berbicara Sally Jian memutar tubuhnya dan bersiap berjalan keluar.
"Berhenti!" Yulina Jian berteriak.
Selesai berkata, Yuliana menghapus air matanya dan bangkit berdiri, dan berteriak kepada Sally Jian: "Sally Jian! kamu berani mengatakan kata-kata tadi sekali lagi? dia adalah ayahmu! pernah memberimu kehidupan yang baik, mengapa kamu berkata demikian?"
"Mengapa? memang idiot...." Sally Jian terus melawan.
Dengan cepat Yuliana menghampiri, mengangkat tangannya dan menampar Sally Jian, dengan megeraskan rahang berakta: "Sekarang sesuatu terjadi padah auah, aku sebagai kaka terbesar, aku harus mengajarimu, mengajarimu apa yang pantas di katakan dan apa yang tidak pantas di katakan, dan bagaimana seharusnya menjadi seorang anak perempuan! Ayah dulu begitu menyayangimu, sekarang walupun otaknya rusak, dia hanya mengingat kita berdua, mengapa kamu sama sekali tidak memiliki hati nurani?"
"Ibu, kamu lihat dia, dia berani memukulku!" Sally Jian segera mendekati Fenny.
Fenny mencoba menghentikan Sally Jian, tetapi melihat Yuliana dengan dingin menatapnya. Fenny menjadi takut, dia hanya berkata dengan suara kecil: "Kamu, tadi kamu berbicara begitu juga kelewatan. Mengapa berbicara seperti itu?"
"Huh, kalian semua hanya berpihak kepada Yuliana, tidak ada yang berpihak padaku, kalian semua tidak memperdulikan perasaanku. Aku akan pergi dqari rumah, dan tidak akan kembali lagi". Sally Jian berteriak dan menangis.
"Kamu berani keluar dari kamar ini, seluruh kartumu akan aku bekukan, aku akan membuatmu tidak dapat menggunakan uang sepeserpun!" dengan dingin Yuliana berkata.
"Kamu...." Sally Jian menatap Yuliana, dengan menagis berakta: "mengapa kamu berbuat demikian?"
Yuliana baru saja keguguran, tadi reaksiny cukup besar, hampir saja dia tidak dapat berdiri dengan baik, dia segera berpegangan pada meja dan berdiri dengan stabil, tetapi dia mengigit bibirnya dan berkata kepada Sally Jian: "Aku akan terus begini, ketika ayah jatuh sakit, dia hanya memanggil namamu dan namaku. Bagaimanapun kamu membenci aku, kakakmu, tetapi ayah sangat baik padamu, tidak sepantasnya kamu berkata demikian! Sejak sekarang, kamu harus terus bersamakau menjaga keluarga Jian, menjaga ayah".
Sally Jian menutup wajahnya dan menangis: "Aku tidak peduli, aku tidak ingin menjaga siapapun, aku begitu muda dan cantik, sama sekali tidak perlu hidup seperti ini, begitu banyak pria yang bersedia mengeluarkan uang untukku. Aku sama sekali tidak ingin menjadi wanita yang di buang sepertimu, juga tidak ingin menjaga orang sakit, masa mudaku bukan di gunakan untuk menjaga orang tua!"
Selesai Sally Jian berkata, dia segera memutar tubuhnya dan berlari keluar. Fenny segera mengejarnya: "Sally, anak ini, kamu jangan lari. Begitu kamu keluar dari kamar ini, maka tidak ada uang untukmu lagi. Dia akan melakukannya seperti yang dia katakan!"
Selesai Fenny berkata, dia menatap Yuliana, lalu berkata: "Yuliana, kamu jangan tidak memberikan Sally uang, dia adalah adik kandungmu".
Dengan mengeraskan rahang Yuliana berkata: "aku tidak memiliki adik yang mencampakkan ayahku. Dia tidak mengerti, maka dia harus menangung apa yang dia perbuat!"
Novel Terkait
King Of Red Sea
Hideo TakashiLoving Handsome
Glen ValoraPredestined
CarlyLelaki Greget
Rudy GoldPernikahan Tak Sempurna
Azalea_The Winner Of Your Heart
ShintaSomeday Unexpected Love
AlexanderCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia