Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 121 Semua Sesuai Harapan
Yuliana Jian tidak menikmati ketenangan untuk waktu yang lama, pada hari itu dia di bawa ke pengadilan. Saat itu sudah terdapat sejumlah bukti. Yuliana Jian dapat mengikuti apa yang di minta pihak penyelidik, Yuliana Jian di jatuhi hukuman mati seumur hidup. Mendengar hasil akhir dari pengadilan, Yuliana Jian tidak memiliki perubahan emosi yang besar.
Tetapi di auditorium, Peggy He menangis sejadi-jadinya. Yuliana Jian menatap Peggy He, satu-satunya yang datang untuk mendengar putusannya dan peduli tentang persidangan terakhirnya, dia perlahan tersenyum dan berkata kepadanya dengan lembut: “Jangan Menangis”.
Yuliana Jian awalnya tidak pernah berpikir untuk menganggap Peggy He sebagai orang terdekatnya, bahkan tidak pernah berpikir menjadikan Peggy He sebagai temannya. Tapi Yuliana Jian tidak pernah berpikir di masa seperti ini yang menemaninnya dan hanya Peggy He.
Peggy He sepertinya tidak mendengar apa yang di katakan oleh Yuliana Jian, bahkan tangisannya bertambah keras. Ketika Yuliana Jian di bawa pergi, Peggy He masih menangis dan berteriak ke hakim: “dia tidak mungkin membunuh orang, dia bukanlah orang yang bisa membunuh orang”.
Setelah Peggy He selesai berbicara, dia mengejar Yuliana Jian di belakangnya dan berteriak: “Yuliana, kamu katakan dengan baik-baik kepada mereka, bahwa kamu tidak mungkin membunuh orang. Bagaimana mungkin kamu membunuh orang?”
Yuliana Jian terseyum dan menggelengkan kepalanya, dia tidak menjawab Peggy He, lalu dari ruang persidangan berjalan keluar. Dan pada akhirnya Yuliana Jian hanya mendengarkan instruksi polisi untuk memotong rambutnya, mengenakan seragam penjara. Dia tidak lagi di sebut sebagai Yuliana Jian, “953” sebutan angka ini sebagai pengganti namanya.
Yuliana Jian berdiri di dinginnya kamar sel penjara, merasa bermimpi buruk. Dan alasan satu-satunya dia bersedia memiliki mimpi buruk ini, hanyalah demi seseorang ,yaitu Wirianto Leng.
Yuliana Jian mengetahui bahwa apa yang di lakukannya pasti di anggap sesuatu yang bodoh di mata banyak orang, dia bahkan tidak pernah membuat perjanjian apapun dengan Wirianto Leng, dia membuat seluruh hidupnya dengan bertaruh dengan tebakannya sendiri! Tetapi Yuliana Jian juga menganggap dirinya sebagai orang yang beruntung, dia bisa bertemu dengan seseorang yang bisa membuatnya mempertaruhkan hidupnya hanya demi percaya kepada seorang pria, itu adalah sesuatu
keberuntungan.
Wirianto Leng kembali ke dalam rumah yang dingin, bajunya yang sudah lama itu masih tercium bau alkohol, dia pertama kali bertemu dengan Nyonya Tua Leng, dan berkata: “Nenek, aku kembali”.
Nyonya Tua Leng menatap Wirianto Leng dan berkata dengan prihatin: “Kenapa kamu menjadi seperti ini?”
Wirianto Leng menghelakan napas, berkata dengan dingin: “Maaf, nenek, aku sudah minum terlalu banyak”
“Suasana hatimu masih kurang baik?” Nyonya Tua Leng mendesah pelan, menggelengkan kepalanya, dengan nada rendah berkata kepada Wirianto Leng: “ Sebenarnya, suasana hatiku juga tidak baik, aku tidak berpikir bahwa Yuliana Jian dapat melakukan begitu banyak hal di belakang kita, kalau di pikir-pikir kita semua sudah di bohongi olehnya, akulah yang membawanya ke rumah keluarga Leng”.
“Wirianto Leng memandang Nyonya Tua Leng dan berkata: “Nenek, mana mungkin ini semua salahmu? Kamu awalnya sudah mengingatkanku, supaya aku tidak terpengaruh dengan Yuliana Jian, hasilnya aku tidak mendengarkan pendapatmu, bahkan aku masih memberitahu Yuliana Jian tentang keberadaan “A”, dan memberinya kesempatan, aku salah. Aku tidak akan pernah membuat kesalahan ini lagi di masa depan, sama sekali tidak akan”.
Nyonya Tua Leng menarik nafas panjang, menggelengkan kepalanya dengan senyum berkata: “ Kamu jangan terlalu memikirkannya, aku sudah menjelaskannya kepada keluarga, mereka tidak akan terlalu menyulitkanmu. Tapi kamu benar-benar harus berhati-hati di masa depan, seperti seorang anak yang dapat menggunakan komputer, ,kamu harusnya tidak membiarkan tahu dia terlalu banyak. Bahkan jika Yuliana Jian melakukannya, pasti ada orang lain yang akan melakukannya. Orang-orang seperti ini lebih mempunyai banyak pengetahuan tentang informasimu, tapi kamu harus mengutus satu orang yang bisa di percayai. Kali ini kamu juga sudah mengalami kegagalan yang sangat besar, kalau begitu, aku mencari beberapa orang untuk membantumu. Kandidatku adalah orang yang kredibel bisa di percayai dan mempunyai keahlian, lebih kuat daripada kandidat yang kamu cari diluar.
Wirianto Leng pelan-pelan mengangukkan kepalanya: “oke, Aku akan mematuhi rencanamu di masa depan”.
Nyonya Tua Leng tersenyum: “itu benar, kita berdua adalah orang terdekat di dunia ini, Kamu adalah cucuku satu-satunya, dan aku secara alami merencanakannya untukmu. Ketika badai ini berlalu, aku baru akan mencarikan wanita yang cocok untukmu, menjadi istrimu. Kamu juga harus mempunyai anak, mempunyai keturunan, baru bisa menetapkan kedudukanmu.
“Aku akan menuruti rencana nenek,”. Wirianto Leng selesai berbicara lalu membalikan tubuhnya, dan berkata: “Nenek, aku pergi istirahat dulu”.
Nyonya Tua Leng pelan-pelan menganggukan kepala: “kalau begitu cepat kamu pergi istirahat, Jangan hanya bicara dengaku sebagai orang tua. Permasalahan Yuliana Jian kamu harus berpikir terbuka, kamu pada saat itu telah menerima suatu pembelajaran, kedepannya wanita seperti ini, jangan telalu percaya”.
Wirianto Leng menganggukan kepalanya, setelah batuk beberapa kali dia keluar dari kamar Nyonya Tua Leng dan kembali ke kamarnya sendiri. Melihat Wirianto Leng sudah kembali ke kamarnya, Pelayan yang akrab di samping Nyonya Tua Leng itu membawa pot kecil kepada Nyonya Tua Leng dan berbisik: “melihat Tuan muda seperti ini, tidak tahu apa yang sedang di pikirkannya.
Nyonya Tua Leng mengambil gunting sambil tersenyum, sambil memotong cabang-cabang bunga, dan berkata sambil tersenyum: “Apa yang dipikirkannya tidaklah penting, yang penting dia tahu apa yang harus dia lakukan sekarang, Seperti tanaman apakah dia bersedia kau memotongnya? Apakah dia tidak merasakan sakit ketika aku memotong cabangnya? Tetapi walaupun sakit dia harus menahannya,setelah tahu demi kebaikannya, maka harus bertahan. Karena bila tidak ada aku dia hanyalah rumput liar, hanya akan di buang, sama sekali tidak akan di pandang. Lama kelamaan dia akan menyukai aku memperbaikinya. Karena tidak akan ada lagi cabang-cabang , hanay tumbuh sesuai dengan keinginanku , semakin lala mengikuti kemauanku.”.
Pelayan itu dengan cepat tersenyum dan berkata: “Keluarga Leng pasti akan menjadi lebih kuat dalam kendali Nyonya tua, semakin lama semakin kuat. Dan di masa depan, anak-anak keluarga Leng pasti akan berterimakasih kepada Nyonya Tua Leng. Sudah mau tahun baru Keluarga Leng pasti akan membersihkan rumahnya lagi, dulu aku selalu melihat di tengah-tengah aula selalu kosong, kalau tidak dekat-dekat ini undanglah seorang pelukis datang, menggambarkan Nyonya tua sebuah lukisan minyak untuk di gantung di dinding. Supaya kelak para cucu nenek, juga akan tahu bahwa ini adalah usaha nyonya tua”.
“Bukankah menggambar lukisan minyak harus duduk sangat lama? Tidak tahu apakah tulangku yang tua ini masih sanggup atau tidak”. Nyonya Tua Leng berkata sambil tertawa.
Pelayan tersebut berbisik sambil tersenyum: “Nyonya Tua itu juga untuk memberikan kesempatan kepada cucumu untuk melihat usahamu, Bukankah itu sepadan dengan kerja kerasmu?”
“Betul, Lagipula aku sudah banyak berkorban untuk keluarga Leng selama ini, jadi aku akan bekerja keras lagi”. Nyonya Leng menghela nafas tanpa daya: “Bagaimana aku bisa meninggalkan keluarga Leng ini……”
Pelayan tersebut segera berkata: “Betul, kalau tidak ada kamu, mereka semua pasti tidak tahu apa yang mesti mereka perbuat. Hanya dengan mendengar perintahmu mereka baru bisa menjaga keluarga Leng ini……”
Nyonya Tua Leng tersenyum lalu mengambil gunting dan kemudian memotong tanaman tersebut, dia memegang gunting bunga di tangannya, seperti seorang permaisuri yang memegang tongkat kerajaan, yang mengatur kehidupan dan kematian seseorang sesuka hati.
Kehidupan Yuliana Jian di penjara cukup sederhana dan cukup teratur, dan tidak ada orang yang sengaja menyulitkannya. Yang lain lebih takut kepada Yuliana Jian setelah mengetahui bahwa Yuliana Jian di jatuhi hukuman penjara karena pembunuhan. Lagipula wajah Yuliana Jian seperti tidak ada ekspresi, sehingga tidak ada yang berani mendekatinya.
Setelah satu minggu di penjara Yuliana Jian mendapatkan kunjungan, orang pertama yang menemuinya di penjara adalah Peggy He, Peggy He sama seperti saat berada di pengadilan, dia menangis, bagaikan yang berada di penjara adalah Peggy He.
Yuliana Jian tidak tahan lalu tersenyum: “Kenapa kamu menangis seperti ini? seperti aku sudah meninggal”.
“Aku cuih cuih cuih! “Peggy He menggosok hidung merahnya dengan air mata dan menangis, “Jangan bicara omong kosong, baru-baru ini aku menemukan pengacara yang hebat, aku akan mencoba mengurus kasus ini untukmu”.
“Tidak”. Yuliana Jian dengan lembut berkata: “Kamu memiliki keinginan seperti ini sudah cukup, kamu tidak perlu melakukan pekerjaan yang tidak berguna ini, sudah tidak ada gunanya lagi”.
Peggy He mendengar perkataan Yuliana Jian, tangisannya semakin hebat, dia berteriak dan berkata: itu semua……itu semua karena Wirianto Leng, dia kenapa bisa tidak percaya denganmu? Kamu tidak mungkin membunuh orang, meskipun……”
Peggy He dengan suara rendah berkata: “meskipun semua orang berkata seperti itu……, dan tampaknya buktinya juga cukup……”
Peggy He berbicara sampai disini, berhenti sebentar, dan tiba-tiba meningkatkan volumenya dan berkata: “Tapi aku mempercayai kamu, karena kamu orang terdekat Peggy He, tidak mungkin membunuh orang. Tapi kenapa Wirianto Leng tidak mempercayai mu, aku memutuskan untuk tidak menyukainya lagi”.
Itu keras kepala yang polos dan membuat orang tersentuh.
Yuliana Jian masih ingat bahwa dia telah putus dengan Wirianto Leng, dia dengan suara rendah berkata kepada Peggy Leng: “Aku sekarang tidak ingin mendengar nama Wirianto Leng lagi, daripada aku menyibukan membela kasus ini, kamu mungkin bisa membantuku untuk menyelesaikan urusan perusahaan. Karena pemenjaraanku yang tiba-tiba, perusahaan pasti akan goyah, dapatkah kamu membantuku mengambil alih perusahaan? Yang lebih baik adalah memikirkan cara bagi perusahaan lain untuk bisa membeli perusahaanku. Sehingga karyawanku dapat tenang. Kalau masih ada sisa uang, tolong berikan uangnya kepada wanita yang bernama Fenny He.
“Fenny He? Peggy He mengerutkan keningnya, dengan penasaran bertanya.
Yuliana Jian menganggukan kepalanya: “ dia adalah istri ayahku, sekarang anaknya juga sudah tidak ada, kedepannya hidupnya akan susah. Meskipun hanya sisa sedikit uang, tolong berikan kepadanya. Meskipun hubunganku dengan nya tidak baik, Tapi bagaimanapun aku dan dia saling mengenal”.
Peggy He mengerutkan kening dan bertanya dengan suara rendah: “Apakah anaknya bernama Sally Jian? Dia adikmu? Kamu bagaimana bisa tahu bahwa Sally Jian meninggal karena kecelakaan mobil, aku bahkan akan berencana memberitahukannya kepadamu”.
Yuliana Jian mengerutkan keningnya, meskipun sejak awal dia sudah memperdiksikan akan seperti ini, tapi hatinya masih merasa sakit, saudari yang tidak dia pedulikan, benci, dan bersumpah untuk tidak pernah memaafkan ternyata sudah mati. Rasanya berbeda ketika menembak August Leng, dia mengira setelah membunuh August Leng, hatinya kan gelisah, tetapi setelahnya terdapat kebahagian untuk membalas dengdam. Tapi kematian Sally Jian, membuatnya merasa tertekan bahkan menyesal. Tapi
Yuliana Jian menarik nafas dalam-dalam dan berbisik: “Aku menebaknya, aku menebak dunia ini tidak akan menerimanya terlalu lama. Dia seharusnya pergi ke dunia lain sejak lama dan meminta maaf kepada ayahnya”.
Novel Terkait
Anak Sultan Super
Tristan XuMy Secret Love
Fang FangCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyThe Gravity between Us
Vella PinkyYou're My Savior
Shella NaviIstri Pengkhianat
SubardiCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia