Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 11 Jangan menangis di depanku

Belum selesai Yuliana berbicara, Wirianto sudah mendekat dan mengangkat dagunya dengan kasar, serta berbisik di telinganya : “Jangan menunjukkan wajah menyedihkan seperti ini di depan aku, seolah kamu sangat tidak merelakan anak ini? Padahal bagi kamu, anak ini hanyalah sebuah bisnis, kenapa menunjukkan eskpresi yang begitu kasihan?”

Yuliana menggigit bibir dengan kuat, berusaha menahan air mata dan mengangguk ke Wirianto : “Benar apa kata anda.”

Wirianto diam sejenak, baru kemudian melepaskan tangannya, serta menatap Yuliana dengan dingin dan berkata : “Lain kali jangan menangis di depan aku, aku paling benci wanita yang menangis. Aku mematuhi permintaan nenek karena rasa baktiku terhadap nenek. Tapi kalau kamu benar-benar membuat aku emosi, tidak peduli apa yang aku perbuat ke kamu, nenek sama sekali tidak akan menyalahkan aku demi kamu.”

“Tahu, lain kali aku tidak akan menangis, aku hanya akan tersenyum di depanmu.” Setelah mengiyakannya, Yuliana berusaha menunjukkan senyum.

Wirianto memicingkan mata menatap Yuliana dan mengerutkan dahi, namun tanpa mengatakan apa-apa, dia hanya membalikkan badan kembali ke ranjang, lalu membuka laptopnya. Tidak mendengar Wirianto menyuruhnya pergi, Yuliana pun diam berdiri di tempat.

Sampai ketika pembantu datang mengantarkan makanan, Wirianto baru menoleh ke Yuliana : “Kamu pergi saja, aku di sini sudah tidak perlu kamu layani.”

Nada bicara yang dingin, seolah sedang memerintah ke pembantu. Yuliana menarik nafas dalam-dalam, mengangguk, kemudian keluar dari kamar Wirianto. Wirianto menatap sosok belakang Yuliana sampai dia menghilang dari pandangannya, barulah Wirianto memalingkan muka melanjutkan kerjaannya di laptop.

Keluar dari kamar Wirianto, Yuliana berpamit dulu dengan nyonya tua Leng. Melihat Yuliana, nyonya tua Leng pun tersenyum lebar : “Kenapa? Mau keluar?”

Yuliana mengangguk : “Aku perlu ke perusahaan satu kali.”

Nyonya tua Leng tersenyum : “Iya, memang perlu ke perusahaan satu kali. Aku sudah mengatur orang ke sana untuk membicarakan soal penanaman saham dengan kamu, di Wirianto sana bagaimana? Dia juga memberikan syarat ke kamu bukan? Biar aku tebak, pasti menyuruh kamu jangan mengatakan soal hubungan kamu dengan Wirianto bukan? Menyuruh kamu membiarkan anak ini di rumah keluarga Leng setelah lahir?”

Yuliana membasahi bibir dan mengangguk lagi : “Benar apa yang anda tebak.”

Nyonya tua Leng berkata sambil tertawa : “Berdasarkan sifat dia, dia pasti akan memberikan syarat seperti itu, kamu perlu bersabar, pelan-pelan dia akan bersikap baik dengan kamu. Wirianto itu sangat baik dari segi mana pun, hanya saja mulutnya terlalu beracun, hatinya terlalu dingin. Kamu adalah orang yang berhati hangat, pasti akan menjadi istri yang baik untuknya.”

Orang berhati hangat? Apakah dia bukan seseorang yang berhati dingin, yang bisa menjual apa pun demi uang? Yuliana sungguh tidak mengerti dari mana nyonya tua bisa merasa dirinya berhati hangat?

Serta, apakah untuk selanjutnya dia benar-benar menjadi istri Wirianto?

Yuliana mengepal tangannya, sebelumnya ketika dia setuju untuk mengandung anak Wirianto, sama sekali tidak berencana untuk benar-benar menjadi istri Wirianto. Yuliana mengira sisa hidupnya akan dijalani bersama seseorang yang koma tak sadarkan diri, hanya berharap bisa mempertahankan sisa harta keluarga Jian, juga bisa membesarkan anak ini sampai dewasa.

Tapi tidak Yuliana sangka, Wirianto malah begitu cepat sudah menyadarkan diri, ini membuat rencana Yuliana kacau semua. Sekarang mendengar permintaan nyonya tua kepadanya, permintaan Wirianto kepadanya, pikirannya sungguh kacau balau. Yuliana yang hebat dalam hal apa pun di mata orang, sekarang malah sama sekali tidak tahu harus bagaimana.

Nyonya tua menoleh ke Yuliana, mengulurkan tangan menggenggam tangan Yuliana yang agak dingin dan berkata : "Jangan takut, keluarga Leng tidak semenakutkan itu, bisa menikah dengan Wirianto adalah impian banyak wanita, sekarang kamu menikah dengannya, tidak tahu akan dikagumi berapa banyak orang. Apalagi kesehatannya sudah mulai membaik, kelak kalian akan semakin langgeng. Sudah kubilang dari awal, aku sangat senang dengan kamu, kalau pun Wirianto sudah sembuh, aku juga akan memilih kamu sebagai cucu menantuku, Wirianto juga akan menyadari kebaikan kamu.”

“Terima kasih nyonya tua, oh bukan, nenek.” Ucap Yuliana dengan suara rendah kepada nyonya tua.

Nyonya tua tersenyum lebar dan mengangguk : “Kamu sibuk saja, jangan lupa nanti malam pulang. Aku sudah menyuruh yang lain untuk menyiapkan perjamuan malam, hari ini adalah hari yang membahagiakan, jadi nanti malam semuanya makan bersama. Kamu belum ada mobil pribadi bukan? Kamu ke garasi dan langsung pakai mobil aku saja.”

Yuliana mengangguk : “Terima kasih nenek, nanti malam aku akan pulang tepat waktu.”

Selesai berkata demikian, Yuliana membalikkan badan pergi ke arah garasi. Saat perlahan mobil tersebut keluar dari rumah keluarga Leng, Yuliana menoleh menatap halaman rumah keluarga Leng, barulah tanpa bisa ditahan dia mendekap wajahnya. Pikirannya sekarang sangat kacau, dia merasa dirinya seperti bermimpi sesuatu yang gila sekali. Awalnya ia mengandung bayi untuk seseorang yang koma, ini saja sudah sangat gila. Sekarang Wirianto tiba-tiba sadar kembali, statusnya dari istri seorang koma berubah menjadi istri Wirianto Leng.

Sekarang Yuliana sungguh berharap Wirianto tidak menyadarkan diri, setidaknya Wirianto yang koma tidak akan menyindir orang, juga tidak perlu bersusah-susah hidup bersamanya. Wirianto yang sekarang, Yuliana tidak tahu harus bagaimana menghadapinya. Wirianto sudah meremehkan dia hingga puncak, asalkan teringat Wirianto, Yuliana langsung mengingat seberapa menyedihkan keadaannya sekarang.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu