Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 10 Batas Waktu Pernikahan

Berbicara sampai sini, tubuh Nyonya Tua Leng sedikit goyah dan hampir terjatuh.

Wirianto langsung maju dan menopang Nyonya Tua Leng, dia mengerutkan kening dan bertanya khawatir: "Nenek, ada apa denganmu?"

Nyonya Tua Leng mengelus dadanya, menggelengkan kepalanya secara perlahan kemudian berkata dengan suara kecil: "Ada apa denganku? Aku bukannya marah karenamu? Masalah pernikahanmu dengan Yuliana adalah perbuatanku. Sekarang yang ada di perutnya adalah cicitku, kamu tahu seberapa susahnya mendapatkan anak itu? Wirianto, kamu membuatku khawatir selama setahun, kamu lihat semua uban ini. Aku memohonmu untuk terakhir kalinya, terus bersama dengan Yuliana, ya? Aku merasa Yuliana adalah seorang perempuan yang baik, kamu pasti akan menyukainya."

"Menyukai dia?" Wirianto menyipitkan matanya melihat Yuliana, tersenyum sinis.

Yuliana diamati oleh Wirianto, meskipun merasa tidak nyaman, namun dia tidak mengatakan apa-apa, hanya sedikit berpaling, tidak lagi bertatapan dengan Wirianto.

Nyonya Tua menatapi Wirianto yang tetap merendahkan Yuliana, dia menghela nafas panjang dan berdiri: "Sudah, aku tidak mengurus masalah ini, aku hanya ada dua permintaan dari kalian. Satu adalah tidak boleh bercerai, satu lagi adalah mulai hari ini kalian harus tidur di satu kamar."

Ketika mendengar kata-kata Nyonya Tua Leng, Yuliana dan Wirianto langsung mendongak melihat Nyonya Tua Leng. Yuliana belum sempat berbicara, Wirianto lebih dulu berkata dingin: "Nenek, aku boleh berjanji denganmu tidak bercerai dengan perempuan ini untuk sementara, tapi aku sudah pasti tidak akan tidur bersama perempuan ini."

Nyonya Tua Leng mengelus dadanya, dan menghela nafas panjang: "Jangan merasa karena kamu baru saja sadarkan diri, aku akan mengikuti semua keinginanmu. Kedua permintaanku ini tidak bisa dinegosiasi. Kalian berhubunganlah dengan baik! Aku keluar dulu!"

Ketika Nyonya Tua Leng berbalik dan bermaksud keluar, Yuliana pun sedikit membungkuk hormat kepada Nyonya Tua Leng, berkata dengan penuh terima kasih: "Terima kasih."

Yuliana tahu alasan Nyonya Tua Leng menyebutkan kedua permintaan ini, permintaan pertama mungkin demi menstabilkan situasi di Keluarga Leng, tapi permintaan kedua adalah demi dirinya, agar dia tidak digosipi oleh para orang keluarga Leng.

Dia masuk ke keluarga Leng demi melahirkan anak Wirianto, kalau setelah Wirianto bangun dia sudah tidur terpisah dari Wirianto, ini menjelaskan bahwa Keluarga Leng sama sekali tidak mengakui identitasnya, maka masa-masa dia di keluarga Leng akan penuh dengan penderitaan.

Nyonya Tua Leng berpaling melihat Yuliana, tertawa: "Kamu bisa tahu pemikiranku, berarti perbuatanku tidak sia-sia. Meskipun watak Wirianto dingin, tapi dia adalah orang yang tulus, kalian saling mengenal perlahan-lahan, maka akan menyadari bahwa kalian sangat cocok."

Selesai berbicara, Nyonya Tua Leng pun membuka pintu dan keluar, meninggalkan Yuliana dan Wirianto berdua di dalam kamar, Yuliana berbalik secara perlahan, melihat Wirianto dan berkata dengan suara kecil: "Halo, aku Yuliana."

Wirianto menyipitkan matanya melihat Yuliana, berkata dingin: "Aku sudah tahu siapa kamu, kamu tidak perlu memperkenalkan diri lagi. Nona Yuli, setelah sadar, kejutan terbesar adalah kamu, aku dari dulu sudah sering melihat perempuan yang begitu licik dan juga tidak memiliki batas sepertimu. Aku tidak tahu bagaimana caramu bisa membuat Nenek begitu menyukaimu, tapi aku sangat tidak menyukaimu. Bisnis keluarga bermasalah adalah karena kamu tidak punya kemampuan, menjual rahimmu untuk melahirkan anakku, adalah karena kamu tidak memiliki batas. Sekarang masih tetap tinggal di rumah Keluarga Leng, itu karena kamu tidak tahu malu."

Ketika Wirianto mengatakan semua ini, suaranya sama sekali tidak bergejolak. Yuliana bisa merasakan Wirianto bukan sedang menyalahkannya, ini adalah ulasan akhir untuknya. Yuliana di hati Wirianto adalah perempuan yang begitu tidak berkemampuan, tidak tahu malu dan tidak memiliki batas, tapi kata-kata Wirianto tidak salah.

Yuliana tersenyum pahit, dia menggigit bibir bawahnya, mendongak melihat Wirianto: "Ulasanmu tentangku sangat tepat, aku memang adalah orang seperti itu. Tapi sekarang kita berdua tidak ada cara lain, aku tidak punya kemampuan menolak permintaan Nyonya Tua Leng, kamu bukannya juga tidak bisa menolak Nyonya Tua Leng? Lebih baik kita membina hubungan baik, aku tidak akan mencampuri kehidupan pribadimu. Aku hanya ingin kamu bisa membantuku mempertahankan keluarga Jian, ktika kamu merasa aku sudah boleh pergi, asalkan kamu sudah berdiskusi dengan Nyonya Tua Leng, aku akan langsung pergi."

"Setahun." Wirianto Leng menyipitkan matanya melihat perut Yuliana, berkata dingin: "Kita hanya akan mempertahankan hubungan suami istri selama setahun, setelah setahun, kamu melahirkan anak di kandunganmu dan langsung keluar dari Keluarga Leng. Di dalam kurun waktu setahun ini, kamu tidak boleh keluar dengan identitas Nyonya muda Keluarga Leng, tidak boleh membocorkan hubunganmu denganku. Di masa depan, anak di kandunganmu akan dibesarkan oleh keluarga Leng, kamu tidak boleh menemui anak ini sekalipun."

Yuliana mengelus ringan perutnya, matanya terbuka lebar karena terkejut: "Aku tidak bisa melihat anak ini lagi?"

Wirianto mengangkat ujung bibirnya dan tertawa: "Kamu sangat terkejut? Ketika kamu memutuskan menjual rahim, bukannya sudah menduga akan ada akhir seperti ini? Dulu nenekku juga menginginkan anak ini, sedangkan siapa ibunya, Keluarga Leng tidak akan ada orang yang peduli. Kamu jual dengan harga bagus, aku tadi melihat laporan keuangan keluarga Jian, Keluarga Leng demi menolong keluarga Jian, setidaknya harus menginvestasikan bantuan sebanyak 200 Milyar. Apa susahnya tidak bisa melihat anak ini lagi? Kamu bisa melahirkan anak ini demi uang, maka juga bisa melepaskan anak ini demi uang, kan? Kamu juga tidak terlihat seperti perempuan yang bisa memusuhi Keluarga Leng demi anak."

Yuliana menggigit bibirnya, tubuhnya sedikit gemetar, tidak peduli seberapa banyak penghinaan yang dia derita, dia tetap bisa berusaha menahannya. Tapi kata-kata Wirianto kali ini seperti pisau yang menusuk jantungnya berulang kali, dia benar-benar bukan manusia, bisa memperjualbelikan rahim, anak juga bisa diperjualbelikan, dia masih ada apa yang tidak bisa dijual?

"Heh........" Yuliana mengedipkan matanya dengan kuat, menahan air mata dan berkata sambil tertawa: "Benar juga, demi uang, apa yang tidak bisa kulepaskan?"

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu