Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 155 Pengejar
Setelah Yuliana Jian menggendong Melly Jian masuk ke rumah sakit dan mendaftar, dia duduk di kursi panjang rumah sakit dan menunggu. Walaupun sudah tengah malam, tapi pasien yang mendaftar ke UGD sekarang masih sangat banyak. Yuliana Jian menggendong Melly Jian yang tubuhnya masih panas, tidak tahan dan mengerutkan dahi perlahan-lahan.
“Kamu……kamu Yuliana Jian?” Tiba-tiba ada seorang pria yang memakai jubah dokter berjalan ke Yuliana Jian dan bertanya dengan kaget.
Yuliana Jian mengangguk dengan pelan: “Kamu?”
Pria itu menatap Yuliana Jian, melepaskan maskernya dan menunjukkan wajahnya yang bersih dan ramah. Dia berkata pada Yuliana Jian sambil tersenyum: “Aku adalah Yansen Xu, aku kenal denganmu. Sebelumnya kita pernah bertemu di klub universitas. Kenapa? Ini……”
Yuliana Jian menggendong Melly Jian dan berkata dengan suara pelan: “Ini anakku, Melly Jian.”
Yansen Xu melihat sekeliling dan berkata dengan Yuliana Jian sambil tersenyum: “Kalau begitu kamu ikut aku saja.”
Yuliana Jian menatap Yansen Xu dan mengerutkan dahi: “Tapi masih belum giliranku.”
Yansen Xu berkata sambil tersenyum: “Aku adalah dokter spesialis anak, awalnya aku datang tiba-tiba untuk melakukan operasi, ini baru mau pulang. Aku bantu periksa anakmu, aku lembur suka rela, bukan menyuruh kamu menyelang, tidak akan memengaruhi orang lain.”
Yuliana Jian baru berdiri sambil menggendong Melly Jian dan berkata pada Yansen Xu: “Terima kasih.”
Yansen Xu melambai-lambaikan tangan sambil tersenyum: “Tidak perlu, kamu bisa membiarkan aku bantu kamu, aku sudah sangat senang.”
Yuliana Jian berjalan beberapa langkah sambil menggendong Melly Jian dan bertanya dengan waspada: “Tapi kamu adalah dokter, seharusnya kuliah di universitas kedokteran kan? Aku kuliah di universitas umum, kita mana mungkin bertemu di klub universitas?”
Pernah mengalami sangat banyak hal, membuat Yuliana Jian berwaspada terhadap sangat banyak orang, terutama adalah orang seperti ini yang memberikan bantuan dengan inisiatif.
Yansen Xu menoleh ke Yuliana Jian dan berkata sambil tersenyum: “Aku tidak satu universitas denganmu, saat itu aku diundang untuk memberikan pelajaran tentang pertolongan pertama kepada klub kalian. Kalian adalah klub mendaki gunung, aku masih ingat Nomor Induk Mahasiswa kamu, mau aku bacakan tidak?”
Yuliana Jian baru menggeleng-geleng kepala sambil tersenyum: “Maaf, tadi aku terlalu banyak curiga.”
Yansen Xu berkata sambil tersenyum: “Tidak masalah, siapapun yang melihat orang asing pasti akan waspada. Apalagi kamu menggendong anak sendirian. Oh iya, kenapa sudah begitu malam, tapi membawa anak kemari sendirian? Ayahnya sedang perjalan bisnis?”
Yuliana Jian berhenti sebentar, lalu menggeleng-geleng pada Yansen Xu sambil tersenyum: “Tidak, aku dan dia sudah berpisah.”
Yansen Xu langsung menoleh ke Yuliana Jian, matanya bersinar, tidak tahan dan berkata sambil tersenyum: “Bagus……”
“Haa?” Yuliana Jian mengerutkan dahi dan menatap Yansen Xu.
Wajah Yansen Xu menjadi merah dengan canggung, dia berkata dengan senyum terpaksa: “Maksud aku berpisah juga bagus, orang muda zaman sekarang, tidak seharusnya seperti orang dulu, mempertahankan pemikiran lama, merasa bercerai tidak bagus. Kalau pria itu membuat kamu tidak puas, kehidupannya tidak nyaman, kan boleh putus. Sekarang ada beberapa keluarga yang menikah ulang juga sangat bahagia. Banyak Ayah tiri lebih baik daripada Ayah kandung. Manusia itu, hubungan darah tidak terlalu penting, yang paling penting adalah karakter, ya kan?”
Yuliana Jian mengangguk dan tertawa pelan. Saat ini Yansen Xu membuka pintu ruang pemeriksaan, dia mengukur suhu tubuh Melly Jian, mengambil stetoskop dan mendengar detak jantung Melly Jian dengan sungguh-sungguh. Lalu Yansen Xu membuat diagnosis medis dan berkata pada Yuliana Jian: “Tidak apa-apa, cuman masuk angin. Aku ambilkan beberapa plester kompres demam untuknya, nanti pulang beri dia minum air panas yang banyak, makan bubur……”
Setelah Yansen Xu selesai berkata, dia langsung keluar, Yuliana Jian belum sempat merespon, Yansen Xu sudah mengambil beberapa plester kompres demam dan berlari kembali. Yansen Xu memberikan plester kompres demam dan berkata sambil tersenyum: “Kamu ambil beberapa ini dulu, kalau masih ada kondisi lain, kamu telepon aku lagi. Oh, kamu masih belum tahu nomor teleponku kan, aku tuliskan ya.”
Yansen Xu langsung mengambil pulpen dan menulis nomor teleponnya, dia memberikan kepada Yuliana Jian dan berkata sambil tersenyum: “Kamu harus telepon aku, karena sudah kenalan lama, jadi jangan sungkan.”
Yuliana Jian mengambil nomor telepon Yansen Xu, Yansen Xu menempelkan plester kompres demam pada Melly Jian, Melly Jian bersuara dengan tidak jelas, lalu memejamkan mata.
Yansen Xu tidak tahan dan memuji: “Anak ini sungguh taat, memang adalah anak kamu. Aku ingat waktu itu kamu sangat pintar, apapun langsung bisa dengan satu kali diajar, juga sangat menuruti perintah. Tidak seperti perempuan lain, menganggap pengetahuan-pengetahuan umum pertolongan pertama itu sebagai permainan, sama sekali tidak serius.”
Yuliana Jian menurunkan kelopak mata dan berkata sambil tersenyum: “Aku sudah tidak terlalu ingat dengan masalah kuliah, tak terduga ternyata masih bisa bertemu dengan orang yang berkenalan saat kuliah. Berapa harga ini? Kamu sudah mendapatkan obat, seharusnya sudah bayar, aku bayar padamu.”
“Aduh, ini cuman seberapa, tidak apa-apa.” Yansen Xu berkata sambil tersenyum: “Anggap saja hadiah dari teman lama……”
Berkata sampai di sini, Yansen Xu berhenti sebentar, lalu berkata dengan sedikit canggung: “Sepertinya tidak ada orang yang menjadikan obat sebagai hadiah, aku, aku terlalu banyak belajar, jadi sedikit bodoh……”
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: “Ada kok, ehmm, gingseng dan jamur ulat juga obat, juga banyak orang yang menjadikan hadiah dan memberikan kepada orang.”
Yansen Xu melihat senyuman Yuliana Jian dan bengong sebentar, lalu berkata dengan tergesa-gesa: “Aku juga punya gingseng dan jamur ulat, kamu mau tidak?”
Yuliana Jian menurunkan kelopak mata sambil tersenyum, memegang dahi Melly Jian dan berkata: “Sepertinya benaran sudah tidak terlalu panas, aku sudah boleh bawa dia pulang belum?”
Yansen Xu langsung mengangguk: “Oh, sudah boleh.”
Baru selesai berkata, Yansen Xu langsung menatap Yuliana Jian dan berkata: “Sebenarnya rawat inap dua hari juga tidak masalah.”
Yuliana Jian menatap Yansen Xu dan berkata dengan suara rendah: “Dokter Xu, benaran harus rawat inap? Kamu bisa menjawab pertanyaan ini dari posisi sebagai dokter tidak? Bagaimanapun juga, di dalam rumah sakit ada banyak kuman, kalau tidak harus rawat inap, aku merasa lebih baik tidak rawat inap.”
Yansen Xu menyadari sikap bicara Yuliana Jian ada yang salah dan langsung berkata: “Oh, ma, maaf, sebenarnya dia tidak perlu rawat inap, aku yang salah.”
Yuliana Jian bangun sambil tersenyum, menggendong Melly Jian dan berkata: “Kalau begitu terima kasih atas bantuanmu, aku pergi dulu.”
Yansen Xu langsung berdiri, mengulurkan tangan dan mau menghalang Yuliana Jian, lalu dia menarik tangan kembali dengan gugup. Setelah Yuliana Jian keluar, Yansen Xu langsung berlari keluar, dia mengejar ke samping Yuliana Jian dan bertanya: “Ehmm……Yuliana Jian, kamu boleh tinggalkan informasi kontakmu tidak? Aku takut kamu menghilangkan nomor teleponku, kalau anakmu ada kondisi, kamu tidak bisa menghubungiku, nanti akan celaka, ya kan?”
Yuliana Jian menepuk Melly Jian dengan pelan dan melihat ke Yansen Xu sambil tersenyum: “Kamu mau mengejar aku?”
Yansen Xu langsung bengong, wajahnya menjadi sangat merah, beberapa lama kemudian, dia baru mengangguk dan berkata dengan serius: “Aku sudah menyukai kamu saat pertama kali bertemu kamu, tapi kamu terlalu terampil, bahkan juga tidak terlalu banyak berhubungan dengan pria, banyak pria yang suka, tapi semuanya tidak berani mengejar kamu. Begitu banyak pria yang lebih terampil dariku saja tidak berani mengejar kamu, aku juga tidak berani menyatakan cinta. Setelah aku sudah lulus, aku selalu menyesal, akan bagaimana kalau saat itu aku menyatakan cinta padamu? Apakah kamu akan setuju? Aku tidak menduga akan bertemu kamu lagi, walaupun karena anakmu sakit, makanya kamu datang ke rumah sakit, bilang begitu kemungkinan akan membuat kamu tidak senang. Tapi aku sungguh sangat senang……aku bertemu kamu lagi, aku bisa langsung mengenali kamu dari sekian banyak orang, bahkan……bahkan perasaanku padamu tidak berubah. Aku merasa seperti kembali ke masa kuliah, aku sangat menanti untuk memberi kalian kelas pertolongan pertama, yaitu perasaan gugup seperti ini.”
Berkata sampai di sini, Yansen Xu menghela nafas panjang dan berkata sambil tersenyum: “Fiuhh……rasa sudah mengatakannya sungguh sangat enak……”
“Lalu kamu?” Yansen Xu melihat ke Yuliana Jian dengan gugup: “Aku tidak keberatan menjadi ayah tiri anak kamu, aku juga sangat suka anak kecil. Kamu bukannya sudah berpisah dengan ayahnya? Boleh pertimbangkan aku tidak?”
Yuliana Jian memeluk Melly Jian dan memegang dahinya dengan pelan. Dia tidak terlalu serius mendengar perkataan pria bernama Yansen Xu ini, karena dia masih memperhatikan kondisi kesehatan Melly Jian. Sekarang Melly Jian sudah tidak terlalu panas, Yuliana Jian baru melihat ke Yansen Xu dengan serius dan berkata sambil tertawa pelan: “Mungkin kamu tidak mengerti kondisi aku sekarang, aku tidak cuman sudah punya anak, bahkan aku melahirkan dengan tidak menikah.”
Yansen Xu bengong sebentar, lalu langsung berkata sambil menggeleng kepala: “Aku tidak peduli kok.”
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: “Bahkan aku pernah dipenjara, dipenjara karena membunuh orang. Walaupun sekarang sudah dilepaskan karena membalikkan vonis, tapi namaku akan berkaitan dengan kata ‘pembunuh’ selamanya. Sekarang aku juga tidak ada pekerjaan, toko dessert yang sebelumnya aku kelola ditutup sementara karena ada yang memfitnah aku adalah selingkuhan dan merusak keluarga orang lain. Mungkin kamu masih adalah Yansen Xu yang bisa gugup karena aku, tapi aku sudah bukan Yuliana Jian yang terampil dan angkuh lagi. Sekarang kamu masih mau mengejar aku?”
Yansen Xu mengerutkan dahi dan menatap Yuliana Jian: “Membunuh orang? Dipenjara? Yuliana Jian……kamu……kenapa?”
Berkata sampai di sini, tiba-tiba Yansen Xu tidak bisa berkata lagi. Dia menatap Yuliana Jian dengan diam dan mengerutkan dahi dengan erat.
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: “Sangat maaf, berdiri di depan kamu dengan kondisi yang sekarang ini, aku merusak kenanganmu yang indah. Walaupun aku tidak ingat kamu, tapi aku berterima kasih kamu pernah menyukai aku, sampai jumpa.”
Yansen Xu melihat Yuliana Jian, melihat dia balik badan dan pergi sambil menggendong anak, Yansen Xu masih berdiri di tempat dan tidak bergerak. Yuliana Jian menggendong Melly Jian keluar dari rumah sakit, saat masuk ke dalam taksi, Melly Jian membuka mata perlahan-lahan, memonyongkan bibir dan berkata pada Yuliana Jian dengan suara kecil: “Ibu……tidak nyaman……”
“Itu karena Melly sakit, makanya tidak nyaman, tunggu Melly sembuh, akan menjadi nyaman kok.” kata Yuliana Jian sambil tersenyum.
Tiba-tiba di luar taksi yang belum dinyalakan, ada orang yang mengetuk pintu dengan kencang. Yuliana Jian menoleh dan langsung melihat Yansen Xu sedang berdiri di luar pintu mobil dengan terengah-engah. Yuliana Jian membuka jendela mobil, menatap Yansen Xu dan bertanya sambil mengerutkan dahi: “Aku lupa membawa suatu barang ya?”
Yansen Xu mengangguk dan berkata sambil tersenyum: “Kamu lupa meninggalkan nomor teleponmu untukku.”
Novel Terkait
My Lifetime
DevinaIstri ke-7
Sweety GirlGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangBaby, You are so cute
Callie WangIstri kontrakku
RasudinLelaki Greget
Rudy GoldMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaVillain's Giving Up
Axe AshciellyCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia