Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 264 Mata di Belakang
Yuliana Jian mengangkat tangan sambil tersenyum dan mengelap keringat di dahi Melly Jian: “Lihat……kita sudah sampai di lantai bawah, katanya akhir-akhir ini Melly tidak perlu menjaga pola makan, sepertinya sudah boleh makan es krim.”
Melly Jian langsung melotot dan menutup mulut, dia menunjukkan ekspresi terkejut yang berlebihan: “Benaran? Melly benar-benar tidak perlu menjaga pola makan lagi? Ibu sudah boleh membelikan Melly es krim?”
Yuliana Jian mengangguk sambil tersenyum, sebenarnya Melly Jian sudah boleh makan es krim sejak awal, tapi Yuliana Jian menjadikan ini sebagai hadiah dan meninggalkan untuk sekarang. Dia sedang berusaha membuat Melly Jian menghubungkan ruang tertutup dengan hadiah yang indah di alam bawah sadar. Mental manusia sangat lemah, sekali tidak waspada mungkin bisa masuk ke jurang. Tapi mental manusia juga sangat mudah, selama ada kesabaran dan penyesuaian yang cukup, bisa membuat seseorang kembali bertemu cahaya matahari dengan pelan-pelan.
Melly Jian menutup mulut dengan terkejut dan tertawa dengan berlebihan: “Ibu…Melly bukan sedang bermimpi kan? Melly benaran boleh makan es krim……”
Yuliana Jian mengangguk dan berkata sambil tersenyum: “Iya, ini mengartikan apa? Melly tahu tidak?”
Melly Jian tertawa dengan kencang: “Tahu, ini berarti Melly bukan seorang pasien lagi, tapi adalah seorang anak kecil yang sehat!”
Berkata sampai di sini, Melly Jian tidak tahan dan mengangkat tangan, dia membuat gerakan pemenang dan berlari keluar sambil tertawa. Yuliana Jian ikut di samping Melly Jian sambil tersenyum, melihat Melly Jian berlari di bawah cahaya matahari sambil tertawa, dia juga tidak tahan dan tertawa. Yuliana Jian benar-benar sangat senang, dia bisa memiliki Melly Jian, Melly Jian tidak perlu memiliki terlalu banyak pengetahuan psikologi, selama dia bisa muncul di hadapan Yuliana Jian dengan ceria, dia langsung bisa menghilangkan semua keresahan di dalam hati Yuliana Jian.
Yuliana Jian melihat Melly Jian berlari ke atas pinggiran hamparan bunga, Yuliana Jian baru tidak tahan dan menasihati: “Kamu jangan melompat terlalu tinggi, hati-hati jatuh!”
Melly Jian menggoyangkan tubuh dan berteriak: “Tidak akan jatuh, aku tahu batasan……”
Setelah Melly Jian berkata, tiba-tiba badannya miring dan hampir terjatuh. Saat Melly Jian hampir jatuh, Yuliana Jian langsung mengangkat tangan dan menangkap Melly Jian, Yuliana Jian berteriak dengan panik: “Kamu kenapa sih, dasar anak nakal, aku sudah bilang jangan sembarang lari.”
Mendengar perkataan Yuliana Jian, Melly Jian malah memeluk Yuliana Jian dan berkata sambil tersenyum: “Ibu, Melly suka Ibu panggil Melly anak nakal. Sebelumnya Ibu terlalu lembut, Melly sedikit tidak terbiasa, sekarang Ibu yang galak, kelihatannya baru seperti Ibu yang sebenarnya.”
Mendengar perkataan Melly Jian, Yuliana Jian tertawa dengan tidak berdaya: “Kamu kok aneh sekali? Bersikap lembut terhadapmu, kamu tidak suka, sekarang aku galak, kamu baru suka.”
Melly Jian mengangguk dan berkata dengan senang: “Iya, aku suka Ibu yang galak. Aku juga suka Ayah yang cemberut, dan Kakak yang menyebalkan. Aku suka kalian yang begitu, tidak suka Ibu yang lembut, Ayah yang lembut, juga Kakak yang selalu baik padaku, membuat aku merasa tidak nyaman.”
Yuliana Jian mengangkat tangan dan memeluk Melly Jian, lalu berkata sambil tersenyum: “Aaa, Melly sungguh adalah anak yang sangat sangat hebat.”
Melly Jian mengedip-ngedipkan mata, dia bersender di samping Yuliana Jian dengan senang dan bertanya dengan suara kecil: “Kalau begitu Ibu boleh biarkan Melly makan satu es krim lagi tidak?”
Yuliana Jian menggeleng-geleng kepala dan berkata sambil tersenyum: “Ini tidak boleh……”
Melly Jian langsung memonyongkan bibir dan mendengus dengan kuat: “Kelihatannya aku salah mengenal orang, Ibu yang galak ini bukan ibuku, aku lebih baik memilih Ibu yang lembut.”
“Sudah berubah menjadi Ibu yang galak, tidak bisa berubah lagi.” Yuliana Jian memeluk Melly Jian dan berkata sambil tersenyum.
Bayangan Yuliana Jian dan Melly Jian yang gembira jatuh di jendela, “Zacky Wu” tidak tahan dan mengangkat tangan, dia memegang jendela yang dingin dengan pelan, lalu berkata dengan suara pelan: “Yuliana……”
Baru selesai berkata, “Zacky Wu” langsung mendengar suara dia, “Zacky Wu” langsung mengerutkan dahi dan menyipitkan mata: “Setelah berkorban begitu banyak, akhirnya sudah membiarkanmu melihat aku.”
Yuliana Jian yang sedang menggendong Melly Jian bermain tiba-tiba merinding, dia langsung melihat ke belakang, tapi tidak terlihat apa-apa. Karena ingin menjaga keamanan Melly Jian dan Yuliana Jian, taman bunga rumah sakit ini ditutup semua, sekarang selain beberapa pengawal, sama sekali tidak ada orang lain yang bermain di sini. Beberapa pengawal itu ekspresinya sangat dingin, kelihatannya lebih seperti patung kayu.
Walaupun sedang di bawah matahari, tapi Yuliana Jian merasakan kedinginan, dia tidak terkendali mengambil nafas dalam dan merasa sedikit takut. Yuliana Jian langsung menoleh dan berkata pada Melly Jian sambil tersenyum: “Melly……kita kembali yuk……”
Melly Jian langsung mengangguk: “Oke, kaki Ibu sakit ya? Ibu harus memperhatikan kaki Ibu, jangan seperti Ayah, harus memakai salep terus, saat kesakitan juga harus duduk di kursi roda.”
Yuliana Jian mengangguk dan berkata sambil tersenyum: “Iya, Ibu sudah ingat.”
Berkata sampai di sini, Yuliana Jian mengangkat tangan dan mengelus pipi Melly Jian dengan pelan, dia menggandeng tangan Melly Jian kembali ke rumah sakit. Walaupun sebelumnya berjanji pada Melly Jian untuk naik tangga kembali ke kamar pasien, tapi mungkin Melly Jian merasa kasihan dengan Yuliana Jian, setelah naik beberapa lantai, dia menyarankan Yuliana Jian untuk naik lift dengan ragu. Yuliana Jian memegang kepala Melly Jian sambil tersenyum dan mengangguk, lalu masuk ke dalam lift.
Karena waktu naik lift sangat pendek, Melly Jian sama sekali tidak sempat merasa tegang dan langsung keluar. Melly Jian langsung menggenggam tangan Yuliana Jian sambil tersenyum, setelah menghela nafas panjang, dia berkata pada Yuliana Jian sambil tersenyum: “Ibu, Melly benar-benar hebat sekali……”
Yuliana Jian mengelus kepala Melly Jian sambil tersenyum dan mengangguk dengan setuju: “Iya, Melly benar-benar hebat.”
Baru selesai berkata, Yuliana Jian langsung melihat Wirianto Leng yang sedang berdiri di depan kamar pasien Melly Jian. Wirianto Leng melihat ke Yuliana Jian dengan ekspresi dingin, Yuliana Jian mengerutkan dahi dan menatap Wirianto Leng, dia sangat lama sudah tidak pernah melihat ekspresi Wirianto Leng yang begitu dingin dan serius. Yuliana Jian merasa seperti akan terjadi sesuatu, dia langsung berjalan ke sana dengan mengerutkan dahi dan bertanya dengan suara rendah: “Kenapa? Terjadi apa?”
Berkata sampai di sini, tiba-tiba Yuliana Jian mengerutkan dahi dengan tegang: “Melvin……”
Wirianto Leng menggeleng-geleng kepala: “Bukan, kamu tenang saja……”
Berkata sampai di sini, Wirianto Leng menunduk, menatap Melly Jian dan bertanya dengan suara pelan: “Melly kembali ke kamar pasien dengan suster dulu, baik tidak? Ayah ada urusan ingin membicarakan dengan Ibu.”
Melly Jian mengerutkan dahi dengan peka dan mengedip-ngedipkan mata dengan tegang: “Masalah buruk ya?”
Yuliana Jian langsung berkata sambil tersenyum: “Bukan, kan Melly sudah mau pulang, Ibu mau menyiapkan pesta penyambutan dengan Ayah, mau menyiapkan sedikit kejutan, jadi Melly tidak boleh tahu.”
Melly Jian melihat Yuliana Jian dengan curiga: “Benaran?”
Yuliana Jian mengangguk dan berkata sambil tersenyum: “Tentu saja benaran, memangnya Ibu bisa membohongi Melly?”
Melly Jian memonyongkan bibir: “Bisa kok.”
Yuliana Jian menghela nafas dengan tidak berdaya: “Kalau kamu tidak percaya pada Ibu, kamu percaya pada Ayah kan, kamu boleh tanya Ayah, Ibu berbohong atau tidak.”
Melly Jian sungguh menoleh dan melihat ke Wirianto Leng, dia mengerutkan dahi dan bertanya dengan sungguh-sungguh: “Ayah, yang Ibu bilang benar?”
Saat ini ekspresi tegang di wajah Wirianto Leng baru mereda, dia mengangguk pada Melly Jian sambil tersenyum dan berkata dengan suara rendah: “Benaran, Ayah dan Ibu sedang menyiapkan pesta penyambutan Melly, kami mau menyiapkan sebuah kejutan.”
Melly Jian langsung tertawa dan berkata dengan senang: “Juga tidak perlu terlalu banyak kejutan kok, kalian cukup siapkan sebuah kue besar dan sangat banyak makanan enak untuk Melly. Melly akan pura-pura tidak tahu, lalu akan berteriak ‘Wah……’ dengan kencang.”
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: “Terus kamu masih tidak mau memberikan Ayah dan Ibu waktu untuk menyiapkan ‘kejutan’?”
Melly Jian langsung mengangguk dan kembali ke dalam kamar sambil tersenyum. Melihat Melly Jian kembali ke dalam kamar, Yuliana Jian langsung menoleh ke Wirianto Leng dan bertanya dengan mengerutkan dahi: “Sebenarnya kenapa? Terjadi masalah apa?”
Wirianto Leng mengerutkan dahi dan berkata dengan suara rendah: “Neon Chen diperintah August Leng.”
Saat Yuliana Jian mendengar perkataan ini, dia sama sekali tidak merasa terkejut. Saat Yuliana Jian mendengar Neon Chen dulu adalah bawahan August Leng, Yuliana Jian langsung tahu masalah ini pasti berhubungan dengan August Leng. Yuliana Jian menatap Wirianto Leng dengan mengerutkan dahi: “Jadi August Leng merencanakan segalanya, yaitu demi membuat kamu terpaksa bunuh diri. Tapi……”
Yuliana Jian mengerutkan dahi, dia merasa sedikit aneh, berdasarkan cara bertindak August Leng, tidak mungkin semudah itu kan? Rencana August Leng mana mungkin begitu cepat langsung diatasi olehnya?
“Terlalu mudah.” Wirianto Leng berkata dengan suara rendah: “Awalnya aku juga mengira hal ini bukan August Leng yang buat, cuman Neon Chen yang bertindak sendiri, karena ini lebih mirip seperti balas dendam. Kalau August Leng memberi perintah di belakang, pasti ada tujuan yang lebih dalam.”
Yuliana Jian menatap Wirianto Leng dengan mengerutkan dahi: “Kalau kamu tidak mendapatkan hasil, kamu tidak akan datang mencariku. Jadi kamu sudah menemukan, kamu tahu August Leng mau melakukan apa? Sekarang kamu sudah menemukan keberadaan August Leng?”
Wirianto Leng tertawa dingin: “Tidak hanya ketemu, dia yang datang mencari kita.”
Yuliana Jian mengerutkan dahi dengan bingung: “Apa maksudnya? Dia datang mencari kita? Dia ada di sekitar kita?”
Wirianto Leng mengeluarkan sebuah undangan dari dalam bajunya dan memberikan pada Yuliana Jian: “Pernikahan August Leng dan Christie Mo, mengundang kita menghadiri.”
Yuliana Jian menatap Wirianto Leng dengan mengerutkan dahi, beberapa lama kemudian, dia baru menunduk pelan-pelan dan melihat undangan yang dipegang Wirianto Leng. Yuliana Jian mengecap bibir dan melihat tangan Wirianto Leng yang ramping membuka undangan dengan pelan-pelan, saat dia melihat kata “August Leng” di undangan, Yuliana Jian tidak tahan menghela nafas, seperti melihat sebuah hantu jahat mendadak merangkak keluar dari bawah tanah.
August Leng, dia kembali lagi? Bahkan adalah Christie Mo. Walaupun Yuliana Jian tidak terlalu tahu Christie Mo adalah wanita yang seperti apa, tapi beberapa lama ini dia tidak asing dengan nama ini, “Mo” ini melambangkan keluarga yang akhir-akhir ini bangkit dengan kuat, Christie Mo adalah putri yang paling disayang di keluarga ini. Mengapa August Leng bisa berhubungan dengan Keluarga Mo? Ternyata dia bisa menikahi Christie Mo, apakah melambangkan Keluarga Mo menjadi penyokong August Leng?
Telapak tangan Yuliana Jian menjadi sedikit dingin, dia merasa ancaman yang lebih besar sedang perlahan-lahan menutupi mereka.
Novel Terkait
Mbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeThe Great Guy
Vivi HuangLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyLove and Trouble
Mimi XuSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia