Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat

Ketika Yuliana Jian mendengar apa yang dikatakan Wirianto Leng, dia segera mengangkat kepalanya dan tersenyum pada Wirianto Leng, dan berkata, "Kamu masih berterima-kasih ke aku, kayak orang asing saja."

Wirianto Leng tersenyum dan menatap Yuliana Jian: "Jadi mau aku gimana untuk mengungkapkan rasa terima kasih ku?"

Yuliana Jian memiringkan kepalanya, berpikir sejenak, lalu memicingkan matanya untuk melihat Wirianto Leng, tersenyum dan berkata, "Kamu rencanakan baik-baik kita mau pergi kemana? Kita sudah terlalu sering ke pantai, meskipun aku suka perasaan di tepi laut. Tapi terkadang saat aku tidur di pantai, mendengar suara ombak laut, sedikit merasa berisik, apalagi nyamuk di pantai sangatlah ganas. Aku juga tidak suka manjat gunung, juga tidak suka camping di hutan, juga tidak suka tempat yang berisik. Menurut kamu kita pergi kemana ya?"

“Aku tahu peri kemana,” kata Wirianto Leng sambil tersenyum.

Yuliana Jian memandang Wirianto Leng dengan tidak terduga: "Kamu sudah kepikiran dalam waktu sekilas? Syarat aku kan lumayan ketat, kesana kesini tidak mau, kamu dalam waktu secepat ini sudah kepikiran mau bawa aku kemana?"

Wirianto Leng mengangguk, tersenyum dan berkata, "Ya, aku merasa kamu juga akan menyukainya."

Yuliana Jian benar-benar ingin tahu, jadi dia sedikit mengernyit dan menatap Wirianto Leng dan bertanya dengan suara rendah: "Di mana itu? Apa bisa kasih tahu aku? Kalau kamu dari awal kasih tahunya, aku kan bisa siap-siap duku."

Wirianto Leng menggelengkan kepalanya dan berkata sambil tersenyum, "Aku tidak akan memberitahumu sementara ini, mau aku jadikan sebagai kejutan, tunggu sudah sampai tempatnya, kamu pasti akan tahu kita mau pergi kemana."

"Hah?" Yuliana Jian mengerutkan kening: "Kamu benar-benar tidak akan memberitahuku? Kamu yakin sekali aku akan suka sama tempat yang kamu akan bawa aku? Kalau aku tidak suka rencana perjalananmu, bagaimana?"

Wirianto Leng menggelengkan kepalanya dengan lembut, dan berkata sambil tersenyum: "Tidak, kamu pasti akan suka dengan semua yang ku persiapkan."

Yuliana Jian mengangkat alisnya dan bertanya sambil tersenyum, "Huh, kamu sangat percaya diri? Kamu percaya sekali aku akan menyukai semua yang kamu atur. Kalau aku tidak suka, dan langsung pergi dari tempat itu? Misalnya, Kamu berencana untuk membawaku ke padang pasir, makan pasir, melihat migrasi kuda kutub, aku pasti akan pergi. Aku sama sekali tidak tertarik dengan padang pasir dan hewan, aku lebih suka bersantai, apa kamu mengerti?"

Wirianto Leng mengerutkan kening, lalu berkata dengan suara rendah, "Wah gawat, sepertinya yang aku rencanakan itu memang pergi ke Afrika untuk melihat migrasi binatang, maaf ya, tapi aku tidak kepikiran tempat lain lagi."

Yuliana Jian segera mengerutkan kening: "Apa? Mau pergi ke tempat sejauh itu cuma untuk lihat binatang ... kawin ... apa kamu dicuci otak oleh artikel aneh? AKu tidak mau pergi, diamana-mana bau kotoran hewan. Manusia bisa hidup sampai sekarang, sudah susah-susah jadi hewan tingkat tinggi, hidup dengan bebas, kenapa mau pergi liat hewan-hewan lain..."

Ketika Yuliana Jian mengatakan ini, dia mendengar Wirianto Leng tertawa. Yuliana Jian mengangkat tangannya dan menunjuk ke Wirianto Leng, menggelengkan kepalanya, dan berbisik, "Oh ... kamu bohong sama aku, aku bisa melihatnya."

Wirianto Leng tersenyum dan memeluk Yuliana Jian, lalu berkata dengan suara rendah, "Apakah kamu pikir aku akan berencana seperti itu? Setelah bersama begitu lama, aku masih tahu apa yang kamu suka dan apa yang kamu benci. Kamu sangatlah suka anank-anak anjing, tapi malah malas untuk memandikan anjing dirumah, menyuruhmu orang sepertimu yang tidak suka dengan binatang kecil, dan hewan liar melihat migrasi hewan, ini mah bukan bulan madu, tapi hukuman kali? Dalam ingatanku, kamu tidak melakukan kesalahan apapun, untuk aku menghukummu."

Yuliana Jian mengangkat alisnya dan memandang Wirianto Leng sambil tersenyum: "Wow, kamu masih tahu apa yang saya takuti dan apa yang tidak saya sukai. Meskipun aku tidak tahu rencanamu, tapi untuk menghindari kamu mengatur rencana perjalanan yang aneh, dan membuatku tidak senang, aku masih harus membuat beberapa persyaratan. Yaitu, tempat itu harus nyaman, tidak kekurangan air dan makanan, aku tidak suka tipe jalan-jalan yang harus bertahan hidup di liar. Aku mau tempat tidur yang nyaman, dan makan makanan yang enak setiap hari, dan juga mau tetap berhubungan dengan anak-anak setiap hari."

“Apa lagi?” Wirianto Leng menatap Yuliana Jian ​​sambil tersenyum.

Yuliana Jian memandang Wirianto Leng, mengangkat alisnya dengan ringan, dan berkata sambil tersenyum: "Aku mau kamu, aku mau kamu di sisiku dan tetap bersamaku setiap saat. Bagaimana? Bisakah kamu setuju?"

Wirianto Leng menundukkan kepalanya, mencium bibir Yuliana Jian dengan ringan, dan berkata sambil tersenyum: "syarat terakhir aku bisa jamin, tapi syarat lainnya belum tentu dijamin. Pasti akan pergi ke tempat yang kamu suka, mungkin tidak akan terlalu menarik, tapi terkadang pergi ke tempat yang membosankan dan tempat yang membuatmu takut, pasti akan menarik."

Yuliana Jian mengerutkan kening dan menatap Wirianto Leng, dan berkata dengan tergesa-gesa: "Hei ... kamu tidak akan benar-benar berencana ke Afrika kan? Atau manjat gunung berapi dan melewati padang rumput? Aku kasih tahu kamu ya, aku benar-benar tidak suka, dan aku juga tidak bercanda. Kalau kamu sudah rencanakan, meskipun hubungan kita sangatlah baik, aku juga akan marah padamu."

Wirianto Leng tersenyum dan berkata: "Kalau begitu aku benar-benar ingin tahu seberapa baik hubungan kita, oke, aku harus mencari tahu informasi, lihat tempat apa yang cocok untuk kita pergi bulan madu, tempat yang baru dan menarik."

Yuliana Jian menarik lengan Wirianto Leng dan menggelengkan kepalanya: "Jangan bercanda, aku benar-benar akan panik, kamu jamgan bawa aku ke tempat yang bikin cape, kalau tidak aku akan marah!"

Wirianto Leng tersenyum dan mengangguk, dan dengan santai menyetujui: "Oke, aku mengerti."

Yuliana Jian memandangi ekspresi Wirianto Leng, meraih lengan Wirianto Leng, dan berkata dengan tergesa-gesa, "Hei ... sikap macam apa ini? Kamu tidak benar-benar ingin uji 'hubungan' kita, kan? Aku kasih tahu ya, 'hubungan' kita tidak bisa bertahan dalam ujian, jadi jangan mencobanya. "

Wirianto Leng mengangguk, tersenyum dan berkata, "Oke, aku tahu."

Meskipun Wirianto Leng setuju, tetapi Yuliana Jian selalu merasa bahwa dibalik senyuman Wirianto Leng tersembunyi pikiran aneh, yang benar-benar tidak dapat diandalkan. Dulunya, Yuliana Jian percaya bahwa Wirianto Leng tidak akan merencanakan sesuatu yang keterlaluan, tetapi sekarang Yuliana Jian tidak bisa yakin sama Wirianto Leng, siapa yang tahu kalau Wirianto Leng ingin menguji perasaan mereka, dan melihat apakah dia dapat menerima rencananya, lalu mengatur rencana yang aneh-aneh?

Wirianto Leng saat ini bukan Wirianto Leng dulu yang cuek, sombong, dan bergaya. Dia adalah seorang ayah yang bisa membujuk bayinya untuk tidur dan mengganti popok bayinya, dan seorang lelaki yang sesekali menggodanya, siapa yang bisa tahu apa yang dia akan rencanakan?

Yuliana Jian tidak tahan dan menaikkan volume suaranya ke Wirianto Leng, berteriak: "Aku tidak bercanda, aku benar-benar akan marah."

Wirianto Leng tersenyum dan mengangguk, menunjukkan bahwa dia sudah tahu, tetapi kenapa Yuliana Jian merasa bahwa senyum Wirianto Leng sedikit nakal?

Novel Terkait

My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu