Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 117 Percayalah Padaku
“Masih……masih hidup?” Yuliana Jian berkata dengan pelan:”Bagaimana mungkin? Aku menembak di dadanya, apakah dia berpura-pura mati? Dia sengaja, semua rencana dia.”
Yuliana Jian menyeka air matanya dan melihat Wirianto Yang, berusaha untuk menenangkan hati, berkata dengan gemetar:”Wirianto, aku cerita padamu……tetapi di sini sangat tidak leluasa, bisakah jamin aku keluar dulu, aku bicara denganmu secara pribadi? Ada banyak hal yang ingin aku jelaskan padamu. Aku benaran dijebak, aku tidak bunuh orang, juga tidak mengkhianatimu.”
Wirianto Leng mengeluarkan handphone, menghidupkan sebuah audio, Yuliana Jian mendengar percakapan dari handphone Wirianto Leng.
“Wirianto Leng bukanlah pria yang gampang dihadapi.” Ini adalah suara August Leng.
“Aku juga tidak tahu, aku pikir……aku sekarang adalah orang terdekat dengannya, mungkin aku bisa memberikan racun, ataupun membunuhnya dengan pisau.” Ini adalah suara Yuliana Jian.
Yuliana Jian masih ingat, ini dia lakukan ketika sengaja mendekati August Leng setelah mengetahui Wirianto Leng bukanlah pembunuh ayahnya. Yuliana Jian mengerdipkan mata dengan cepat, menutup mulutnya sendiri, menggelengkan kepala berkata:”Bukan seperti yang terdengar di rekaman, semuanya ada alasannya.”
Wirianto Leng melihat Yuliana Jian, mengernyitkan dahi berkata:”Aku sudah suruh orang periksa, rekaman ini memang suara kamu dan August Leng dan sama sekali tidak diedit. August bilang kamu pernah mencarinya untuk bekerjasama menghadapiku, tetapi ditolak olehnya, saat itu dia merekam audio ini.”
Wirianto Leng dengan mata merah melihat Yuliana Jian, berkata dengan rendah:”Yuliana Jian, aku yang telah aku lakukan hingga kamu membenciku sedemikian rupa? Membuatmu ingin membunuhku?”
Yuliana Jian menarik nafas panjang, menangis berkata:”Aku tidak jelaskan sebelumnya padamu, ini salahku. Tetapi sungguh tidak seperti yang kamu lihat, baiklah, walaupun ceritakan di sini akan terdengar oleh orang lain, aku juga bersedia menceritakan semuanya. Kematian ayahku sebenarnya adalah perencanaan dari August Leng, August Leng mencari seorang pria yang sangat mirip denganmu, sengaja mengambil foto pria itu bersama ayahku di lokasi dia terbunuh, agar aku beranggapan kamulah yang membunuh ayahku. Karena sebelumnya August Leng tiada henti menunjukkan padaku bahwa kamu akan memiliki keinginan besar untuk menguasai orang yang kamu cintai, kamu tidak mengijinkan aku memiliki orang penting yang lain, sehingga kamu memiliki alasan untuk membunuh ayahku……”
Yuliana Jian menyeka air mata dengan kencang, memaksakan diri untuk tenang, dia harus berusaha untuk menjelaskan segalanya kepada Wirianto Leng, dia tidak boleh membiarkan Wirianto Leng salah paham padanya. Yuliana Jian tersedak berkata:”Saat itu aku juga curiga padamu, sehingga aku bisa paham saat ini kamu curiga padaku, ini sangat wajar. Aku waktu itu mengetahui kamu membunuh ayahku, aku sama sekali tidak tahu harus berbuat apa, tidak berani bertanya padamu, tidak berani memberitahumu, aku hanya bisa menyelidikinya sendiri. Ketika aku menyadari walaupun pria di dalam foto mirip denganmu, tetapi bukan kamu, aku sangat senang, aku lanjutkan penyelidikkan.”
“Saat itu jiwamu sangat tidak stabil, aku sungguh tidak tahu harus memberitahumu atau tidak. Maaf, waktu itu aku juga terlalu kacau, aku tidak seharusnya menyembunyikan masalah ini, aku seharusnya mencarimu untuk menjelaskan dan berdiskusi denganmu. Jika tidak, takkan terjadi kesalahpahaman seperti hari ini……sekarang terjadi masalah seperti ini, semua salahku, aku terlalu mengangap remeh semuanya, aku tidak tahu persaingan keluarga Leng sekejam ini, aku sungguh tidak tahu akan ada trik dan rencana sebanyak ini. Aku terlalu sederhana memikirkan hal ini, aku juga terlalu percaya diri.”
Yuliana Jian menyeka air mata melihat Wirianto Leng dengan tegang, dia melihat wajah Wirianto Leng dingin, pandangannya kepadanya bagaikan sedang melihat badut yang sedang berusaha untuk berakting.
Yuliana Jian dingin hatinya, mendadak dia tidak memiliki keberanian untuk melanjutkan cerita, dia takut Wirianto Leng tetap tidak mempercayainya walaupun sudah dijelaskan. Tetapi jika tidak dijelaskan, akan semakin membuat Wirianto Leng tidak memiliki kesempatan untuk mempercayainya.
Yuliana Jian mengucek matanya dengan tersedu-sedu, berusaha menenangkan diri:’Kemudian aku sengaja bersikap seolah-olah masih percaya kamu adalah pembunuhnya, aku harus memancing pembunuhnya, aku tidak beritahu kamu, salah satu alasannya adalah takut kamu tidak akan setuju jika aku memberitahumu. Jika ada seseorang yang sangat mirip denganmu yang bersembunyi di tempat tidak terlihat, kamu pasti tidak akan aman. Aku ingin menjadikan diri sebagai umpan, membawa foto untuk diperiksa, ternyata August Leng muncul, aku segera tahu orang yang bisa muncul secepat ini di hadapanku pastilah orang yang merencanakan ini semua. Aku berpura-pura masih beranggapan kamu adalah pembunuhnya, membongkar rencana August Leng, bahkan menemukan orang yang sangat mirip denganmu itu kemungkinan besar adalah kakak kembarmu, dia tidak mati……bahkan dia kehilangan 1 tangan.”
“He…..” Mata Wirianto Leng merah, tersenyum dingin:”Kakakku sudah meninggal ketika dia masih kecil. Aku terus menunggu, menunggumu mengucapkan perkataan yang bisa membuatku percaya, tetapi akhirnya hanya cerita konyol? Berapa lama kamu pikirkan, bisa terpikirkan cerita ini? Baiklah, Kamu bilang ada sebuah foto, dimana? Apakah ada yang pernah lihat?”
“Aku tidak ada, kamu bukankah…..” Yuliana Jian memelototi Wirianto Leng, mendadak terdiam.
Perkataan ‘Kamu bukankah pernah lihat?’ tidak jadi diucapkan Yuliana Jian, tidak pernah ada orang yang tahu Wirianto Leng pernah melihat foto itu. Tetapi Yuliana Jian tahu, bahkan Wirianto Leng sengaja melipat ujungnya foto. Jika Wirianto Leng pernah melihat fotoya, bagaimana mungkin tidak tahu kakak kembarnya masih hidup, dia seharusnya menyadarinya lebih awal darinya.
Itu adalah kakak kembarnya, adakah orang yang mengenalnya lebih jelas daripadanya?
Yuliana Jian memelototi Wirianto Leng, dia berusaha mencari tanda rahasia dari wajah Wirianto Leng yang memberitahunya bahwa Wirianto Leng memahami semuanya, sekarang bersikap tidak percaya hanyalah demi sandiwara. Tetapi Yuliana Jian tidak melihat apapun, dia menundukkan kepala merapatkan ujung bibir, hatinya mengambil keputusan untuk mempercayai Wirianto Leng, percaya Wirianto Leng tidak akan semudah itu mencurigainya, percaya Wirianto Leng tidak akan mudah tergelabui oleh muslihat sesederhana ini.
Mungkin Wirianto Leng memiliki alasan yang membuatnya harus tidak mempercayainya dan berpisah darinya, membuat Wirianto Leng terpaksa memilih untuk mengikuti perencanaan seseorang. Jika Wirianto Leng memang ingin bertindak tidak mempercayainya, ingin putus dengannya, maka dia akan bekerjasama dengan Wirianto Leng untuk memainkan drama ini.
Yuliana Jian menarik nafas panjang, lanjut menangis berkata:”Bukankah kamu mengatakan mencintaiku? Apakah ini termasuk cinta? Begitu mudah curiga, cinta apa ini? Bukankah orang yang mencintai akan saling mempercayai?”
Wirianto Leng mengerdipkan matanya dengan pelan, Yuliana Jian tidak tahu apakah dia salah lihat, dia merasa pandangan Wirianto Leng tidak begitu dingin lagi. Suara Wirianto Leng tetap dingin:”Bukankah kamu pernah mencurigaiku? Kamu pernah bilang sangat mempercayaiku, tetapi walaupun kamu berkata jujur, bukankah kamu juga curiga padaku hanya karena sebuah foto? Kamu yang seperti ini mana pantas mengatakan orang yang mencintai harus saling mempercayai?”
Yuliana Jian menundukkan kepala, berteriak dengan pelan:”Mengapa kamu tidak percaya padaku? Mengapa tidak percaya? Aku benaran tidak membunuh A, aku juga tidak mengkhianatimu, August Leng mengurungku. Aku kabur dengan susah payah, tetapi kamu mencurigaiku begitu saja? Demi bukti yang tidak berarti itu?”
Yuliana Jian mendadak mengangkat kepala melihat Wirianto Leng, menangis berkata:”Kamu lihat aku, lihat mataku, apakah kamu sungguh tidak mempercayaiku?”
“Kepercayaan?” Wirianto Leng mengernyitkan dahi melihat Yuliana Jian, dengan nada berat berkata:”Juga harus diberikan kepada orang yang pantas.”
Wirianto Leng tidak berani melihat Yuliana Jian lebih lama, segera berdiri, berkata dengan pelan:”Walaupun August Leng masih berminat padamu, terus berusaha melindungimu, nenek juga mengatakan tidak baik ribut besar, tetapi aku tidak mengijinkan orang lain mengkhianatiku. Yuliana Jian, lebih baik kamu mengakui saja, lalu masuk penjara dengan tenang, semakin berontak akan semakin sengsara.”
Selesai berkata Wirianto Leng langsung keluar dari ruang interogasi. Yuliana Jian memejamkan mata dengan kuat, dia yakin Wirianto Leng sengaja berpura-pura tidak percaya padanya. Yuliana Jian yakin bukan Wirianto Leng yang menjebaknya sekarang, Wirianto Leng hanya sekalian bersandiwara setelah mengetahui kebenarannya. Tetapi apa yang sebenarnya ingin dilakukan oleh Wirianto Leng? Mengapa ternyata rela mengantarnya ke penjara? Membiarkannya memikul nama sebagai pembunuh?
Yuliana Jian sekarang masih belum memahami apa yang sebenarnya terjadi, tetapi Yuliana Jian rela mempercayai Wirianto Leng, percaya dia mengambil keputusan ini dengan sulit juga, tujuannya juga pasti demi melindunginya.
Yuliana Jian hanya sangat mengkhawatirkan Wirianto Leng, jika kondisi sekarang membahayakan hingga hubungan keduanya harus dihancurkan, baru bisa melindungi keselamatannya. Betapa bahayanya Wirianto Leng sekarang, hal yang akan dia lakukan juga sangat berbahaya. Yuliana Jian yang dulu akan menasehati Wirianto Leng, agar dia menemani di sisinya. Tetapi setelah Yuliana Jian melewati perebutan antar keluarga Leng, Yuliana Jian menyadari dirinya tidak mampu bersaing dengan mereka, keberadaannya di sisi Wirianto Leng mungkin hanya akan menyusahkan Wirianto Leng.
Jika tidak bisa membantunya, maka harus melindungi diri sendiri dengan baik, bersembunyi di satu sudut, menunggu kepulangan Wirianto Leng setelah menang dalam pertempuran.
Ketika polisi masuk kembali, Yuliana Jian baru membuka matanya, meliihat polisi tanpa energi.
Polisi berkata dingin:”Bagaimana? Orang juga sudah temui. Komisaris Leng bisa meluangkan waktu melihatmu sudah termasuk memberi muka padamu, akuilah kesalahan yang harus diakui.”
Yuliana Jian bagaikan kesurupan mengangkat kelapa melihat polisi, berteriak kencang:”Baik, aku akui, aku yang bunuh. Semuanya adalah perbuatanku, jika dia tidak mempercayaiku maka aku tidak perlu bertahan. Kalian masih ada kejahatan apa, semuanya berikan padaku! Masih ada kasus pembunuhan dan perampokan apa, semuakan berikan padaku! Aku akui semuanya, bisakan!”
Wirianto Leng, aku Yuliana Jian akan mempergunakan seluruh sisa hidupku untuk membuktikan kepercayaanku padamu, ini adalah keputusan teryakin dalam hidupku. Sedangkan mencintaimu adalah hal paling beruntung dalam hidupku.
Novel Terkait
Jalan Kembali Hidupku
Devan HardiAdieu
Shi QiDoctor Stranger
Kevin WongBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesCinta Tak Biasa
SusantiCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia