Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 46 Bertemu dengan dewi
Michael mengambil surat yang dilemparkan oleh Yuliana, tersenyum dengan memicikkan mata : “Terima kasih CEO Jian yang memikirkan begitu sempurna, bahkan surat meletakkan jabatan juga sudah disiapkan untukku. Karena CEO Jian begitu memikirkan bawahan, aku jadi sungguh-sungguh tidak sanggup meninggalkan perusahaan, atasan seperti CEO Jian yang begitu memikirkan bawahan, aku bisa mencarinya di mana lagi?”
Yuliana tersenyum dan berkata : “Terima kasih banyak atas pujian manager Chu, kalau memang tidak ingin meletakkan jabatan, maka berusahalah untuk bekerja dengan baik. Aku sangat menantikan kemampuan kerja manager Chu yang bisa menghasilkan lebih banyak lagi keajaiban bagi perusahaan kita.”
Yuliana memang tidak bermaksud ingin Michael meletakkan jabatan sekarang juga, lagi pula Michael sudah bekerja lama di perusahaan, mengerti banyak akan kondisi pelanggan perusahaan. Jika membuat Michael pergi sekarang, juga akan menyebabkan bagian dalam perusahaan menjadi terguncang. Namun kalau Michael tetap tinggal, dia akan terus lanjut untuk bersekutu dengan staf bagian dalam perusahaan, dan akan menjadi ancaman baginya.
Yuliana perlu waktu, jadi awal-awal dia sudah menyiapkan surat peletakkan jabatan Michael, untuk memancingnya. Pengalamannya selama berhubungan dengan Michael, membuat Yuliana sedikit banyak memahami tabiat Michael, karena Michael yang rendah diri namun juga congkak, pasti tidak akan membiarkan dirinya diusir pergi begitu saja dari perusahaan.
Namun semakin lama Michael berjuang di perusahaan, Yuliana semakin mudah mengambil alih pekerjaan yang ada di tangan Michael sekarang. Kemudian saat membuat Michael keluar dari perusahaan, maka tidak akan membawa pengaruh bagi perusahaan.
Michael dengan mata menyipit menatap Yuliana, agak lama baru muncul senyuman : “Aku juga sangat menantikan CEO Jian bisa membimbing kami melangkah ke tangga yang baru.”
“Manager Chu jangan kuatir, aku pasti bisa melakukan dengan baik.” Jawab Yuliana tersenyum seraya bangun berdiri, dan berjalan keluar dari ruang rapat.
Michael menatap punggung Yuliana, tangannya terkepal erat, dengan kuat memukul ke meja ruang rapat. Meskipun barusan tadi dia berbicara dengan semangat tinggi, namun Michael juga tahu jika terus lanjut tinggal di MARS Company, tidak akan menguntungkan dirinya. Kini di belakang Yuliana ada orang besar dan hebat mendukungnya, dan semula Yuliana memang direktur eksekutif, dia ada membawa dana keluarga Leng.
Sebelumnya mumpung Yuliana hamil, Michael diam-diam bersekongkol dengan pemegang saham. Namun saat Yuliana kembali, dia mengambil waktu dan tempat. Semua yang dia lakukan tidak ada gunanya lagi, para pemegang saham yang sebelumnya berhubungan baik dengannya segera beralih pada Yuliana. Namun Michael tidak bisa pergi begitu saja, dibanding dengan akibatnya seperti apa, Michael lebih tidak ingin mengalah begitu saja di depan Yuliana!
Dengan alis mengkerut, Michael menarik napas dalam, diam-diam dalam hati dia sangat membenci Yuliana, jelas-jelas dulu wanita yang manja dan polos di depannya, mengapa dalam sekejap muncul cakar yang tajam? Seorang wanita mengapa bisa berubah begitu cepat?
Ini pasti hasutan dari pria yang ada di belakang Yuliana, berpikir sampai di sini, Michael mengernyitkan dahi. Pasti seperti itu! Kalau tidak Yuliana sama sekali tidak akan bertindak begitu kejam padanya!
Saat ini, mendadak ponsel Michael berdering, dan segera menerima panggilan ini. Di ponsel menampilkan nomor yang tidak dikenal, saat dia menerimanya, terdengar suara Silvia. Dengan suara kecewa sambil menangis dia berkata : “Michael, cepatlah datang menengokku, aku tidak tahu mengapa? Perutku sakit terus. Aku sangat takut, datanglah……”
“Oh? Perutmu sakit?” Dengan sudut bibir terangkat Michael berkata lembut : “Wah serius sekali, sebentar lagi aku pasti sampai di sisimu, kamu harus menungguku……”
“Kalau begitu kamu segeralah datang, Michael. Sejak Yuliana datang menjengukku, aku selalu merasa takut. Aku takut dia melakukan sesuatu pada anak kita. Kamu tidak melihat sinar matanya, di dalamnya penuh rasa cemburu padaku, seperti ingin memakan diriku. Aku sungguh takut dia bertindak sesuatu pada anak kita!” kata Silvia panik dan kalang kabut.
“Tenang, aku akan melindungi anak kita.” Ujar Michael tertawa, sama sekali tidak peduli apakah masih ada yang ingin dibicarakan Silvia, dengan cepat memutuskan panggilan begitu saja.
Michael tahu mengapa Silvia sakit perut, karena dia membubuhkan obat penggugur kandungan ke dalam kuah yang dia antarkan pada Silvia. Michael merasa Silvia sangat bodoh sekali, mengapa dia bisa percaya kalau dia akan terus menginginkan dirinya? Seorang wanita yang pernah masuk penjara, mana mungkin dia akan menikahinya? Dan juga mana mungkin dia mengizinkan anaknya sendiri lahir di dalam penjara?
Perlahan Michael mengangkat sudut bibirnya, tertawa kecil dan berkata : “Wanita ini, bodoh sekali hingga membuat orang merasa lucu. Dan yang pintar……yang pintar……”
Sampai di sini, teringat pada Yuliana yang sangat dibencinya, dia mengatup erat bibirnya, menekan nada bicaranya berkata : “Yang pintar, membuat orang merasa sangat benci…….sangat……”
Michael menarik napas panjang, menggigit erat bibirnya, kata yang dia tekan di bagian terdalam hatinya, selamanya dia tidak akan mengaku, juga selamanya tidak akan diucapkan!
Setelah menyelesaikan urusan kantor, Yuliana segera berangkat ke rumah sakit. Di kamar pasien masih tetap hanya ada perawat yang menjaga Rishendy, Fenny dan Sally entah pergi kemana. Yuliana membuka laporan hasil pemeriksaan kondisi Rishendy, alisnya mengkerut, kondisi papanya lebih serius dari yang dia bayangkan, sama sekali jauh dari yang dia perkirakan.
“Yuli……” panggil Rishendy yang membelakangi Yuliana, sambil memandang jendela kecil yang ada di kamar.
“Pa, aku di sini.” Yuliana meskipun tahu Rishendy hanya bicara tanpa sadar, namun dia tetap berusaha untuk menjawab Rishendy, dia berharap suatu hari ayahnya akan bereaksi atas sahutannya. Dan dia juga tidak ingin mengabaikan dirinya, tidak menjawab panggilan ayahnya.
Yuliana masih tidak tahu bagaimana caranya menjaga orang tua yang daya ingatnya terganggu. Namun Yuliana dengan sedikit keras kepala selalu mengira, asalkan dia dengan sungguh-sungguh menjawab setiap kata yang diucapkan ayahnya, tidak ingin membuat ayahnya merasa tidak ada yang merespon setiap kata-katanya, mungkin akan membantu dalam pengobatan ayahnya.
Yuliana mengambil sisir dan berjalan ke belakang Rishendy, dan pelan-pelan menyisirkan rambut Rishendy. Umur Rishendy belum mencapai enam puluh, tapi rambutnya telah memutih. Dibandingkan dengan pemimpin perusahaan lain yang sering menghias berita, kehidupan Rishendy mungkin terlalu hambar, dia senang dengan bekerja, tidak sembarangan dengan wanita. Awalnya Yuliana tidak percaya bagian ini, karena dia melihat banyak sekali para pemimpin perusahaan yang memelihara wanita, seolah-olah sudah menjadi sebuah kebiasaan dan normal.
Saat dia masuk ke perusahaan, Yuliana baru yakin ayahnya benar-benar baik luar dalam, di matanya hanya ada pekerjaan, tujuan satu-satunya adalah agar keluarganya bisa lebih baik. Namun pria seperti ini tampak jelas tidak cocok malang melintang di masyarakat sosial yang begitu materialistik. Lebih-lebih di atas meja perjamuan, orang seperti ini akan ditertawai dan menyebutnya “orang kolot”, “pria bodoh”, mana mungkin ada pria kaya yang cuma memikirkan pekerjaan, dan tidak ingin bergaul sembarangan di luar?
Ayahnya selalu tertawa dengan jujur, bahkan membantah pun tidak, hanya tersenyum dan berkata : “Setiap orang memiliki prospek yang berbeda.”
Yuliana tidak menyukai orang lain menggunakan pandangan tetap yang telah terbentuk untuk melihat Rishendy, tidak suka orang lain menertawakan dia dungu dan bodoh. Namun setiap kali dia ingin meledak marahnya, selalu dicegah oleh ayahnya.
“Jangan emosi, mereka semua cuma bergurau. Dan mereka adalah pelanggan, dewa rejeki yang mengantarkan uang, memang kenapa kalau ditertawai mereka?” Rishendy selalu tersenyum sambil menghibur dirinya.
Yuliana mengingat kembali itu semua, benar-benar merasakan saat-saat itu begitu berharga. Yuliana sangat berharap saat itu ayahnya bisa menghibur dan mengatakan lebih banyak lagi, bisa membuat lebih banyak kenangan lagi di ingatannya.
Pelan-pelan sisirnya lepas dari rambut putih Rishendy, Yuliana menggosok-gosok kaki dan tangan Rishendy, kemudian sendok demi satu sendok semangkok kecil bubur, perlahan dia menyuapi Rishendy, tersenyum pada Rishendy dan berkata : “Pa, selamat malam. Besok aku datang lagi menjengukmu.”
Tidak ada respon dari Rishendy, hanya duduk di atas ranjang, tersenyum melihat ke depan, mengeluarkan suara “hehe”, dalam mulutnya terkulum kata-kata yang tidak jelas : “Sally, Yuli, makan……”
Yuliana berusaha menahan air matanya, sekali lagi mengucapkan selamat malam pada Rishendy, baru bergegas meninggalkan kamar inap Rishendy. Sambil berjalan Yuliana menarik napas panjang, berbisik lirih : “Tidak masalah, bukannya papa masih ada? Semua akan menjadi baik, aku pasti akan membuat papa pulih kembali, pasti……”
Bicara sampai di sini, dengan kuat dia menyeka bola air mata di sudut matanya, mengatup erat bibir, dia masuk ke kemudi dan pulang ke rumah keluarga Leng. Setelah memasuki pintu gerbang kediaman Leng, Yuliana merasakan suasana yang lain dari biasanya. Meskipun pembantu keluarga Leng berkelakuan baik dan sopan, namun sinar pandangan yang mereka tunjukkan tanpa sadar itu tidak bisa disembunyikan, pandangan mata ini membuat Yuliana dengan peka merasakan sebuah suasana, yaitu sebuah suasana “ada pertunjukan menarik.”
Yuliana bisa menebak kira-kira apa yang terjadi, jadi saat berjalan ke ruang utama, dan dia melihat seorang wanita yang lembut dan cantik sedang duduk di sofa ruang utama, Yuliana tidak merasa kaget. Dan Yuliana juga bisa menebak siapa wanita ini, sepertinya dia adalah Leny yang sering disebut-sebut tanpa henti oleh August. Cinta pertama dan mantan kekasih Wirianto.
Leny memang kelihatan seperti wanita yang sangat disukai semua orang, kulitnya putih, bening bagaikan air musim gugur, hidung yang mancung bibir yang mungil, saat tersenyum di wajahnya masih ada lesung pipi yang manis, tampak seperti permen buah yang sangat enak. Tidak seperti wanita yang menjengkelkan pada pandangan pertama orang-orang.
Tania yang semula duduk di samping Leny, segera berdiri, dan tersenyum pada Yuliana : “Aiyo, Yuliana sudah kembali, cepatlah lihat, ini yang namanya Leny. Dialah gadis yang dulu disukai Wirianto……”
Berbicara sampai di sini, Tania segera menunjukkan senyum “ada pertunjukan menarik”, sambil berkata : “Lihatlah aku, aku memang sudah berumur, sudah salah bicara, bagaimana bisa di depan Yuliana menyebut Leny adalah wanita yang dulu disukai Wirianto? Yuliana apa kamu keberatan?”
Yuliana menggeleng, tersenyum lalu berkata : “Aku tidak keberatan, aku sudah tahu mengenai masalah nona Liu dan Wirianto sebelumnya. Aku tahu nona Liu seorang wanta yang imut, tidak hanya Wirianto yang suka padanya, bahkan August juga menyukainya. Hari ini pagi-pagi aku mendengar August membicarakan nona Liu, dari kata-katanya sangat menyayangi nona Liu, katanya mereka berdua sama-sama menyukai nona Liu, hingga membuat nona Liu sulit menjadi orang, menyebabkan nona Liu mau tidak mau harus pergi ke luar negeri. Saat aku mendengarnya aku juga merasakan keadaan nona Liu saat itu, benar-benar sulit.”
Kata-kata Yuliana ini, membuat Tania yang tadinya ingin menertawai Yuliana malah segera berubah raut wajahnya. Semula Tania memang berniat ingin menggunakan Leny untuk membuat malu Yuliana, tapi tidak disangka Yuliana malah melibatkan August juga. Ini membuat Tania teringat kejadian yang lalu, juga melonggarkan tangannya yang memegang tangan Leny. Menggunakan Leny untuk menghadapi Yuliana masih bisa, namun Tania sama sekali tidak ingin Leny dan August terlibat kembali bersama.
Dengan nada dingin Tania berkata : “August saat itu masih kecil, cuma sedikit ribut, siapapun tahu Leny dan Wirianto baru pasangan yang serasi.”
“Bibi, masalah sudah berlalu, jangan membicarakannya lagi.” Leny yang memang sebagai pusat badai ini, sedikit ekspresi canggung pun tidak terlihat dari wajahnya, malah tersenyum menghibur Tania.
Selesai bicara, Leny melihat Yuliana, tersenyum manis : “Pertama kali bertemu denganmu, tidak tahu apa yang kamu sukai. Dengar-dengar kamu dan Wirianto sudah ada bayi, aku pikir ingin menghadiahkan kamu barang-barang yang dipakai bayi, semestinya akan membuatmu senang. Aku membeli beberapa mainan dari luar negeri, di dalamnya ada mobil mainan, puzzle……Wirianto saat kecil paling suka bermain puzzle, ayah anak satu hati, seharusnya barang yang disukai juga hampir sama.”
“Aiyo, apa kamu tidak tahu? Yuliana sudah keguguran.” Ujar Tania dengan menaikkan nada bicaranya.
Leny segera menutup mulutnya, dan bergegas minta maaf pada Yuliana : “Maaf, aku tidak tahu, aku baru pulang dari luar negeri. Aku sama sekali tidak tahu terjadi hal seperti ini, aku sudah salah menghadiahkan barang……”
Yuliana memandang Leny, sekalipun Leny kelihatan lembut dan tenang, tidak ada cacat sama sekali. Namun naluri Yuliana sebagai wanita mengatakan, Leny ini pasti sengaja mengungkit masalah kegugurannya.
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangAsisten Bos Cantik
Boris DreyPrecious Moment
Louise LeeCinta Di Balik Awan
KellyHusband Deeply Love
NaomiPerjalanan Selingkuh
LindaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia