Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 202 Yulius Zhu
Melihat Tuan Zhu terlihat gugup, Yuliana Jian malah merasa tenang. Dia tersenyum, dan meletakkan buku catatan itu di sisi tangan Tuan Zhu, lalu dia berkata sambil tersenyum, "Aku kembalikan kepadamu."
Tuan Zhu bergegas mengambil buku catatan itu, lalu menggerakkan kursi rodanya dan pergi meninggalkan kolam. Melihat kepergian Tuan Zhu, Melly Jian mengerutkan kening dan dia berkata sambil mendengus kepada Yuliana Jian, "Ibu, kamu menakuti Tuan Zhu."
Yuliana Jian menatap Melly Jian sambil tersenyum: "Kenapa kamu bilang begitu?"
Melly Jian mengerutkan hidungnya lalu berkata dengan suara pelan, "Karena Tuan Zhu sangat baik, dia bilang dia akan terus menemaniku memancing ikan besar. Tetapi sekarang dia pergi tiba-tiba, pasti karena ibu membuatnya takut."
Yuliana Jian tersenyum sambil melirik Melly Jian : "Apakah bukan karena kamu membuatnya terganggu?"
Melly Jian membelalakkan matanya lalu dia berkata sambil mengerutkan keningnya, "Bagaimana mungkin? Aku sangat baik!"
Bahkan setelah mereka pergi meninggalkan villa, Melly Jian masih memikirkan perihal Yuliana Jian membuat Tuan Zhu marah. Sesampainya di rumah, Yuliana Jian tidak bisa menahan diri untuk tidak mencubiti hidung Melly Jian, sambil mengerutkan kening dia berkata: "Katakan, apa yang Tuan Zhu berikan kepadamu sehingga kamu sangat berpihak kepadanya! Bukankah dia hanya mengajarimu memancing?"
Melly Jian berkata dengan cemberut, "Bukan karena dia memberikan sesuatu kepadaku, aku hanya merasa dia sangat kasihan. Sebenarnya aku tidak suka memancing, aku hanya merasa memancing denganku akan membuatnya sangat senang, oleh karena itu aku memancing bersamanya. Meskipun aku tidak melihat Tuan Zhu tertawa, tapi aku bisa merasakan dia sangat bahagia, dan hal itu juga membuatku merasa sangat bahagia. "
Yuliana Jian menundukkan kepalanya, sambil membelai kepala Melly Jian, dia berkata sambil tersenyum: "Kelihatannya kamu adalah anak yang penuh kasih sayang."
Melly Jian mengangguk, "Hmm, aku anak yang baik!"
Mendengar bualan Melly Jian yang mengakui dirinya adalah anak yang baik. Sambil tersenyum Yuliana Jian mengacak rambutnya dan berkata: "Ai ya ya, kamu benar-benar anak yang pandai memuji diri sendiri."
Melly Jian mengangkat tangannya untuk menyingkirkan tangan Yuliana Jian, sambil mengerutkan kening dia berkata, "Ibu, aku tahu kamu sedang menertawakanku. Huh, kalau ibu menertawakanku lagi, aku akan memberi tahu Paman Zhu betapa buruknya kamu terhadapku. Supaya dia tidak menyukai ibu lagi……"
Sambil mengerutkan kening Yuliana Jian menatap Melly Jian, lalu dia bertanya dengan curiga: "Kamu tahu?"
Melly Jian mendengus: "Tentu saja, aku sering pergi memancing dengan Paman Zhu . Tentu saja aku tahu dia selalu diam-diam memperhatikanmu. Ibu, sepertinya belakangan ini ibu sedang memiliki keberuntungan dalam percintaan. Meskipun Paman Zhu ini sedikit aneh, tapi jauh lebih baik dibandingkan dengan yang lain. "
“Benarkah?” Yuliana Jian tersenyum lalu mengangkat tangannya untuk mengelitik Melly Jian : “Sepertinya Melly sangat suka dengannya?”
Melly Jian tertawa di atas tempat tidur sambil berteriak dan tertawa: "Ibu, aku salah ..."
“Benar-benar salah?” Yuliana Jian terus menggelitik Melly Jian .
Melly Jian berguling sambil memohon ampun: "Hmm, ibu, ibu, aku tidak akan bicara sembarangan lagi."
Setelah mendengar kata-katanya, Yuliana Jian baru berhenti dan memeluk Melly Jian. Dia menepuk bahu Melly Jian, dan berkata sambil tersenyum: "Bagus kalau kamu mengaku salah."
Melly Jian bergumam: "Dasar, sudah umur berapa, masih saja malu!"
Yuliana Jian tersenyum sambil menepuk pundak Melly Jian : "Meskipun kamu sudah menebaknya, kamu jangan mengatakannya, berikan sedikit muka untuk ibu."
Melly Jian menoleh melihat Yuliana Jian sambil mengejapkan matanya: "Ibu, apakah ibu juga menyukai Paman Zhu?"
Yuliana Jian berkata sambil tertawa, "Tidak ada suka atau tidak suka, ini adalah hal yang tidak mungkin, jadi jangan dipikirkan."
“Ibu pasti sangat menyukainya.” Melly Jian mengerutkan bibirnya lalu bertanya dengan suara pelan: “Ibu, apakah setelah ibu suka dengan Paman Zhu, ibu tidak suka kepada Ayah lagi?”
Yuliana Jian menoleh melihat Melly Jian, lalu dia berkata sambil tersenyum, "Suka, tapi bukan rasa suka terhadap seorang pria, melainkan suka karena dia adalah ayahmu."
Melly Jian langsung merasa khawatir: "Sepertinya ibu benar-benar menyukai Paman Zhu ."
Yuliana Jian menepuk pundak Melly Jian dengan lembut, sambil berkata dengan lembut, "Ini urusan ibu, ibu akan menanganinya."
Dikarenakan Melly Jian sudah melihatnya, dia pasti sangat kentara. Benar, mana mungkin tidak kelihatan? Siapa yang akan membacakan koran dan berada dalam satu kamar dengan seorang pria yang tidak dikenal tanpa mengharapkan imbalan? Ini sudah sangat kentara.
Sebelumnya Yuliana Jian membiarkan dirinya melakukan itu, mungkin karena dia tahu tidak lama lagi Tuan Zhu akan pergi dari sini. Mungkin karena Tuan Zhu terlihat tidak tertarik kepadanya, jadi dia merasa tidak masalah lebih sering melihatnya. Asalkan ada satu pihak yang tidak tertarik, maka tidak akan ada perkembangan. Tetapi sekarang kelihatannya bukan seperti itu, sepertinya Tuan Zhu juga memiliki ketertarikan terhadap Yuliana Jian.
“Sepertinya sedikit gawat,” setelah Melly Jian yang telah lelah bermain bersandar di bahunya dan tertidur, Yuliana Jian tidak bisa menahan diri untuk berkata dengan suara pelan.
Setelah kejadian itu Yuliana Jian berusaha menghindari segala sesuatu yang berkaitan dengan Tuan Zhu, setelah berselang beberapa hari tidak pergi ke vila, ponsel Yuliana Jian akhirnya berdering. Panggilan telepon itu dari vila. Yuliana mengira pak tua yang meneleponnya, jadi dia bergegas mengangkatnya dan berkata sambil tersenyum: "Maaf, belakangan ini aku sedikit sibuk, mungkin aku tidak bisa kesana lagi. Sebelumnya saat aku meminta orang mengirimkan sayur untuk anda saya sudah menyuruhnya menyampaikan pesan kepada anda, apakah anda tidak tahu? "
“Kamu marah?” suara di balik telepon terdengar rendah dan serak, suara itu bukan suara pak tua di vila.
Yuliana Jian sedikit mengernyit, dia merasa suara itu sedikit familier. Setelah beberapa saat dia baru mengingatnya, bukankah itu suara Tuan Zhu?
Yuliana Jian langsung panik, dia mengenggam ponselnya dengan erat, dia tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaannya. Pria di balik telepon tidak terburu-buru melanjutkan berbicara, sebaliknya sepertinya dia sedang menunggu respon Yuliana Jian dengan tenang.
Setelah beberapa saat, Yuliana tersenyum dan berkata, "Aku tidak marah, buat apa aku marah."
“Tapi kamu tidak pernah datang lagi.” Suara pria di balik telepon semakin rendah.
Meskipun terhalang oleh saluran telepon, Yuliana sepertinya bisa merasakan suasana hatinya yang sedih. Yuliana Jian bergegas berkata: "Aku benar-benar sangat sibuk, benaran..."
Selesai mengatakannya, seolah takut Tuan Zhu tidak mempercayainya, Yuliana Jian langsung mengarahkannya ponselnya ke ladang sayur yang sibuk, lalu dia bergegas menjelaskan: "Dengar? Belakangan ini aku benar-benar sibuk, aku bukan sengaja tidak pergi melihatmu. Kamu jangan salah paham ... "
Yuliana Jian langsung berhenti berbicara, sekarang dia seperti seorang gadis yang ingin memberikan penjelasan kepada pacarnya? Yuliana Jian langsung tersenyum getir, apa yang sedang dia lakukan? Kenapa dia selalu menyukai seseorang yang tidak boleh dia sukai? Pertama, Wirianto Leng, sekarang Tuan Zhu. Menyukai Wirianto Leng , membuatnya sampai ke titik ini. Menyukai Tuan Zhu, entah akan membuatnya menjadi seperti apa.
Yuliana Jian mengerutkan kening, dan mengatupkan bibirnya erat-erat, dia tidak ingin mengatakan apa-apa lagi. Tuan Zhu yang berada di balik telepon juga diam dalam waktu yang lama, setelah beberapa saat dia membuka mulutnya dengan perlahan: "Selama beberapa saat ini aku sudah mengganggu hidupmu, aku akan segera pergi."
Ketika mendengar Tuan Zhu akan pergi, Yuliana Jian langsung mengerutkan keningnya dan berkata "Bukankah kamu bilang untuk sementra kamu ingin istirahat di sini?"
Tuan Zhu berkata dengan suara berat: "Iya, tapi aku rasa itu adalah keputusan yang salah."
Yuliana Jian memaksakan tersenyum: "Mungkin bagus juga kalau kamu pergi, kesehatanmu tidak baik, seharusnya kamu pergi ke tempat dengan perawatan medis yang lebih baik, dan bukan ke sini. Aku masih belum tahu nama lengkapmu, bisakah kamu memberitahukannya kepadaku?"
"Yulius Zhu. ..." kata Yulius Zhu dengan suara berat.
Mendengar nama Yulius Zhu, membuat Yuliana Jian berkata di dalam hatinya: Marga yang benar-benar aneh, namanya juga sedikit aneh.
"Aku sudah mengingatnya," Yuliana Jian berkata sambil tersenyum, "Selamat tinggal."
"Selamat tinggal ..." Setelah Yulius Zhu selesai berbicara, dia tidak buru-buru menutup telepon.
Tidak mendengar suara telepon terputus, Yuliana Jian kembali berkata "Selamat tinggal", lalu dia mengakhiri panggilan telepon itu. Setelah menutup telepon , Yuliana Jian menghirup napas panjang lalu berkata sambil tersenyum: "Akhirnya tidak membuat keputusan yang salah."
Yuliana Jian mengakhiri kata-katanya sambil tersenyum, tiba-tiba dia mengerutkan keningnya sambil berulang kali mengucapkan: "Yulius Zhu, Yuliana Zhu... Apakah Yuli? Benar Yuli!"
Yuliana Jian mengerutkan kening sambil mematung di tempat. Setelah berdiri cukup lama, dia tersenyum getir sambil berkata dengan pelan: "Ternyata setelah beberapa tahun berlalu aku kembali jatuh cinta pada orang yang sama. Wirianto Leng, kamu benar-benar pandai mempermainkan orang. "
Selesai mengatakannya, Yuliana Jian langsung berbalik dan berlari menuju vila di atas gunung. Kemarahan di hati Yuliana Jian karena Hugo Cheng sebelumnya masih belum hilang, sekarang dia kembali merasa tertipu oleh Wirianto Leng. Kemarahan ini hampir membuat Yuliana Jian kehilangan akal sehatnya. Sekujur tubuhnya bergetar karena marah, meskipun berjalan di bawah sinar matahari, dia merasa sekujur tubuhnya terasa dingin.
Permainan apa yang sedang dimainkan oleh Wirianto Leng? Kenapa Wirianto bisa membohonginya lagi dan lagi? Apakah masih belum cukup dirinya bersembunyi di desa kecil di pegunungan ini? Wirianto ingin dirinya mengalami berapa banyak penderitaan lagi?
Apakah Wirianto Leng pernah mencintainya? Ataukah dia menganggapnya sebagai mainan?
Dengan cepat Yuliana Jian tiba di depan pintu vila, dia membunyikan bel pintu, tak lama pintu langsung terbuka, begitu melihat Yuliana Jian pak tua berkata sambil tersenyum, "Anda datang, Tuan Zhu ..."
“Hmm, aku datang mencarinya!” Yuliana Jian tertawa dengan sinis dan berkata, “Aku ingin bertemu dengannya sekarang!”
Pak tua melihat raut wajah Yuliana Jian terlihat tidak baik, setelah terdiam selama beberapa sesaat, dia menunjuk ke lantai dua sambil tersenyum dan berkata, "Tuan Zhu masih di kamarnya."
Yuliana Jian melangkahkan kakinya dengan cepat, sesampainya di depan pintu kamar dia langsung membuka pintu. Begitu pintu terbuka, Yuliana Jian melihat "Tuan Zhu " sedang duduk di depan jendela sambil membelakanginya. Yuliana Jian tertawa dengan sinis sambil berjalan dengan perlahan menghampiri "Tuan Zhu ", lalu dia berkata dengan suara pelan: "Wirianto Leng, apakah mempermainkanku sangat menyenangkan?"
"Tuan Zhu" itu berbalik dengan perlahan, melihat kehadiran Yuliana Jian, dia melepas masker dan kacamata hitamnya, lalu dia berkata dengan suara berat: "Yuliana, kita bertemu lagi."
Wajahnya masih wajah Wirianto, lekuk wajah yang tegas, hidung yang mancung, alis yang hitam, sepasang mata phoenix yang sedikit terangkat, bibir yang tipis, dan kulit yang putih. Suaranya tidak lagi serak seperti sebelumnya, melainkan suara rendah khas Wirianto Leng.
“Wajah yang aku lihat sebelumnya?” Yuliana Jian menatap Wirianto Leng sambil bertanya dengan mata yang memerah.
Wirianto Leng berkata dengan pelan: "Dia adalah penggantiku. Selama beberapa tahun ini untuk melindungi diri, aku telah mencari banyak pengganti dengan postur tubuh yang mirip denganku."
Novel Terkait
Harmless Lie
BaigeBlooming at that time
White RoseKamu Baik Banget
Jeselin VelaniMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraDewa Perang Greget
Budi MaThe Gravity between Us
Vella PinkyCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia