Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 202 Yulius Zhu

Melihat Tuan Zhu terlihat gugup, Yuliana Jian malah merasa tenang. Dia tersenyum, dan meletakkan buku catatan itu di sisi tangan Tuan Zhu, lalu dia berkata sambil tersenyum, "Aku kembalikan kepadamu."

Tuan Zhu bergegas mengambil buku catatan itu, lalu menggerakkan kursi rodanya dan pergi meninggalkan kolam. Melihat kepergian Tuan Zhu, Melly Jian mengerutkan kening dan dia berkata sambil mendengus kepada Yuliana Jian, "Ibu, kamu menakuti Tuan Zhu."

Yuliana Jian menatap Melly Jian sambil tersenyum: "Kenapa kamu bilang begitu?"

Melly Jian mengerutkan hidungnya lalu berkata dengan suara pelan, "Karena Tuan Zhu sangat baik, dia bilang dia akan terus menemaniku memancing ikan besar. Tetapi sekarang dia pergi tiba-tiba, pasti karena ibu membuatnya takut."

Yuliana Jian tersenyum sambil melirik Melly Jian : "Apakah bukan karena kamu membuatnya terganggu?"

Melly Jian membelalakkan matanya lalu dia berkata sambil mengerutkan keningnya, "Bagaimana mungkin? Aku sangat baik!"

Bahkan setelah mereka pergi meninggalkan villa, Melly Jian masih memikirkan perihal Yuliana Jian membuat Tuan Zhu marah. Sesampainya di rumah, Yuliana Jian tidak bisa menahan diri untuk tidak mencubiti hidung Melly Jian, sambil mengerutkan kening dia berkata: "Katakan, apa yang Tuan Zhu berikan kepadamu sehingga kamu sangat berpihak kepadanya! Bukankah dia hanya mengajarimu memancing?"

Melly Jian berkata dengan cemberut, "Bukan karena dia memberikan sesuatu kepadaku, aku hanya merasa dia sangat kasihan. Sebenarnya aku tidak suka memancing, aku hanya merasa memancing denganku akan membuatnya sangat senang, oleh karena itu aku memancing bersamanya. Meskipun aku tidak melihat Tuan Zhu tertawa, tapi aku bisa merasakan dia sangat bahagia, dan hal itu juga membuatku merasa sangat bahagia. "

Yuliana Jian menundukkan kepalanya, sambil membelai kepala Melly Jian, dia berkata sambil tersenyum: "Kelihatannya kamu adalah anak yang penuh kasih sayang."

Melly Jian mengangguk, "Hmm, aku anak yang baik!"

Mendengar bualan Melly Jian yang mengakui dirinya adalah anak yang baik. Sambil tersenyum Yuliana Jian mengacak rambutnya dan berkata: "Ai ya ya, kamu benar-benar anak yang pandai memuji diri sendiri."

Melly Jian mengangkat tangannya untuk menyingkirkan tangan Yuliana Jian, sambil mengerutkan kening dia berkata, "Ibu, aku tahu kamu sedang menertawakanku. Huh, kalau ibu menertawakanku lagi, aku akan memberi tahu Paman Zhu betapa buruknya kamu terhadapku. Supaya dia tidak menyukai ibu lagi……"

Sambil mengerutkan kening Yuliana Jian menatap Melly Jian, lalu dia bertanya dengan curiga: "Kamu tahu?"

Melly Jian mendengus: "Tentu saja, aku sering pergi memancing dengan Paman Zhu . Tentu saja aku tahu dia selalu diam-diam memperhatikanmu. Ibu, sepertinya belakangan ini ibu sedang memiliki keberuntungan dalam percintaan. Meskipun Paman Zhu ini sedikit aneh, tapi jauh lebih baik dibandingkan dengan yang lain. "

“Benarkah?” Yuliana Jian tersenyum lalu mengangkat tangannya untuk mengelitik Melly Jian : “Sepertinya Melly sangat suka dengannya?”

Melly Jian tertawa di atas tempat tidur sambil berteriak dan tertawa: "Ibu, aku salah ..."

“Benar-benar salah?” Yuliana Jian terus menggelitik Melly Jian .

Melly Jian berguling sambil memohon ampun: "Hmm, ibu, ibu, aku tidak akan bicara sembarangan lagi."

Setelah mendengar kata-katanya, Yuliana Jian baru berhenti dan memeluk Melly Jian. Dia menepuk bahu Melly Jian, dan berkata sambil tersenyum: "Bagus kalau kamu mengaku salah."

Melly Jian bergumam: "Dasar, sudah umur berapa, masih saja malu!"

Yuliana Jian tersenyum sambil menepuk pundak Melly Jian : "Meskipun kamu sudah menebaknya, kamu jangan mengatakannya, berikan sedikit muka untuk ibu."

Melly Jian menoleh melihat Yuliana Jian sambil mengejapkan matanya: "Ibu, apakah ibu juga menyukai Paman Zhu?"

Yuliana Jian berkata sambil tertawa, "Tidak ada suka atau tidak suka, ini adalah hal yang tidak mungkin, jadi jangan dipikirkan."

“Ibu pasti sangat menyukainya.” Melly Jian mengerutkan bibirnya lalu bertanya dengan suara pelan: “Ibu, apakah setelah ibu suka dengan Paman Zhu, ibu tidak suka kepada Ayah lagi?”

Yuliana Jian menoleh melihat Melly Jian, lalu dia berkata sambil tersenyum, "Suka, tapi bukan rasa suka terhadap seorang pria, melainkan suka karena dia adalah ayahmu."

Melly Jian langsung merasa khawatir: "Sepertinya ibu benar-benar menyukai Paman Zhu ."

Yuliana Jian menepuk pundak Melly Jian dengan lembut, sambil berkata dengan lembut, "Ini urusan ibu, ibu akan menanganinya."

Dikarenakan Melly Jian sudah melihatnya, dia pasti sangat kentara. Benar, mana mungkin tidak kelihatan? Siapa yang akan membacakan koran dan berada dalam satu kamar dengan seorang pria yang tidak dikenal tanpa mengharapkan imbalan? Ini sudah sangat kentara.

Sebelumnya Yuliana Jian membiarkan dirinya melakukan itu, mungkin karena dia tahu tidak lama lagi Tuan Zhu akan pergi dari sini. Mungkin karena Tuan Zhu terlihat tidak tertarik kepadanya, jadi dia merasa tidak masalah lebih sering melihatnya. Asalkan ada satu pihak yang tidak tertarik, maka tidak akan ada perkembangan. Tetapi sekarang kelihatannya bukan seperti itu, sepertinya Tuan Zhu juga memiliki ketertarikan terhadap Yuliana Jian.

“Sepertinya sedikit gawat,” setelah Melly Jian yang telah lelah bermain bersandar di bahunya dan tertidur, Yuliana Jian tidak bisa menahan diri untuk berkata dengan suara pelan.

Setelah kejadian itu Yuliana Jian berusaha menghindari segala sesuatu yang berkaitan dengan Tuan Zhu, setelah berselang beberapa hari tidak pergi ke vila, ponsel Yuliana Jian akhirnya berdering. Panggilan telepon itu dari vila. Yuliana mengira pak tua yang meneleponnya, jadi dia bergegas mengangkatnya dan berkata sambil tersenyum: "Maaf, belakangan ini aku sedikit sibuk, mungkin aku tidak bisa kesana lagi. Sebelumnya saat aku meminta orang mengirimkan sayur untuk anda saya sudah menyuruhnya menyampaikan pesan kepada anda, apakah anda tidak tahu? "

“Kamu marah?” suara di balik telepon terdengar rendah dan serak, suara itu bukan suara pak tua di vila.

Yuliana Jian sedikit mengernyit, dia merasa suara itu sedikit familier. Setelah beberapa saat dia baru mengingatnya, bukankah itu suara Tuan Zhu?

Yuliana Jian langsung panik, dia mengenggam ponselnya dengan erat, dia tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaannya. Pria di balik telepon tidak terburu-buru melanjutkan berbicara, sebaliknya sepertinya dia sedang menunggu respon Yuliana Jian dengan tenang.

Setelah beberapa saat, Yuliana tersenyum dan berkata, "Aku tidak marah, buat apa aku marah."

“Tapi kamu tidak pernah datang lagi.” Suara pria di balik telepon semakin rendah.

Meskipun terhalang oleh saluran telepon, Yuliana sepertinya bisa merasakan suasana hatinya yang sedih. Yuliana Jian bergegas berkata: "Aku benar-benar sangat sibuk, benaran..."

Selesai mengatakannya, seolah takut Tuan Zhu tidak mempercayainya, Yuliana Jian langsung mengarahkannya ponselnya ke ladang sayur yang sibuk, lalu dia bergegas menjelaskan: "Dengar? Belakangan ini aku benar-benar sibuk, aku bukan sengaja tidak pergi melihatmu. Kamu jangan salah paham ... "

Yuliana Jian langsung berhenti berbicara, sekarang dia seperti seorang gadis yang ingin memberikan penjelasan kepada pacarnya? Yuliana Jian langsung tersenyum getir, apa yang sedang dia lakukan? Kenapa dia selalu menyukai seseorang yang tidak boleh dia sukai? Pertama, Wirianto Leng, sekarang Tuan Zhu. Menyukai Wirianto Leng , membuatnya sampai ke titik ini. Menyukai Tuan Zhu, entah akan membuatnya menjadi seperti apa.

Yuliana Jian mengerutkan kening, dan mengatupkan bibirnya erat-erat, dia tidak ingin mengatakan apa-apa lagi. Tuan Zhu yang berada di balik telepon juga diam dalam waktu yang lama, setelah beberapa saat dia membuka mulutnya dengan perlahan: "Selama beberapa saat ini aku sudah mengganggu hidupmu, aku akan segera pergi."

Ketika mendengar Tuan Zhu akan pergi, Yuliana Jian langsung mengerutkan keningnya dan berkata "Bukankah kamu bilang untuk sementra kamu ingin istirahat di sini?"

Tuan Zhu berkata dengan suara berat: "Iya, tapi aku rasa itu adalah keputusan yang salah."

Yuliana Jian memaksakan tersenyum: "Mungkin bagus juga kalau kamu pergi, kesehatanmu tidak baik, seharusnya kamu pergi ke tempat dengan perawatan medis yang lebih baik, dan bukan ke sini. Aku masih belum tahu nama lengkapmu, bisakah kamu memberitahukannya kepadaku?"

"Yulius Zhu. ..." kata Yulius Zhu dengan suara berat.

Mendengar nama Yulius Zhu, membuat Yuliana Jian berkata di dalam hatinya: Marga yang benar-benar aneh, namanya juga sedikit aneh.

"Aku sudah mengingatnya," Yuliana Jian berkata sambil tersenyum, "Selamat tinggal."

"Selamat tinggal ..." Setelah Yulius Zhu selesai berbicara, dia tidak buru-buru menutup telepon.

Tidak mendengar suara telepon terputus, Yuliana Jian kembali berkata "Selamat tinggal", lalu dia mengakhiri panggilan telepon itu. Setelah menutup telepon , Yuliana Jian menghirup napas panjang lalu berkata sambil tersenyum: "Akhirnya tidak membuat keputusan yang salah."

Yuliana Jian mengakhiri kata-katanya sambil tersenyum, tiba-tiba dia mengerutkan keningnya sambil berulang kali mengucapkan: "Yulius Zhu, Yuliana Zhu... Apakah Yuli? Benar Yuli!"

Yuliana Jian mengerutkan kening sambil mematung di tempat. Setelah berdiri cukup lama, dia tersenyum getir sambil berkata dengan pelan: "Ternyata setelah beberapa tahun berlalu aku kembali jatuh cinta pada orang yang sama. Wirianto Leng, kamu benar-benar pandai mempermainkan orang. "

Selesai mengatakannya, Yuliana Jian langsung berbalik dan berlari menuju vila di atas gunung. Kemarahan di hati Yuliana Jian karena Hugo Cheng sebelumnya masih belum hilang, sekarang dia kembali merasa tertipu oleh Wirianto Leng. Kemarahan ini hampir membuat Yuliana Jian kehilangan akal sehatnya. Sekujur tubuhnya bergetar karena marah, meskipun berjalan di bawah sinar matahari, dia merasa sekujur tubuhnya terasa dingin.

Permainan apa yang sedang dimainkan oleh Wirianto Leng? Kenapa Wirianto bisa membohonginya lagi dan lagi? Apakah masih belum cukup dirinya bersembunyi di desa kecil di pegunungan ini? Wirianto ingin dirinya mengalami berapa banyak penderitaan lagi?

Apakah Wirianto Leng pernah mencintainya? Ataukah dia menganggapnya sebagai mainan?

Dengan cepat Yuliana Jian tiba di depan pintu vila, dia membunyikan bel pintu, tak lama pintu langsung terbuka, begitu melihat Yuliana Jian pak tua berkata sambil tersenyum, "Anda datang, Tuan Zhu ..."

“Hmm, aku datang mencarinya!” Yuliana Jian tertawa dengan sinis dan berkata, “Aku ingin bertemu dengannya sekarang!”

Pak tua melihat raut wajah Yuliana Jian terlihat tidak baik, setelah terdiam selama beberapa sesaat, dia menunjuk ke lantai dua sambil tersenyum dan berkata, "Tuan Zhu masih di kamarnya."

Yuliana Jian melangkahkan kakinya dengan cepat, sesampainya di depan pintu kamar dia langsung membuka pintu. Begitu pintu terbuka, Yuliana Jian melihat "Tuan Zhu " sedang duduk di depan jendela sambil membelakanginya. Yuliana Jian tertawa dengan sinis sambil berjalan dengan perlahan menghampiri "Tuan Zhu ", lalu dia berkata dengan suara pelan: "Wirianto Leng, apakah mempermainkanku sangat menyenangkan?"

"Tuan Zhu" itu berbalik dengan perlahan, melihat kehadiran Yuliana Jian, dia melepas masker dan kacamata hitamnya, lalu dia berkata dengan suara berat: "Yuliana, kita bertemu lagi."

Wajahnya masih wajah Wirianto, lekuk wajah yang tegas, hidung yang mancung, alis yang hitam, sepasang mata phoenix yang sedikit terangkat, bibir yang tipis, dan kulit yang putih. Suaranya tidak lagi serak seperti sebelumnya, melainkan suara rendah khas Wirianto Leng.

“Wajah yang aku lihat sebelumnya?” Yuliana Jian menatap Wirianto Leng sambil bertanya dengan mata yang memerah.

Wirianto Leng berkata dengan pelan: "Dia adalah penggantiku. Selama beberapa tahun ini untuk melindungi diri, aku telah mencari banyak pengganti dengan postur tubuh yang mirip denganku."

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu