Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
Yuliana berpikir hari-hari esoknya bersama dengan Wirianto di ruang yang sama, akan berubah menjadi lebih sulit. Tapi Wirianto bahkan malas untuk mengatakan barang sepatah kata pun dengan Yuliana, selain merasa bosan, tidak ada kesulitan lain apa pun. Setelah lewat beberapa bulan, kandungan Yuliana sudah mulai lebih tenang, terkadang Yuliana juga bisa merasakan gerakan di dalam kandungannya.
Di pemeriksaan kandungan akhir-akhir ini, dokter akhirnya menghela nafas lega, dan berkata bahwa anak di dalam kandungan Yuliana sudah tenang. Saat Yuliana mendengar detak jantung janinnya, seluruh tubuhnya gemetar, di dalam tubuhnya ada dua denyut jantung, sungguh sesuatu yang sangat unik.
Yuliana merasa tidak ada sesuatu yang lebih membahagiakan dari mendengar suara denyut jantung itu di telinganya, dia membuka matanya, dan melihat ke jantung bayinya di dalam layar mesin, dan tidak berhenti mendengarkan suara detak jantungnya.
Nyonya Tua Leng tersenyum dan berkata: "Bawalah alat itu ke kamar, dan perdengarkanlah kepada Wirianto."
Yuliana mengernyitkan dahi: "Memperdengarkannya kepada Wirianto? Mengapa?"
Nyonya Tua Leng berkata dengan suara lembut: "Kamu harus memberitahunya, dia sudah menjadi seorang ayah. Yuliana, saat ini dia pasti tidak mengerti alasan mengapa aku menyuruhmu di sini, tapi setelah dia mendengar suara denyut jantung anak ini, dia pasti akan lebih mengerti sedikit."
Jangankan Wirianto tidak mengerti alasan Nyonya Tua Leng meninggalkannya di sini, bahkan Yuliana sendiri pun tidak mengerti mengapa Nyonya Tua Leng bersikeras agar dia ada di sini.
Semakin Yuliana memikirkannya, akhirnya dia mendapatkan sebuah alasan, dia pun berkata dengan suara pelan: "Nenek, karena aku sedang hamil, maka Nenek meninggalkanku di sini?"
Nyonya Tua Leng pun tertawa: "Ini salah satu alasannya, juga sifatmu. Kamu pastilah seorang penyayang keluarga, aku yakin setelah kamu bersama dengan Wirianto, di saat paling berbahaya untuk Wirianto, kamu pasti akan bersedia melindunginya bahkan dengan tubuhmu. Nenek ini hanya memiliki seorang cucu, sisa orang lain juga tidak memiliki hubungan apa pun denganku. Aku hanya memikirkan cucu ini, aku ingin memberikan yang terbaik untuknya. Dan kamu sungguh adalah orang terbaik yang kupilih, aku sudah bertemu dengan banyak sekali perempuan, dan kamu adalah yang terbaik. Jika aku tidak meninggalkanmu untuk menjadi istri Wirianto, mau siapa lagi?"
Setelah selesai berkata, Nyonya Tua Leng pun tersenyum lebar, dia melihat Yuliana, seakan dia sedang melihat sebuah hadiah yang sangat berarti baginya.
Yuliana perlahan mengernyitkan dahi, yang terbaik?
Bagaimana mungkin dia bisa menjadi yang terbaik, dia tidaklah lembut, kesopanannya pun juga tidak menonjol. Dibandingkan dengan begitu banyak keluarga kaya dengan latar belakang luar biasa pun, Keluarga Jian sekarang juga membutuhkan bantuan dukungan dari Keluarga Leng. Bagaimanapun juga, dia yang sekarang ini belum cukup untuk dikatakan "terbaik" bukan?
Nyonya Tua Leng menatap ke arah Yuliana sambil tersenyum dan berkata: "Baiklah, istirahatlah. Meskipun kandunganmu sudah kuat, tapi masih harus hati-hati, beberapa waktu ini terus merepotkanmu, kerja keras yang sulit bukan? Setelah ini akhirnya bisa berjalan-jalan sedikit. Bunga-bunga di taman sekarang sudah mulai bermekaran, saat ada waktu kamu bisa berjalan-jalan dan melihatnya, diam di kamar terlalu lama juga tidak baik."
Beberapa bulan ini memang Yuliana tidak merasa nyaman, meskipun kebutuhan makan dan pakaian tercukupi di keluarga Leng, tapi berbaring di kasur tanpa bergerak untuk waktu yang lama, sungguh tidak akan membuat siapa pun betah. Tapi walaupun sulit, bagi Yuliana sendiri itu layak, karena dia akhirnya memiliki anaknya sendiri. Yuliana mengusap lembut perut nya yang mulai menonjol, dan perlahan tersenyum: "Nenek, kalau begitu aku kembali dulu ke kamar."
Sesampainya di kamar, Yuliana mengambil nafas panjang, baru kemudian berjalan mendekati Wirianto, dan berkata kepadanya dengan suara pelan: "Nenek bilang, menyuruhku memperdengarkan suara detak jantung anak ini kepadamu."
Yuliana awalnya mengira Wirianto akan menolak, tapi tidak disangkanya Wirianto melirik ke arahnya, dan kemudian mengambil earphone yang ada di tangannya, lalu mendengarkannya.
Mendengar suara detak jantung di dalam earphone itu, Wirianto pun berkata pelan: "Ini detak jantung anakku?"
Yuliana mengangguk: "Dokter berkata, perkembangan janin nya sangat baik."
Wirianto melihat ke arah perut Yuliana, dan berkata: "Melihatnya begini, kemungkinan kamu bisa melahirkan anak ini dengan selamat?"
Yuliana mengangguk: "Bukan mungkin, aku pasti akan melindungi anak ini, dan melahirkannya dengan damai ke dunia."
Yuliana menunjukan sebuah tekad dan keyakinan yang kuat di depan Wirianto, bukan lagi seperti Yuliana yang dulu ketika membuat janji dengan Wirianto. Yuliana yang sekarang, adalah seorang Yuliana yang kembali memiliki sifat pedas dan ketus itu.
Wirianto meletakkan earphone, kemudian melirik ke arah Yuliana: "Baiklah, kamu jangan menggangguku, aku masih harus melanjutkan kerja. Nanti detak jantung bayi atau apalah, juga tidak perlu memperdengarkannya kepadaku. Jangan lupa, kita hanya mempunyai kontrak selama satu tahun. Setelah anak ini lahir, sudah tidak memiliki hubungan apa pun denganmu. Apa kamu masih ingat? Kamu sudah pernah berkata, bahwa kamu bisa merelakan apa pun demi uang."
Yuliana mengusap perutnya: "Tapi aku tidak bisa memberikan anak ini kepadamu."
Wirianto menoleh menatap Yuliana: "Mengapa, sekarang mau membalikkan kata? Jangan kamu lupa, kamu hanyalah sebuah mesin melahirkan anak. Meskipun aku tidak menginginkan anak ini, tapi dia juga adalah darah dagingku, aku tidak akan membiarkanmu membawanya pergi."
Yuliana mencibirkan bibir, beberapa waktu ini meskipun hubungannya dengan Wirianto tidak bertambah mesra, tapi tidak pernah sekalipun berkelahi. Akhir-akhir ini perhatian Yuliana berpusat seluruhnya pada anak itu, jadi dia melupakan keberadaannya yang begitu canggung.
Yuliana dulu takut kepada Wirianto, tidak berani mengatakan pemikirannya dengan terang-terangan. Tapi untuk masalah anak, Yuliana sekarang tidak segan lagi. Dia lah yang langkah demi langkah melakukan operasi yang sulit, barulah memiliki nyawa si kecil ini. Dia lah yang harus terus berbaring dalam waktu yang sangat lama, barulah dia bisa melindungi anak ini. Sekarang menginginkannya untuk tidak berhubungan lagi dengan anaknya setelah melahirkannya, dia tidak akan mampu melakukannya.
Yuliana berkata dengan dingin: "Aku tidak akan melepaskan anak ini, aku adalah ibunya, aku akan terus berada di sampingnya dan melihatnya tumbuh dewasa. Aku pernah berkata bisa melepaskannya, tapi saat itu aku masih tidak tahu bagaimana menjadi ibu, aku menyetujuinya dengan terlalu gegabah. Sekarang sudah pasti aku tidak akan melepaskannya, meskipun kamu Wirianto memiliki kuasa, tapi kamu juga tidak bisa menyuruhku untuk meninggalkan anak kandungku sendiri!"
Untuk menyelamatkan keluarga Jian, Yuliana bisa menjadi malu dan diam di hadapan Wirianto. Demi melindungi anaknya sendiri, Yuliana bisa menjadi keras terhadap Wirianto. Setelah mengatakan demikian, Yuliana pun berbalik, dan meninggalkan kamar dengan langkah cepat.
Wirianto melihat ke arah bayangan Yuliana, dan mengerutkan dahi perlahan, lalu melihat ke alat rekam denyut jantung janin yang ada di mejanya. Dia menyentuhnya, dan kembali mendengar suara denyut jantung yang kuat dari janin yang ada di dalam kandungan Yuliana.
Dia sungguh sudah memiliki anak?
Setelah mendengarkan suara denyut jantung janin yang ada di dalam kandungan Yuliana, akhirnya Wirianto mengakuinya, dia sungguh sudah memiliki anak. Wirianto melipat tangannya dan berbisik kepada dirinya sendiri: "Tapi mengapa wanita itu yang melahirkan anakku?"
Wirianto tidak mengakui kedekatannya dengan Yuliana dalam waktu singkat ini, dia hanya terkadang memperhatikan Yuliana sedikit. Tapi Wirianto merasa itu semua hanyalah kepedulian seorang pria kepada wanita secara umum, bukan karena ada suatu perasaan yang khusus. Yuliana wanita ini demi uang mau melahirkan anak dari seorang pria asing, itu saja sudah cukup bagi Wirianto untuk membencinya seumur hidupnya, tapi jelas-jelas justru seorang wanita seperti itu lah yang memiliki anaknya, dan lagipula di saat yang paling buruk bagi dirinya.
Setelah Yuliana turun, dia pun langsung menuju ke taman. Semenjak pertama kalinya Yuliana datang ke rumah Keluarga Leng, belum pernah dia berjalan-jalan sungguh-sungguh ke halaman taman rumah. Beberapa waktu ini dia terus menjaga kandungannya, hingga dia bahkan tidak keluar dari kamar, ditambah lagi jalan-jalan di halaman. Tapi saat ini Yuliana sungguh tidak bisa berada di dalam satu ruangan yang sama dengan Wirianto, bisa-bisa dia tidak tahan untuk meledakkan amarahnya kepada Wirianto. Sekarang kandungannya sudah mulai menguat dan stabil, dia tidak bisa menerima luapan emosi yang terlalu besar.
Selain itu dia juga tidak ingin hubungannya denga Wirianto menjadi semakin kaku, bagi Yuliana itu sama sekali tidak membantu, Yuliana tidak ingin berjalan sampai pada tahap berpisah dengan Wirianto.
Sesampainya di tengah kebun bunga, mencium aroma harum rumput segar dan aroma wangi bunga, Yuliana akhirnya bisa bernafas lega.
"Eh.... kakak ipar? Akhirnya berjalan-jalan keluar dari kamar?" Terdengar suara seorang pria yang rendah dan sedikit serak.
Yuliana menoleh, mengira dia akan melihat August berpakaian seperti bocah ceroboh seperti biasanya. Alhasil begitu Yuliana menoleh, dia melihat seorang pria yang memakai setelan jas.
Yuliana terbelalak, setelah beberapa saat barulah mengenali pria di hadapannya tak lain tak bukan adalah August. Yuliana pun mengerutkan dahi, dan bertanya dengan heran: "Kamu, kamu ini mengapa?"
August tertawa tergelak, kedua matanya menyipit dengan menawan, kemudian dia tersenyum dan berkata: "Aku? Akhir-akhir ini aku bekerja di MITH Company, tentu saja harus mengenakan setelan jas. Tapi setelan jas ini sungguh sangat tidak nyaman, sungguh tidak tahu mengapa kakak dan ayah betah mengenakannya. Sebenarnya aku juga ingin bertanya kakak ipar ada apa? Yang awalnya adalah seorang gadis cantik, alhasil setelah bersembunyi berbulan-bulan di dalam kamr, sekarang berubah menjadi ibu hamil yang gemuk. Melihat wajah bulatmu, aku benar-benar tidak berani mengingat lagi, aku pernah menciummu. Setelah seorang perempuan menjadi seorang ibu, sungguh sudah tidak ada lagi imutnya."
August berkata sembari berjalan mendekat langkah demi langkah. Yuliana melipat tangannya di perutnya, dan melangkah mundur, sambil berkata pelan: "Kamu bicara omong kosong apa, aku akan kembali ke kamar."
August mengulurkan tangannya dan mencegah Yuliana, sambil berkata: "Ada apa? Kembali ke kamar untuk menyiapkan gaun pesta? Untuk persiapan pesta yang sebentar lagi diadakan?"
"Pesta?" Yuliana mengernyitkan dahi.
August mengerutkan alisnya perlahan: "Iya, pesta. Jangan-jangan kamu tidak tahu? Untuk merayakan kepulihan kakak, Keluarga Leng mempersiapkan untuk mengadakan sebuah pesta besar, berbagai macam orang besar pun akan ikut menghadirinya. Kakak terus sibuk tentang hal ini, kamu selama ini ada di satu ruangan dengannya, apa kamu tidak tahu?"
Yuliana tersenyum tipis: "Karena tahu aku selalu berada bersama dengan kakakmu, maka jangan terus menggangguku."
August mendekat dan berkata dengan senyum tipis: "Aku begini juga demi kebaikanmu, Leny Liu cinta pertama kakak juga akan datang menghadiri pesta itu. Kamu kira-kira tidak tahu bukan? Kakak berada dalam keadaan vegetatif, itu karena saat itu Leny Liu putus dengan kakak, lalu kakak berusaha mengejarnya untuk mendapatkannya kembali, barulah kakak mengalami kecelakaan dalam perjalanan. Sekarang Leny Liu sudah kembali, sampai kapan kamu masih bisa bersama dengan kakak?"
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelSuami Misterius
LauraIstri ke-7
Sweety GirlDemanding Husband
MarshallCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinThick Wallet
TessaUnperfect Wedding
Agnes YuCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia