Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu

Melly Jian mengucek-ngucek mata, dia langsung bersender di dada Yuliana Jian dan memeluknya, lalu menarik ingus dengan kasihan dan berkata dengan suara kecil: “Ibu, untung saja kamu kembali.”

Yuliana Jian mengangkat tangan dan memeluk Melly Jian, lalu berkata sambil tersenyum: “Sebelum Melly tidak membutuhkan Ibu, Ibu pasti tidak akan meninggalkan Melly.”

Melly Jian mengangguk dengan kuat dan memeluk Yuliana Jian lebih erat. Beberapa hari selanjutnya, Melly Jian pulih dengan baik, saat jari kelingking Melly Jian sudah bisa bergerak sendiri, Yuliana Jian menutup mulut dan hampir menangis. Jari tangan Melly Jian masih ada bekas luka, tapi kondisi mental dia sangat bagus, bahkan kadang-kadang bisa keluar dari kamar pasien dan jalan santai kemana-mana dengan inisiatif.

Hanyalah di dalam kamar pasien selain pengawal dan suster, juga tidak ada orang lain yang bisa bermain dengan Melly Jian, ternyata Melly Jian menemukan Zacky Wu yang juga sedang berobat dan bermain bersamanya. Zacky Wu adalah pemalu, umurnya juga lebih muda, sangat cepat dia langsung berteman dengan Melly Jian.

Walaupun Melly Jian selalu mengejek Zacky Wu, saat melihat Yuliana Jian, Melly Jian menggeleng kepala dengan terlihat cemas dan menghela nafas: “Zacky si bodoh itu, kedepannya harus bagaimana?”

Seolah-olah dia adalah orang tua Zacky Wu, temperamen Zacky Wu juga benar-benar sangat baik, mendengar Melly Jian mengejek dia dengan cerewet, Zacky Wu juga tidak terlihat marah, dia malah hanya menggaruk kepala dengan malu dan tertawa.

Yuliana Jian melihat Zacky Wu dan bertanya sambil tersenyum: “Luka kamu sudah sangat membaik kan?”

Karena Melly Jian dan Zacky Wu selalu bermain bersama, Yuliana Jian juga menjadi dekat dengan Zacky Wu. Setelah dekat dengan Zacky Wu, Yuliana Jian baru menyadari Zacky Wu benar-benar adalah anak lelaki yang berhati murni, dia lebih polos, juga sangat tahu berterima kasih dan sangat berbakti, hanyalah saat menghadapi masalah perasaan, dia terlihat terlalu lemah dan sedikit tidak terus terang, tapi terjadi hal ini juga mungkin karena Zacky Wu lebih tidak percaya diri.

Mendengar Yuliana Jian bertanya padanya, Zacky Wu langsung mengangkat tangan dan menggaruk kepala, lalu bekata sambil tersenyum dengan malu: “Iya, sudah sangat membaik.”

Berkata sampai di sini, tiba-tiba ponsel Zacky Wu berdering, dia melihat ponsel dan langsung mengangkat telepon, dia langsung bertanya dengan panik: “Ehh, kamu kenapa bisa menelepon aku, kamu bukannya……”

Lalu Zacky Wu disela oleh sebuah suara wanita yang tajam, Zacky Wu mengerutkan dahi dan langsung menjelaskan untuk dirinya: “Aku……aku tidak……aku bukan bermaksud begini, tentu saja aku sedang merindukan kamu……”

Mendengar perkataan Zacky Wu, Melly Jian langsung gemetaran, dia menoleh ke Yuliana Jian dan berkata dengan mengerutkan dahi: “Ck ck, pasti harimau betina yang menelepon, haih, Zacky paling takut dengan harimau betina itu, kelihatannya Zacky akan habis di tangan harimau betina itu, ck ck, kasihan……kasihan……”

Yuliana Jian mengelus kepala Melly Jian dan berkata sambil tersenyum: “Kamu paling cerewet.”

Melly Jian langsung menarik ingus dan mendengus dengan pelan: “Aku ini sedang perhatian pada orang, kalau adalah Melvin si bocah dingin itu, dia sama sekali tidak akan mengobrol dengan Zacky, sampai saat itu Zacky kasihan sekali. Untung ada aku, Zacky baru bisa punya teman mengobrol, kegunaan aku sih tidak kecil!”

Yuliana Jian mencolek hidung Melly Jian sambil tersenyum, sebelumnya Yuliana Jian merasa Melly Jian sedikit terlalu cerewet, kadang-kadang terasa sedikit berisik. Tapi sekarang telah mengalami beberapa masalah, Yuliana Jian malah sangat bersyukur Melly Jian begitu cerewet, membuat dia merasa tenang, seolah-olah ketidakberuntungan yang sebelumnya sama sekali tidak pernah terjadi.

Sangat cepat Zacky Wu langsung mematikan telepon, dia berkata pada Yuliana Jian dan Melly Jian sambil tersenyum: “Sudah, Dora bermaksud balikan denganku lagi.”

Melly Jian berkata dengan mengerutkan dahi: “Benaran balikan atau bermaksud menyuruh kamu membeli barang? Aku sih tahu Ayah memberimu sangat banyak uang untuk menghadiahkanmu karena melindungi Ibu. Uang-uang ini sih kamu dapatkan dengan nyawa, kamu jangan belikan tas untuk wanita itu dengan bodoh, dia cuman menyukai uang kamu. Sebelumnya kamu sakit, dia juga tidak datang menjenguk kamu, sekarang mendengar kamu sudah punya uang, dia langsung meneleponmu minta balikan. Kamu jangan ditipu loh, Zacky……”

Yuliana Jian meluruskan Melly Jian dengan suara pelan: “Kak Zacky……”

Zacky Wu langsung melambaikan tangan dan berkata: “Tidak apa-apa, kata Melly juga masuk akal. Aku……aku memang terlalu lemah, tapi……tapi orang sepertiku, tidak ada kemampuan, mata tidak bagus, penampilan biasa saja, juga tidak punya banyak uang, Dora bisa berpacaran denganku, sudah sangat menyuliti dia. Tentu saja aku harus lebih baik padanya……”

“Lebih baik apaan?” Melly Jian melotot dan mengerutkan dahi: “Lihat apa yang kamu pakai, sepatu kamu saja sudah robek, kamu membuat dirimu menjadi begitu lusuh, tidak bisa mendapatkan pacar tahu!”

Mendengar perkataan Melly Jian, Yuliana Jian tidak tahan dan berdehem, Yuliana Jian saja tidak tahu Melly Jian belajar perkataan-perkataan aneh ini dari mana, dia langsung berkata dengan suara rendah: “Melly……ini adalah urusan pribadi orang lain……”

Melly Jian menggeleng-geleng kepala: “Dia bukan orang lain, kalau bukan karena dia menyelamatkan Ibu, mungkin Ibu sudah terluka, sangat mungkin Ibu tidak bisa menemukan Melly. Dia adalah penyelamat Melly, jadi urusan dia, Melly harus bertanggung jawab.”

Setelah berkata, Melly Jian langsung menoleh dan menatap Zacky Wu, dia berkata dengan sungguh-sungguh: “Zacky, kamu tidak bisa begitu terus……”

Yuliana Jian melihat Melly Jian yang terlihat seperti orang tua, juga tidak tahu harus menangis atau tertawa, dia hanya bisa menggeleng-geleng kepala dengan tidak berdaya. Lalu Yuliana Jian menunduk dan melihat sepatu yang dipakai Zacky Wu, memang sudah robek sangat besar, Yuliana Jian tidak tahan dan mengerutkan dahi.

Saat Yuliana Jian membawa Melly Jian keluar dari kamar Zacky Wu, Yuliana Jian sambil menggandeng tangan Melly Jian berjalan kembali, sambil berkata pada Melly Jian: “Melly, tidak boleh ikut campur urusan orang lain dengan berlebihan.”

Melly Jian masih berteriak dengan tidak puas: “Bukan urusan pribadi orang lain, aku sudah bilang, dia adalah penyelamat Melly juga, Melly mau bantu dia lepas dari kendali wanita jahat!”

Yuliana Jian menggeleng-geleng kepala dengan tidak berdaya, dia merasa Melly Jian benar-benar sudah memberi perhatian pada Zacky Wu dengan sedikit berlebihan, perhatian seperti ini, lebih seperti Melly Jian menganggap Zacky Wu sebagai binatang peliharaan, memasukkan Zacky Wu ke dalam wilayah perlindungan dia. Walaupun sebelumnya Melly Jian juga suka berteman, tapi sama sekali tidak pernah memperlakukan orang lain seperti ini, masa benar-benar karena Zacky Wu menyelamatkan mereka?

Melihat Melly Jian begitu tahu membalas budi, Yuliana Jian menyuruh orang menyiapkan satu set pakaian yang layak, bagaimanapun juga adalah penyelamat dia, jika memakai baju yang terlalu jelek, juga akan membuat orang lain salah mengira mereka satu keluarga tidak cukup tahu membalas budi. Bahkan jika mempedulikan perasaan sendiri, orang lain melihat dan merasa kecewa, juga sangat sulit terus berjuang demi keluarga mereka.

Setelah selesai memberi perintah sambil tersenyum, Yuliana Jian melihat cuaca di luar sangat bagus, dia menggandeng Melly Jian ke depan lift. Melly Jian langsung menggenggam tangan Yuliana Jian dan bertanya: “Ibu, kamu, kamu mau naik lift?”

Yuliana Jian mengangguk dan berkata sambil tersenyum: “Iya, Ibu mau bawa kamu jalan-jalan ke taman. Kamu tidak mau ke taman?”

Melly Jian mengangguk: “Aku mau ke taman, tapi boleh jangan naik lift tidak? Kita boleh lewat tangga tidak? Lewat tangga juga sama saja, juga bisa sampai di lantai bawah, juga bisa olahraga. Beberapa hari ini, Ibu menjadi lebih gemuk, kamu tahu tidak? Kalau begitu terus dan menjadi wanita gemuk, Ayah tidak akan suka denganmu.”

Yuliana Jian tahu apa yang sedang ditakuti Melly Jian, sejak Melly Jian mulai pulih, Yuliana Jian menyadari Melly Jian mulai menjadi sangat takut tinggal sendirian di dalam ruangan yang tertutup, Yuliana Jian pernah bertanya dengan psikiater, psikiater berspekulasi, sangat mungkin saat Melly Jian dikurung di dalam brankas, membuat Melly Jian terbentuk ingatan yang sangat menakutkan dan mengidap claustrophobia, maka Melly Jian sangat takut naik lift.

Yuliana Jian hanya bisa membawa Melly Jian beradaptasi pelan-pelan, menghadapi ketakutan Melly Jian, Yuliana Jian berusaha bersikap santai, Yuliana Jian kelihatannya hanya ingin membawa Melly Jian keluar bermain, dia tidak ingin membuat Melly Jian merasa dirinya adalah seorang pasien, tidak ingin membuat Melly Jian mengira ruang tertutup tidak bisa dia atasi sama sekali. Maka Yuliana Jian bersikap sama sekali tidak menyadari ketakutan Melly Jian, dia mencoba membuat Melly Jian beradaptasi pada ruang tertutup ini dengan pelan-pelan.

Yuliana Jian melihat Melly Jian dan berkata sambil tersenyum: “Tapi kaki Ibu sakit, kalau lewat tangga, kaki Ibu akan sangat sakit. Melly bisa bantu Ibu tidak? Biar Ibu naik lift satu kali. Begini saja, saat naik, Ibu baru temani Melly naik tangga, boleh tidak?”

Melly Jian melihat Yuliana Jian dengan mengerutkan dahi dan berkata dengan suara kecil: “Benaran? Kamu benaran sakit kaki?”

Yuliana Jian mengangguk dengan mengerutkan dahi dan berkata dengan sungguh-sungguh: “Sangat, sangat sakit, Ibu juga tidak tahu kaki bisa begitu sakit.”

Melly Jian mengerutkan dahi, menggigit bibir dan mengangguk dengan terpaksa: “Baik……baiklah, aku temani Ibu naik lift. Tapi kaki Ibu harus cepat sembuh, kalau tidak Melly akan tak……”

Melly Jian menatap Yuliana Jian, sepertinya tidak ingin memberitahu tentang ketakutannya, dia berkata dengan suara pelan: “Melly akan sakit hati.”

Yuliana Jian juga merasa sedikit sedih, dia tahu Melly Jian harus menghadapi ketakutan yang seberapa besar, Melly Jian bersedia menghadapi ketakutannya karena perhatian dan sayang padanya, Yuliana Jian mengambil nafas dalam dan berkata dengan suara pelan sambil tersenyum: “Melly, tenang saja, kaki Ibu sangat cepat akan sembuh, terima kasih Melly.”

Setelah berkata, Yuliana Jian melihat lift sudah sampai, dia langsung membawa Melly Jian masuk ke dalam lift. Yuliana Jian masuk ke dalam lift dan langsung menggenggam tangan Melly Jian dengan erat, dia berjalan ke sudut lift dan menutup Melly Jian dengan tubuhnya, sebisa mungkin memberikan rasa aman untuknya. Yuliana Jian merasa Melly Jian menjadi tegang dengan jelas dan menggenggam tangannya dengan erat, nafas Melly Jian juga menjadi semakin tergesa-gesa, mulutnya ditutup dengan rapat.

Yuliana Jian terus berwaspada dan memperhatikan tempo nafas Melly Jian, dia bersiap langsung berhenti jika Melly Jian pingsan. Tapi untung saja, sampai pintu lift dibuka, walaupun Melly Jian merasa tegang sampai dahinya berkeringat dingin dan nafasnya menjadi sangat tergesa-gesa, tapi dia tidak sampai pingsan, ini sudah jauh lebih baik daripada beberapa kali sebelumnya Melly Jian naik lift.

Akhirnya Yuliana Jian menjadi lega, dia menoleh ke Melly Jian dan tersenyum.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu