Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
Melly Jian mengucek-ngucek mata, dia langsung bersender di dada Yuliana Jian dan memeluknya, lalu menarik ingus dengan kasihan dan berkata dengan suara kecil: “Ibu, untung saja kamu kembali.”
Yuliana Jian mengangkat tangan dan memeluk Melly Jian, lalu berkata sambil tersenyum: “Sebelum Melly tidak membutuhkan Ibu, Ibu pasti tidak akan meninggalkan Melly.”
Melly Jian mengangguk dengan kuat dan memeluk Yuliana Jian lebih erat. Beberapa hari selanjutnya, Melly Jian pulih dengan baik, saat jari kelingking Melly Jian sudah bisa bergerak sendiri, Yuliana Jian menutup mulut dan hampir menangis. Jari tangan Melly Jian masih ada bekas luka, tapi kondisi mental dia sangat bagus, bahkan kadang-kadang bisa keluar dari kamar pasien dan jalan santai kemana-mana dengan inisiatif.
Hanyalah di dalam kamar pasien selain pengawal dan suster, juga tidak ada orang lain yang bisa bermain dengan Melly Jian, ternyata Melly Jian menemukan Zacky Wu yang juga sedang berobat dan bermain bersamanya. Zacky Wu adalah pemalu, umurnya juga lebih muda, sangat cepat dia langsung berteman dengan Melly Jian.
Walaupun Melly Jian selalu mengejek Zacky Wu, saat melihat Yuliana Jian, Melly Jian menggeleng kepala dengan terlihat cemas dan menghela nafas: “Zacky si bodoh itu, kedepannya harus bagaimana?”
Seolah-olah dia adalah orang tua Zacky Wu, temperamen Zacky Wu juga benar-benar sangat baik, mendengar Melly Jian mengejek dia dengan cerewet, Zacky Wu juga tidak terlihat marah, dia malah hanya menggaruk kepala dengan malu dan tertawa.
Yuliana Jian melihat Zacky Wu dan bertanya sambil tersenyum: “Luka kamu sudah sangat membaik kan?”
Karena Melly Jian dan Zacky Wu selalu bermain bersama, Yuliana Jian juga menjadi dekat dengan Zacky Wu. Setelah dekat dengan Zacky Wu, Yuliana Jian baru menyadari Zacky Wu benar-benar adalah anak lelaki yang berhati murni, dia lebih polos, juga sangat tahu berterima kasih dan sangat berbakti, hanyalah saat menghadapi masalah perasaan, dia terlihat terlalu lemah dan sedikit tidak terus terang, tapi terjadi hal ini juga mungkin karena Zacky Wu lebih tidak percaya diri.
Mendengar Yuliana Jian bertanya padanya, Zacky Wu langsung mengangkat tangan dan menggaruk kepala, lalu bekata sambil tersenyum dengan malu: “Iya, sudah sangat membaik.”
Berkata sampai di sini, tiba-tiba ponsel Zacky Wu berdering, dia melihat ponsel dan langsung mengangkat telepon, dia langsung bertanya dengan panik: “Ehh, kamu kenapa bisa menelepon aku, kamu bukannya……”
Lalu Zacky Wu disela oleh sebuah suara wanita yang tajam, Zacky Wu mengerutkan dahi dan langsung menjelaskan untuk dirinya: “Aku……aku tidak……aku bukan bermaksud begini, tentu saja aku sedang merindukan kamu……”
Mendengar perkataan Zacky Wu, Melly Jian langsung gemetaran, dia menoleh ke Yuliana Jian dan berkata dengan mengerutkan dahi: “Ck ck, pasti harimau betina yang menelepon, haih, Zacky paling takut dengan harimau betina itu, kelihatannya Zacky akan habis di tangan harimau betina itu, ck ck, kasihan……kasihan……”
Yuliana Jian mengelus kepala Melly Jian dan berkata sambil tersenyum: “Kamu paling cerewet.”
Melly Jian langsung menarik ingus dan mendengus dengan pelan: “Aku ini sedang perhatian pada orang, kalau adalah Melvin si bocah dingin itu, dia sama sekali tidak akan mengobrol dengan Zacky, sampai saat itu Zacky kasihan sekali. Untung ada aku, Zacky baru bisa punya teman mengobrol, kegunaan aku sih tidak kecil!”
Yuliana Jian mencolek hidung Melly Jian sambil tersenyum, sebelumnya Yuliana Jian merasa Melly Jian sedikit terlalu cerewet, kadang-kadang terasa sedikit berisik. Tapi sekarang telah mengalami beberapa masalah, Yuliana Jian malah sangat bersyukur Melly Jian begitu cerewet, membuat dia merasa tenang, seolah-olah ketidakberuntungan yang sebelumnya sama sekali tidak pernah terjadi.
Sangat cepat Zacky Wu langsung mematikan telepon, dia berkata pada Yuliana Jian dan Melly Jian sambil tersenyum: “Sudah, Dora bermaksud balikan denganku lagi.”
Melly Jian berkata dengan mengerutkan dahi: “Benaran balikan atau bermaksud menyuruh kamu membeli barang? Aku sih tahu Ayah memberimu sangat banyak uang untuk menghadiahkanmu karena melindungi Ibu. Uang-uang ini sih kamu dapatkan dengan nyawa, kamu jangan belikan tas untuk wanita itu dengan bodoh, dia cuman menyukai uang kamu. Sebelumnya kamu sakit, dia juga tidak datang menjenguk kamu, sekarang mendengar kamu sudah punya uang, dia langsung meneleponmu minta balikan. Kamu jangan ditipu loh, Zacky……”
Yuliana Jian meluruskan Melly Jian dengan suara pelan: “Kak Zacky……”
Zacky Wu langsung melambaikan tangan dan berkata: “Tidak apa-apa, kata Melly juga masuk akal. Aku……aku memang terlalu lemah, tapi……tapi orang sepertiku, tidak ada kemampuan, mata tidak bagus, penampilan biasa saja, juga tidak punya banyak uang, Dora bisa berpacaran denganku, sudah sangat menyuliti dia. Tentu saja aku harus lebih baik padanya……”
“Lebih baik apaan?” Melly Jian melotot dan mengerutkan dahi: “Lihat apa yang kamu pakai, sepatu kamu saja sudah robek, kamu membuat dirimu menjadi begitu lusuh, tidak bisa mendapatkan pacar tahu!”
Mendengar perkataan Melly Jian, Yuliana Jian tidak tahan dan berdehem, Yuliana Jian saja tidak tahu Melly Jian belajar perkataan-perkataan aneh ini dari mana, dia langsung berkata dengan suara rendah: “Melly……ini adalah urusan pribadi orang lain……”
Melly Jian menggeleng-geleng kepala: “Dia bukan orang lain, kalau bukan karena dia menyelamatkan Ibu, mungkin Ibu sudah terluka, sangat mungkin Ibu tidak bisa menemukan Melly. Dia adalah penyelamat Melly, jadi urusan dia, Melly harus bertanggung jawab.”
Setelah berkata, Melly Jian langsung menoleh dan menatap Zacky Wu, dia berkata dengan sungguh-sungguh: “Zacky, kamu tidak bisa begitu terus……”
Yuliana Jian melihat Melly Jian yang terlihat seperti orang tua, juga tidak tahu harus menangis atau tertawa, dia hanya bisa menggeleng-geleng kepala dengan tidak berdaya. Lalu Yuliana Jian menunduk dan melihat sepatu yang dipakai Zacky Wu, memang sudah robek sangat besar, Yuliana Jian tidak tahan dan mengerutkan dahi.
Saat Yuliana Jian membawa Melly Jian keluar dari kamar Zacky Wu, Yuliana Jian sambil menggandeng tangan Melly Jian berjalan kembali, sambil berkata pada Melly Jian: “Melly, tidak boleh ikut campur urusan orang lain dengan berlebihan.”
Melly Jian masih berteriak dengan tidak puas: “Bukan urusan pribadi orang lain, aku sudah bilang, dia adalah penyelamat Melly juga, Melly mau bantu dia lepas dari kendali wanita jahat!”
Yuliana Jian menggeleng-geleng kepala dengan tidak berdaya, dia merasa Melly Jian benar-benar sudah memberi perhatian pada Zacky Wu dengan sedikit berlebihan, perhatian seperti ini, lebih seperti Melly Jian menganggap Zacky Wu sebagai binatang peliharaan, memasukkan Zacky Wu ke dalam wilayah perlindungan dia. Walaupun sebelumnya Melly Jian juga suka berteman, tapi sama sekali tidak pernah memperlakukan orang lain seperti ini, masa benar-benar karena Zacky Wu menyelamatkan mereka?
Melihat Melly Jian begitu tahu membalas budi, Yuliana Jian menyuruh orang menyiapkan satu set pakaian yang layak, bagaimanapun juga adalah penyelamat dia, jika memakai baju yang terlalu jelek, juga akan membuat orang lain salah mengira mereka satu keluarga tidak cukup tahu membalas budi. Bahkan jika mempedulikan perasaan sendiri, orang lain melihat dan merasa kecewa, juga sangat sulit terus berjuang demi keluarga mereka.
Setelah selesai memberi perintah sambil tersenyum, Yuliana Jian melihat cuaca di luar sangat bagus, dia menggandeng Melly Jian ke depan lift. Melly Jian langsung menggenggam tangan Yuliana Jian dan bertanya: “Ibu, kamu, kamu mau naik lift?”
Yuliana Jian mengangguk dan berkata sambil tersenyum: “Iya, Ibu mau bawa kamu jalan-jalan ke taman. Kamu tidak mau ke taman?”
Melly Jian mengangguk: “Aku mau ke taman, tapi boleh jangan naik lift tidak? Kita boleh lewat tangga tidak? Lewat tangga juga sama saja, juga bisa sampai di lantai bawah, juga bisa olahraga. Beberapa hari ini, Ibu menjadi lebih gemuk, kamu tahu tidak? Kalau begitu terus dan menjadi wanita gemuk, Ayah tidak akan suka denganmu.”
Yuliana Jian tahu apa yang sedang ditakuti Melly Jian, sejak Melly Jian mulai pulih, Yuliana Jian menyadari Melly Jian mulai menjadi sangat takut tinggal sendirian di dalam ruangan yang tertutup, Yuliana Jian pernah bertanya dengan psikiater, psikiater berspekulasi, sangat mungkin saat Melly Jian dikurung di dalam brankas, membuat Melly Jian terbentuk ingatan yang sangat menakutkan dan mengidap claustrophobia, maka Melly Jian sangat takut naik lift.
Yuliana Jian hanya bisa membawa Melly Jian beradaptasi pelan-pelan, menghadapi ketakutan Melly Jian, Yuliana Jian berusaha bersikap santai, Yuliana Jian kelihatannya hanya ingin membawa Melly Jian keluar bermain, dia tidak ingin membuat Melly Jian merasa dirinya adalah seorang pasien, tidak ingin membuat Melly Jian mengira ruang tertutup tidak bisa dia atasi sama sekali. Maka Yuliana Jian bersikap sama sekali tidak menyadari ketakutan Melly Jian, dia mencoba membuat Melly Jian beradaptasi pada ruang tertutup ini dengan pelan-pelan.
Yuliana Jian melihat Melly Jian dan berkata sambil tersenyum: “Tapi kaki Ibu sakit, kalau lewat tangga, kaki Ibu akan sangat sakit. Melly bisa bantu Ibu tidak? Biar Ibu naik lift satu kali. Begini saja, saat naik, Ibu baru temani Melly naik tangga, boleh tidak?”
Melly Jian melihat Yuliana Jian dengan mengerutkan dahi dan berkata dengan suara kecil: “Benaran? Kamu benaran sakit kaki?”
Yuliana Jian mengangguk dengan mengerutkan dahi dan berkata dengan sungguh-sungguh: “Sangat, sangat sakit, Ibu juga tidak tahu kaki bisa begitu sakit.”
Melly Jian mengerutkan dahi, menggigit bibir dan mengangguk dengan terpaksa: “Baik……baiklah, aku temani Ibu naik lift. Tapi kaki Ibu harus cepat sembuh, kalau tidak Melly akan tak……”
Melly Jian menatap Yuliana Jian, sepertinya tidak ingin memberitahu tentang ketakutannya, dia berkata dengan suara pelan: “Melly akan sakit hati.”
Yuliana Jian juga merasa sedikit sedih, dia tahu Melly Jian harus menghadapi ketakutan yang seberapa besar, Melly Jian bersedia menghadapi ketakutannya karena perhatian dan sayang padanya, Yuliana Jian mengambil nafas dalam dan berkata dengan suara pelan sambil tersenyum: “Melly, tenang saja, kaki Ibu sangat cepat akan sembuh, terima kasih Melly.”
Setelah berkata, Yuliana Jian melihat lift sudah sampai, dia langsung membawa Melly Jian masuk ke dalam lift. Yuliana Jian masuk ke dalam lift dan langsung menggenggam tangan Melly Jian dengan erat, dia berjalan ke sudut lift dan menutup Melly Jian dengan tubuhnya, sebisa mungkin memberikan rasa aman untuknya. Yuliana Jian merasa Melly Jian menjadi tegang dengan jelas dan menggenggam tangannya dengan erat, nafas Melly Jian juga menjadi semakin tergesa-gesa, mulutnya ditutup dengan rapat.
Yuliana Jian terus berwaspada dan memperhatikan tempo nafas Melly Jian, dia bersiap langsung berhenti jika Melly Jian pingsan. Tapi untung saja, sampai pintu lift dibuka, walaupun Melly Jian merasa tegang sampai dahinya berkeringat dingin dan nafasnya menjadi sangat tergesa-gesa, tapi dia tidak sampai pingsan, ini sudah jauh lebih baik daripada beberapa kali sebelumnya Melly Jian naik lift.
Akhirnya Yuliana Jian menjadi lega, dia menoleh ke Melly Jian dan tersenyum.
Novel Terkait
Cinta Dan Rahasia
JesslynDark Love
Angel VeronicaMy Tough Bodyguard
Crystal SongLove In Sunset
ElinaKamu Baik Banget
Jeselin VelaniMy Charming Wife
Diana AndrikaCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia