Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 233 Orang Yang Aneh
Wirianto Leng mengangkat kepalanya sedikit dan berencana untuk melanjutkan ciuman itu. Yuliana Jian tersenyum dan mengangkat tangannya untuk menutupi bibir Wirianto Leng. Dia berkata sambil tersenyum:”Istirahat dengan baik, lagi kali baru cium lagi."
Wirianto Leng mundur sedikit, bersandar di tempat tidur sambil menatap Yuliana Jian dengan mata terpejam setengah. Yuliana Jian melihat Wirianto Leng bersandar di tempat tidur, mengangkat tangannya dan menyentuh dahi Wirianto Leng dan berkata:"Kamu dengarkan baik-baik, jika kamu bisa menyembuhkan penyakitmu, cepat atau lambat aku pasti akan melayanimu. Jika terus sakit-sakitan seperti ini, aku pasti tidak akan menyentuhmu."
Wirianto Leng tersenyum dan mengangguk:”Aku menanti-nantikan layanan special dari Nona Jian."
Yuliana Jian mengulurkan tangan dan mengambil telepon di sebelah Wirianto Leng sambil tersenyum berkata:”Aku panggil dokter."
Yuliana Jian melihat bahwa Wirianto Leng tidak keberatan, jadi dia langsung mengangkat telepon dan memutar nomor telepon. Setelah panggilan keluar, Yuliana Jian mengatakan kondisi fisik Wirianto Leng saat ini dan meminta dokter datang tepat waktu. Hanya dalam tiga atau lima menit, dokter datang. Itu adalah dokter setengah baya terakhir kali, dia masih membawa asisten muda Wu kecil.
Yuliana Jian mendengar ketukan di pintu dan dengan cepat membuka pintu. Setelah pintu terbuka, Yuliana Jian berkata kepada dokter setengah baya dan Wu kecil sambil tersenyum:”Silakan masuk. Wirianto panas hari ini. Mungkin flu sebelumnya tertambah parh dan mungkin demam."
Dokter setengah baya tersenyum dan mengangguk:”Kalau begitu aku naik lihat."
Dokter setengah baya mengatakan sambil perlahan berjalan ke atas, Wu kecil mengikuti dokter setengah baya. Setelah Yuliana Jian berjalan menaiki tangga, dia memberi arah kepada dokter setengah baya dan Wu kecil dan melihat Wu kecil menundukkan kepalanya. Tampak sadar akan pandangannya, Wu kecil segera menatap Yuliana Jian. Yuliana Jian dan Wu kecil saling memandang, tiba-tiba menyadari bahwa Wu kecil punya masalah dengan matanya, ia tampak menyipitkan mata, dan mata kirinya tidak terlalu fleksibel.
Mata kiri, mata kiri August Leng juga dibutakan olehnya.
Yuliana Jian penasaran dan tidak bisa menahan senyum berkata:"Apakah ada masalah dengan matamu Wu kecil? Kamu memiliki masalah dengan mata, bagaimana masih bisa menjadi dokter?"
Wu kecil tidak berani menjawab, dia dengan cepat menundukkan kepalanya, tampak seperti anak yang pemalu dan gugup.
Dokter setengah baya dengan cepat tersenyum berkata:”Nona Jian jangan keberatan, matanya memang bermasalah, jadi tidak ada cara untuk menjadi dokter, hanya menjadi asisten aku. Jika Nona Jian merasa tidak suka, maka aku tidak akan mengajaknya datang."
"Guru ..." bisik Wu kecil.
Dokter setengah baya menoleh dan memelototi Wu kecil:”Untuk apa memanggilku? Bukankah memintamu tidak boleh sembarangan bicara dan sembarangan melihat? Sekarang membuat Nona Jian tidak suka padamu, siapapun yang berbicara untukmu juga percuma.
Setelah mendengar ini, Yuliana Jian merasa tidak nyaman, dengan cepat menggelengkan kepalanya berkata:"Kamu jangan begitu ketat, aku hanya ingin tahu saja. Karena Wirianto Leng dikelilingi oleh orang berbakat, jadi ..."
Yuliana Jian merasa perkataannya semakin aneh, jadi dia terus menggelengkan kepalanya dan berkata:”Aku benar-benar tidak sengaja, bukan membenci anak ini."
Yuliana Jian berkata sambil mengerutkan kening dan menatap Wu kecil, Wu kecil yang sekarang di depannya, berbeda dalam tinggi dan bentuk dari August Leng dan jelas hanya di usia awal dua puluhan, Apakah August Leng sekarang berusia tiga puluhan? Bagaimana Wu kecil ini bisa terlibat dengan August Leng? Jika karena kecurigaannya sehingga seorang pemuda yang tidak bersalah kehilangan kesempatan untuk belajar dan dihancurkan hidupnya, Yuliana Jian akan benar-benar merasa disalahkan.
Yuliana Jian cepat-cepat tersenyum berkata:"Jika ini masalahnya, jika kamu tidak membawa Wu kecil ini lain kali, aku akan marah. Jangan benar-benar menyalahkan anak ini atas apa yang aku lakukan atau katakan. Awalnya, aku tidak sopan dan mengatakan sesuatu yang menyedihkan dan akhirnya membiarkan orang yang tidak bersalah menderita untukku, aku akan benar-benar merasa malu."
Dokter setengah baya itu menghela nafas:"Jika Nona Jian mengatakan demikian, maka aku akan terus membawanya. Anaknya juga sangat menyedihkan, dia tidak memiliki ibu sejak kecil, dan ayahnya tidak melakukan tugasnya. Setelah pergi ke sekolah kedokteran, matanya terluka dan hanya bisa putus sekolah. Aku juga kasihan padanya. dia juga melihat bahwa sejarah keluarganya sederhana dan dia sederhana dalam pikiran. Mungkin dia bisa dilatih menjadi orang yang berguna untuk keluarga Leng. Lagi pula, dokter keluarga Leng haruslah orang yang bisa dipercaya. Teknik medisnya di masa depan aku tidak tahu akan bagaimana, tetapi tentu saja sangat baik untuk memiliki seseorang yang bisa memeriksa setiap saat. Baginya, dia juga bisa menemukan jalan keluar yang baik. Kalau tidak, bagaimana dia bisa memiliki jalan keluar dengan temperamen dan kondisi dirinya seperti ini?"
Yuliana Jian mengangguk dengan lembut dan berkata sambil tersenyum:”Merepotkan kamu."
Yuliana Jian berkata, menatap Wu kecil dan meminta maaf sambil tersenyum:"Maaf, hanya karena aku terlalu kasar."
Wu kecil menunduk dan memutar matanya, berkata dengan takut-takut:"Tidak, tidak masalah, aku tidak masalah, tapi aku sudah menjalankan semua pemeriksaan, aku benar-benar bukan orang jahat."
Yuliana Jian mengerutkan kening pada dokter setengah baya ketika dia mendengar kata "pemeriksaan". Dokter setengah baya tersenyum berkata:”Nona Jian, kamu belum tahu? Orang seperti diijinkan mendekati anggota keluarga seperti kita harus melewati pem ilihan ketat dari keluarga Leng, DNA kita harus diarsipkan, dan semua anggota keluarga utama maupun kerabat dekat perlu diselidiki."
Yuliana Jian merasa lebih malu ketika mendengar dokter setengah baya itu. Jika menjalani skrining DNA, jika Wu kecil dan August Leng ada hubungannya, pasti tidak bisa disembunyikan. Dan bahkan jika August Leng Ming ingin mendekati Wirianto Leng, bagaimana mungkin dia mengambil resiko sendiri? Dia bisa menggunakan orang lain untuk melakukannya? Tampaknya dia benar-benar terlalu curiga, kecurigaaannya hampir menyebabkan Wu kecil kehilangan jalan keluar.
Yuliana Jian semakin merasa bersalah, segera berbalik melihat Wu kecil:”Maaf, aku yang salah. Begini saja, aku tuangkan the untuk kalian, anggap sebagai permintaan maaf dariku, boleh?”
Wu kecil menunduk dan mengangguk. Dia baru saja mengangguk dan dokter setengah baya yang berdiri di sampingnya dengan cepat mendorongnya dengan lembut:”Untuk apa kamu mengangguk sekarang? Kamu seharusnya mengatakan tidak, tidak perlu meminta maaf."
Wu kecil cepat-cepat berkata dengan dokter setengah baya:”Maaf ... tidak ... tidak perlu menuangkan teh, maaf, aku tidak perlu permintaan maaf dari Nona Jian.”
Yuliana Jian melihat wajah Wu kecil yang panik dan tidak bisa menahan perasaan bersalah, tidak bisa menahan senyum dan berkata:"Kenapa kamu meminta maaf kepada aku?"
Dokter setengah baya tersenyum dan berkata:”Dia seperti ini, Nona Jian. Yang paling penting sekarang adalah memeriksa badan Tuan Leng. Saya tidak tahu di kamar mana Tuan Leng berada."
Seolah-olah Yuliana Jian baru saja ingat bahwa ada Wirianto Leng yang perlu diperiksa, dia segera membuka matanya lebar-lebar dan membuka mulutnya, berkata dengan tergesa-gesa:"Oh ... Hampir lupa Wirianto Leng. Kalian pergi periksa dia terlebih dahulu.”
Yuliana Jian segera membawa dokter setengah baya dan Wu kecil ke kamar Wirianto Leng. Setelah pemeriksaan cermat, dokter setengah baya memberikan suntikan penurun demam pada Wirianto Leng, kemudian tersenyum kepada Yuliana Jian:”Sudah, tambah resep beberapa obat lagi. Kamu harus membiarkan Leng Zong minum obat secara teratur, tidak akan ada masalah."
Setelah dokter setengah baya selesai berbicara, dia berkata kepada Wirianto Leng:”Direktur Leng, aku pergi dulu."
Dokter setengah baya itu mengangguk ringan pada Yuliana Jian dan berjalan keluar dari kamar Wirianto Leng dengan Wu kecil yang pemalu, Yuliana Jian tidak bisa tidak melihat bagian belakang dokter setengah baya itu.
“Huk huk ... apa yang kamu lihat?” Wirianto Leng bertanya dengan suara berat.
Yuliana Jian masih mengerutkan kening melihat ke pintu, suara Wirianto Leng menjadi suram dan dingin:”Melihat yang tua atau muda?"
"Lihat keduanya..." Yuliana Jian selesai berbicara baru sadar, melihat wajah Wirianto Leng yang bagaikan es yang telah membeku seribu tahun, Yuliana Jian cepat-cepat melambaikan tangannya dan buru-buru berkata:”Jangan salah paham kamu, aku tidak melakukan apa pun yang bersalah pada kamu, aku tidak memiliki minat pada keduanya, hanya saja merasa aneh.”
Wirianto Leng memiringkan kepalanya dan memandang Yuliana Jian:”Mengapa aneh?"
Yuliana Jian mengerutkan kening dan berkata:”Orang-orang di sekitar kamu semuanya diseleksi dengan hati-hati kan?"
Wirianto Leng mengangguk, berkata dengan serius:”Betul."
Yuliana Jian terus mengerutkan kening dan bertanya-tanya:”Seorang dokter itu jauh lebih penting, jadi aku penasaran apa yang dilakukan dokter setengah baya itu hingga membuat kamu sangat percaya padanya?"
"Dia menyelamatkan hidup aku, menyelamatkan berkali-kali." Wirianto Leng berkata dengan suara yang dalam:”Dia bahkan hampir kehilangan nyawa keluarganya, jadi aku percaya padanya."
Yuliana Jian menghela nafas, kemudian benar-benar melepaskan hatinya:”Ternyata begitu ..."
Jika demikian, haruskah tidak ada masalah? Tidak ada masalah dengan dokter setengah baya ini. Wu kecil itu dibawa oleh dokter setengah baya ini, seharusnya tidak ada masalah. Dan setelah pemeriksaan yang ketat seperti itu, kemungkinan terjadi masalah akan lebih kecil.
"Apa yang kamu pikirkan? Sampai bengong? Apakah mereka melakukan hal-hal yang membuat kamu curiga? Jika kamu ragu, aku akan menggantikan mereka sekarang," kata Wirianto Leng dengan suara berat.
Yuliana Jian tidak ingin merusak kehidupan seseorang karena kecurigaannya, dia dengan cepat menggelengkan kepalanya dan berkata:”Tidak, orang-orang yang dapat kamu pakai pasti telah dipilih dengan cermat. Aku masih mempercayai kamu dalam metode pemilihan kamu. Hanya agak penasaran, aku baru saja mendengar bahwa semua orang di sekitarmu akan menjalani skrining DNA?"
"Ya, sekarang teknologi bedah kosmetik sudah sangat maju, bagaimana kamu bisa tahu siapa adalah siapa tanpa registrasi DNA? Orang yang lebih rahasia juga memiliki registrasi sidik jari dan registrasi iris, tetapi beberapa orang memiliki sidik jari yang agak samar, sehingga tidak dijadikan registrasi umum." Wirianto Leng berkata sambil mengerutkan dahi memandang Yuliana Jian:”Mengapa kamu menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini hari ini?"
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum:”Tiba-tiba aku agak ingin tahu, aku merasa kalian keluargaLeng benar-benar aneh ..."
Yuliana Jian berkata sambil mengerutkan kening:”Karena kamu sangat fokus pada keselamatan, tetapi kita berada di villa, apa yang harus dilakukan jika ada masalah?"
"Huk huk...," Wirianto Leng batuk sambil menutup mulutnya, mengerutkan kening dengan sedikit malu:”Masalah ini, aku tentu punya solusi."
Novel Terkait
My Only One
Alice SongBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyAwesome Husband
EdisonBehind The Lie
Fiona LeeWaiting For Love
SnowCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia