Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 356 Hal yang memalukan
Setelah mengatakan itu, Yuliana Jian mengangkat kepalanya sedikit, dan menatap Wirianto Leng sambil tersenyum: "Biarkan aku mendengarkan apa kamu bisa membuat cerita seperti apa."
Wirianto Leng tersenyum dan memeluk Yuliana Jian: "Kalau begitu aku harus menceritakan kamu sebuah cerita yang bagus. Pikirkan tentang cerita apa yang aku ceritakan pada Melly ... Putri Salju? Cinderella? "
Yuliana Jian tersenyum dan menyusut ke dalam selimut, dan berkata sambil tersenyum, "Tidak apa-apa, aku ingin mendengar dan melihat cerita apa yang bisa kamu ceritakan."
Wirianto Leng mengangguk dan berkata sambil tersenyum, "Oke, aku akan ceritakan semuanya untuk kamu dengarkan."
Saat berbicara, Wirianto Leng pelan-pelan menceritakan Yuliana Jian beberapa dongeng yang sudah sedikit kuno, Yuliana Jian yang mendengar suara Wirianto Leng bercerita, menyipitkan matanya menatap Wirianto Leng sambil tersenyum. Cerita yang dibawakan Wirianto Leng, semuanya telah Yuliana Jian dengar berkali-kali, tetapi dia belum pernah mendengar Wirianto Leng menceritakannya, jadi dia tidak bisa tahan untuk memiringkan kepalanya dan mendengarkan dengan cermat.
Dulu Yuliana Jian selalu merasa bahwa dia telah bersama Wirianto Leng begitu lama dan telah mengalami begitu banyak hal. Apa lagi yang belum mereka alami? Tetapi sampai sekarang Yuliana Jian baru menyadari, bahwa hal yang dia dan Wirianto Leng belum alami itu masih banyak, asalkan mau mencari dengan seksama, dia dan Wirianto Leng masih memiliki banyak hal yang menarik yang harus dilakukan.
Yuliana Jian menatap Wirianto Leng, menatap mata Wirianto Leng yang menutup, menatap bulu mata tebal Wirianto Leng, memandang suara rendah Wirianto, Yuliana Jian tidak tahan untuk tidak memiringkan mulutnya dan tertawa. Dia sekarang berharap bahwa dia bisa hidup cukup lama dan Wirianto Leng juga bisa hidup cukup lama. Tuhan bisa mengasihani mereka dan membiarkannya hidup lebih lama, sehingga dia dan Wirianto Leng dapat melalui semua yang belum sempat dialami bersama, sampai kami meninggal sambil bergandengan tangan, tidak akan menyesal bahwa masih ada hal yang belum dilakukan, ada kata-kata yang belum sempat diucapkan.
Mendampingi suara rendah Wirianto Leng, Yuliana Jian berbaring di lutut Wirianto Leng, perlahan-lahan menutup matanya, dan tertidur tanpa sadar. Setelah bangun, Yuliana Jian membuka matanya dan melihat bahwa salju di luar telah berhenti, dan dia masih dipeluk oleh Wirianto Leng, seolah-olah waktu telah berhenti sekarang dan dia tidak pernah tertidur.
Yuliana Jian mengedipkan matanya dan tidak bisa menahan tawa. Wirianto Leng yang mendengar tawa Yuliana Jian, baru menunduk menatap Yuliana Jian: "Kamu sudah bangun?"
Yuliana Jian mengangguk dan berkata sambil tersenyum, "Yah, aku sudah bangun dari tidur. Aneh, rasanya seperti waktu telah berhenti. Apakah kamu merasa seperti itu?"
Wirianto Leng tersenyum dan memeluk Yuliana Jian: "Ya, rasanya benar-benar ingin hidup seperti ini seumur hidup."
Yuliana Jian berbalik dan memeluk Wirianto Leng, berlengah-lengah di pelukan Wirianto Leng dan menjawab dengan suara pelan: "Um ..."
Wirianto Leng menundukkan kepalanya, menatap bibir Yuliana Jian, dan perlahan-lahan menciumnya, Yuliana Jian tersenyum dan mengangkat tangannya untuk dikaitkan ke leher Wirianto Leng, Wirianto Leng merespons dengan ciuman. Ketika Wirianto Leng melepas bajunya dan badannya menekan Yuliana Jian, Yuliana Jian tidak bisa menahan tawa: "Sepertinya aku tidak mengenakan pakaian itu benar. "
Wirianto Leng tersipu, dan menjelaskan dengan suaranya yang dalam: "Aku tidak merancangnya dengan sengaja ..."
Yuliana Jian tersenyum dan mencium bibir Wirianto Leng: "Sungguh tidak disangka bisa melihat mukamu memerah. Sekarang sudah sulit untuk melihat mukamu memerah."
Wirianto Leng tersenyum dan menundukkan kepalanya, dan dengan lembut mencium bibir Yuliana Jian: "Kalau begitu beri aku hadiah."
Yuliana Jian tersenyum kepada Wirianto Leng dan berkata, "Aku bisa memberikan kamu apa pun yang kamu inginkan."
Setelah Wirianto Leng mendengar Yuliana Jian mengatakan ini, lalu tersenyum dan memeluk Yuliana Jian...
Kali ini gerakan Wirianto Leng jauh lebih lembut daripada sebelumnya, tetapi karena dia tidak menggunakan kontrasepsi, jadi Yuliana Jian dan Wirianto Leng dapat memiliki kontak yang lebih erat lagi. Kelembutan ini malah membuat Yuliana Jian bisa lebih jelas merasakan sentuhan Wirianto Leng padanya, perasaan khusus ketika dua orang berdempetan tak terpisahkan.
Ketika sudah selesai, Yuliana Jian merasa seperti ikan yang baru saja dikeluarkan dari air, seluruh badannya basah dan mulutnya terengah-engah. Yuliana Jian menoleh dan melirik Wirianto Leng, dengan rona merah di wajahnya. Napasnya masih cepat, dan sebelum dia bisa mengatur napas, Wirianto Leng pun segera memeluk Yuliana Jian dan menekannya.
Yuliana Jian jelas merasakan setiap kali Wirianto Leng bersentuhan bersamanya, setiap kali dia menyentuh, Yuliana Jian membelai Wirianto Leng, akhirnya tidak tahu entah ujung jarinya juga berkeringat, atau terkena keringat Wirianto Leng, tangan Yuliana Jian semuanya basah.
“Lagi ... jika ini terus berlanjut, apakah akan ada yang hilang nyawanya?” Yuliana Jian jatuh ke pelukan Wirianto Leng dan berkata dengan lemah.
Wirianto Leng membungkus tubuh Yuliana Jian dengan selimut, dan berkata sambil tersenyum: "Jika Kamu merasa lelah, kamu istirahat sebentar, tunggu kamu selesai istirahat baru kita lanjutkan."
Mata Yuliana Jian segera melotot dan menatap Wirianto Leng dengan bengong: "Apa? Apa yang kamu katakan?"
Wirianto Leng tersenyum dan berkata, "Aku bilang tunggu ketika kamu bangun, baru dilanjutkan."
Yuliana Jian mengerutkan kening, memicingkan matanya, suaranya lemah: "Apakah kamu bercanda, aku sudah seperti ini, masih mau nerusin apa lagi? Tapi kamu ini benar-benar aneh, apakah kamu siluman? mengapa aku sudah lelah seperti ini, kamu malah terlihat semakin energik, apakah kamu menyerap semua energi aku?
Wirianto Leng bertopang pada dagunya dan memandangi wajah kecil Yuliana Jian yang bersimbah keringat. Sambil mengangkat tangannya untuk menyeka keringat Yuliana Jian, dia tersenyum dan berkata, "Jika benar-benar siluman laki-laki, maka aku hanya berharap bisa membuatmu terpesona. "
“Kalau begitu kamu memang siluman, aku sudah terpesona oleh kamu sekarang.” Yuliana Jian sudah kelelahan, bicara juga sudah tidak dipikir lagi, hanya mengatakan apa yang ada saja.
Wirianto Leng mendengar kata-kata yang melampaui batas dari Yuliana Jian, tidak tahan sampai mukanya memerah, memeluk Yuliana Jian, lalu menggigiti bahu Yuliana Jian.
"Sakit ..." Yuliana Jian dengan lembut berteriak sakit, dan Wirianto Leng pun segera melepaskannya.
Yuliana Jian melihat bekas gigitan di bahunya, dan tersenyum pada Wirianto Leng: "Kamu ingin makan orang?"
Wirianto Leng menunjuk ke bekas gigitan di bahunya, dan berkata sambil tersenyum: "Ini barusan kamu yang gigit, dan aku hanya berbalik memberikan kamu cap juga, jadi kita kelihatan lebih cocok. "
Melihat bekas gigitan di bahu Wirianto Leng, Yuliana Jian ingat dirinya yang lupa daratan tadi, dan mukanya pun memerah, berpaling untuk melihat keluar jendela. Salju di luar jendela telah berhenti, dan langit agak gelap. Sebelum matahari benar-benar tenggelam, bintang-bintang telah muncul lebih awal. Yuliana Jian tidak bisa menahan senyum: "Pemandangan yang begini indah, kita bahkan tidak punya waktu untuk melihatnya. Aku tidak menyangka bahwa hari pertama perjalanan kita berdua akan dilewati seperti ini."
Wirianto Leng tersenyum dan menatap Yuliana Jian dan bertanya dengan suara rendah: "Kalau tidak, bagaimana menurutmu kita akan melewatinya?"
Yuliana Jian mengerutkan hidungnya dan berkata sambil tersenyum: "Setidaknya harus keluar dan melihat pemandangan di luar. Bagaimana bisa seperti ini, makan dan tidur saja ... dan ... um ..."
Ketika Yuliana Jian berkata sampai di situ, dia merendahkan suaranya, dan berkata dengan suara pelan, "Lakukan itu ..."
Wirianto Leng mendengar apa yang dikatakan Yuliana Jian, juga tertawa keras, memeluk Yuliana Jian, dan dengan sengaja bertanya: "Apa yang kamu bicarakan?"
Yuliana Jian tersipu dan berkata sambil tersenyum, "Kamu kan sudah dnegar? Ya itu ... itu yang ..."
Wirianto Leng terus tersenyum dan bertanya, "Apa?"
Yuliana Jian merasa bahwa Wirianto Leng sengaja menggodanya saat ini, jadi dia mencibirkan bibir dan menggelengkan kepalanya dan berkata, "CEO Leng, kamu semakin lama semakin nakal ya. Apa yang ingin aku katakan kamu kan tahu."
Wirianto Leng tersenyum dan memeluk Yuliana Jian: "Oke, aku tidak menggoda kamu lagi, aku tahu itu."
Yuliana Jian mendengus, "Bagus kalau kamu tahu, tapi hari pertama perjalanan kita akan dihabiskan seperti ini? Tidak terasa seperti liburan yang normal, malah seperti film Jepang. Ini harusnya disebut "Snow Cabin" film porno apa itu, kan? "
Wirianto Leng mendengar apa yang dikatakan Yuliana Jian dan tertawa: "Film porno yang kamu tonton tidak sedikit ya."
Wajah Yuliana Jian memerah, dan dia berbisik, "Ini ... ini ... semua orang perlu belajar, memangnya kamu tidak tonton?"
Wirianto Leng menggelengkan kepalanya, tersenyum dan berkata, "Aku belum pernah tonton."
Yuliana Jian mengerutkan kening dengan meremehkan, dan menggelengkan kepalanya: "Bohong, aku tidak percaya? Bagaimana mungkin ada yang belum pernah menonton film porno seperti itu? CEO Leng kamu seperti gin tidak baik, sungguh tidak jujur. "
Wirianto Leng berbaring di samping Yuliana Jian sambil tersenyum dan berkata, "Aku benar-benar belum pernah menontonnya dengan seksama. Ini semua informasi yang diberikan oleh orang lain. Segala sesuatu tentang aku kupelajari dari kamu. Kita berdua, satu yang belajar sudah cukup, aku tidak ingin melihat wanita lain. "
Yuliana Jian menoleh untuk melihat Wirianto Leng, mengerutkan bibirnya dan tersenyum: "Aku tidak menyangka kamu ternyata polos juga. Melihat kesetiaan kamu, aku akan bekerja keras dan pelajari beberapa trik untuk membuat hidup kita lebih berwarna. "
Wirianto Leng tersenyum dan mengangguk: "Oke."
Yuliana Jian tersenyum, dan kemudian segera mengerutkan kening, memandang Wirianto Leng dengan curiga: "Tidak benar, kalau aku pergi menonton video porno, bukankah kamu akan cemburu? Tidakkah kamu berpikir aku melihat pria lain, tidak ada yang salah? "
Wirianto Leng menggelengkan kepalanya dan berkata sambil tersenyum, "Tidak, tidak ada pria lain yang sebaik aku."
Yuliana Jian mendengar kata-kata penuh percaya diri dari Wirianto Leng, tidak tahan untuk menahan napas, menatap Wirianto Leng sambil tersenyum dan berkata, " Ya Tuhan, CEO Leng aku, bagaimana kamu bisa begitu percaya diri? "
Wirianto Leng tersenyum dan berkata, "Ini bukan kepercayaan diri, itu fakta. Jika kamu tidak percaya, kamu bisa mencobanya lagi."
Ketika Wirianto Leng mengatakan ini, ia meletakkan tangannya di pinggang Yuliana Jian dan perlahan-lahan mengelusnya. Yuliana Jian yang merasakan arah gerakan tangan Wirianto Leng, segera melebarkan matanya, menggelengkan kepalanya dengan tergesa-gesa, dan berkata dengan gugup, "Oke ... oke ... kamu jangan menakutiku lagi, Aku sudah tahu, aku sudah tahu ok? "
Wirianto Leng bersandar di telinga Yuliana Jian dan bertanya dengan suara yang dalam, "Apa yang kamu tahu?"
Yuliana Jian buru-buru menjawab: "Aku tahu kamu adalah yang terbaik, kamu adalah yang terbaik. Masih tidak bisa?"
Wirianto Leng tersenyum dan mengangguk ketika mendengar itu, "Baiklah, jawaban ini, aku cukup puas."
Novel Terkait
My Enchanting Guy
Bryan WuCinta Dan Rahasia
JesslynMore Than Words
HannyThe Great Guy
Vivi HuangThick Wallet
TessaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangMy Greget Husband
Dio ZhengCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia