Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
Bekas luka yang digigit oleh August masih belum sembuh dikeesokan harinya, malahan semakin parah, bibir Yuliana membengkak, lukanya terlihat semakin jelas.
Ketika Yuliana berkaca, dia mengerutkan keningnya, dia menggosok bibirnya dan berbisik "Benar-benar, anjing gila ini, bagaimana aku bisa bertemu dengan orang dengan tampang seperti begini?"
Yuliana benar-benar tidak tahu bagaimana cara untuk menemui orang lain, tadi pagi ketika bertemu dengan pembantu, dia bahkan menutup bibirnya, tapi jika bertemu dengan Nyonya Tua, dia tidak boleh dong terus saja menutup mulutnya?
"Masih berapa lama kamu ingin berkaca?" Wirianto sambil mengganti jas dan melirik kearah Yuliana.
Yuliana mengerutkan keningnya, dia memegang bibirnya dan berkata, "Aku......"
Yuliana belum selesai berkata dan terdengar sebuah suara ketukan pintu, Wirianto berkata, "Masuk."
Barulah pintu kamar terbuka, Nyonya Tua Leng masuk dan bekata sambil tersenyum kepada Yuliana dan Wirianto, "Aku baru saja dengar kabar bahwa kemarin adalah hari ulang tahun Yuliana, aku melupakannya. aku lupa dengan hal ini, hari ini aku masak sendiri, dan membuatkan walet untukmu, Yuliana, anggapannya untuk menggantikan ulang tahunmu."
Wirianto melirik kearah Yuliana, dan bertanya, "Ulang tahunmu?"
Yulianto sedikit mengerutkan keningnya dan menganggukkan kepalanya, lalu dia berkata sambil tersenyum kepada Nyonya Tua, "Nyonya Tua, Terima kasih, aku bahkan melupakan ulang tahunku, Anda masih saja bisa ingat."
"Tidak apa-apa, kamu sudah satu keluarga dengan kami, tentu saja ini biasa saja." Nyonya Tua Leng menatap kearah Yuliana dan tercengang.
Senyuman Nyonya Tua Leng hilang, dia menunjuk kearah bibir Yuliana dan bertanya sambil mengerutkan keningnya, "Yuliana, kamu ini kenapa?"
Yuliana bergegas menutup matanya dan entah bagaimana caranya untuk menjelaskannya kepada Nyonya Tua, Yuliana berani mengatakan faktanya kepada Wirianto, karena Wirianto hanya ingin menjadi suami istri kontrak dengannya saja, bagaimanapun juga Wirianto juga adalah anak muda, tingkat penerimaannya terhadap ini masih bisa lebih tinggi, Yuliana merasa bahwa mengatakannya dengan jelas kepadanya adalah cara paling baik, dan paling bisa menghindari salah paham.
Tapi Nyonya Leng adalah orang yang ingin menjadikannya sebagai istri dari cucunya, dan Nyonya Tua Leng juga sudah berusia tinggi, dia mungkin saja sangatlah tradisional terhadap beginian, Yuliana merasa bahwa Nyonya Tua Leng tahu bahwa bekas luka dimulutnya digigit oleh August, Nyonya Tua Leng mungkin merasa bahwa dia punya hubungan gelap dengan August, bahkan mungkin saja akan menghentikan bantuan terhadap keluarga Jian.
Dan disaat Yuliana mengerutkan keningnya, dia bingung untuk menjawabnya, dan tiba-tiba Wirianto berkata, "Nenek, urusan aku dan Yuliana jangan Anda tanya terus, lihatlah, Yuliana sudah malu."
Nyonya Tua Leng langsung menatapi Wirianto, lalu dia tertawa, "Benar kan kataku, aku bilang kalian berdua pasti akan sangatlah bagus, sekarang benar kan kataku, sudahlah, kalian urusan anak muda, aku juga tidak bertanya lagi, kalian berinteraksi saja sendiri."
Seusai Nyonya Tua Leng selesai berkata, dia langsung menyuruh pembantu untuk meletakkan sarang waletnya dan keluar dari kamar sambil tertawa.
Namun Yuliana tercengang ditempat semula, setelah sesaat kemudian barulah dia menatap kearah Wirianto, dan bertanya, "MEngapa kamu mau mengatakan hal yang begitu bisa membuat Nyonya Tua Leng salah paham? Jelas-jelas ini bukan dicium olehmu melainkan August......."
"Kemarin kamu sangatlah jujur." Wirianto sambil mengenakan dasi, dia sambil berkata, "Ini adalah bonus."
"Bonus?" Yuliana mengerutkan keningnya.
Setelah Wirianto selesai mengenakan dasi, dia mengangkat tangan dan menyentuh kening Yuliana "TIdak boleh terlalu banyak berpikir, ini hanya sebuah bonus saja, bukan ada rasa suka terhadapmu, dan ingin melindungimu, kamu tidak boleh suka terhadapku, aku juga tidak akan suka terhadapmu. kamu harus ingat dengan hal ini."
Yuliana bergegas mengangguk kepalanya, "Aku ingat, aku benar-benar sangatlah berterima kasih terhadapmu, jika tidak aku bahkan tidak tahu bagaimana caranya untuk menghadapi suasana seperti tadi, jika Nyonya Tua Leng merasa aku tidak menjaga perbuatanku, dan menghentikan bantuan terhadap keluarga Jian, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi, sungguh terima kasih."
Wirianto melirik kearah Yuliana, dan berkata, "Kamu tidak perlu khawatir dengan bantuan keluarga Jian, bagaimanapun juga, asalkan anak didalam perutmu masih ada, maka kamu adalah ibu dari anakku, aku tidak akan terlalu membuat Keluarga Jian kesusahan."
"Benarkah?" Yuliana menarik lengan Wirianto dan melotot dengan tatapan kaget, perkataan Wirianto ini jelas menandakan bahwa dia bersiap untuk melindungi keluarga Jian kah?
Wirianto mengerutkan keningnya, dia melirik kearah Yuliana, "Lepaskan tanganmu, kamu kira apakah aku akan mengingkari janji seperti kamu? Sebentar demi uang bilang untuk mengugurkan anak, sebentar bilang mau anaknya, sebentar bilang suka terhadapku sebentar bilang selamanya tidak akan suka terhadapku, sambil bermesraan dengan August, malamnya malah tidur disamping kasurku......"
Yuliana merapatkan bibirya dan berdiri dipojokan, dia harus mengakui bahwa perkataan Wirianto tidak ada salahnya, selama kurun waktu ini yang dia lalukan memang berganti terus, namun mengapa keluhan Wirianto begitu aneh? Mengapa seperti cemburu saja?
Tapi baru saja Yuliana terpikiran seperti ini, dia bergegas mengelengkan kepalanya dia merasa bahwa dirinya tidak boleh berpikiran seperti itu, Wirianto sudah menolaknya dengan begitu terang-terangan, dia masih saja sedang menghalusinasikan apa? Mungkin saja Wirianto benar-benar sangatlah tidak puas dengannya, makanya karena terpaksa akan Yuliana mengandung anaknya, makanya WIrianto tidak ingin anaknya mempunyai seorang ibu yang terlalu kasihan.
"Aku tahu salah." Yuliana menundukkan kepalanya untuk mengakui kesalahan.
"Kamu......" Wirianto awalnya masih ingin mengatakan beberapa kata jahat, namun melihat Yuliana yang menempel didinding, dengan kepala ditundukkan, tampangnya sangatlah kasihan.
Wirianto menarik nafas dalam-dalam, dan akhirnya berkata, "Kamu cepat makan itu sarang waletnya, jangan sia-siakan kebaikan dari nenek."
Seusai berkata, Wirianto keluar dari kamar, dan ketika sampai dipintu kamar, Wirianto berhenti sejenak dan berkata kepada Yuliana dengan membelakanginya, "Hari ini aku resmi pergi bekerja di kantor, kamu bisa tinggal dirumah sendirian dengan tenang."
Yuliana menganggukkan kepalanya, dan melihat Wirianto menutup pintu kamar, dia berbalik melihat kamar yang menjadi kosong dan mengerutkan keningnya, Yuliana merasa bahwa dirinya sendiri sangatlah tidak berguna, disaat Wirianto menutup pintu, hatinya juga menjadi kosong, Yuliana mengelengkan kepalanya, sekalipun Wirianto mempunyai wajah yang tampan, tapi kali ini dirinya sungguh terjatuh sangat parah.
Yuliana merasa bahwa dirinya sekarang bagaikan permen karet yang sudah dikunyah hingga habis, jelas bahwa Wirianto berusaha keras untuk menghindar darinya namun dirinya masih saja tidak tahu malu dan melekat padanya.
Wirianto turun dari tangga, dan melihat August juga datang ke ruang tamu, Wirianto menatapi August, dan berkata, "Hari ini aku juga kekantor, aku antar kamu saja."
August tersenyum, "Aku juga punya mobil, tidak perlu menyusahkan kakak."
"Duduklah mobilku, ada yang ingin aku diskusikan denganmu." Seusai berkata Wirianto keluar dari rumah duluan.
August menatapi sosok belakang Wirianto, dia juga ikut dari belakang, Wirianto menyetir sendiri dan menganggukkan kepalanya terhadap August yang berada dibelakang, barulah August naik keatas mobil Wirianto.
August duduk dibelakang, dia berkata kepada Wirianto, "Aku tidak suka duduk didepan, tapi duduk dibelakang malah membuat kakak menjadi seperti supirku saja, tapi, apakah kakak keberatan?"
"Aku tidak akan keberatan, setelah melewati kecelakaan mobil itu, sekarang aku lebih suka memegang nyawaku sendiri ditanganku, siapa yang sangka bahwa supir yang selalu dipercayai akan sengaja pergi untuk menabrak truk?" WIrianto menyipitkan matanya dan mencibir.
"Apa?" August mengerutkan keningnya, "Ternyata kakak kecelakaan seperti begini? Ini pertama kali aku dengar, awalnya aku kira kakak demi mengejar Leny dan mobilnya terlalu cepat makanya kecelakaan, sungguh tidak disangka bahwa ternyata karena supir itu, jika tahu begitu keluarga kita juga tidak seharusnya memberikan begitu banyak uang kepadanya."
"Sebabnya tidak berada padanya, berikan sedikit uang juga tidak ada apa-apanya, jangan biarkan keluarga Leng dikira oleh orang lain adalah keluarga yang kejam bahkan tidak peduli dengan nyawa manusia." Sambil berkata, Wirianto menatapi August dari pantulan cermin dan menyalakan mobilnya.
Setelah mobil melaju keluar dari kediaman Leng, barulah August mengerutkan keningnya dan bertanya, "Kakak, apa yang ingin kamu diskusikan denganku?"
Wirianto menyetir mobil hingga kesebuah jalanan sempit, lalu dia menghentikan mobilnya dan membuka pintu mobil lalu turun, dan berkata kepada August, "Kamu turun, barulah aku bilang denganmu."
"apa sebenarnya maslahnya?" August membuka pintu mobil dan turun dari mobil.
Wirianto melihat August turun dan segera menarik bajunya dan meninju August, tinjuan Wirianto cepat dan kejam, August tidak bisa mengelak, wajahnya ditinju dua kali, namun August juga lumayan hebat, ketika Wirianto akan meninjunya lagi, August akhirnya menahan tinjuan Wirianto.
"Wirianto, jangan kamu kira kamu adalah Tuan Muda Pertama di Keluarga Leng dan aku tidak akan berani untuk membalasnya!" August menyipitkan matanya dan menatapi Wirianto.
Wirianto menyimpan tinjunya dan berkata, "Sekalipun kamu membalasnya, kamu juga tidak bisa menang dariku, dulu seperti begitu, kedepannya juga tetap begitu, August, kedepannya kamu sebaiknya lebih menjaga diri, kamu harus tahu identitasmu dan jangan menyentuh orang yang tidak boleh disentuh!"
"Orang yang tidak boleh disentuh? Leny?" August tersenyum, "Atau Yuliana? Dulu kamu demi Leny juga tidak turun tangan, sekarang demi Yuliana kamu malah turun tangan terhadapku? Sepertinya kamu sangatlah peduli dengan wanita itu!"
"Sekarang dia adalah istriku, ibu dari anakku, aku tidak akan membiarkanmu semabrangan terhadapnya, sekarang hanya memukulmu saja, aku ingatkan kamu, aku harap tidak ada lain kali." Wirianto menyipitkan matanya dan menatapi August.
Seusai Wirianto berkata, dia mendekati August, dan merapikan baju August yang berantakan, dia tersenyum "Naiklah, adikku, aku masih mau mengantarkanmu kekantor."
August memuntahkan sedikit darah dan tersenyum seram, "Baik, jarang-jarang kakak bersedia menjadi supirku dan mengantarkanku pergi kerja, bagaimana mungkin aku akan menolak?"
Novel Terkait
Adieu
Shi QiAkibat Pernikahan Dini
CintiaIstri Yang Sombong
JessicaLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieWaiting For Love
SnowMy Goddes
Riski saputroMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia