Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 36 Kembalikan Anakku
Yuliana pun pingsan setelah meneriakan beberapa kata ini. Pada saat Yuliana pingsan, dia samar-samar merasa ada orang yang berjalan ke arahnya, Yuliana berkeinginan untuk melihat siapa orang itu, tapi apa daya untuk mengangkat kepalanya saja dia sudah tidak mempunyai tenaga, dia hanya bisa menundukkan kepalanya dengan lemah, dan menutup matanya.
Yuliana kemudian jatuh ke dalam mimpi, mimpi yang gelap, di tengah kegelapan mimpi itu dia melihat ada sebuah cahaya. Tetapi Yuliana tidak mampu untuk berjalan ke arah cahaya tersebut, kemudian cahaya itu berubah menjadi sebuah pintu. Yuliana meletakan tangannya di pegangan pintu itu dan pelan-pelan memutarnya, jantungnya juga ikut bedetak dengan cepat, seperti ada sesuatu yang sedang menunggunya.
Pintu terbuka, Yuliana berjalan memasuki sebuah kamar, di kamar itu kosong hanya ada sebuah buaian. Di dalam buaian anak kecil itu ada seorang bayi yang memakai baju berwarna pink, bayi itu memilik sepasang mata seperti anggur hitam, pipinya kemerah-merahan dan lembut. Pada saat dia melihat Yuliana masuk ke dalam, bayi itu langsung mengulurkan tangannya dan menangis dan memanggil Yuliana dengan sebutan: “Ibu……peluk……”
Yuliana tidak tau kapan dirinya melahirkan seorang anak. Pada saat itu, Yuliana melihat bayi itu dan langsung tau bahwa bayi itu adalah anaknya sendiri. Yuliana dengan cepat bergegas berjalan ke arah bayi itu, tetapi saat dia menyentuh bayi itu, dia ternyata memeluk udara kosong, dan anak itu hilang seketika, hanya tersisa buaian kosong.
“Tidak, Bagaimana dengan anakku? Anakku……”Yuliana berteriak dengan keras.
Kemudian mereka semua menghilang bersama, Yuliana kembali jatuh ke dalam kegelapan tanpa batas.
“Anakku……” Yuliana tiba-tiba membuka matanya dan duduk.
Saat Yuliana terbangun, dia melihat bahwa dirinya terbaring di ranjang rumah sakit, tadi ternyata hanya sebuah mimpi buruk yang begitu mengerikan. Dia dengan cepat mengangkat tangannya untuk menyentuh perutnya. Lalu segera mebelalakkan matanya, Yuliana dengan matanya yang melotot pelan-pelan menundukan kepalanya, dan menyadari bahwa perutnya sudah berubah menjadi sangat rata. Yuliana buru-buru mengangkat tangannya untuk memegang perutnya, air matanya tidak berhenti mengalir keluar.
Yuliana memeluk perutnya yang rata dengan menangis dia berkata: “Perutku……perutku……Bagaimana dengan anakku yang di dalam perut? Tolong, tidak ada lagi anak di dalam perutku, Apakah ada orang di sana? Cepat kembalikan anakku!”
Pada saat ini ada seorang perawat yang memasuki kamar, dia melihat Yuliana memengang perutnya, dengan cepat dia berkata: “Kamu sudah bangun, kamu sungguh sangat beruntung, di tengah keadaanmu yang kritis ini kamu masih bisa menyelamatkan nyawa dan rahimmu. Apakah kamu tau? Kalau telat sedikit saja kamu akan kehilangan rahimmu. Untungnya, suamimu memutuskan untuk membuang bayi itu”.
“Apa? Suami apa? Bagaimana anakku?” Yuliana menatap perawat itu, bertanya sambil menangis.
Wajah perawat itu merah dan suarannya merendah: “Suamimu benar-benar adalah seorang yang tampan, aku tidak pernah melihat orang yang tampan seperti itu sebelumnya, meskipun anakmu sudah tidak ada tapi kamu tidak perlu khawatir, tunggu badanmu sudah pulih kembali, kamu bisa melakukannya lagi”.
Yuliana menatap perawat itu dengan matannya yang lebar, dan dengan bodoh bertanya: “ Anakku sudah tidak ada?”
Ekspresi wajah perawat itu pucat, dia mengangguk, berbisik dan berkata: “betul, pada saat itu kamu mengalami pendarahan yang hebat, anakkmu tidak bisa terselamatkan lagi, kami hanya bisa merelakannya, kalau tidak nyawamu terancam”.
“Aku yang menyuruhnya”. Wirianto tiba-tiba masuk dari pintu.
Yuliana pada akhirnya mengetahui mengapa perawat ini menyebut suaminya, ternyata Wirianto berada di luar ruangan. Yuliana menatap Wirianto dan mengerutkan kening: “Mengapa kamu disini? Siapa yang memberimu kuasa untuk membuang anakku?
Wirianto membalikan kepalannya menatap perawat itu dengan dingin dan berkata: “Kamu keluar dulu”.
Meskipun sikap Wirianto dingin terhadap perawat itu, tetapi perawat muda itu melihat Wirianto wajahnya langsung memerah, dia pun segera keluar dari kamar pasien.
Wirianto menatap Yuliana yang berderai air mata di wajahnya, sambil mengerutkan kening: “ Bukankah aku mengatakan kamu tidak boleh menangis di depanku?”
Yuliana menghapus air mata di wajahnya, dan berkata dengan cepat: “Aku tidak menangis, Aku sudah tidak menangis, aku mohon kepadamu untuk memberitahuku, sebenarnya dimana anakku?”
“Anakmu……”Wirianto berkata, lalu diam sejenak, kemudian merendahkan suarannya dan berkata: “Anakmu, dia sudah mati……”
Yuliana seperti mati seketika, nafasnya seperti berhenti, badannya mulai bergetar.
Wirianto mulai menyipitkan matanya dan berbisik: “Kemarin malam setelah kamu pergi, nenekku khawatir kalau terjadi apa-apa denganmu dan menyuruhku untuk mengikutimu. Aku sampai di rumah sakit dan menemukanmu sudah jatuh di depan tangga, dan kemudian memanggil dokter. Tapi pada saat itu sudah terlambat, anakmu sudah tidak bisa di selamatkan, hanya kalau terus menundannya, tubuhmu juga akan mengalami masalah yang besar. Meskipun aku……”
Wirianto berkata sampai disini dan berhenti, dia menyipitkan matanya dan dengan suara rendah berkata: “Meskipun aku bosan denganmu, tapi belum sampai tahap untuk tidak menyelamatkanmu di ujung kematian, aku sekarang masih suamimu yang sah, aku pasti harus memutuskan operasi semacam ini untukmu”.
Yuliana menggelengkan kepalanya, dengan menangis berkata: :Aku tidak percaya, anakku pasti masih ada …… kamu sengajakan? Kamu tidak pernah menyukai anak ini, tidak ingin bertemu dengan anak ini, sekarang anak ini sudah meninggal, Wirianto pasti kamu sangat senang!”
Wirianto menatap dingin ke arah Yuliana: “Aku tidak mungkin melakukan hal seperti ini, meskipun aku memang tidak menginginkan anak ini, tapi dia masih keturunanku, aku tidak bisa memakai cara sekejam ini untuk menghilangkannya. Kamu masih berpikir tentang siapa yang melukaimu pada awalnya, kamu itu terguling dari atas tangga. Kamu begitu hati-hati, kalau bukan ada orang yang sengaja mendorongmu, kamu tidak mungkin terjatuh dari tangga. Anak ini masih keturunan dari keluarga Leng, keberadaannya ada di tanganku. Aku belum melakukan apapun untuk menyingkirkannya. Jika orang luar berani menyakitnya, aku tidak akan melepaskannya.
Yuliana mengigit bibirnya, mengingat bayangan bagian belakang orang itu, dan berbisik berkata: “Orang yang mencelakakanku? Apakah Silvia?
“Apakah pacar Michael Chu?” Wirianto berbisik.
Yuliana mendengar kata-kata Wirianto dan langsung menatap Wirianto: “Bagimana kamu tahu?”
“Kamu adalah istri sahku, Bagaimana mungkin aku tidak tau apa-apa tentangmu?” Wirianto berdiri: “aku tau masalah ini, aku akan membuatnya mendapatkan hukuman yang sepantasnya”.
Yuliana dengan berbisik berkata: “ Aku juga pergi denganmu, aku ingin bertanya kepadanya, dia juga akan menjadi ibu, kenapa dia melakukan hal sekejam ini, membunuh anakku!”
Tapi ketika Yuliana bersiap turun dari ranjang, kakinya tidak berdaya dan dia jatuh ke bawah.
Wirianto segera mengulurkan tangannya untuk membantu Yuliana, Melihat Yuliana yang tertegun: “badanmu saat ini belum bisa terlalu banyak bergerak, lebih baik kamu istrihat dengan baik dan pikirkan cara untuk menjelaskan kepada nenek? Tanpa anak ini, Apakah kamu masih perlu untuk tinggal di rumah keluarga Leng?”
Yuliana menurunkan matanya, bulu matanya bergerak sedikit, dan menatap Wirianto. Wirianto melihat mata Yuliana, dan segera melepaskan gengaman tangannya, tidak lagi menatap Yuliana.
Wirianto sudah berjalan keluar dari kamar pasien, sekali lagi menoleh ke kamar pasien Yuliana, dia melihat ke bawah dan melihat darah yang ternoda di tangannya, tadi dia menggunakan tangan ini untuk menandatangani namanya sendiri. Wirianto telah menandatangani banyak nama di dalam kehidupannya, banyak kontrak yang melibatkan ratusan juta dollar, dia tidak pernah peduli. Tapi sekarang dia menyadari salah satu dari tangannya, ternyata berhubungan dengan hidup dan mati istri dan anaknya, ketika dia sedang tanda tangan, tangannya juga ikut bergetar.
Yuliana duduk termenung di ranjang rumah sakit, dia sangat sulit ketika hamil, dia tidak boleh banyak bergerak dan hanya boleh berada di tempat tidur saja, dia masih harus mengalami muntah sangat kehamilan, dan juga harus memakan makanan hamil yang tidak enak, karena radiasi, dia juga sangat jarang menggunakan handphone, bahkan juga jarang menonton televisi.
Tapi dia……dengan usahannnya yang begitu keras, juga tidak mempunyai cara untuk mempertahankan anaknya.
“Kamu harus mengganti obat.”suster dari luar jalan masuk ke dalam.
Yuliana berbisik kepada perawat dengan polos: “Aku ingin bertemu dengan anakku”.
Perawat itu menggerutkan kening, dengan merasa tidak enak berkata: “ Nona, keadaanmu saat ini tidak memungkinkan, tidak leluasa untuk melihat anak ini”.
Yuliana matanya memerah, menatap suster: “ Aku ingin melihat anakku, aku ingin melihat bagaimana sekarang keadaannya, apakah dia laki-laki atau perempuan”.
“Baiklah”. Suster itu membalikan tubuhnya berjalan keluar, lalu mengerutkan kening dan kembali masuk ke kamar pasien dengan mengambil sebuah botol kaca. Di dalamnya ada darah berwarna merah terang, janin yang rusak tidur di dalamnya.
Yuliana mengangkat tangannya dengan lembut menyentuh botol kaca itu, dia menatap bayi di dalam botol kaca itu, janin itu sudah terbentuk dan sudah menjadi seseorang. Yuliana berkedip dan bertanya dengan gemetar: “anak ini, apakah dia laki-laki atau perempuan, Apakah bisa di lihat?”
“Bisa……adalah perempuan”. Suster itu berbisik
Yuliana segera berteriak: “Perempuan? Rupanya perempuan? Rupanya anakku adalah perempuan……”
Yuliana terus membelai botol kaca, tetapi hanya menyetuh hawa dingin. Kenapa anaknya bisa tidur di tempat sedingin ini? anaknya sekarang seharusnya sedang berbaring di dalam perutnya, masih ada detak jantungnya, dan sesekali ada gerarakan janin. Anaknya seharusnya pelan-pelan bertumbuh, sampai pada waktunya dia harus lahir, barulah mereka bertemu.
“Maaf……” Yuliana memeluk botol beling itu, dengan mengulang berkata: “Maaf…… Aku tidak menjagamu……”
Tapi orang yang melukaimu, pasti akan membayar harga yang pantas!”
Silvia menuang secangkir air panas untuk dirinya sendiri dalam kepanikan, dia menyesap gelas dan buru-buru bangkit dan berjalan mondar-mandir di kamar. Tiba-tiba pintu terbuka, Silvia melihat pintu dengan panik, dan melihat Michael Chu datang dari arah luar, Silvia segera bersembunyi sebentar dan dia tersedak, “Michael Chu kamu kembali, aku pikir kamu akan berada di rumah sakit”.
Michael Chu tersenyum dan memeluk bahu Silvia, berbisik dan berkata: “tidak melihat Rishendy Jian, untuk apa aku tetap berada di sana? Justru kamu, mengapa kamu pergi dengan panik. Aku tidak dapat menemukanmu dimanapun!”
“Oh, sayang sekali kamu tidak melihat pertunjukan yang bagus”. Michael Chu tersenyum: “Apakah kamu tau? Anaknya Wirianto, sudah tidak ada……”
Novel Terkait
Eternal Love
Regina WangCinta Yang Terlarang
MinnieHidden Son-in-Law
Andy LeeIstri ke-7
Sweety GirlDewa Perang Greget
Budi MaPerjalanan Selingkuh
LindaCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia