Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 21 Satu Kasur
Yuliana mengecap bibir dengan kencang, ingin menoleh ke belakang dan melototi August Leng. Tapi Wirianto Leng menggenggam tangannya dan mencegah tindakan dia. Wajah Wirianto Leng tetap tersenyum, tapi telapak tangannya yang sedikit dingin dan sedikit menggunakan tenaga membuat Yuliana tiba-tiba menjadi tenang.
Benar juga, kalau sekarang ada interaksi apapun dengan August Leng, akan tidak baik bagi Yuliana. Berhubungan dengan adik ipar di depan orang-orang, kedepannya bagaimana dia bisa terus berdiri tegak di Keluarga Leng. Kalau tidak bisa berdiri tegak di Keluarga Leng, bagaimana bisa menyelamatkan Keluarga Jian?
Jadi, walaupun bisa merasakan August Leng terus melihat dia, Yuliana tetap berusaha mengabaikan tatapan August Leng, dia hanya melihat Wirianto Leng, berusaha menjadi istri yang hanya memiliki suami di matanya.
Acara malam ini seperti perang, kerabat Keluaraga Leng yang lain datang berlanjutan dan berusaha menjebak Wirianto Leng, tapi Wirianto Leng berpenampilan dengan baik, dia seperti tidak pernah terjadi kecelakaan dan mengalami kondisi vegetatif persisten sama sekali. Dia seperti mengetahui semua hal yang terjadi satu tahun lalu, dari perubahan dunia politik sampai skandal artis, dia sangat memahami semuanya. Dia lebih tahu lagi tentang pengoperasian perusahaan dan perubahan posisi di Perusahaan Besar Leng. Dia terlihat seperti hanya pergi liburan beberapa hari dan baru pulang ke Keluarga Leng.
Saat ini Yuliana baru tahu Wirianto Leng melihat data dari laptop selama ini, tapi yang membuat dia terkejut adalah ingatan Wirianto Leng yang hebat. Hanya dalam waktu satu hari saja, Wirianto Leng yang baru siuman menghafal semua berita dan aktivitas perusahaan saat dia tertidur satu tahun, bahkan dia mengingat dengan jelas dan tidak ada cela. Yuliana sedikit mengerti kenapa Wirianto Leng merendahkan dia, dibanding Wirianto Leng, usaha dan kemampuan dia sungguh masih berbeda jauh dengannya.
Saat acara malam berakhir, orang-orang yang melihat Wirianto Leng telah kembali, pulang dengan pemikiran masing-masing. Walaupun Wirianto Leng dan Steven Leng masing-masing ada pikiran yang berbeda, tapi keduanya tersenyum dan bangun dengan sopan, lalu pergi mengantar tamu.
Nyonya Tua juga baru bangun dengan pelan dan menoleh ke Yuliana: “Yuliana pergi ke kamarku, aku ada urusan mau serahkan padamu.”
Yuliana mengerutkan dahi dan mengikut di belakang Nyonya Tua Leng masuk ke Kamar Nyonya Tua Leng.
Sampai di dalam kamar Nyonya Tua Leng, Yuliana langsung menjelaskan: “Aku sungguh hanya bertemu sekali dengan August Leng, yaitu sore ini. Uangku jatuh ke dalam selokan, dia yang bantu aku mengambilkannya. Dia kelihatannya seperti gelandangan, sungguh hanya bertemu satu kali!”
Tatapan August Leng melihat dia sama sekali tidak menutup-nutupi, Yuliana tahu Nyonya Tua Leng dan Wirianto Leng menyadarinya. Daripada ditanya Nyonya Tua Leng, lebih baik dia menjelaskan langsung, lagipula dia dan August Leng memang tidak ada hubungan sama sekali sebelumnya, Yuliana juga tidak merasa ada yang harus disembunyikan.
Mendengar perkataan Yuliana, Nyonya Tua Leng malah tertawa: “Menurut kamu, aku panggil kamu ke sini demi menanyakan hubungan kamu dengan August Leng?”
Sebelumnya Yuliana merasa begitu, tapi setelah mendengar Nyonya Tua Leng bertanya seperti ini, dia menjadi tidak pasti. Dia mengerutkan dahi dan melihat ke arah Nyonya Tua Leng dengan bingung, lalu mengangguk dengan pelan.
Nyonya Tua tertawa dan berkata: “Sebelum kamu masuk ke Keluarga Leng, aku sudah menyelidiki tentang kamu, kalau kamu ada hubungan dengan August, aku pasti tidak akan membiarkanmu melahirkan anak untuk Wirianto. August Leng adalah pria buaya, aku tidak merasa aneh dia bisa penasaran bahkan tertarik padamu. Kamu sangat pintar, aku yakin kamu tahu aturannya, kamu mengerti harus jaga jarak dengan August Leng. Aku panggil kamu ke sini, karena aku dengar kamu kehujanan, bahkan kamu pulang naik bus? Apakah kamu lupa kamu adalah seorang ibu hamil?”
Yuliana tidak penasaran kenapa Nyonya Tua Leng bisa tahu hal ini, pengawal dan pembantu Kediaman Leng tidak akan menjaga rahasia untuknya.
Yuliana mengangguk: “Sore ini aku lupa bawa payung, aku pun tidak ada uang untuk membeli bensin, juga tidak ada uang untuk naik taxi……aku……”
“Kamu boleh telepon dan memanggil mobil pribadi Keluarga Leng, kamu seharusnya terbiasa menggunakan sumber daya Keluarga Leng, tentu saja adalah sumber daya yang ada di dalam batasan wewenangmu.” Nyonya Tua Leng berkata sambil tertawa sampai di sini, lalu mengambil setumpuk uang dari rak buku dan menyerahkannya ke tangan Yuliana.
Yuliana melihat uang yang begitu banyak, lansung bertanya: “Anda ini sedang apa?”
Nyonya Tua Leng tersenyum: “Ini adalah uang saku setiap anggota di Keluarga Leng, berdasarkan senioritas kamu di dalam keluarga, satu bulan Rp 60 juta. Uang bulan ini aku dulu yang berikan untukmu. Bulan depan akan ada pembantu yang mengantar ke kamar kamu dan Wirianto.”
“Tapi, Nyonya Tua Leng, aku bukan……” Yuliana ingin berkata dia masih bukan istri sah Wirianto Leng.
Nyonya Tua Leng langsung menggeleng kepala dan memotong perkataan dia sambil tertawa, berkata dengan pelan: “Tidak, kamu adalah istrinya, sekarang kamu adalah istri Wirianto. Suatu saat kamu meninggalkan Keluarga Leng dan tidak ada hubungan lagi dengan Keluarga Leng, saat itu kamu baru menolak uang ini. Tapi aku berharap hal ini tidak akan terjadi selamanya, ini hanya uang saku saja, hanya simbol kalau kamu sudah menjadi anggota Keluarga Leng.”
Yuliana menunduk dan memegang tumpukan uang ini dengan erat, dia menggigit bibir dan matanya berkaca-kaca. Sekarang dia sungguh sangat membutuhkan uang, tidak hanya bantuan dari Keluarga Leng pada perusahaan, masih ada biaya kehidupan untuk menghidupi Keluarga Jian, dia membutuhkan semuanya. Kehidupan miskin yang tidak bisa diatasi membuat Yuliana merasa dirinya seperti telanjang dan lari di jalan raya setiap hari. Dia tidak merasakan rasa aman sama sekali, orang lain hanya menoleh ke arah dia dan melihat sekilas pun akan mengetahui dia semiskin apa.
Yuliana berkata dengan pelan: “Nyonya Tua……oh, tidak, Nenek Buyut, aku berterima kasih padamu.”
Nyonya Tua Leng mengangguk sambil tersenyum: “Aku juga berterima kasih padamu, kembali dan istirahatlah. Kedepannya kamu harus ingat kalau kamu adalah seorang ibu hamil, segalanya harus mementingkan bayi. Bisa mendahului August Leng melahirkan anak untuk Wirianto, juga merupakan bantuanmu pada Wirianto.”
“Kalau begitu selamat malam Nenek Buyut.” Yuliana mengangguk beberapa kali baru jalan keluar dari kamar Nyonya Tua Leng.
Baru keluar dari kamar Nyonya Tua Leng, Yuliana langsung melihat August Leng yang sedang menyender di pinggiran tangga dan tersenyum nakal padanya. Yuliana sedikit mengangguk padanya dan meyampingkan badan, lalu lewat dari samping August Leng.
August Leng langsung menarik pergelangan tangan Yuliana dan menunjuk matanya sendiri: “Kakak ipar sangat buru-buru pergi? Tidak perhatian dengan mataku? Mataku sih hampir buta.”
Yuliana melepaskan tangan August Leng dengan kuat dan berkata dengan dingin: “Tolong jaga harga dirimu, kalau kamu panggil aku kakak ipar, kamu seharusnya menghargai aku, jangan tarik-menarik denganku.”
“Tarik menarik? Hari ini aku sudah mencium kamu loh?” August Leng tidak hanya tidak mundur, tapi mendekat satu langkah pada Yuliana, dia berkata dengan suara pelan yang hanya bisa terdengar mereka berdua: “Sebenarnya aku lebih suka kamu yang galak hari ini, dibanding kamu bergaul dengan tamu-tamu ini dan tersenyum palsu, kamu yang galak terlihat lebih imut.”
Yuliana Liu menyipitkan mata dan tersenyum: “Aku rasa penampilan gelandangan juga lebih cocok denganmu, mirip dengan kamu yang tidak mengerti aturan apa-apa dan tidak bisa menghargai orang. Memakai baju seperti ini, terlalu boros bahan mewah.”
Yuliana melihat dia sekilas dengan sinis setelah selesai bicara, lalu pergi dari hadapan August Leng.
August Leng tidak mengulurkan tangan dan mencegah dia pergi lagi, dia hanya memiringkan kepala dan berkata pada bayangan belakang Yuliana sambil tersenyum, “Woi, masih sehebat ini ya. Aku itu demi kebaikan kamu, makanya berbicara denganmu. Walaupun kamu sungguh ingin menjadi Nyonya Muda Keluarga Leng, tapi hati dia sama sekali tidak ada kamu, berapa lama kamu bisa jadi Nyonya Muda? Di dalam hati dia ada seorang wanita, namanya Leny Liu, tidak ada wanita yang bisa menggantikan posisi dia di dalam hati Kakakku.”
Leny Liu? Wanita yang pernah disukai Wirianto Leng namanya Leny Liu?
Langkah Yuliana sedikit terhenti, tapi tidak menoleh ke belakang dan terus berjalan ke depan. Dia sama sekali tidak peduli wanita apa yang ada di dalam hati Wirianto Leng, dia juga sama sekali tidak ingin menduduki posisi apapun di dalam hati Wirianto Leng, dia hanya menginginkan bantuan dari Keluarga Leng. Dia sama sekali tidak akan mengharapkan hal lain.
August Leng melihat bayangan belakang Yuliana yang tidak menoleh ke belakang, dia pelan-pelan tersenyum dan berkata dengan suara pelan: “Tampaknya kali ini dia akan tinggal lama di rumah, sungguh tak terduga orang yang begitu menarik datang ke Keluarga Leng, benar-benar sayang.”
Saat Yuliana kembali ke kamar, dia langsung melihat Wirianto Leng sudah ada di kamar. Dia ragu sebentar baru maju satu langkah ke depan dan berkata dengan pelan: “Hari ini aku berpenampilan kurang baik, maaf.”
Yuliana juga tahu dia berpenampilan buruk hari ini, sama sekali tidak mencapai tingkat bisa membuat orang puas. Wirianto Leng sambil membuka kancing di lengannya, sambil sedikit menoleh ke Yuliana dan berkata dengan dingin: “Kamu juga tahu kamu kurang baik?”
Yuliana mengangguk: “Aku berpenampilan terlalu panik, bahkan aku dan August Leng akan membuat beberapa orang salah paham.”
Wirianto Leng melihat Yuliana sekilas: “Yang penting kamu tahu, kedepannya tidak boleh melakukan kesalahan seperti ini, tidurlah.”
“Haa?” Yuliana Liu mengangkat kepala dan melihat ke Wirianto Leng.
Yuliana langsung melihat Wirianto Leng sudah mengeluarkan baju tidur dari lemari, dia mulai membuka kemeja dan menunjukkan tubuhnya. Setelah tertidur satu tahun, Wirianto Leng ternyata masih memiliki otot perut yang bagus. Yuliana langsung balik badan, wajahnya menjadi merah, tiba-tiba dia terpikir adegan dirinya tidak memakai baju di depan Wirianto Leng. Terpikir adegan itu, wajah Yuliana menjadi semakin merah.
Wirianto Leng memakai baju tidur hitam asli sutra dan berjalan lewat samping Yuliana, berkata pada Yuliana dengan suara pelan: “Sudah sangat malam, kamu masih ada lima belas menit untuk mengganti baju tidur dan menghapus make up, jangan menunda waktu istirahatku. Aku baru pulih, perlu menjaga kualitas tidur yang cukup.”
Setelah Yuliana mendengar perkataan Wirianto Leng, dia langsung balik badan dan berlari ke dalam kamar mandi, mulai mengganti baju tidur, menghapus make up, cuci muka, dan gosok gigi. Saat dia berbaring di kasur, kebetulan Wirianto Leng mematikan lampu samping kasur. Di dalam kegelapan, Yuliana pelan-pelan bergeser ke samping, tadi dia terburu-buru dan tidak banyak pikir, sekarang baru tersadar.
Sekarang dia sungguh tidur satu kasur dengan Wirianto Leng, bukan pasien kondisi vegetatif persisten yang memiliki rupa sempurna, tapi adalah Wirianto Leng yang hidup. Wirianto Leng yang sangat angkuh yang bisa menyindir orang, mengejek orang, dan juga bisa beradu dengan sangat berusaha dan sungguh-sungguh. Bahkan Wirianto Leng ini baru melihat dia tidak memakai baju beberapa jam yang lalu. Sekarang malah tidur di atas satu kasur, membuat Yuliana merasa keanehan yang luar biasa.
“Geser lagi akan jatuh ke lantai.” Tiba-tiba terdengar suara Wirianto Leng yang dingin dalam kegelapan.
Yuliana langsung mengecilkan diri, seperti seekor kelinci yang pura-pura mati karena tiba-tiba merasa kaget dan tidak berani bergerak sama sekali.
Novel Terkait
Diamond Lover
LenaMy Secret Love
Fang FangMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraBeautiful Love
Stefen LeeMore Than Words
HannyBeautiful Lady
ElsaMy Greget Husband
Dio ZhengCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia