Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 21 Satu Kasur

Yuliana mengecap bibir dengan kencang, ingin menoleh ke belakang dan melototi August Leng. Tapi Wirianto Leng menggenggam tangannya dan mencegah tindakan dia. Wajah Wirianto Leng tetap tersenyum, tapi telapak tangannya yang sedikit dingin dan sedikit menggunakan tenaga membuat Yuliana tiba-tiba menjadi tenang.

Benar juga, kalau sekarang ada interaksi apapun dengan August Leng, akan tidak baik bagi Yuliana. Berhubungan dengan adik ipar di depan orang-orang, kedepannya bagaimana dia bisa terus berdiri tegak di Keluarga Leng. Kalau tidak bisa berdiri tegak di Keluarga Leng, bagaimana bisa menyelamatkan Keluarga Jian?

Jadi, walaupun bisa merasakan August Leng terus melihat dia, Yuliana tetap berusaha mengabaikan tatapan August Leng, dia hanya melihat Wirianto Leng, berusaha menjadi istri yang hanya memiliki suami di matanya.

Acara malam ini seperti perang, kerabat Keluaraga Leng yang lain datang berlanjutan dan berusaha menjebak Wirianto Leng, tapi Wirianto Leng berpenampilan dengan baik, dia seperti tidak pernah terjadi kecelakaan dan mengalami kondisi vegetatif persisten sama sekali. Dia seperti mengetahui semua hal yang terjadi satu tahun lalu, dari perubahan dunia politik sampai skandal artis, dia sangat memahami semuanya. Dia lebih tahu lagi tentang pengoperasian perusahaan dan perubahan posisi di Perusahaan Besar Leng. Dia terlihat seperti hanya pergi liburan beberapa hari dan baru pulang ke Keluarga Leng.

Saat ini Yuliana baru tahu Wirianto Leng melihat data dari laptop selama ini, tapi yang membuat dia terkejut adalah ingatan Wirianto Leng yang hebat. Hanya dalam waktu satu hari saja, Wirianto Leng yang baru siuman menghafal semua berita dan aktivitas perusahaan saat dia tertidur satu tahun, bahkan dia mengingat dengan jelas dan tidak ada cela. Yuliana sedikit mengerti kenapa Wirianto Leng merendahkan dia, dibanding Wirianto Leng, usaha dan kemampuan dia sungguh masih berbeda jauh dengannya.

Saat acara malam berakhir, orang-orang yang melihat Wirianto Leng telah kembali, pulang dengan pemikiran masing-masing. Walaupun Wirianto Leng dan Steven Leng masing-masing ada pikiran yang berbeda, tapi keduanya tersenyum dan bangun dengan sopan, lalu pergi mengantar tamu.

Nyonya Tua juga baru bangun dengan pelan dan menoleh ke Yuliana: “Yuliana pergi ke kamarku, aku ada urusan mau serahkan padamu.”

Yuliana mengerutkan dahi dan mengikut di belakang Nyonya Tua Leng masuk ke Kamar Nyonya Tua Leng.

Sampai di dalam kamar Nyonya Tua Leng, Yuliana langsung menjelaskan: “Aku sungguh hanya bertemu sekali dengan August Leng, yaitu sore ini. Uangku jatuh ke dalam selokan, dia yang bantu aku mengambilkannya. Dia kelihatannya seperti gelandangan, sungguh hanya bertemu satu kali!”

Tatapan August Leng melihat dia sama sekali tidak menutup-nutupi, Yuliana tahu Nyonya Tua Leng dan Wirianto Leng menyadarinya. Daripada ditanya Nyonya Tua Leng, lebih baik dia menjelaskan langsung, lagipula dia dan August Leng memang tidak ada hubungan sama sekali sebelumnya, Yuliana juga tidak merasa ada yang harus disembunyikan.

Mendengar perkataan Yuliana, Nyonya Tua Leng malah tertawa: “Menurut kamu, aku panggil kamu ke sini demi menanyakan hubungan kamu dengan August Leng?”

Sebelumnya Yuliana merasa begitu, tapi setelah mendengar Nyonya Tua Leng bertanya seperti ini, dia menjadi tidak pasti. Dia mengerutkan dahi dan melihat ke arah Nyonya Tua Leng dengan bingung, lalu mengangguk dengan pelan.

Nyonya Tua tertawa dan berkata: “Sebelum kamu masuk ke Keluarga Leng, aku sudah menyelidiki tentang kamu, kalau kamu ada hubungan dengan August, aku pasti tidak akan membiarkanmu melahirkan anak untuk Wirianto. August Leng adalah pria buaya, aku tidak merasa aneh dia bisa penasaran bahkan tertarik padamu. Kamu sangat pintar, aku yakin kamu tahu aturannya, kamu mengerti harus jaga jarak dengan August Leng. Aku panggil kamu ke sini, karena aku dengar kamu kehujanan, bahkan kamu pulang naik bus? Apakah kamu lupa kamu adalah seorang ibu hamil?”

Yuliana tidak penasaran kenapa Nyonya Tua Leng bisa tahu hal ini, pengawal dan pembantu Kediaman Leng tidak akan menjaga rahasia untuknya.

Yuliana mengangguk: “Sore ini aku lupa bawa payung, aku pun tidak ada uang untuk membeli bensin, juga tidak ada uang untuk naik taxi……aku……”

“Kamu boleh telepon dan memanggil mobil pribadi Keluarga Leng, kamu seharusnya terbiasa menggunakan sumber daya Keluarga Leng, tentu saja adalah sumber daya yang ada di dalam batasan wewenangmu.” Nyonya Tua Leng berkata sambil tertawa sampai di sini, lalu mengambil setumpuk uang dari rak buku dan menyerahkannya ke tangan Yuliana.

Yuliana melihat uang yang begitu banyak, lansung bertanya: “Anda ini sedang apa?”

Nyonya Tua Leng tersenyum: “Ini adalah uang saku setiap anggota di Keluarga Leng, berdasarkan senioritas kamu di dalam keluarga, satu bulan Rp 60 juta. Uang bulan ini aku dulu yang berikan untukmu. Bulan depan akan ada pembantu yang mengantar ke kamar kamu dan Wirianto.”

“Tapi, Nyonya Tua Leng, aku bukan……” Yuliana ingin berkata dia masih bukan istri sah Wirianto Leng.

Nyonya Tua Leng langsung menggeleng kepala dan memotong perkataan dia sambil tertawa, berkata dengan pelan: “Tidak, kamu adalah istrinya, sekarang kamu adalah istri Wirianto. Suatu saat kamu meninggalkan Keluarga Leng dan tidak ada hubungan lagi dengan Keluarga Leng, saat itu kamu baru menolak uang ini. Tapi aku berharap hal ini tidak akan terjadi selamanya, ini hanya uang saku saja, hanya simbol kalau kamu sudah menjadi anggota Keluarga Leng.”

Yuliana menunduk dan memegang tumpukan uang ini dengan erat, dia menggigit bibir dan matanya berkaca-kaca. Sekarang dia sungguh sangat membutuhkan uang, tidak hanya bantuan dari Keluarga Leng pada perusahaan, masih ada biaya kehidupan untuk menghidupi Keluarga Jian, dia membutuhkan semuanya. Kehidupan miskin yang tidak bisa diatasi membuat Yuliana merasa dirinya seperti telanjang dan lari di jalan raya setiap hari. Dia tidak merasakan rasa aman sama sekali, orang lain hanya menoleh ke arah dia dan melihat sekilas pun akan mengetahui dia semiskin apa.

Yuliana berkata dengan pelan: “Nyonya Tua……oh, tidak, Nenek Buyut, aku berterima kasih padamu.”

Nyonya Tua Leng mengangguk sambil tersenyum: “Aku juga berterima kasih padamu, kembali dan istirahatlah. Kedepannya kamu harus ingat kalau kamu adalah seorang ibu hamil, segalanya harus mementingkan bayi. Bisa mendahului August Leng melahirkan anak untuk Wirianto, juga merupakan bantuanmu pada Wirianto.”

“Kalau begitu selamat malam Nenek Buyut.” Yuliana mengangguk beberapa kali baru jalan keluar dari kamar Nyonya Tua Leng.

Baru keluar dari kamar Nyonya Tua Leng, Yuliana langsung melihat August Leng yang sedang menyender di pinggiran tangga dan tersenyum nakal padanya. Yuliana sedikit mengangguk padanya dan meyampingkan badan, lalu lewat dari samping August Leng.

August Leng langsung menarik pergelangan tangan Yuliana dan menunjuk matanya sendiri: “Kakak ipar sangat buru-buru pergi? Tidak perhatian dengan mataku? Mataku sih hampir buta.”

Yuliana melepaskan tangan August Leng dengan kuat dan berkata dengan dingin: “Tolong jaga harga dirimu, kalau kamu panggil aku kakak ipar, kamu seharusnya menghargai aku, jangan tarik-menarik denganku.”

“Tarik menarik? Hari ini aku sudah mencium kamu loh?” August Leng tidak hanya tidak mundur, tapi mendekat satu langkah pada Yuliana, dia berkata dengan suara pelan yang hanya bisa terdengar mereka berdua: “Sebenarnya aku lebih suka kamu yang galak hari ini, dibanding kamu bergaul dengan tamu-tamu ini dan tersenyum palsu, kamu yang galak terlihat lebih imut.”

Yuliana Liu menyipitkan mata dan tersenyum: “Aku rasa penampilan gelandangan juga lebih cocok denganmu, mirip dengan kamu yang tidak mengerti aturan apa-apa dan tidak bisa menghargai orang. Memakai baju seperti ini, terlalu boros bahan mewah.”

Yuliana melihat dia sekilas dengan sinis setelah selesai bicara, lalu pergi dari hadapan August Leng.

August Leng tidak mengulurkan tangan dan mencegah dia pergi lagi, dia hanya memiringkan kepala dan berkata pada bayangan belakang Yuliana sambil tersenyum, “Woi, masih sehebat ini ya. Aku itu demi kebaikan kamu, makanya berbicara denganmu. Walaupun kamu sungguh ingin menjadi Nyonya Muda Keluarga Leng, tapi hati dia sama sekali tidak ada kamu, berapa lama kamu bisa jadi Nyonya Muda? Di dalam hati dia ada seorang wanita, namanya Leny Liu, tidak ada wanita yang bisa menggantikan posisi dia di dalam hati Kakakku.”

Leny Liu? Wanita yang pernah disukai Wirianto Leng namanya Leny Liu?

Langkah Yuliana sedikit terhenti, tapi tidak menoleh ke belakang dan terus berjalan ke depan. Dia sama sekali tidak peduli wanita apa yang ada di dalam hati Wirianto Leng, dia juga sama sekali tidak ingin menduduki posisi apapun di dalam hati Wirianto Leng, dia hanya menginginkan bantuan dari Keluarga Leng. Dia sama sekali tidak akan mengharapkan hal lain.

August Leng melihat bayangan belakang Yuliana yang tidak menoleh ke belakang, dia pelan-pelan tersenyum dan berkata dengan suara pelan: “Tampaknya kali ini dia akan tinggal lama di rumah, sungguh tak terduga orang yang begitu menarik datang ke Keluarga Leng, benar-benar sayang.”

Saat Yuliana kembali ke kamar, dia langsung melihat Wirianto Leng sudah ada di kamar. Dia ragu sebentar baru maju satu langkah ke depan dan berkata dengan pelan: “Hari ini aku berpenampilan kurang baik, maaf.”

Yuliana juga tahu dia berpenampilan buruk hari ini, sama sekali tidak mencapai tingkat bisa membuat orang puas. Wirianto Leng sambil membuka kancing di lengannya, sambil sedikit menoleh ke Yuliana dan berkata dengan dingin: “Kamu juga tahu kamu kurang baik?”

Yuliana mengangguk: “Aku berpenampilan terlalu panik, bahkan aku dan August Leng akan membuat beberapa orang salah paham.”

Wirianto Leng melihat Yuliana sekilas: “Yang penting kamu tahu, kedepannya tidak boleh melakukan kesalahan seperti ini, tidurlah.”

“Haa?” Yuliana Liu mengangkat kepala dan melihat ke Wirianto Leng.

Yuliana langsung melihat Wirianto Leng sudah mengeluarkan baju tidur dari lemari, dia mulai membuka kemeja dan menunjukkan tubuhnya. Setelah tertidur satu tahun, Wirianto Leng ternyata masih memiliki otot perut yang bagus. Yuliana langsung balik badan, wajahnya menjadi merah, tiba-tiba dia terpikir adegan dirinya tidak memakai baju di depan Wirianto Leng. Terpikir adegan itu, wajah Yuliana menjadi semakin merah.

Wirianto Leng memakai baju tidur hitam asli sutra dan berjalan lewat samping Yuliana, berkata pada Yuliana dengan suara pelan: “Sudah sangat malam, kamu masih ada lima belas menit untuk mengganti baju tidur dan menghapus make up, jangan menunda waktu istirahatku. Aku baru pulih, perlu menjaga kualitas tidur yang cukup.”

Setelah Yuliana mendengar perkataan Wirianto Leng, dia langsung balik badan dan berlari ke dalam kamar mandi, mulai mengganti baju tidur, menghapus make up, cuci muka, dan gosok gigi. Saat dia berbaring di kasur, kebetulan Wirianto Leng mematikan lampu samping kasur. Di dalam kegelapan, Yuliana pelan-pelan bergeser ke samping, tadi dia terburu-buru dan tidak banyak pikir, sekarang baru tersadar.

Sekarang dia sungguh tidur satu kasur dengan Wirianto Leng, bukan pasien kondisi vegetatif persisten yang memiliki rupa sempurna, tapi adalah Wirianto Leng yang hidup. Wirianto Leng yang sangat angkuh yang bisa menyindir orang, mengejek orang, dan juga bisa beradu dengan sangat berusaha dan sungguh-sungguh. Bahkan Wirianto Leng ini baru melihat dia tidak memakai baju beberapa jam yang lalu. Sekarang malah tidur di atas satu kasur, membuat Yuliana merasa keanehan yang luar biasa.

“Geser lagi akan jatuh ke lantai.” Tiba-tiba terdengar suara Wirianto Leng yang dingin dalam kegelapan.

Yuliana langsung mengecilkan diri, seperti seekor kelinci yang pura-pura mati karena tiba-tiba merasa kaget dan tidak berani bergerak sama sekali.

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu