Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 324 Apakah Sudah Cukup
Yuliana Jian mengangkat tangannya dan bergantung pada leher Wirianto Leng dengan tersenyum berkata: "bila terlalu kelewatan, aku tidak sanggup menerimanya."
Wirianto Leng menundukan kepala menatap Yuliana Jian, dia mencium perlahan bibir Yuliana Jian dan berkata: "Oh ya? sudah cukup?"
Yuliana Jian mengangukan kepala, dengan tersenyum memeluk Wirianto Leng dan tersenyum berkata: "Sudah cukup, aku bukan orang yang rakus."
Wirianto Leng tersenyum dan menundukan kepala menicum bibir Yuliana Jian, Yuliana Jian pun membalas ciuman Wirianto Leng, mereka menjerat, Wirianto Leng tidak dapat menahan dirinya dan menahan Yuliana Jian di bawah tubuhnya. Yuliana Jian perlahan membelalakan mata menatap Wirianto Leng, dengan sedikit bingung bertanya: "Kamu....kamu mau apa?"
"Apakah kamu tidak tahu?" Wirianto Leng tersenyum dan berkata: "Wlalupun kamu bukan orang yang rakus, tetapi aku adalah orang yang rakus."
Yuliana Jian sedikit gugup menahan Wirianto Leng: "Besok masih harus bangun pagi, bukankah besok anak-anak masih harus sekolah?"
Wirianto Leng tersenyum mengelengkan kepala: "tidak apa-apa, anak-anak kita sangat pandai."
"Tetapi...." Yuliana Jian mengerutkan keningnya.
Wirianto Leng tidak membiarkan Yuliana Jian menolaknya, dia mencium Yuliana Jian dengan intim, Yuliana Jian juga membalas ciuman Wirianto Leng, perlahan kerutan di alisnya menghilang, dia mengangkat tangannya dan memluk leher Wirianto Leng, dengan tidak berdaya tersenyum: "sepertinya tidak dapat menolaknya...."
Wirianto Leng tidak menjawabnya, hanya mengunakan ciuman yang tidak henti-hentinya menjawab Yuliana Jian. Yuliana Jian membalas ciuman Wirianto Leng, dia mengangkat kepalanya, menyipitkan mata, tersenyum berkata: "tadi kamu masih mengatakan untuk memandikanmu, sekarang tidak perlu mandi lagi."
WIrianto Leng saat ini baru tersenyum dan menundukan kepala menatap Yuliana Jian dan berkata: "Aku juga bukan orang yang suka kebersihan, Aku memintamu untuk memandikanku hanya untuk menghilangkan hawa dingin. Sekarang kita punya Jika metode lain digunakan untuk menangkal dingin, tidak ada metode lainnya yang diperlukan. "
Yuliana Jian tertawa, dia perlahan mengangkat tubuhnya memeluk Wirianto Leng: "kalau begitu ayo lanjutkan...."
Wirianto Leng tersenyum dan menatap Yuliana Jian, dan memeluk Yuliana Jian dengan erat. Kedua orang menempel terlalu erat, masing-masing nafas terjerat, dan setiap detak jantung bisa saling dirasakan. Perlahan-lahan, napas cepat terhubung, dan detak jantung hampir pada frekuensi yang sama. Wirianto Leng tidak bisa menahan diri untuk membungkuk dan menggigit bahu Yuliana Jian Yuliana Jian sedikit mengangkat kepalanya, dia tidak merasakan sakit, sebaliknya, ia berusaha lebih keras untuk mengirim tubuhnya kepada Wirianto Leng Leng.
Dengan tenang dia memberikan tubuhnya kepada Wirianto Leng, membiarkannya melakukannya, dan membiarkan Wirianto Leng mengambil kesempatan untuk melakukan beberapa keisenganl. Misalnya, Wirianto Leng akan menggosok pantatnya beberapa kali dan pinggangnya beberapa kali. Ketika Yuliana Jian tidak bisa menahan geli, Yuliana Jian tidak bisa menahan tawa dan berkata, "Jangan seperti ini ... geli..."
Wirianto Leng tersenyum memeluk Yuliana Jian, mendekati telinga Yuliana Jian dan berakta: "sungguh?"
Yuliana Jian tersenyum dan menganggukan kepala, dia mengakat tangannya dan menyentuh pinggang Wirianto Leng, tersenyum dan beratanya: "Apakah kamu tidak geli?"
Wirianto Leng mengelengkan kepala dan tersenyum: "Tidak geli, hanya terasa bergairah."
Yuliana JIan membalikan tubuhnya memegang dada Wirianto Leng dan tersenyum berkata: "Kalau di sini?"
Wirianto Leng tetap berkata: "Tidak geli...."
"Kalau...." Yuliana mengunakan jarinya perlahan turun ke bawah hingga ketika ujung jarinya menyentuh perut Wirianto Leng, perlahan dia menyentuh bekas luka di sana, itu adalah bekas luka yang dia berikan padanya.
Yuliana Jian tadi beberapa kali menyentuh bekas luka tersebut, tetapi dia sengaja tidak menghiraukannya, Yuliana Jian ada sedikit tidak ingin mengakui, tidak mau mengakui luka ini disebabkan oleh dirinya. Jari Yuliana Jian perlahan berhenti, Wirianto Leng menyadarinya, Wirianto Leng segera menangkap jari Yuliana Jian, dan tersenyum berakta: "Mengapa berhenti? tadi juga kamu seperti ini, setiap kali menyentuh bekas luka ini kamu akan berkenti, mengapa? sangat memperdulikannya?"
Yuliana Jian merapatkan bibirnya, tersenyum pahit kepada Wirianto Leng: "Mungkin aku tidak memperdulikannya? tidak peduli dulu apakah aku sengaja, tetapi aku sungguh telah melukaimu, aku yang menusukan pisau itu kepada tubuhmu......aku yang melakukannya...."
Wirianto Leng tersenyum dan mengelengkan kepala: "Itu adalah ingatanmu, tetapi aku tidak merasa seperti itu, akhirnya aku dapat bersama denganmu. Aku tahu dua kata itu adalah kata sandinya. Tetapi aku bisa berkata kepadamu, karena aku sudah memutuskan, bila kamu menolongku, kita akan hidup bersama. Bila aku mati, kita akan mati bersama. Bekas luka ini bukan bekas luka karena kamu menyakitiku, tetapi bukti bahwa kita dapat besama-sama. Yuliana....aku..."
Yuliana Jian segera menutup bibir Wirianto Leng, dia mengelengkan kepala berakta: "Jangan katakan lagi, bisakah jangan katakan lagi. Aku takut....aku takut aku...."
"Aku mencintaimu." Wirianto Leng tersenyum menatap Yuliana Jian, perlahan dia mengatakan dua kata ini.
Begitu kata-kata yang mengungkapkan kasih sayang antara mereka menjadi kata sandi bagi Yuliana Jian untuk membunuh Wirianto Leng, dan sekarang sangat mudah Wirianto Leng mengatakannya keluar. Yuliana Jian tidak berani bergerak, bahkan napasnya berhenti, dia tidak berani menutup matanya, dia bahkan tidak berani mengedipkan matanya. Yuliana Jian takut dia hanya sedikit mengedipkan matanya. Ketika dia melihat Wirianto Leng, dia melihat Wirianto Leng akan menutup matanya dan jatuh dalam genangan darah. Seperti dulu.
Yuliana Jian yang terdiam langsung di peluk oleh Wirianto Leng, Wirianto Leng tersenyum: "Lihat kan, apa pun tidak terjadi, dulu pisau itu sudah menusuk ke dalam. Yuliana, terima kasih."
Yuliana Jian memeluk Wirianto Leng, bersandar di bahu Wirianto Leng, dengan tersiak berakta: "kamu terima kasih apa? jelas-jelas kamu telah melakukan banyak untuku...."
Wirianto Leng tersenyum memeluk erat Yuliana Jian, dan berakta: "Aku berterima kasih padamu, membiarkan aku begitu mencintaimu, bila tidak bertemu denganmu aku tidak tahu memperdulikan seseorang adalah sebuah perasaan yang sangat unik."
Yuliana Jian menundukan kepala dan menangis berakata: "unik? bukan beban?"
Wirianto Leng mengangkat tangannya menghapus air mata Yuliana Jian, dengan tersenyum mencium bibir Yuliana Jian dan berakta: "bukan.....bila aku yang dulu, mungkin merasa menghadapi semua ini akan terasa begitu sulit, tetapi sekarang aku sungguh telah merasakannya, baru merasa sangat menarik. Tunggu ketika kita sudah tua, dapat menceritakan banyak hal kepada anak-anak kita...."
Yuliana Jian yang menangis, lalu tidak dapat menahan dirinya untuk tersenyum, menatap Wirianto Leng: "hal ini bagaimana menceritakannya kepada mereka? Mungkin mereka akan merasa hal ini adalah kebohongan, dan mengira kita mengarang cerita...."
"Tetap saja harus menceritakannya kepada mereka, asalkan kita tahu, maka itu sudah cukup." Wirianto Leng tersenyum menatap Yuliana Jian: "Aku berharap sudatu hari kita sudah tidak ada, ada orang yang tahu kita melewatinya seperti itu."
Yuliana Jian menatap Wirianto Leng, tidak dapat menahan dirinya menaikan alisnya dan tersenyum berkata: "Bila ingin orang lain mengingat kita, lebih baik kamu menulis 《36 Gaya Di Tempat Tidur》itu lebih realistis, dengan begitu akan banyak orang yang mengingat kita, kita pun dapat mendapatkan uang. Beberapa waktu ini kamu tidak sibuk bekerja, pasti banyak pemasukan yang berkurang, kita dapat mengunakan cara ini untuk menutupi kebutuhkan kita."
Wirianto Leng mendengar Yuliana Jian yang tadi menangis dan sekarang bisa tertawa, dia tidak dapat menahan dirinya untuk memeluk Yuliana Jian, dia tertawa. Wirianto Leng sambil tertawa sambil berkata: "Ini tidak boleh.....kita hanya memiliki 36 gaya? Dan semuanya di tulis keluar, membiarkan orang lain mempelajarinya, bukankah dengan begitu kita tidak memiliki kelebihan lagi?Sekarang, setelah karierku menemui hambatan, orang-orang akan berangsur-angsur bertambah tua. Aku sangat bangga dengan keterampilan ini. Aku masih mengandalkan kerja keras ku sendiri untuk terus memolesnya. Bagaimana mungkin aku memberikan semuanya kepada para anak muda tersebut?"
Yuliana Jian menatap Wirianto Leng yang berbicara yang tidak-tidak dengan sangat serius, dia tidak dapat menahan dirinya untuk teratwa: "Siapa bilang kamu tidak memeiliki keterampilan? Apakah kamu tahu keterampilanmu melebihi orang lain? Walaupun perlahan menjadi tua,kamu tetap akan menjadi yang tertampan...."
Wirianto Lengmenaikan alisnya dan tersenyum bertanya: "apa yang tertampan?"
Yuliana Jian tersenyum nakal, dan mendekati telinga Wirianto Leng dan berkata: "Tuan tua....."
Wirianto Leng tersenyum memeluk Yuliana Jian: "Kamu berkata demikian, membuatku semakin bergairah."
Yuliana Jian menahan Wirianto Leng, dan segera mengelengkan kepala: "aku salah, aku salah, aku sungguh salah, aku tidak akan berani lagi."
Wirianto Leng menahan Yuliana Jian dengan suara berat berkata: "Sungguh? Kamu sudah mengaku salah?"
Yuliana Jian buru-buru mengangukan kepala dan dengan panik berkata: "sungguh, aku tidak akan bercanda lagi, kamu tidak akan menjadi orang tua, kamu selamanya CEO Leng yang paling mempunyai daya tarik."
"Salah, aku akan menjadi orang tua, kamu pun akan menjadi nenek tua, kita akan menjadi tua bersama." Wirianto Leng selesai berakta, dengan puas menatap Yuliana Jian: "Bagimana? terharu tidak? apakah kata-kata ini sangat menyentuh?"
Yuliana Jian mengerutkan alisnya, memiringkan bibirnya dan berakta: "biasa saja?"
Wirianto Leng memiringkan kepalanya tersenyum menatap Yuliana Jian: "Ada apa? apa yang biasa saja?"
Yuliana Jian memonyongkan bibirnya, bersembunyi menjauh, dengan senyum nakal menatap Wirianto Leng: "karena aku tidak ingin menjadi nenek tua, aku ingin selamanya menjadi muda. Walaupun kamu menjadi orang tua, ketika aku keluar bersama mu, orang lain akan berkata padamu 'orang tua mengapa cucumu begitu berbakti?', aku ingin hidup seperti ini."
Wirianto Leng menatap Yuliana Jian, dengan tidak berdaya mulai tertawa: "jadi hanya aku sendiri yang menjadi tua?"
Yuliaan Jian tersenyum mengangukan kepala: "walaupun tidak ingin mengatakannya terus terang, tetapi lebih baik seperti ini. Karena sifatmu tidak baik, setiap kali mengertukan alis, pasti kerutanmu akan lebih banyak dariku. Aku akan baik-baik merawat diriku, aku 50 tahun tetapi seperti 30 tahun......Apa itu asam hyaluronic, Botox, aku akan menggunakannya, tetapi kamu tidak mungkin mengunakannya bukan, jadi ... "
Tanpa menunggu Yuliana Jian selesai berbicara, Wirianto Leng langsung mendekatinya dan memeluk Yuliana Jian, dengan sekuat tenaga mencium bibir Yuliana Jian dan berkata: "Tidak boleh, jangan suntik botox, jangan gunakan asam hyaluronic, aku mau kita tua bersama. Aku adalah kakek tuda dan kamu adalah nyonya tua....."
Novel Terkait
Innocent Kid
FellaSuami Misterius
LauraHarmless Lie
BaigeWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiStep by Step
LeksMata Superman
BrickCintaku Pada Presdir
NingsiLove And War
JaneCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia