Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 345 Senang Setiap Hari

Sebenarnya Yuliana awalnya ingin mengatakan bahwa dia sama-sama cinta dengan semua anggota keluarganya, namun dia tidak menyangka bahwa dirinya sendiri juga akan cemburu karena bukan adalah orang yang paling penting dihati anak-anak, Jadi Yuliana juga mengerti dengan maksud dari Wirianto, Wirianto ingin menjadi orang yang paling penting didalak hati Yuliana.

MEskipun sama-sama adalah satu keluarga, namun sama saja akan mungkin ada perbandingan, semuanya ingin menjadi orang yang paling penting didalam semua orang, Yuliana merasa bahwa dirinya sedikit lebih rakus, dia ingin menjadi orang pertama dalam keluarganya. Namun sebenarnya yang diinginkan oleh Wirianto tidaklah banyak meminta, dia hanya ingin menjadi orang nomor satu didalam hatinya saja, Yulinaa langsung memberikan sebuah jawaban yang diinginkan olehnya.

Ketika jawabannya dilontarkan, Yuliana merasa bahwa sepertinya yang diinginkan olehnya memang hanya itu saja, sebenarnya didalam hatinya Wiriantolah yang paling penting. Ketiga anak itu sangat penting bagi Yuliana, dia juga bersedia mengorbankan semuanya demi anak-anak, namun sekarang yang bisa berkorban untuk Yuliana, yang bisa membuat Yuliana terpikir ketika kesusahan hanya adalah Wirianto saja.

Terkadang manusia sangatlah aneh, dia akan sangat peduli dengan orang yang butuh perlindungannya namun akan lupa dengan orang yang melindunginya. Yuliana ketika selesai mengatakan hal ini, dia menundukkan kepalanya dan tersenyum malu, barulah dia mengangkat kepalanya dan menatapi Wirianto lagi dan berkata dengan serius, "Iya, orang yang paling aku cintai adalah Tuan Wirianto."

Wirianto tercengang ketika mendengar perkataan Yuliana, dia lalu mengerutkan keningnya dan menatapi Yuliana, Yuliana juga menatapinya, "Ada apa?"

Wirianto lalu berkata, "Tidak disangka kamu begitu jujur dan begitu berani hingga bisa mengatakannya begitu langsung."

Yuliana menundukkan kepalanya dan menatapi Melly dan Melvin yang sedang menatapinya, wajah Yuliana langsung merah dan dia merapatkan bibirnya, selama ini selalu Wiriantolah yang menunjukkan kemesraan mereka berdua dihadapan anak-anak, ini adalah pertama kalinya Yuliana bertindak begini dihadapan anak-anak.

Wajah Yuliana merah dan dia menatapi Wirianto, "Bukankah kamu selalu ingin begini? Membiarkan anak-anak terbiasa dengan begini, mereka akan merasakan kebahagiaan."

Melvin langsung mengelengkan kepalanya, dia langsung mengelak, "Aku tidak merasakan kebahagiaan, aku masih saja tidak terbiasa."

Melly juga ikut mengelengkan kepalanya, "Aku juga merasa begitu."

Yuliana menatapi Melvin dan Melly, dia mengerutkan keningnya dan berkata, "Jika kalian merasa begitu, maka aku antar kalian kesekolah saja."

Seusai berkata, Yuliana langsung bangun dan Melvin serta Melly menatapinya sambil mengerutkan keningnya, Melly lalu berkata, "Ibu sedang mengancam kami? Apakah kami merasa tidak bahagia dan kamu akan benar-benar mau mengantarkan kami untuk sekolah?"

Yuliana langsung mengelengkan kepalanya, dia berkata, "Baik kalian merasa bahagia atau tidak, aku akan mengantarkan kalian pergi sekolah, ayo pergi, aku antar kalian keluar."

Mellu langsung mengerutkan keningnya, dia berkata seolah tidak berdaya, "Duh......benar-benar tidak senang, ada sepasang orang tua yang hanya bisa bermesraan saja dan tidak menjaga perasaan kami......"

Melvin menatapi Melly sambil mengerutkan keningnya, dia menggunakan nada bicara yang tidak bisa mengerti, "Kenapa? Memangnya sekolah itu tidak bagus?"

MElly melototkan matanya, "Apakah kamu merasa sekolah itu sangatlah bagus?"

Melvin langsung menganggukkan kepalanya, dia berkata dengan serius, "Sekiolah tentu saja adalah hal yang bagus, jika bisa, aku ingin seumur hidup tinggal disekolah saja, dan tidak perlu pulang kerumah lagi....."

Melly mencibir, dia seolah tidak berani percaya dan mengerutkan keningnya, "Mengapa rasanya kamu aneh sekali? MEskipun kamu sudah lama menjadi kakakku, tapi aku masih ingin tahu apakah kamu bermasalah atau tidak? Apakah kamu benar-benar adalah kakakku? Mengapa kita sama sekali tidak mirip? Setelah sekolah, sudah tidak boleh makan cemilan lagi, sekolah tentu saja bukanlah hal yang bagus."

Melvin mengerutkan keningnya dan menatapi Melly, dia berkata, "Memangnya kamu kira semua orang sama seperti kamu?"

Melly lalu bertanya, "Ibu, apakah dia benar-benar adalah kakakku? Apakah salah lihat orang? Kamu cari dulu lagi, mungkin bisa menemukan kakakku yang sebenarnya."

Yuliana lalu menepuk bahu Melly dengan pelan dan berkata, "KAmu jangan sembarangan bicara, jika kakakmu marah dan tidak mempedulikan kamu, nanti yang menangis pasti kamu, sudahlah, jangan menunda waktu lagi, aku antar kalian keluar, setelah sampai disekolah, Melly harus banyak belajar dari kakak dan mendengar perkataan guru ya."

Melly sambil memikul tas, dia sambil bergumam, "Sebenarnya kakak juga tidak sepenuhnya mendengar perkataan guru, dia juga bukanlah anak yang baik, dia juga sangat bisa berbuat onar, menurutku itu semua adalah bandel, namun kakak diam-diam bandel, dia tidaklah terlalu jujur juga..........namun kalian dan guru tetap merasa bahwa kakak adalah anak yang baik, aku merasa kalian semua ditipu oleh kakak, kalian benar-benar...."

"Sudahlah, cukup......." Yuliana meremas kepala Melly dan berkata, "Ibu sudah tahu, jika nanti Melly melakukan hal baik, ibu pasti akan tidak lupa untuk memuji Melly."

Melly mengangkat kepalanya dan menatapi Yuliana, dia mengerutkan keningnya, "Tapi aku......aku juga tidak tahu hal baik apa yang bisa aku lakukan, jika aku tidak melakukan hal biak, apakah ibu benar-benar tidak akan memujiku?"

Yuliana mengelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Sekalipun Melly tidak bisa melakukan hal baik apapun, jika Melly bisa gembira setiap hari, ibu juga akan memuji Melly, karena Melly dan Melvin bisa gembira setiap hari adalah hal yang paling menyenangi ibu, dan bisa membuat ibu senang, ibu tentu saja harus memuji kalian, dan mengutarakan terima kasihku."

Melly langsung tersenyum, dia berkata kepada Yuliana, "Kalau begitu ibu cium Melly, kasih Melly sebuah hadiah, karena Melly sekarang sangatlah senang, karena ibu, ayah dan kakak serta si mungil itu ada berada disamping Melly, jadi Melly sangatlah senang."

Yuliana menundukkan kepalanya dan mencium kening Melly, dia bertanya, "Apakah cukup?"

Melly langsung mengelengkan kepalanya, "Tidak boleh, tidak boleh.......masih ada wajahku, juga harus cium wajahku baru boleh."

Yuliana tersenyum dan mendekati wajah Melly, dia mencium wajah Melly dan bertanya, "Bagaimana kalau begini? Sudah boleh kan?"

Melly baru menganggukkan kepalanya dan tersenyum kearah Yuliana, "Masih lumayan jika begini, aku pergi sekolah dulu, aku akan berusaha untuk tetap senang setiao hari, ibu juga jangan lupa untuk memberiku hadiah!"

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu