Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 178 Mengenal Kembali
Berbicara sampai sini, Yuliana memiringkan kepalanya untuk melihat Wirianto. Ketika dia belajar merajut sweater, selain berpikir tentang merajut pakaian dan kaus kaki untuk Melly, dia selalu tanpa sadar berpikir tentang apa yang harus dirajut untuk Wirianto.
Sebuah sweater? Atau syal?
Hanya saja Yuliana tiba-tiba tidak ingin mengatakan perkataan ini. Jika ia mengatakannya, itu akan lebih menyusahkan Wirianto. Mereka tidak tahu apa yang akan mereka hadapi di masa depan, jadi mengapa harus terus terlibat dengan satu sama lain?
Yuliana memikirkan hal ini, lalu berkata: "Wirianto, setelah kita berpisah, apakah kita masih akan bertemu lagi?"
Wirianto sedikit membeku, lalu memandang Yulianto: "Apakah kamu ingin kita bertemu lagi?"
Yuliana mengerutkan kening dan menatap Wirianto. Setelah beberapa saat, dia perlahan menggelengkan kepalanya: "Aku ingin memulai hidup baru, mungkin aku akan jatuh cinta dengan pria lain, mungkin aku akan menikahi pria lain. Sebelumnya aku meminta Odelia untuk memberi tahumu, sekarang aku ingin memberi tahu kamu secara pribadi, aku ... "
Ketika Yuliana mengatakan ini, dia tiba-tiba merasa canggung. Beberapa saat kemudian, ia berkata dengan suara rendah: "Aku ingin putus denganmu, Wirianto. Jika aku bersamamu, aku tidak bisa menjalani kehidupan yang aku inginkan. Perasaanku padamu tidak lagi cukup untuk mendukungku untuk terus menunggumu di masa depan. Maaf, aku tidak sekuat yang kau pikirkan, cintaku tidak cukup gigih. "
Wirianto mundur sedikit, bersembunyi dalam kegelapan, dia mengepalkan tangannya dengan erat, dan menggenggam puntung rokoknya yang belum padam di telapak tangannya. Wirianto sama sekali tidak merasakan sakit, dia bertanya dengan gemetar: "Bagaimana jika ... jika aku bisa mengendalikan situasi secepat mungkin, dan memberimu lingkungan yang lebih aman?"
"Dan kemudian ketika menemui bahaya, kau akan memindahkan aku lagi? Lagipula ..."
Yuliana menghela nafas pelan: "Aku berkata kepada Odelia Ye bahwa aku tidak takut kehilangan nyawaku. Tetapi setelah penculikan oleh August, aku merasa sepertinya aku salah memperhitungkan tanggapanku. Aku tidak takut mati, tetapi saya aku takut terjadi sesuatu pada Melly karena kemalanganku. Aku bisa memilih untuk bersama August demi Melly. Mengapa aku tidak bisa sepenuhnya terpisah darimu? Yang paling penting adalah, aku tidak tahu apakah aku mencintaimu sekarang. Wirianto, kita sudah melalui terlalu banyak hal, dan sekarang jika aku mendengar marga "Leng", itu bisa membuatku sulit bernapas. Saat aku melihatmu sekarang, dan aku merasa lebih banyak kelelahan daripada mencintai. Aku menyanyangimu, aku khawatir tentangmu, Tapi mungkin, aku benar-benar tidak mencintaimu lagi ... "
Wirianto mengerutkan kening, memandang Yuliana, dan matanya senyap: "Apakah cinta dapat menghilang secepat itu? Kita dulu memiliki kenangan indah bersama. Kita pernah hidup bahagia di rumah ini."
"Itu dulu." Yuliana berkata sambil tersenyum: "Sekarang aku telah berubah, begitu juga kamu. Apa kamu melihatku yang sekarang masih sama seperti dulu?"
Wirianto mengangkat tangannya, menggenggam pergelangan tangan Yuliana, dan menariknya ke permukaan dadanya dengan lembut. Wirianto selalu ingin memutus hubungan dengan Yuliana dan membiarkan dia menjalani kehidupan yang damai dan bahagia. Tetapi ketika dia benar-benar mendengar Yuliana berkata padanya langsung bahwa mungkin dia tidak lagi mencintainya, Wirianto tidak bisa menahan diri untuk ingin menolak perkataannya. Dia ingin memberi tahu Yuliana bahwa dia masih sama seperti sebelumnya, bahwa ketika dia melihatnya, dia ingin menyentuhnya, menciumnya dan memeluknya.
Pada saat ini, Wirianto tiba-tiba menyesal bahwa dia seharusnya tidak melepaskan Yuliana pergi. Memikirkan Yuliana mungkin jatuh cinta dengan pria lain, Melly mungkin dengan manja memanggil orang lain "ayah", membuat Wirianto tidak tahan sama sekali. Wirianto tidak ingin melepas Yuliana dan Melly lebih jauh lagi. Dia akan mencoba yang terbaik untuk melindungi mereka. Jika mereka berada dalam bahaya yang dapat merenggut nyawa mereka, bukankah sebaiknya mereka mati sebagai keluarga?
Dia tidak hanya ingin Melly tinggal bersama mereka, tetapi juga ingin tinggal bersama Yuliana anaknya yang satu lagi. Sekalipun Yuliana tidak lagi mencintainya, itu tidak masalah, ia akan berusaha mengejar Yuliana lagi. Dia akan membuat Yuliana jatuh cinta padanya kembali dan bersamanya lagi.
Wirianto menatap Yuliana, lalu berkata: "Tentu saja aku masih sama dengan ..."
Wirianto berkata sampai di sini, ponselnya tiba-tiba bergetar. Wirianto mengerutkan kening, sebelum menjawab telepon. Di ujung telepon yang lain adalah suara Linardi Zhang: "Direktur Leng, ada sesuatu yang terjadi pada Ferrick dan anak itu ."
Wirianto mengerutkan kening: "Apa yang terjadi?"
Linardi Zhang menarik napas dalam-dalam: "Direktur Leng, Anda harus melihatnya sendiri."
Wirianto mengerutkan kening dan berkata, "Tapi aku sekarang ..."
"Direktur Leng..." Linardi Zhang dengan cemas memotong kata-kata Wirianto: "Masalah ini juga menyangkit keselamatan Nona Jian dan Nona Kecil."
Setelah mendengar ini, Wirianto melepaskan tangan Yuliana dan berkata padanya: "Aku akan keluar sebentar, orang-orang di sebelah dan di lantai bawah akan melindungimu. Jangan membuka ketika ada yang mengetuk pintu, aku punya kunci sendiri. "
Setelah Wirianto selesai berbicara, dia berjalan melewati Yuliana. Yuliana mendengar suara menutup pintu, barulah ia merasa seperti baru saja terbangun dari mimpi, tiba-tiba dia menggigil dan mendesah dengan gemetar. Baru saja, ketika tangan Yuliana membelai dada Wirianto, Yuliana tidak bisa menahan jantungnya yang berdetak lebih cepat.
Yuliana tidak bisa menahan untuk berbisik pada dirinya sendiri: "Bisakah cinta tiba-tiba memang menghilang jika dikatakan menghilang?"
Tentu saja tidak bisa, hanya saja hidup yang membuat orang mati rasa, tidak dapat merasakan cinta lagi. Kemudian menggunakan perasaan ini untuk menipu diri sendiri agar bisa percaya bahwa melepakannya adalah yang terbaik untuk dirinya sendiri. Selama seseorang benar-benar mencintai, tidak peduli berapa lama telah berlalu, berapa tahun yang telah dilewati, ketika orang itu melihatnya lagi, menyentuhnya lagi, sudah pasti detak jantungnya akan meningkat.
Tangan Yuliana jatuh tergantung di udara, dan rokok yang belum terbakar habis jatuh ke tanah. Kepala Yuliana bersandar pada kaca jendela yang dingin, dia panik di dalam hatinya. Dia sekarang sangat ingin tahu apa yang tadi belum selesai dikatakan oleh Wirianto.
Ketika Wirianto bergegas ke gudang bekas, dia melihat Linardo Zhang menunggunya dengan tatapan kosong. Wirianto segera mengerutkan kening dan bertanya, "Apa yang terjadi? Bukankah Ferrick dan anak itu sudah pergi?"
Linardo Zhang mengangguk dan berkata dengan suara dalam: "Ya, tetapi beberapa orang salah mengira bahwa Ferrick membawa Wibowo pergi untuk menemukan tempat untuk melindungi Wibowo. Jadi dia mengirim pembunuh, membunuh mereka, dan mengirimkan mayat itu datang, katanya untuk memberi Anda peringatan. "
Wirianto mengerutkan kening, menatap Linardo Zhang: "Mayat? Di mana mayatnya?"
"Sudah di mutilasi, apakah Direktur Leng mau melihatnya?" Wajah Linardo Zhang pucat. Walaupun ia sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini, dia masih mengerutkan kening karena tidak nyaman, bisa dilihat betapa mengerikannya kematian Ferrick dan Wibowo.
Wirianto sedikit mengangguk: "Aku harus melihatnya."
Meskipun Wirianto berpikir untuk menyimpan Wibowo di sampingnya dan mebuatnya sebagai perisai Melly, tapi ini tidak pernah terpikirkan olehnya. Ketika dia menyerah akan ide ini, ternyata Wibowo benar-benar di kira sebagai putranya, dan di bunuh orang lain sebagai pembalasan dendam.
Linardo Zhang mengenakan sarung tangan dan berjalan ke sisi tas anyaman yang berwarna merah dan biru. Dia bersandar sedikit dan membuka tas anyaman dengan kerutan. Pada saat ini, lampu gudang redup, Wirianto melihat tangan lembut seorang anak kecil keluar dari tas anyaman yang terbuka. Ada juga benang merah di pergelangan tangannya. Meskipun Wibowo bukan anak kandung Wirianto, tapi bagaimanapun juga, dia sudah menghabiskan banyak waktu bersamanya. Wirianto masih mengingat tali merah yang dipasangkan oleh Cindy Gu pada saat ulang tahun Wibowo, dia berkata gelang itu bisa memberinya keamanan.
Wirianto perlahan berjalan ke dekat tas anyaman, menundukkan kepalanya, dan melihat setumpuk daging. Tampaknya tidak seperti daging babi, lemak manusia agak kekuningan, dan ketika ditumpuk, warna kuning dan merah tercampur jadi satu. Wirianto bisa melihat sebuah jari anak-anak dan telinga orang dewasa dari tumpukan daging itu.
Linardo Zhang kemudian membuka tas lain: "Ini adalah bagian lainnya. Tidak hanya tubuh Ferrick dan Wibowo, tetapi juga tubuh orang-orang yang melindungi mereka agar bisa pergi dengan selamat, jadi mereka mengirim beberapa tas besar."
"Siapa yang melakukannya? Jika mampu mengirimkannya gila-gilaan seperti itu, pasti akan meninggalkan banyak petunjuk." Wirianto bertanya sambil mengerutkan kening.
Linardo Zhang menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan suara dalam, "Itu adalah anak haram Steven Leng. Kalau dia mengirim ini sama saja seperti bunuh diri. Dia mengatakan ini adalah peringatan bagimu untuk membuatmu melakukan sesuatu..."
Wirianto menatap Linardo dan mengerutkan kening dan bertanya, "Peringatan apa? Terus bicara!"
Linardo Zhang mengerutkan kening dan berkata dengan suara rendah, "Agar jika kamu melakukan sesuatu, jangan terlalu berpendirian, jangan meninggalkan rencana cadangan untuk orang lain, lagipula kau juga tidak memiliki rencana cadangan."
Wirianto memejamkan matanya dengan kuat, meskipun melalui kelopak mata yang tipis, cahaya di atas kepalanya membuat matanya sedikit perih. Beberapa saat keudian, Wirianto perlahan menundukkan kepalanya, lalu berkata: "Dia lah orang yang berpendirian, karena dia dapat melakukan hal seperti itu. Ini berarti bahwa saya masih terlalu baik kepada beberapa orang, saya belum membereskan masalah sampai ke akarnya, dan itu memberinya kesempatan untuk mengambil keuntungan! Linardo, kamu harus bersiap, banyak yang harus kita lakukan setelah ini. "
Wirianto kembali menundukkan kepalanya setelah bicara sampai sini, ia mengangkat tangannya untuk menyentuh jari kelingking Wibowo yang dipenuhi oleh darah dengan lembut, kemudian berbisik, "Maaf, kau sudah mengorbankan nyawamu untuk anakku."
Setelah menyelesaikan perkataannya, dia menyipitkan matanya dan melihat ke arah tumpukan mayat yang hancur dengan samar-samar. Seolah-olah yang ia lihat bukanlah Ferrick dan Wibowo, tapi Yuliana dan Melly. Jari yang dibelainya itu jelas sama seperti dengan jari kelingking Melly yang hari ini memegang mangkuk nasi.
Wirianto menutup mulutnya dan buru-buru melangkah mundur, lalu berbalik ke samping dan muntah. Dia memuntahkan semua makanan yang dia makan hari ini, makanan yang dia persiapkan dengan sungguh-sungguh untuk Yuliana dan Melly. Dia telah menunggu kesempatan ini selama bertahun-tahun, dia ingin memasakkan hidangan enak untuk Yuliana dan Melly, lalu tidur di samping mereka.
Bahkan dia ingin membiarkan Melly dan Yuliana untuk terus di sisinya mulai malam ini untuk tinggal bersama tanpa memedulikan bahaya yang mereka hadapi.
Wirianto tidak bisa menahan muntahnya, setelah dia memuntahkan semua yang ada di perutnya, Wirianto perlahan tertawa. Dari tawa yang serak itu, terdengar suara yang penuh keputus-asaan.
Novel Terkait
Awesome Husband
EdisonRahasia Istriku
MahardikaCinta Tapi Diam-Diam
RossieLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelCutie Mom
AlexiaVillain's Giving Up
Axe AshciellyHarmless Lie
BaigeCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia