Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 115 Dia Sudah Meninggal

"Tuan Leng......" Orang yang bergegas ke ruang bawah tanah melihat Yuliana Jian sedang mengunakan pistol menunjuk ke August Leng, terburu-buru memanggil.

August Leng menggelengkan kepala sambil tersenyum: "Tidak apa-apa, kalian semua mendengarkan perintahnya."

Yuliana Jian meletakkan pistol ke dada August Leng, berkata dengan suara dingin: "Siapkan satu mobil untukku, kamu dan aku berjalan keluar dari ruang bawah tanah ini dulu! Setelah sudah melepaskanku pergi, aku langsung melepaskanmu pergi."

Dada August Leng ditahan oleh pistol Yuliana Jian, mau tidak mau mengikuti Yuliana Jian mundur dari ruang bawah tanah. Tapi wajah August Leng masih bersenyum, seolah-olah apa yang dipegang Yuliana Jian bukan pistol, tetapi sebuah mainan. Sekarang bukan pertarungan antara hidup dan mati, itu hanya sekedar lelucon antara pasangan muda.

August Leng sudah menyadari ada luka di lengan Yuliana Jian, seolah-olah telah digigit oleh orang, dan itu jelas luka yang baru saja muncul.

August Leng segera mengerutkan kening, bertanya dengan suara rendah: "Apakah ini adalah cara kamu mengetahui waktu? Sengaja menggigit diri sendiri, kemudian sesuai dengan waktu penyembuhan lukamu, menilai perkiraan waktu? Benar juga, jika satu bulan, kalau begitu luka gigitanmu sudah sembuh total, tapi sekarang hanya keropeng. Benar-benar pintar, aku berusaha begitu, juga tidak dapat membuatmu kebingungan waktu? "

August Jane mengoles sekali bibirnya, tidak berbicara.

August Leng sambil mengikuti Yuliana Jian keluar dari ruang bawah tanah, berkata dengan suara rendah: "Kapan kamu mengetahui aku memberimu makanan pada waktu yang salah? Aku sengaja memperpendek interval waktu memberimu makanan secara bertahap, meskipun itu hanya beberapa hari, tapi gangguan waktu, bisa membuat kamu merasa seperti lewat sebulan. Aku bahkan memikirkan urusan bulanan kamu, menambahkan estrogen ke makananmu untuk mengganggumu. Apakah kamu tidak percaya sama sekali? Apakah tidak ada rasa gangguan waktu sama sekali? "

Ya, di dalam lingkungan tidak dapat membedakan siang dan malam, sunyi sampai membuat orang sesak, bagaimana mungkin tidak ada rasa gangguan waktu? Yuliana Jian bahkan merasa sejenak dia benar-benar sudah mau gila, dia bahkan curiga tingkat penyembuhan lukanya hanya karena fungsi fisiologisnya terlalu jelek, karena tidak bisa sembuh secara normal.

Tapi Yuliana Jian bisa mencurigai dirinya sendiri, dia tidak percaya Wirianto Leng lewat begitu lama masih tidak datang mencarinya. Dia pernah curiga Wirianto Leng membunuh ayahnya, serta diam-diam berjanji di dalam hatinya, dia tidak akan pernah mencurigai Wirianto Leng lagi, dia akan selalu percaya pada Wirianto Leng, apa pun situasinya.

Yuliana Jian tidak menjawab, wajahnya tanpa ekspresi, sekarang dia terlalu lemah, tidak peduli itu tubuhnya atau pikirannya, dia takut ekspresi mungilnya dapat mengungkapkan kelemahan fisik dan kerentanan psikologisnya.

Setelah Yuliana Jian berjalan sampai di luar, ketika angin dingin bertiup ke badannya, Yuliana Jian baru tak tahan mengambil nafas panjang. Meninggalkan ruang bawah tanah yang sempit dan pengap, ketiup angin dingin, menyentuh sinar matahari alami, Yuliana Jian merasa seolah-olah dia hidup kembali.

Kepalanya yang tadinya sedikit berantakan baru mulai menjadi sedikit sadar, dia menyapukan pandangannya pada mobil yang parkir di pinggir jalan, sambil menunjukkan pistol ke August Leng dengan tepat, sambil berjalan mundur ke arah mobil situ dengan cepat.

Ketika Yuliana Jian mundur sampai di samping mobil, mengangkat kepala dan menyentuh pintu mobil, Yuliana Jian akhirnya bisa tenang hati, berkata kepada August Leng dengan suara rendah: "August Leng, kita selamanya jangan pernah bertemu lagi."

"Yuliana Jian, apakah kamu pikir aku akan membiarkanmu pergi dengan begitu mudah?" August Leng menatap Yuliana Jian dan berkata sambil tersenyum dengan suara rendah .

Yuliana Jian mengerutkan kening, dia masih belum mengerti maksud kata-kata August Leng, hanya melihat August Leng tiba-tiba menyerbu ke arahnya, seolah-olah hampir merebut pistol di tangannya. Pergelangan Yuliana Jian ditangkap oleh August Leng, dia di bawah kepanikan, hanya bisa menekan pelatuk. Saat ini August Leng baru saja merebut pistol di tangan Yuliana Jian, setelah pistol berbunyi, dia membesarkan matanya, melihat sekali Yuliana Jian, kemudian segera menutup dadanya dan jatuh ke lantai.

Yuliana Jian melihat August Leng berbaring di lantai, dia melebarkan matanya, tidak berani percaya semua yang terjadi sekarang.

Dia ternyata membunuh August Leng?

Yuliana Jian benar-benar ingin membunuh August Leng, August Leng ini berencana untuk membunuh ayahnya, dan juga mengurungnya di sini, bahkan bersekongkol dengan orang lain untuk membunuh Wirianto Leng.

Tetapi ingin membunuh August Leng, dengan jarak benaran membunuh August Leng itu benar-benar terlalu besar. Yuliana Jian tidak pernah membunuh orang, ketika dia melihat August Leng jatuh ke lantai, pikiran yang pertama muncul dalam hatinya, bukan dia akhirnya membalas dendam, tetapi dia ternyata membunuh orang, seseorang yang hidup seperti dia.

Orang yang tadinya mengikuti Yuliana Jian dan August Leng dari jauh, setelah tembakan berbunyi, segera berlari ke arah August Leng situ. Walaupun Yuliana Jian karena membunuh August Leng dan menjadi panik, tapi dia masih tahu sekarang harus kabur dari sini dengan cepat.

Sebelum orang-orang itu mengepung kemari, Yuliana Jian segera membuka pintu mobil, masuk ke mobil, kemudian tangan yang bergemetar menyalakan mobil. Yuliana Jian seperti penjahat yang kabur saja, bahkan waktu untul menoleh lihat sekali mayat August Leng juga tidak ada, dia menginjak pedal gas dengan kencang, mengendarai mobil dengan cepat. Tempat pengurungan August Leng padanya tampaknya sangat terpencil, Yuliana Jian sudah mengemudi mobil cukup lama pun tidak melihat orang. Keheningan berbeda di hutan belantara itu, membuat Yuliana Jian terasa terjebak di ruang bawah tanah lagi.

Yuliana Jian mengendarai mobil dengan penampilan linglung, sampai dia melihat tidak ada mobil mengejar kemari dari belakang kaca spion, baru berhenti mobilnya. Yuliana Jian menggigil dan menyusut menjadi satu bulatan, dia mengulangi berkata dengan suara menangis: "Aku...... aku telah membunuh orang......"

Apalagi terbunuhnya itu adalah August Leng, Yuliana Jian tau situasi Keluarga Leng rumit, dia seharusnya tidak begiru ceroboh langsung membunuh August Leng. August Leng meninggal, Yuliana Jian tidak tau apakah akan mempengaruhi Wirianto Leng. Bahkan August Leng dan Yuliana Jian memiliki musuh membunuh ayahnya, juga seharusnya tidak membunuhnya di saat ini.

Tetapi setelah dalam kepanikan, Yuliana Jian perlahan-lahan merasakan semacam kesenangan, dia akhirnya membunuh August Leng. Pria yang merancang untuk membunuh ayahnya, dia akhirnya membunuhnya, akhirnya membalas dendam ayahnya.

Terpikir kematian ayahnya, kemudian memikirkan rupa August Leng jatuh. Kesenangan membunuh musuh ayahnya dengan tangan sendiri itu, perlahan-lahan muncul dari dalam hati Yuliana Jian, secara bertahap menghilangkan rasa takut dan panik di dalam hatinya. Yuliana Jian tiba-tiba merasa dirinya telah melakukan satu hal, yang memang seharusnya dia lakukan.

Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam, baru menenangkan diri dengan terpaksa, Yuliana Jian dikurung oleh August Leng beberapa hari, sekarang fisik dan psikologis berada dalam kehancuran, baru saja membunuh August Leng. Dalam keadaan cemas, panik, serta kegembiraan balas dendam, otak Yuliana Jian menjadi berantakan. Yuliana Jian menginstruksikan kalau dia terus berjalan dengan tujuan begini, dia pasti akan memperburuk keadaan, dia harus menghubungi Wirianto Leng secepat mungkin, mungkin sekarang Wirianto Leng sedang mencarinya ke mana-mana.

Dia harus memberitahu kakak Wirianto Leng masih hidup, dan juga August Leng mengurungnya, serta masalah dia membunuhnya, semuanya beritahu pada Wirianto Leng. Menurut ketenangan dan kemampuan Wirianto Leng, dia pasti akan menemukan solusi yang terbaik.

Yuliana Jian menyalakan kembali mobil dengan panik, dia mengendarai mobil baru berjalan tidak sampai sepuluh menitan, sudah melihat satu mobil polisi mengemudi maju terus. Pada saat melihat mobil polisi, Yuliana Jian buru-buru mengalihkan kepala, dia sekarang telah memikul satu nyawa. Yuliana Jian ingat dia menembakkan pistol ke dada August Leng, August Leng pasti tidak bisa hidup lagi. Tetapi menghadapi polisi, dia benar-benar sulit untuk mengatakan dengan jelas, bahkan untuk perlindungan diri, dia sekarang juga tidak punya bukti, saat itu di sekitarnya semua orang August Leng, bagaimana mungkin bisa bersaksi untuknya? Dia harus menghubungi Wirianto Leng sesegera mungkin.

Saat ini mobil polisi tiba-tiba berhenti di depan mobilnya, memaksa Yuliana Jian mau tidak mau tiba-tiba menginjak rem. Dari mobil polisi turun dua petugas polisi bersenjata, langkah demi langkah berjalan ke mobil yang dikendarai Yuliana Jian.

Yuliana Jian berkedip mata dengan cepat, dia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan suasana hatinya. Pihak polisi tidak akan begitu cepat mencarinya karena kematian August Leng, Keluarga Leng bukan orang keluarga biasa, setelah August Leng mati, anak bawahannya tidak akan begitu cepat melapor polisi, mereka akan menghubungi orang Keluarga Leng terlebih dahulu, setidaknya harus mendengar sebentar pengaturan orang tua August Leng, kemudian baru memutuskan apakah akan melapor polisi.

Yuliana Jian berpikir sampai sini, wajahnya menunjukkan senyuman santai, menurunkan jendela mobil, terhadap dua polisi yang berjalan kemari kepadanya, berkata sambil tersenyum: "Halo, numpang tanya ada urusan apa ya?"

Polisi mengerutkan kening dan melihat Yuliana Jian, berkata dengan suara dingin, "Tolong keluar dari mobil dan bekerja sama dengan inspeksi."

Yuliana Jian mengerutkan kening, pakaiannya setelah beberapa hari dikurung kotor juga ada sobek, ketika dia pergi dari ruang bawah tanah, bahkan sepatu juga tidak pakai, kalau turun dari mobil, pasti akan ketahuan oleh polisi. Tetapi kalau tidak keluar dari mobil, kemungkinan akan ditangkap lebih keras secara terang-terangan.

Yuliana Jian tersenyum, berkata dengan suara lembut: "Aku barusan karena hp jatuh di lereng bukit, ketika pergi mengambil hp, pakaiannya sobek, pakaiannya sedikit tidak rapi. Aku tidak enak, turun di depan dua petugas polisi, masalah apa aku tidak bisa......"

"Sekarang bukan berdikusi denganmu, tapi kamu harus turun dari mobil." petugas polisi berkata dengan suara dingin, mengunakan nada keras yang sama sekali tidak bisa dinegosiasikan.

Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam, dan akhirnya hanya bisa membuka pintu mobil dengan enggan, berkata sambil tersenyum: "Baiklah, ini membuat kalian tertawa."

Yuliana Jian selesai berkata, keluar dari mobil sambil tersenyum. Dua polisi melihat Yuliana Jian sejenak, satu polisi bertanya: "Apakah itu dia?"

Polisi yang satu lagi menjawab: "Ini dia!"

Pada saat Yuliana Jian masih belum mengerti apa yang sedang terjadi, dia tiba-tiba ditekan di lantai, tangannya diborgol. Yuliana Jian tak tahan berteriak kencang: "Apa yang terjadi ini?"

Tetapi Yuliana Jian berpikir masalah membunuh August Leng, segera menutup mulutnya, apakah Keluarga Leng menghubungi polisi begitu cepat, mengirim polisi datang menangkap pembunuh ini?

Kelihatannya August Leng benar-benar sudah mati, mati di tangan sendiri. Dan dia sekarang sudah menjadi seorang pembunuh?

Yuliana Jian dimasukkan ke dalam mobil polisi dengan kasar, di saat ini, Yuliana Jian malahan menjadi tenang sepenuhnya. Dia sudah terjatuh di dasar lembah, tidak ada yang perlu ditakutkan.

Yuliana Jian memalingkan kepala dan memandangi polisi yang duduk di sampingnya, bertanya dengan suara dingin yang tenang: "Mengapa kalian menangkapku?"

"Untuk apa?" Polisi berkata dengan dingin: "Karena kamu sekarang menjadi orang tersangka! Nona Yuliana Jian!”

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu