Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 275 Masuk Perangkap

Yuliana Jian merasa sedikit malu, segera menatap Wirianto Leng dan berkata tanpa suara, "Dia .... dia mendengar semuanya ...."

Wirianto Leng melihat sekilas ke arah Yuliana Jian, mengerutkan dahi bingung, seperti sama sekali tidak mengerti kenapa Yuliana Jian merasa malu sekarang. Yuliana Jian mengerutkan dahi, menggaruk kencang kepalanya, bagaimana bisa dia mengharapkan Wirianto Leng untuk mengerti kondisi sekarang?

Wirianto Leng sama sekali tidak peduli masalah seperti ini. Pria ini tidak peduli keberadaan Dora Lin, juga tidak peduli apakah Zacky Wu akan marah karena perkataannya. Dora Lin dan Zacky Wu di hadapan Wirianto Leng bukanlah orang yang penting, jadi sekarang Wirianto Leng tidak akan peduli pada dua orang ini.

Wirianto Leng di sisi ini, kadang kala juga sangat dingin sampai membuat Yuliana Jian merasa sangat tidak nyaman. Tapi Yuliana Jian dan Wirianto Leng sama sekali berbeda terhadap hal ini, dia mungkin akan lebih lembut, dia benar-benar tidak suka membuat orang kesulitan, tidak ingin meninggalkan kesan dingin seperti ini kepada orang lain. Terutama penyebab terbesar kehilangan Dora Lin kemungkinan adalah marah dan keluar dari rumah mereka. Kalau benar-benar terjadi kecelakaan atau masalah lain, Yuliana Jian merasa ada sebagian adalah tanggung jawabnya.

Yuliana Jian langsung mengangkat telepon dan bergegas berkata, "Zacky, kamu jangan takut, aku akan suruh orang sekarang ...."

Zacky Wu berkata sambil menangis, "Tidak usah ... tidak usah merepotkanmu lagi. Nona Jian aku yang cari dia saja, mungkin sudah akan ditemukan sebentar lagi. Dia seorang diri juga tidak mungkin berlari jauh ... kalau tidak, Direktur Leng akan tidak senang."

Yuliana Jian menarik napas dalam dan bergegas menggelengkan kepala, "Bagaimana kamu mencarinya? Kamu tidak mempunyai koneksi, tidak mempunyai orang yang menolongmu, sekarang karena hubungan dengan kita, kamu juga tidak bisa sembarangan lapor polisi. Sudahlah, aku pergi melihat ke sana saja."

Mendengar perkataan Yuliana Jian ini, Wirianto Leng langsung memegang pergelangan tangan Yuliana Jian dan menggelengkan kepala. Yuliana Jian juga mengerutkan dahi, menengadahkan kepala, lalu menunjuk ke arah telepon. Maksud Yuliana Jian sangat jelas, karena sekarang terjadi masalah seperti ini, dia juga tidak bisa tidak peduli, hanya bisa pergi ke sana melihat apa yang terjadi.

Karena bagaimanapun semenjak keluar dari rumah Keluarga Leng, Dora Lin baru hilang. Kalau Keluarga Leng satu pun tidak ada yang membantu, kelihatan terlalu dingin bukan. Yuliana Jian tahu mungkin ini adalah cara kerja Keluarga Leng biasanya, meskipun dulu Keluarga Leng dibubarkan oleh Wirianto Leng sampai sangat bersih, tapi cara kerja Keluarga Leng juga diwariskan oleh Wirianto Leng.

Orang seperti Zacky Wu dan Dora Lin, di hadapan Wirianto Leng hanya seperti seekor semut kecil saja. Bagaimana mungkin Wirianto Leng akan peduli pada perasaan seekor semut kecil, bahkan hidup mati mereka?

Yuliana Jian juga tidak mengharapkan Wirianto Leng tiba-tiba berubah seperti orang biasanya, mempedulikan hidup mati orang lain, kalau begitu, namanya bukan Wirianto Leng lagi. Masalah ini kalau tidak menyangkut Yuliana Jian, Yuliana Jian juga tidak akan peduli. Tapi sekarang Yuliana Jian sudah terlibat di dalamnya, dia hanya bisa berharap saat dia mengurusi masalah ini, Wirianto Leng jangan menghalangi.

Meskipun Wirianto Leng terus menggelengkan kepala pada Yuliana Jian, Yuliana Jian tetap berkata pada Zacky Wu yang ada di ujung sambunga, "Kalau begitu kamu coba lihat dulu di tempat yang biasanya dia pergi, sebentar lagi aku akan bertemu denganmu, baru nanti dengarkan pengaturan dariku."

Zacky Wu menolak sambil menangis, "Tidak perlu, Nona Jian, benar-benar tidak perlu merepotkanmu lagi ...."

Yuliana Jian langsung mengerutkan dahi, "Aku bilang dengarkan pengaturanku ya dengarkan pengaturanku, kamu jangan banyak bicara lagi."

Setelah selesai berkata, Zacky Wu di ujung sambungan mengangguk sekuat tenaga dan berkata yang mengandung nada tangis, "Ok .... ok ... baiklah ....."

Yuliana Jian baru mematikan sambungan dan menengadah menatap Wirianto Leng. Wirianto Leng saat ini mengerutkan dahi menatap Yuliana Jian, tatapan pria itu menatap Yuliana Jian, bahkan membuat Yuliana Jian merasa sedikit takut. Yuliana Jian akhirnya tahu kenapa begitu banyak orang takut pada Wirianto Leng. Tampang Wirianto Leng saat marah, benar-benar sangat mengerikan.

Yuliana Jian berjalan mundur ke belakang dan berkata kecil, "Aku .... aku harus melihatnya. Dora itu hilang setelah keluar dari rumah kita, dan juga karena dibuat marah baru berlari keluar. Sedikit banyak kita juga ada tanggung jawab untuk mencarinya bukan."

Wirianto Leng mengerutkan dahi, "Aku bisa mengatur orang untuk mencari, tidak perlu kamu yang pergi sendiri."

Yuliana Jian menggelengkan kepala, "Zacky sudah menelpon aku, lalu di keluarga kita tidak ada yang keluar membantu, sangat aneh bukan kalau begitu. Bukankah terlihat terlalu tidak berperasaan?"

Wirianto Leng menatap Yuliana Jian dan berkata rendah, "Memang sedikit tidak berperasaan, tapi sekarang waktu apa? August ..."

Wirianto Leng belum selesai berkata, Yuliana Jian langsung menarik lengan pria itu dan bergegas menggelengkan kepala. Lalu Yuliana Jian melihat sekilas Melly Jian dan Melvin Jian yang sedang membelalakan mata melihat mereka bertengkar, dan menggeleng pelan kepada Wirianto Leng. Sekarang tidak boleh membiarkan dua anak ini tahu masalah August Leng sudah muncul, terutama Melly Jian. Anak ini baru saja diculik dan dilukai, kalau mendengar August Leng yang pernah menculiknya kembali muncul, Melly Jian pasti akan semakin tidak tenang.

Wirianto Leng kini baru mengerutkan dahi dan diam, menahan perkataan yang awalnya mau dikatakan, "Yuliana, jangan begitu berhati lembut. Kadang kala, kalau memiliki standar moral terlalu tinggi, bukanlah hal yang baik."

Yuliana Jian menggigit bibirnya dan berkata kecil, "Tapi ... tapi aku memang adalah orang seperti ini, aku juga tidak berdaya. Kalau kamu tidak membiarkan aku ke sana, rasanya hatiku sangat tidak nyaman."

Yuliana Jian merasa perbedaan sikap dia Wirianto Leng seperti ini, sangat kemungkinan terpelihara dari kecil. Meskipunn keluarga Yuliana Jian juga lumayan, tapi sejak kecil, dia tidak pernah merasa dirinya berbeda dengan orang lain, sama-sama manusia. Tapi Wirianto Leng sejak kecil mendapatkan pengajaran Keluarga Leng yang spesial. Seperti beberapa orang seperti Zacky Wu yang tidak ada gunanya, bisa kapan saja dibuang. Wirianto Leng kira-kira tidak akan mengerti, kenapa Yuliana Jian bisa peduli pada perasaan Zacky Wu yang tidak memiliki kegunaan apapun.

Wirianto Leng mengerutkan dahi dengan bingung, melihat Yuliana Jian, pada akhirnya menghela napas, "Begini saja, aku pergi bersamamu."

Yuliana Jian menggelengkan kepala, "Tidak perlu, kamu jaga dua anak ini di rumah, terutama ...."

Yuliana Jian melihat sekilas ke arah Melly Jian, mengingatkan Wirianto Leng, sekarang tidak boleh mengabaikan Melly Jian lagi. Wirianto Leng mengerutkan dahi tidak suka, "Sekarang langit saja sudah gelap!"

Yuliana Jian menganggukan kepala dan segera berkata, "Aku tahu, jadi aku akan cepat kembali. Tenang saja, sebelum jam 11.30, mau ketemu atau tidak ketemu, aku tetap akan pulang. Selain itu tentu harus ada orang yang melindungiku, baru aku bisa keluar dong. Aku tidak akan pergi dari perlindungan pengawal. Tenang saja!"

Setelah selesai berkata, Yuliana Jian melihat dua anak itu, lalu mendekat di telinga Wirianto Leng, "Kita bisa tidak bertengkar di hadapan dua anak ini tidak, ini akan mempengaruhi gengsiku sebagai ibu ...."

Wirianto Leng mengerutkan dahi menatap Yuliana Jian dan menghela napas, "Kamu ... haih ...."

Yuliana Jian tahu Wirianto Leng sudah tahu mengizinkan, lalu mencium pipi Wirianto Leng dan tersenyum sambil berkata, "Kalau begitu aku pergi ke sana dulu, tenang saja, aku tidak akan sembarangan bergerak. Aku hanya pergi sekali, juga demi membuat hatiku tenang."

Wajah Wirianto Leng tetap masam, Yuliana Jian tanpa bisa ditahan tersenyum sambil menggoyangkan tangan Wirianto Leng. Wirianto Leng akhirnya tersenyum, mengangguk, kemudian berpesan dengan serius, "Kamu harus perhatikan keselamatanmu, tidak boleh memaksakan diri."

Yuliana Jian langsung mengangguk dan berkata sambil tersenyum, "Tenang saja, aku mengerti. Aku 'kan ibu dua orang anak, bagaimana mungkin membahayakan diriku sendiri?"

Wirianto Leng menambahkan, "Jangan hanya pikirkan kamu adalah ibu dua orang anak. Meskipun tidak ada anak, kamu adalah istriku, tidak boleh membahayakan dirimu."

Mendengar perkataan Wirianto Leng, Yuliana Jian hanya lanjut mengangguk sambil tersenyum. Yuliana Jian tidak menyangka sekarang Wirianto Leng bahkan cemburu pada dua orang anak. Wirianto Leng menatap Yuliana Jian dengan alis yang tetap terkerut, dan berkata dengan sedikit tidak berdaya, "Begini saja, aku telepon suruh mengutus lebih banyak orang."

Setelah selesai berkata, Wirianto Leng mulai menelpon. Yuliana Jian menatap punggung Wirianto Leng dan pelan-pelan tersenyum. Yuliana Jian kadang kala merasa sangat mengenal Wirianto Leng, kadang kala juga merasa dia tidak tahu apa-apa tentang pria ini. Bagaimana bisa pria seperti ini, begitu dingin terhadap begitu banyak orang, malah begitu peduli padanya sampai tidak bersedia dia mengalami sedikit bahaya pun.

Yuliana Jian memikirkan hal ini sambil tersenyum, dan tangannya tiba-tiba digenggam oleh Melly Jian. Melly Jian mengerutkan dahi, seperti ingin mengatakan sesuatu pada Yuliana Jian, tapi malah menunjukkan tampang katakan saja. Yuliana Jian melihat wajah kecil Melly Jian yang kelihatan kesulitan dan bertanya, "Ada apa? Melly, apa kamu sakit?"

Melly Jian langsung menggelengkan kapala, tetap menggenggam erat tangan Yuliana Jian. Yuliana Jian melihat tangannya yang dicengkram erat oleh Melly Jian, langsung mengerutkan dahi dan bertanya ringan, "Melly, ada apa?"

Melly Jian menarik napas sekuat tenaga, pada akhirnya baru berkata kecil, "Ibu ... kamu harus lebih baik pada Zacky ya ...."

Mendengar perkataan Melly Jian ini, Yuliana Jian hanya menganggap Melly Jian menyadari kesalahan dirinya, tidak begitu berani tidak sopan pada pacar Zacky Wu, membuat akibat yang parah seperti ini, Yuliana Jian pun mengelus kepala Melly Jian, mengangguk dan berkata, "Iya, kamu tenang saja, aku pasti akan menjaganya baik-baik."

Setelah selesai berkata, Wirianto Leng juga sudah menutup sambungan. Wirianto Leng mengambilkan sebuah jaket dan memakaikan ke tubuh Yuliana Jian dan berkata, "Orang sudah ku atur. Lebih baik kamu tinggal di rumah, aku yang cari."

Mendengar sampai sini, Yuliana Jian tanpa bisa ditahan tertawa, "Apa? Kamu yang cari? Kalau kamu muncul di hadapan Zacky, pasti akan membuat dia terkejut setengah mati! Kamu lebih baik jangan kageti dia lagi, aku saja yang pergi. Ini juga bukan masalah besar ...."

Wirianto Leng menatap Yuliana Jian sekilas dan menghela napas tak berdaya, lalu mengancingi jaket Yuliana Jian. Yuliana Jian segera mengangkat tangan, bersiap mengancing sendiri bajunya. Tapi baru saja mau mengancingi baju, tangannya sudah dihalangi oleh Wirianto Leng. Yuliana Jian hanya bisa melihat Wirianto Leng membantu mengancingi jaketnya satu per satu. Melihat tampang Wirianto Leng yang serius dan keras kepala ini, Yuliana Jian bisa membayangkan seberapa marahnya pria ini.

Jadi Yuliana Jian juga tidak berani menghentikan, hanya bisa menundukkan kepala melihat Wirianto Leng memakaikan pakaiannya. Kemudian Yuliana Jian berkata ringa, "Kalau begitu aku pergi dulu ya ...."

Berkata sampai sini, Yuliana Jian melangkah satu langkah ke depan sambil tersenyum, "Aku akan pulang dengan cepat."

Setelah selesai berkata, Yuliana Jian melihat Melly Jian dan Melvin Jian melambaikan tangan padanya, Yuliana Jian hanya bisa menghela napas, membalas melambaikan tangan pada dua anak itu dan berkata, "Kalian menetap baik-baik ya di rumah, tunggu ibu pulang."

Setelah selesai berkata, Yuliana Jian melihat Wirianto Leng sekilas dan berkata sambil tersenyum, "Kamu juga baik-baik di rumah, tunggu aku pulang."

Tapi Wirianto Leng hanya menatapnya, seperti masih berada dalam amarah, tidak bergerak sedikitpun. Yuliana Jian melihat Wirianto Leng yang masih marah, berkata kecil, "Maaf, aku akan segera pulang."

Kemudian Yuliana Jian langsung berlari ke luar. Yuliana Jian juga sangat tidak ingin meninggalkan rumah. Sekarang Yuliana Jian sudah terbiasa menjadi istri dan ibu di villa itu. Sekarang langit sudah gelap, dia seharusnya melihat Melvin Jian kembali ke kamar, lalu menemani Melly Jian kembali ke kamar, memeluk Melly Jian berbaring di atas ranjang sampai Melly Jian tertidur. Dan bukan seperti sekarang ini, masih keluar mencari orang.

Yuliana Jian bahkan juga sedikit menyalahkan wanita bernama Dora Lin itu. Kenapa mau sembarangan lari? Meskipun karena perkataan Melly Jian dan Melvin Jian kelewatan, Dora Lin baru kesal sampai berlari keluar. Tapi orang yang sudah dewasa, kenapa begitu tidak bisa menjaga diri sendiri? Ditambah juga wanita itu duluan yang mengatakan perkataan tidak baik, baru dua anak ini membalas. Kalau Dora Lin baik-baik menjadi tamu, sekarang perjamuan berakhir menyenangkan, dan pulang ke rumah dengan selamat, mana ada masalah hilang ini?

Memikirkan ini, Yuliana Jian tanpa bisa menahan diri mengerutkan dahi. Kemudian Yuliana Jian tiba-tiba mengerutkan dahi, merasa kenapa dia berubah menjadi sama dinginnya seperti Wirianto Leng? Bukankah sekarang seharusnya mengkhawatirkan Dora Lin? Karena bagaimanapun, sudah semalam ini, seorang perempuan berada di luar, pasti tidak aman bukan?

Benar-benar orang kalau dekat dengan orang seperti apa, akan menjadi seperti itu juga.

Yuliana Jian menahan dahi, menggelengkan kepala, dan menghela tidak berdaya. Baru saja menghela napas, ponselnya berbunyi. Melihat yang telepon adalah Zacky Wu, Yuliana Jian langsung menjawab telepon dan bertanya dengan deg-degan, "Ada apa? Apa terjadi masalah lagi?"

"Tidak ... tidak ada apa-apa ..." Zacky Wu berkata dengan nada tangisan, "Hanya saja ingin bertanya apa Nona Jian sudah keluar? Aku ... aku benar-benar tidak ada ide lagi ..."

Yuliana Jian menghela napas tidak berdaya, melihat pria lemah ini meskipun tidak berbahaya, tapi juga sama membuat orang pusing. Yuliana Jian memegang dahinya dan berkata ringan, "Iya, aku sudah keluar. Kamu tenang saja, aku sedang pergi ke tempatmu, kamu janga terlalu panik, pikirkan baik-baik kemana dia bisa pergi, aku akan suruh orang cari."

Zacky Wu sekarang baru mengatakan satu tempat dengan terbata-bata. Setelah Yuliana Jian mendengar itu, dia langsung menyuruh orang pergi ke beberapa tempat itu, lalu menyuruh supir lebih cepat, pergi mencari Zacky Wu.

Juga tidak tahu apakah kecepatan mobil terlalu cepat, atau karena tidak terbiasa berpergian di malam hari, hati Yuliana Jian terus tidak tenang. Dia menekan dadanya, berusaha membuat hatinya tenang.

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu