Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 58 Tidak berperasaan

Yuliana Jian melirik sekilas August Leng, dia mengerutkan kening dan bertanya, "Mengapa kamu mencariku hingga ke sini? Aku tidak percaya ini hanya sebuah kebetulan. Jika kamu tidak memberitahuku, aku tidak akan masuk ke dalam mobil."

August Leng memandang Yuliana Jian kemudian sedikit memalingkan kepalanya, "Karena kamu, benar-benar karena kamu, karena kamu tidak tinggal di rumah Keluarga Leng hari ini sehingga aku ingin melihat apa yang sedang kamu sibukkan. Aku penasaran denganmu, bahkan sangat penasaran dengan hubunganmu dengan Wirianto Leng saat ini."

Yuliana Jian mengerutkan keningnya: "Karena ini? Mobil ini seharusnya bukan dibeli dengan gajimu? Kamu tidak kelihatan seperti orang yang datang dengan mengemudi mobil, karena waktunya tidak akan cukup. Jika kamu membelinya setelah kamu kesini, kamu bahkan tidak ada waktu memasang plat mobil. Bagiamana mungkin kamu yang beli? Mengapa kamu menyiapkan mobil ini? "

"Keren sekali." Puji August Leng sembari bersandar pada mobil sambil tersenyum: "Dengan begini kamu akan penasaran dengan diriku."

“Penasaran denganmu?" Yuliana Jian mengerutkan kening memandang August Leng, "Apakah ini sangat penting?"

August Leng memiringkan kepalanya dan tersenyum menatap Yuliana Jian: "Apakah Nona Yuli pernah menyukai seseorang?"

Yuliana Jian mengerutkan kening dan bertanya dengan dingin, “Memangnya kenapa?"

August Leng melihat senyuman Yuliana Jian perlahan-lahan menghilang dari wajahnya dan menunjukkan ekspresi serius: "Jika kamu pernah menyukai seseorang, kamu seharusnya tahu bahwa ketika sedang menyukai seseorang kamu ingin mengetahui semuanya yang berhubungan dengan orang tersebut."

“Kayak benar saja, kalian yang berasal dari Keluarga Leng bisa menyukai orang lain?” Yuliana Jian mengerutkan kening menatap mobil tersebut, setelah ragu beberapa saat, dia masuk dan duduk di dalam mobil.

August Leng memperhatikan Yuliana Jian masuk ke dalam mobil, kemudian dia mengikutinya masuk dan tersenyum pada Yuliana Jian: "Kalian yang berasal dari Keluarga Leng? Kamu jangan menghubungkan diriku dengan Keluarga Leng yang lain, meskipun nama keluargaku adalah Leng, tetapi aku berbeda dengan Keluarga Leng yang lain. Hei, apa yang kamu lakukan? "

Yuliana Jian yang duduk di kursi belakang mobil sedang mencari sesuatu sambil berkata, "Aku sedang mencari sabuk pengaman, nyawaku sangat berharga, aku tidak bisa bermain-main denganmu."

"Kursi sebelahku memiliki sabuk pengaman," August Leng melirik dan tersenyum menatap kursi di sampingnya.

Yuliana Jian memelototinya, "Kursi itu sangat tidak aman, apakah kamu tidak pernah mendengar bahwa posisi kursi di belakang pengemudi adalah posisi yang paling aman?"

August Leng mengerutkan kening dan tersenyum pasrah, "Kamu benar-benar takut mati ya."

Yuliana Jian akhirnya menemukan sabuk pengaman, setelah dia memakainya, dia mendengus: "Aku bisa masuk ke mobil ini sudah menunjukkan bahwa aku tidak takut mati. Ayo jalan, pelan-pelan bawanya, nyawa kita lebih penting, setelah sampai di jalan besar, kita bisa menmanggil taksi. Hei, sebenarnya kita bisa meminjam mobil CEO Wang, mungkin ... "

Tanpa menunggu Yuliana Jian selesai berbicara, August Leng langsung menyalakan mobilnya. Mobilnya bergerak dengan gemetaran yang kuat sehingga Yuliana Jian tidak sanggup berbicara lagi, dia bukan tipe orang yang akan mabuk di dalam mobil, namun saat ini dia merasa dirinya mual. Dia menarik napas dalam-dalam sehingga kondisi tubuhnya kembali normal.

Yuliana Jian mengerutkan kening memandang August Leng yang sedang mengemudi dengan serius, kemudian dia menilai August Leng dari lubuk hatinya: Orang gila, persis orang gila!

Sesuai dugaan Yuliana Jian bahwa mobil yang dikendarai oleh August Leng akhirnya mogok di tengah jalan yang berliku. Setelah mobil berhenti, Yuliana Jian mendengus lega: "Syukurlah, akhirnya rusak. Jika mobilnya terus berjalan, aku bisa mati disini."

August Leng memalingkan kepalanya melihat lingkungan di sekitarnya, dia menoleh melihat Yuliana Jian dan berbisik, "Kamu tidak akan mengatakan seperti itu setelah kamu melihat lingkungan sekitar."

Yuliana Jian memalingkan kepalanya, melihat sekeliling yang dipenuhi kegelapan, tidak ada satu mobil pun disana, seperti adegan pembunuhan berantai di dalam film barat. Yuliana Jian mengelus keningnya dengan tak berdaya, menoleh untuk melihat August Leng dan berbisik, "Kamu sengaja kan? Kamu ingin membunuhku lalu membuang jenazahnya di sini kan?Kamu jangan berpikir bahwa kamu adalah tuan kedua di dalam Keluarga Leng berarti kamu bisa bertingkah sesuka hatimu! "

August Leng tertawa terbahak-bahak menatap Yuliana Jian sambil tersenyum, "Aku sangat suka kepribadianmu, kamu masih bisa bercanda dengan kondisi seperti ini."

Yuliana Jian mencibir dan menggelengkan kepalanya tak berdaya: "Aku juga menyukainya karena aku selalu memilih pilihan terburuk. Aku seharusnya memilih mobil Michael Chu, dia hanya akan membuatku merasa jijik beberapa saat dan tidak akan membunuhku, ataupun aku juga bisa menginap di rumah Keluarga Wang semalam saja, mengapa aku bisa memilih mobil ini!”

"Aku sangat sedih mendengar perkataanmu, apakah kamu bisa untuk tidak membandingkan diriku dengan Michael Chu? Aku sangat serius dalam hubungan asmara, tidak akan selingkuh dan tidak akan mengkhianatimu." August Leng tersenyum.

Yuliana Jian bersandar lemas di kursi belakang mobil dan bertanya dengan lemas, "Jadi, kamu ingin dibandingkan dengan siapa??"

"Bagaimana dengan kakakku, Wirianto Leng?" August Leng memandang Yuliana Jian dalam kegelapan, sepasang mata August Leng kelihatannya sangat cerah.

Yuliana Jian seketika terbengong, setelah beberapa saat, dia berbisik, "Kalian berbeda sehingga tidak bisa dibandingkan."

August Leng mengerutkan kening menatap Yuliana Jian: "Mengapa tidak bisa dibandingkan? Penampilanku tidak banyak berbeda dengannya, meskipun statusnya lebih hebat daripada aku, tapi aku juga tidak buruk, Lagian Wirianto Leng orangnya sangat dingin, tidak lembut seperti diriku, mengapa kamu menyukainya dan tidak menyukaiku? Kamu bisa melarikan diri ke sini karena ditolak olehnya, bukan? "

Yuliana Jian berbalik untuk melihat ke arah luar mobil dan mengerutkan kening. Dia belum memikirkan Wirianto Leng sepanjang hari ini, terlalu banyak hal yang menganggunya sehingga dia tidak punya energi untuk memikirkan Wirianto Leng. Namun ketika nama Wirianto Leng tiba-tiba terdengar olehnya, dia merasa panik.

"Sudahlah, jika kamu tidak ingin membahasnya, maka aku tidak akan bertanya lagi." August Leng tersenyum: "Pokoknya tidak peduli apa alasan kamu menyukainya, pada akhirnya kamu akan menyukai diriku."

Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam memandang August Leng dan berbisik, "Aku benar-benar mengagumi tingkat percaya dirimu yang tinggi itu."

August Leng memicingkan matanya dan tersenyum, "Kamu akhirnya menemukan keunggulanku."

Yuliana Jian melirik August Leng dan menggelengkan kepalanya, dia berpikir bahwa August Leng dan Wirianto Leng benar-benar ekstrem, satunya terlalu dingin serasa bisa membunuh orang, satunya lagi terlalu ramah hingga terasa sangat mengganggu. Saat itu juga, ponsel Yuliana Jian berdering, Yuliana Jian segera menepuk dahinya dan berkata, "Bodohnya diriku mengapa aku bisa lupa memanggil seseorang untuk menolong kita."

Setelah itu, Yuliana Jian belum sempat menjawab telepon dan melihat siapa yang memanggilnya, August Leng tiba-tiba mengulurkan tangan dan merebut ponsel di tangan Yuliana Jian, setelah melirik sekilas siapa yang menghubunginya, August Leng mengangkat alisnya dengan santai, membuka jendela mobil dan melemparkan ponselnya ke pinggir jalan.

Saat melihat ponselnya dilempar keluar, Yuliana Jian langsung berteriak pada Agustus Leng: "Apakah kamu gila?"

Kemudian Yuliana Jian bergegas keluar dari mobil dan mengikuti arah August Leng membuang ponselnya, tetapi tidak ada apapun di pinggir jalan, dia hanya bisa melihat ke bawah jalan. Tapi tidak ada lampu jalan di sekitar, Yuliana Jian tidak tahu seberapa tinggi jalan itu dan apa bahayanya.

Yuliana Jian seketika panik, matanya memerah dan berjalan kembali ke mobil menendang pintu mobil kemudian berteriak kepada August Leng: "Apakah kamu gila? Mengapa kamu melempar ponselku?"

"Tidak apa-apa, besok akan ada mobil yang membawa kita pergi dari sini, kamu adalah seorang CEO, tidak mungkin nangis karena sebuah ponsel kan?" Agustus Leng melihat Yuliana Jian melalui cahaya lampu di dalam mobil dan tersenyum memberitahunya.

Yuliana Jian tidak bisa menahan diri lalu berteriak, "Apa yang kamu tahu? Meminta tolong bukanlah yang terpenting, yang terpenting adalah aku belum menelepon ayahku. Aku sudah berjanji padanya akan menghubunginya. Dia sedang sakit, tapi aku malah pergi dinas, aku sudah sangat bersalah padanya. Sekarang bahkan tidak bisa menghubunginya, anak seperti apa aku ini? "

Selesai bicara, Yuliana Jian langsung menangis, dia sangat cemas sehingga dia menangis sambil berteriak: "August Leng, apakah aku melakukan sesuatu yang membuatmu salah paham? Bisakah kamu berhenti menggangguku? Jika aku salah, bisakah kamu beritahuku sehingga aku bisa berubah? Bisakah kamu berhenti mengganggu diriku? Aku sudah cukup depresi, tidak sanggup bermain denganmu lagi. "

Yuliana Jian berjongkok di sisi jalan dan menangis dengan keras: "Mengapa kalian semuanya seperti ini, aku benar-benar membenci kalian!"

"Hei, dimana pahlawan yang bisa menangkap kesalahan guru semasa SMA itu? Mengapa kamu menangis seperti anak kecil sekarang? Aku benar-benar tidak tahu bahwa kamu akan menelepon ayahmu, ayahmu sekarang sedang sakit serius, bukankah dia tidak belum bisa berhubungan dengan dunia luar? Jika kamu meneleponnya, dia juga tidak akan merasakannya sama sekali, kamu tidak perlu begitu cemas." August Leng buru-buru keluar dari mobil dan berbisik kepada Yuliana Jian.

Dengan berlinangan air mata, Yuliana Jian menatap August Leng: "Dia akan tahu bahwa jika aku terus berbicara dengannya, dia akan lebih baik. Kamu juga memiliki orang tua, mengapa kamu sama sekali tidak memiliki rasa empati? Jika orang tuamu sakit parah dan kamu sedang dinas keluar kota, bukankah kamu akan meneleponnya juga? "

August Leng mengerutkan kening, "Jika orang tuaku seperti ayahmu, aku tidak akan meneleponnya. Bukankah ada pengasuh? Tidak ada gunanya melakukan hal seperti itu. Kadang-kadang kamu terlihat seperti orang dewasa, mengapa kadang-kadang kamu terlihat seperti anak kecil? Serahkan saja semuanya pada pengasuh, ayahmu juga tidak bereaksi ketika kamu berada di sisinya, sebenarnya kamu bisa mempergunakan waktumu melakukan banyak hal, sekarang semuanya jadi tertunda. Apakah kamu tidak sayang dengan waktumu itu? "

Yuliana Jian mengangkat tangan menutupi matanya dan menyeka air matanya kemudian berkata dengan suara yang terdengar seperti baru selesai menangis: "Aku lupa bahwa kalian semuanya sama saja, kalian semua sama saja tidak berperasaan. Tidak peduli sifatnya sembrono atau dingin sama saja tidak berperasaan. Kalian bahkan tidak tahu apa itu kasih sayang, perasaan yang kalian miliki semuanya berdasarkan apa keuntungan yang bisa kalian dapatkan. Sungguh menyedihkan hidup kalian! "

Novel Terkait

My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu