Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 373 Pelamar

Setelah Yuliana Jian selesai berbicara, pelayan itu dengan cepat mengubah panggilannya dan memanggil dengan suara pelan, "Nyonya...."

Yuliana Jian mengangguk ringan, dia menatap bunga-bunga di seluruh lantai kemudian mengerutkan kening dan berkata, "Apakah ini semua diberikan oleh orang yang sama dengan hari kemarin?"

Pelayan itu mengangguk, "Ya, Nyonya, tanda tangannya juga sama."

Yuliana Jian mengerutkan kening dan memandangi bunga-bunga di seluruh lantai sambil bergumam pelan, "Sebenarnya aku sedikit bahagia setelah menerima bunga kemarin. Namun saat ini aku sangat sebal dengan orang ini, dia terlalu berlebihan, apakah ada orang yang memberikan bunga seperti ini?"

Setelah Yuliana Jian selesai berbicara, dia melirik pelayan yang berdiri di samping dan mendesah pelan, "Kamu harus membersihkan bunga-bunga ini, kedepannya jangan menerima bunga dari orang ini lagi."

“Bagaimana cara untuk membersihkannya?” Pelayan itu bertanya dengan mengerutkan kening sambil menoleh untuk melihat bunga-bunga di lantai.

"Hmm..." Yuliana Jian menatap bunga-bunga di lantai, "Bagaimana cara membersihkannya? Sayang juga jika harus membuang semuanya, bagaimanapun ini juga uang. Jika tidak kalian menjualnya saja, uang hasil jualan tersebut kalian simpan untuk membeli es krim."

Ketika pelayan itu mendengar apa yang dikatakan Yuliana Jian, awalnya terkejut, kemudian tidak bisa menahan tawa lalu semuanya mengangguk pelan sambil tertawa, "Aku sudah mengerti, Nyonya..."

Yuliana Jian menyipitkan matanya sambil tersenyum, kemudian menoleh memandang pelayan itu berkata sambil tersenyum, "Baguslah jika sudah mengerti, aku akan ke atas dan tidur sebentar, setelah semua ini selesai dibersihkan lalu panggilkan diriku untuk bangun."

Setelah Yuliana Jian selesai berbicara, dia berlari ke atas. Setelah kembali ke kamar, Yuliana Jian berbaring di tempat tidur, menarik napas panjang, mengerutkan bibirnya dan berkata pada dirinya sendiri, "Tampaknya Wiriantoku lebih baik, setidaknya dia melakukan sesuatu dengan tepat, tidak seperti orang lain yang begitu berlebihan, Wiriantoku selalu melakukan sesuatu yang nyata, tidak melakukan sesuatu yang membuat orang merinding. Tidak heran aku bisa memilihnya...... "

Yuliana Jian sambil berkata sambil memejamkan matanya, dia tidak bisa menahan lalu tertawa, "Orang ini pasti tahu bahwa jika aku membandingkan dirinya dengan yang lain, aku akan menemukan bahwa dirinya adalah yang terbaik, pasti..."

Yuliana Jian tersenyum, berguling sedikit, menutupi wajahnya dengan selimut dan tidak bisa menahan untuk tidak tertawa. Yuliana Jian tertidur tanpa sadar, ketika Yuliana Jian mendengar dering telepon, dia terbangun lagi. Yuliana Jian mengambil telepon, melirik sekilas dan melihat bahwa itu adalah panggilan telepon dari Wirianto Leng, Yuliana Jian segera duduk, mengangkat telepon yang digenggamnya, telepon tersebut dengan cepat terhubung, "Kenapa? Kenapa kamu tiba-tiba meneleponku? Apakah terjadi sesuatu?"

Wirianto Leng tersenyum dan berkata lewat telepon, "Tidak ada, aku hanya berpikir ingin mengajakmu makan malam di luar, kita berdua sudah lama tidak makan malam bersama, aku sudah memesan tempat, jadi ingin mengundang kamu untuk memberikan aku kesempatan."

Yuliana Jian berbaring di ranjang, tersenyum menyipitkan matanya dan memiringkan kepalanya sambil berkata, "Oh? Ternyata kamu ingin mengajakku untuk makan malam? Tetapi aku harus berpikir terlebih dahulu, aku adalah gadis baik-baik, bukan diajak seseorang akan langsung keluar."

"Oh? Apakah kamu ingin ‘seseorang’ mengajakmu keluar?" Wirianto Leng segera merendahkan suaranya, berpura-pura mengeluarkan suara dingin dan berkata dengan intonasi marah, “jadi ‘seseorang’ itu sebenarnya siapa? Aku ingin tahu pesona apa yang dia miliki hingga bisa membuat janji denganmu!”

Ketika Yuliana Jian mendengar kata-kata Wirianto Leng, dia langsung tertawa, dan berkata sambil menahan tawanya, "Hei... Direktur Leng, kemampuan membuat leluconmu semakin hari semakin baik, mengapa dirimu begitu pintar membuat lelucon? Baiklah, aku akan ganti pakaianku sekarang, sebentar lagi kamu menjemputku, kamu seharusnya sudah memberitahu anak-anak kita kan? "

“Sudah memberitahu mereka, semua sudah aku atur dengan baik.” kata Wirianto Leng sambil tersenyum.

Yuliana Jian mengangguk dan berkata sambil tertawa pelan, "Jika begitu, aku harus menepati janjiku, hubungi aku saat kamu sudah tiba."

Yuliana Jian mendengar persetujuan Wirianto Leng di seberang telepon, Yuliana Jian tersenyum dan menutup teleponnya kemudian berlari ke samping lemari dan mulai mencari baju. Setelah mencari ke sana ke sini, Yuliana Jian tidak memilih baju yang disukainya, dia sudah lama tidak pernah berkencan bersama dengan Wirianto Leng, dia ingin memberikan kejutan kepada Wirianto Leng, jadi dia ingin mengenakan pakaian yang tidak pernah dilihat oleh Wirianto Leng, namun saat ini semua pakaian yang ada di dalam lemari, Wirianto Leng pernah melihatnya, lagipula daya ingat Wirianto Leng sangat baik, dia pasti mengingatnya, Yuliana Jian sedikit sedih hingga mengerutkan keningnya kemudian dia bergumam sendiri, "Aku sudah memiliki banyak pakaian, mengapa aku masih merasa pakaianku sangat sedikit? Ada pepatah yang mengatakan dengan benar, wanita selalu kekurangan satu set pakaian di dalam lemariya."

Selesai Yuliana Jian bergumam dengan suara rendah, dia mendengar ketukan di pintu, Yuliana Jian mengerutkan kening dan berkata, "Masuk."

Yuliana Jian baru saja selesai berbicara dan seorang pelayan masuk dari luar memegang sebuah kotak hadiah. Yuliana Jian melirik kotak hadiah di tangan pelayan dan segera mengerutkan kening, "Bukankah aku sudah berkata bahwa hadiah yang dikirmkan oleh orang tersebut semua dibuang saja? Mengapa kamu masih membawanya kemari?"

Pelayan itu tersenyum dan membuka kotak hadiahnya, "Ini bukan dari orang sebelumnya, tetapi dari pelamar kamu yang lain."

“Hah?” Mata Yuliana Jian melebar karena terkejut, dia mulai meragukan kehidupannya, mengapa dia masih saja memiliki daya tarik yang begitu besar hingga bisa membuat pelamar demi pelamar mengejar dirinya tanpa menginjak kaki keluar dari rumah?

Yuliana Jian berjalan mendekati kotak hadiah dengan rasa ingin tahu, kemudian melihat gaun hitam yang indah di dalam kotak hadiah. Yuliana Jian tidak bisa menahan tawa ketika dia mengambil gaun itu. Karena Yuliana Jian langsung tahu siapa yang memberikan gaun ini, selain dirinya sendiri, satu-satunya orang yang mengenal sosoknya dengan baik adalah Wirianto Leng.

Yuliana Jian tertawa, mengambil kartu ucapan yang disisihkan dan melihat sebuah kalimat tertulis di kartu tersebut: Gaun indah ini diberikan kepada orang yang cantik juga--- seorang pelamar anonim Nona Yuliana Jian.

Yuliana Jian segera tertawa dan berbisik, "Ya ampun , bagaimana mungkin aku tidak bisa mengenali tulisan yang begitu jelas? Apakah dia sedang membuat lelucon?"

Setelah Yuliana Jian selesai berbicara, senyum di wajahnya menjadi lebih dalam lagi, dia tidak bisa menahan diri lalu membaca ulang kartu ucapan tadi, "Gaun indah diberikan kepada orang yang paling cantik... merinding sekali..."

Yuliana Jian mengulanginya beberapa kali, sampai ketika dia melihat pelayan sedang tertawa di sampingnya lalu dia berkata dengan wajahnya yang merah, "Oh ... kenapa kamu masih ada di sini? Silakan menyibukkan masalahmu sendiri, aku sudah tidak membutuhkan dirimu..."

Melihat pelayan itu tersenyum dan keluar, Yuliana Jian segera menutup matanya, menutupi wajahnya dengan kartu ucapan dan bergumam dengan suara rendah, "Oh, benar-benar memalukan... malu sekali..."

Setelah Yuliana Jian selesai berbicara, dia mengambil kartu ucapan yang ada di depannya, mengangkat tangannya untuk me nunjukkata-kata di kartu itu dan berbisik, "Semua ini adalah kesalahanmu, Tuan Wirianto Leng, aku ingin melihat kejutan apa yang akan kamu berikan untuk aku malam ini sebagai gantinya, jika acara tersebut membosankan, aku tidak akan sungkan denganmu dan akan marah langsung di tempat. Aku benar-benar akan marah... "

Yuliana Jian tidak bisa menahan tawanya saat selesai berkata dan suaranya bertambah menjadi sedikit merasa bersalah, "Benar-benar marah..."

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu