Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 112 Warisan Yang Hilang

Wirianto Leng berjalan ke depan Wilbert Leng, menunduk kepala berkata, "Kamu membunuh ayah Yuliana Jian, apakah kamu pikir aku akan membiarkanmu pergi?"

Wilbert Leng mencibir, menutupi dadanya, mengangkat kepala dan menatap Wirianto Leng, berkata sambil tersenyum, "Kamu tidak akan melepaskanku, memangnya bisa kenapa? Aku sekarang sudah sekarat. Bahkan kamu tidak membunuhku, aku juga bisa mati, belum lagi aku akan memberimu sebuah hadiah besar . Selama kamu......"

Wilbert Leng menunjuk uang yang disembunyikan di sudut, berkata dengan suara lemah: "Asalkan uang-uang itu berikan kepada ayahku, kemudian menjaganya sampai meninggal, sudah bisa. Hidup mereka ini terlalu sulit, aku berharap ketika menjadi tua, dia dapat hidup sedikit lebih nyaman. "

"Jika kamu peduli dengan ayah angkatmu, mengapa kamu bisa membunuh ayah Yuliana Jian tanpa ampun? Apakah kamu tahu betapa sedihnya Yuliana Jian?" Wirianto Leng menatap Wilbert Leng berkata dengan menggertakkan giginya.

Wilbert Leng mengerutkan kening, berekpresi muka bingung: "Ternyata dia bisa sedih juga? Tapi ayahnya mampu menjaga dirinya sendiri. Aku membiarkannya mati, itu juga membantunya? Dan ayahnya bagaimana bisa dibandingkan dengan ayahku? Ayahku bekerja lebih keras, dan menjagaku.

Ayahnya, aku tidak kenal sama sekali, mengapa aku tidak boleh membunuhnya?

Wirianto Leng menurunkan mata melihat Wilbert Leng, sedikit menggelengkan kepala, berbisik: "Walaupun perhatian orang tua angkatmu terhadapmu, membuat kamu terlihat seperti manusia, tetapi sekarang dilihat, kamu masih belum mengerti bagaimana menjadi manusia."

Wilbert Leng berkedip mata, sedikit kesal dan menaikkan volume: "Aku tidak perlu kamu mengajar, jangan pikir aku memanggilmu kemari, itu harus meminta padamu. Di mata kamu, tetap...... tetap anak kecil yang tidak tahu apa-apa! Aku memanggilmu untuk membuat kesepakatan, aku memintamu untuk menjaga ayahku, kemudian aku akan memberi tahu kamu, di mana ayah kita meninggalkan warisannya.“

Wirianto Leng menatap Wilbert Leng, berkata dengan suara rendah, “Ayah kita masih memiliki warisan? Bukankah semua sudah diambil kembali ke Keluarga Leng?"

Wilbert Leng menggelengkan kepala, berkata dengan suara rendah yang lemah tidak bertenaga: "Tidak, setelah aku kembali, baru menyadari, dia bilang kepadaku ada warisan yang tersembunyi itu benaran. Waktu itu aku membunuhnya, satu tusukan pisau tidak mematikan nyawanya, kekuatan fisik seorang pria jauh lebih besar daripada seorang wanita, menambah banyak masalah kepadaku, juga memberinya kesempatan untuk memohon. Tenggorokannya telah dipotong olehku, sambil menutupi luka, sambil memohon kepada saya, mengatakan dia tidak akan membunuhku, juga mengatakan memiliki sejumlah uang besar menyimpan di bank Swiss, dia setor dengan identitas orang lain. Keluarga Leng tidak akan bisa menemukannya, ini adalah pengumpulan selama bertahun-tahun. Sebelum dia meninggal memberi tahu aku cara menarik uang dan kata sandi. Ayah kita saat itu adalah CEO Keluarga Leng, ia pasti telah mengumpulkan banyak uang. Bagaimana? Aku bisa memberikan semuanya kepadamu. "

Wirianto Leng menyipitkan mata menatap Wilbert Leng: "Jika kamu tahu ada uang itu, kenapa kamu tidak pergi sendiri mengambilnya?"

"Aku?" Wilbert Leng tertawa: "Bagaimana aku bisa mengambilnya? Aku pergi ambil uang, akan ada orang menemukan keberadaanku, aku bahkan tidak bisa pergi ke Swiss, dan...... dan aku dari awal tidak menginginkan uang tersebut, aku masih tidak tahu apakah uang itu benar-benar ada, aku tidak ingin mengambil risiko sebesar itu. Aku hanya ingin tinggal disamping ayah dan ibu aku, miskin sedikit juga bagus, dapat melihat meskipun mereka miskin, tapi sedikit demi sedikit mengumpulkan biaya operasi, aku lebih bahagia. Kalau bukan karena aku sudah mau mati, aku juga tidak akan mengambil uang untuk dia."

"Kamu ingin mengunakan informasi yang bahkan kamu tidak yakin, untuk bertukar syarat denganku?" Wirianto Leng bertanya dengan nada dingin.

Wilbert Leng mengangguk kepala, berkata sambil tersenyum, "Begitulah, dan kamu pasti akan setuju. Oh, aku juga bisa memberitahumu di mana Yuliana Jian sekarang. Meskipun August Leng mungkin sekalai bisa pindahkan tempat, tapi kalau kamu cepat ke situ, pasti akan menemukan Yuliana Jian."

Wirianto Leng menggelengkan kepala: "Tidak perlu, aku tahu di mana dia."

Wilbert Leng menatap Wirianto Leng dengan tak terduga, berkata dengan bingung, "Kamu tahu?"

Hati Wilbert Leng tiba-tiba merasa sakit, dia menekan dadanya dengan keras, mengangkat kepala melihat Wirianto Leng, wajahnya membawa senyuman yang aneh, menanyainya dengan nada rendah: "Mengapa? Bukankah dia itu kekasihmu? Mengapa kamu tidak mencarinya? Dia sekarang di tangan August Leng, August Leng ada maksud tidak baik padanya, dia bisa mati. "

"Dia tidak akan mati." Wirianto Leng menurunkan mata melihati Wilbert Leng, berbisik, "August Leng tidak akan menginginkan nyawanya, dia hanya ingin dia meninggalkanku."

"Kamu...... mengapa kamu bisa mengikuti keinginan August Leng, membiarkan wanita itu meninggalkanmu?"

Wilbert Leng berkata sampai di sini, tiba-tiba berhenti, wajahnya menunjukkan senyuman bergairah yang aneh: "Apa kamu juga ingin wanita itu meninggalkanmu? Kamu ini sudah siap untuk melawan Keluarga Leng yang lainnya? Nenek kita, paman kedua kita, sepupu kita, saudara kita yang lain, apa kamu mau membersihkannya semua? Ha ha ha, bagus sekali!”

Wilbert Leng menunduk kepala menatap luka tembak di tubuhnya, berkata sambil tersenyum, "Mereka sudah seharusnya mati dari awal, kalau begitu aku harus memberitahumu semua hal yang aku tahu, kamu akan membalaskan dendamku kan. Nenek terlalu kejam, dia jelas-jelas tahu aku sudah mau mati, masih ingin membunuhku. Dan, jika dia mau membunuhku, pasti akan mengirim seseorang untuk pergi membunuh ayahku. Kamu bantu aku, bantu aku membalas dendam, bantu aku melindungi ayahku......"

"Aku bukan membalas dendammu." Wirianto Leng berjongkok di depan Wilbert Leng, menatap Wilbert Leng secara langsung: "Itu hanya karena kalau Keluarga Leng saat ini masih terus ada, maka kita siapapun juga tidak bisa mendapatkan akibat yang baik."

Mata Wilbert Leng mengeluarkan pandangan bergairah yang aneh, dia menangkao tangan Wirianto Leng dengan keras, berbisik, "Bahkan kamu bukan demi aku membalas dendam, tujuannya juga sama denganku. Jika kamu sudah ada rencana, apa ayahku juga sudah dilindungi olehmu? Yuliana Jian dapat menebak bahwa itu bukan kamu, kalau begitu kamu di sisinya, bagaimana bisa tidak menyadari suasana hatinya? Kamu pasti sudah tau dari awal aku sudah kembali, ayahku, kamu pasti sudah melindunginya dari awal, betulkan? "

Wirianto Leng melemparkan tangan Wilbert Leng, mengerutkan kening, mengunakan suara penuh belas kasih berkata dengan nada rendah, "Ayah angkatmu sebelum orang-orangku datang, sudah terbunuh, mungkin adalah orang nenek yang bunuh."

Wilbert Leng tertegun sejenak, kemudian mengangkat tangannya dan menutupi dadanya yang bengkak sakit, dia mendongak dan tertawa: "Hahaha...... tidak mungkin, ketika aku pergi, dia masih berkata dia mau menungguku pulang. Dia mau menungguku pulang dengan badan sehat, dia tidak pernah mengalami satu hari yang baik, dia hanya makan sedikit makanan enak pada hari Tahun Baru Imlek, yang dia nikmati pun tidak sampai seperseribu dari neneknya, dia bagaimana mungkin sudah mati? Nenek telah menikmati begitu banyak kekayaan, tetapi dia masih hidup? Tidak mungkin, ini tidak adil, ini terlalu konyol. Hahaha...... kamu berbohong padaku...... ini tidak mungkin! "

Wirianto Leng berkata dengan nada dingin: "Aku tidak perlu berbohong kepadamu, memberitahu ayahmu masih hidup, dipakai untuk mengancammu, lebih bermanfaat daripada memberitahumu berita kematiannya."

Ketawa beberap kali, Wilbert Leng tiba-tiba menutup matanya, ketawanya berhenti tiba-tiba, kemudian mengeluarkan raungan yang menyakitkan: "Dia tidak melakukan kesalahan apapun, kenapa harus membunuhnya? Mengapa?"

"Karena dia membesarkanmu." Wirianto Leng melihati Wilbert Leng yang tersiksa, melihati wajah Wilbert Leng yang sangat mirip dengannya menunjukkan ekspresi yang tersiksa, seolah dia juga menangis kesakitan saja.

"Apakah dosa membesarkanku?" Mata Wilbert Leng merah, wajahnya penuh air mata, dia berteriak dengan suara tersiksa.

Kemudian Wilbert Leng tiba-tiba mengangkat kepalanya, air matanya berhenti tiba-tiba, menampilkan wajah tenang yang terasa aneh, berkata dengan nada dingin, "Baiklah, aku akan memberitahumu segalanya, semua yang aku tahu. Kamu jangan berbelas kasihan, biarkan mereka semua mati sampai habis!"

Wilbert Leng berkata, sedikit demi sedikit mendekat Wirianto Leng, di telinga Wirianto Leng mengatakan keluar akun dan kata sandi itu juga semua yang dia tahu. Wilbert Leng selesai berkata, baru bernafas panjang, dengan suara rendah: "Masih ada uang-uang dolar itu yang diberikan August Leng kepadaku, aku juga memberi kepadamu."

Wirianto Leng menggelengkan kepala, berkata dengan nada berat, "Kalau dolar itu hilang, mereka akan tahu kamu berhubungan dengan orang lain. Kamu membunuh ayah Yuliana Jian, aku tidak akan menyelamatkanmu. Tetapi aku akan berusaha yang terbaik menemukan mayatmu, meletakkan bersama kamu dengan abu orang tua angkatmu, bagaimanapun juga......"

Wirianto Leng berkata sampai di sini, menutup rapat bibirnya, tidak melanjutkan bicara.

Mata Wilbert Leng malah memiliki cahaya aneh, berbisik, "Bagaimanapun juga kita bersaudara?"

Wirianto Leng tidak menjawab perkataan Wilbert Leng, langsung berbalik badan keluar dari rumah rusak. Wilbert Leng malah bersandar di sudut dinding, mengulang-ulang terus dengan suara rendah: "Kita adalah saudara? Saudara......"

Kemudian wajah Wilbert Leng muncul senyuman lagi, berjalan perlahan-lahan ke sudut di mana dolar disembunyikan, berbisik dengan suara rendah, "Aku tidak bisa mati di sini, kalau mati di sini, akan ketahuan aku bertemu dengan orang lain. Tidak bisa bunuh diri, kalau tidak akan ketahuan aku sudah tahu berita kematian ayahku, akan menemukan Wirianto Leng datang menemuiku. aku harus melarikan diri...... aku harus terus berlari...... seperti...... seperti......”

Wilbert Leng mengambil dollar, berlari terhuyung-huyung keluar dari rumah rusak, mulutnya masih berbisik, "Seolah ayahku masih hidup, yang menungguku pulang saja, seolah dia masih hidup......"

Wilbert Leng berlari ke depan, sampai pergi dari area jalan ini, sampai di depannya muncul seseorang yang memakai kacamata emas, berpakaian seolah-olah seorang pekerja kantor biasa. Wajah orang itu membawa senyuman jahat, melewati dari samping Wilbert Leng, kemudian mengeluarkan pisau dengan cepat, memotong tenggorokan Wilbert Leng. Pada saat Wilbert Leng jatuh, dua orang yang mengikuti Wilbert Leng dari belakang, segera mengangkat Wilbert Leng, menutupi luka di leher Wilbert Leng, memasukkan Wilbert Leng ke dalam plastik hitam, kemudian memasukkannya ke dalam koper yang telah disiapkan dari awal.

Di pagi ini jalannya sedikit penduduk, semuanya terjadi begitu cepat sehingga tidak ada yang memperhatikannya. Bahkan Wilbert Leng juga tidak terpikir semuanya berakhir begitu tiba-tiba, begitu cepat, dia tadinya mengira dirinya bisa menjalankan satu area jalan lagi.

Wirianto Leng duduk di samping kasur, membelai posisi tidur Yuliana Jian, menyipitkan mata melihat keluar jendela. Di dalam kegelapan, sepasang mata Wirianto Leng mengambang dengan cahaya air, seperti sepasang mata serigala yang juga bisa memancarkan cahaya redup di dalam kegelapan.

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu