Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 112 Warisan Yang Hilang
Wirianto Leng berjalan ke depan Wilbert Leng, menunduk kepala berkata, "Kamu membunuh ayah Yuliana Jian, apakah kamu pikir aku akan membiarkanmu pergi?"
Wilbert Leng mencibir, menutupi dadanya, mengangkat kepala dan menatap Wirianto Leng, berkata sambil tersenyum, "Kamu tidak akan melepaskanku, memangnya bisa kenapa? Aku sekarang sudah sekarat. Bahkan kamu tidak membunuhku, aku juga bisa mati, belum lagi aku akan memberimu sebuah hadiah besar . Selama kamu......"
Wilbert Leng menunjuk uang yang disembunyikan di sudut, berkata dengan suara lemah: "Asalkan uang-uang itu berikan kepada ayahku, kemudian menjaganya sampai meninggal, sudah bisa. Hidup mereka ini terlalu sulit, aku berharap ketika menjadi tua, dia dapat hidup sedikit lebih nyaman. "
"Jika kamu peduli dengan ayah angkatmu, mengapa kamu bisa membunuh ayah Yuliana Jian tanpa ampun? Apakah kamu tahu betapa sedihnya Yuliana Jian?" Wirianto Leng menatap Wilbert Leng berkata dengan menggertakkan giginya.
Wilbert Leng mengerutkan kening, berekpresi muka bingung: "Ternyata dia bisa sedih juga? Tapi ayahnya mampu menjaga dirinya sendiri. Aku membiarkannya mati, itu juga membantunya? Dan ayahnya bagaimana bisa dibandingkan dengan ayahku? Ayahku bekerja lebih keras, dan menjagaku.
Ayahnya, aku tidak kenal sama sekali, mengapa aku tidak boleh membunuhnya?
Wirianto Leng menurunkan mata melihat Wilbert Leng, sedikit menggelengkan kepala, berbisik: "Walaupun perhatian orang tua angkatmu terhadapmu, membuat kamu terlihat seperti manusia, tetapi sekarang dilihat, kamu masih belum mengerti bagaimana menjadi manusia."
Wilbert Leng berkedip mata, sedikit kesal dan menaikkan volume: "Aku tidak perlu kamu mengajar, jangan pikir aku memanggilmu kemari, itu harus meminta padamu. Di mata kamu, tetap...... tetap anak kecil yang tidak tahu apa-apa! Aku memanggilmu untuk membuat kesepakatan, aku memintamu untuk menjaga ayahku, kemudian aku akan memberi tahu kamu, di mana ayah kita meninggalkan warisannya.“
Wirianto Leng menatap Wilbert Leng, berkata dengan suara rendah, “Ayah kita masih memiliki warisan? Bukankah semua sudah diambil kembali ke Keluarga Leng?"
Wilbert Leng menggelengkan kepala, berkata dengan suara rendah yang lemah tidak bertenaga: "Tidak, setelah aku kembali, baru menyadari, dia bilang kepadaku ada warisan yang tersembunyi itu benaran. Waktu itu aku membunuhnya, satu tusukan pisau tidak mematikan nyawanya, kekuatan fisik seorang pria jauh lebih besar daripada seorang wanita, menambah banyak masalah kepadaku, juga memberinya kesempatan untuk memohon. Tenggorokannya telah dipotong olehku, sambil menutupi luka, sambil memohon kepada saya, mengatakan dia tidak akan membunuhku, juga mengatakan memiliki sejumlah uang besar menyimpan di bank Swiss, dia setor dengan identitas orang lain. Keluarga Leng tidak akan bisa menemukannya, ini adalah pengumpulan selama bertahun-tahun. Sebelum dia meninggal memberi tahu aku cara menarik uang dan kata sandi. Ayah kita saat itu adalah CEO Keluarga Leng, ia pasti telah mengumpulkan banyak uang. Bagaimana? Aku bisa memberikan semuanya kepadamu. "
Wirianto Leng menyipitkan mata menatap Wilbert Leng: "Jika kamu tahu ada uang itu, kenapa kamu tidak pergi sendiri mengambilnya?"
"Aku?" Wilbert Leng tertawa: "Bagaimana aku bisa mengambilnya? Aku pergi ambil uang, akan ada orang menemukan keberadaanku, aku bahkan tidak bisa pergi ke Swiss, dan...... dan aku dari awal tidak menginginkan uang tersebut, aku masih tidak tahu apakah uang itu benar-benar ada, aku tidak ingin mengambil risiko sebesar itu. Aku hanya ingin tinggal disamping ayah dan ibu aku, miskin sedikit juga bagus, dapat melihat meskipun mereka miskin, tapi sedikit demi sedikit mengumpulkan biaya operasi, aku lebih bahagia. Kalau bukan karena aku sudah mau mati, aku juga tidak akan mengambil uang untuk dia."
"Kamu ingin mengunakan informasi yang bahkan kamu tidak yakin, untuk bertukar syarat denganku?" Wirianto Leng bertanya dengan nada dingin.
Wilbert Leng mengangguk kepala, berkata sambil tersenyum, "Begitulah, dan kamu pasti akan setuju. Oh, aku juga bisa memberitahumu di mana Yuliana Jian sekarang. Meskipun August Leng mungkin sekalai bisa pindahkan tempat, tapi kalau kamu cepat ke situ, pasti akan menemukan Yuliana Jian."
Wirianto Leng menggelengkan kepala: "Tidak perlu, aku tahu di mana dia."
Wilbert Leng menatap Wirianto Leng dengan tak terduga, berkata dengan bingung, "Kamu tahu?"
Hati Wilbert Leng tiba-tiba merasa sakit, dia menekan dadanya dengan keras, mengangkat kepala melihat Wirianto Leng, wajahnya membawa senyuman yang aneh, menanyainya dengan nada rendah: "Mengapa? Bukankah dia itu kekasihmu? Mengapa kamu tidak mencarinya? Dia sekarang di tangan August Leng, August Leng ada maksud tidak baik padanya, dia bisa mati. "
"Dia tidak akan mati." Wirianto Leng menurunkan mata melihati Wilbert Leng, berbisik, "August Leng tidak akan menginginkan nyawanya, dia hanya ingin dia meninggalkanku."
"Kamu...... mengapa kamu bisa mengikuti keinginan August Leng, membiarkan wanita itu meninggalkanmu?"
Wilbert Leng berkata sampai di sini, tiba-tiba berhenti, wajahnya menunjukkan senyuman bergairah yang aneh: "Apa kamu juga ingin wanita itu meninggalkanmu? Kamu ini sudah siap untuk melawan Keluarga Leng yang lainnya? Nenek kita, paman kedua kita, sepupu kita, saudara kita yang lain, apa kamu mau membersihkannya semua? Ha ha ha, bagus sekali!”
Wilbert Leng menunduk kepala menatap luka tembak di tubuhnya, berkata sambil tersenyum, "Mereka sudah seharusnya mati dari awal, kalau begitu aku harus memberitahumu semua hal yang aku tahu, kamu akan membalaskan dendamku kan. Nenek terlalu kejam, dia jelas-jelas tahu aku sudah mau mati, masih ingin membunuhku. Dan, jika dia mau membunuhku, pasti akan mengirim seseorang untuk pergi membunuh ayahku. Kamu bantu aku, bantu aku membalas dendam, bantu aku melindungi ayahku......"
"Aku bukan membalas dendammu." Wirianto Leng berjongkok di depan Wilbert Leng, menatap Wilbert Leng secara langsung: "Itu hanya karena kalau Keluarga Leng saat ini masih terus ada, maka kita siapapun juga tidak bisa mendapatkan akibat yang baik."
Mata Wilbert Leng mengeluarkan pandangan bergairah yang aneh, dia menangkao tangan Wirianto Leng dengan keras, berbisik, "Bahkan kamu bukan demi aku membalas dendam, tujuannya juga sama denganku. Jika kamu sudah ada rencana, apa ayahku juga sudah dilindungi olehmu? Yuliana Jian dapat menebak bahwa itu bukan kamu, kalau begitu kamu di sisinya, bagaimana bisa tidak menyadari suasana hatinya? Kamu pasti sudah tau dari awal aku sudah kembali, ayahku, kamu pasti sudah melindunginya dari awal, betulkan? "
Wirianto Leng melemparkan tangan Wilbert Leng, mengerutkan kening, mengunakan suara penuh belas kasih berkata dengan nada rendah, "Ayah angkatmu sebelum orang-orangku datang, sudah terbunuh, mungkin adalah orang nenek yang bunuh."
Wilbert Leng tertegun sejenak, kemudian mengangkat tangannya dan menutupi dadanya yang bengkak sakit, dia mendongak dan tertawa: "Hahaha...... tidak mungkin, ketika aku pergi, dia masih berkata dia mau menungguku pulang. Dia mau menungguku pulang dengan badan sehat, dia tidak pernah mengalami satu hari yang baik, dia hanya makan sedikit makanan enak pada hari Tahun Baru Imlek, yang dia nikmati pun tidak sampai seperseribu dari neneknya, dia bagaimana mungkin sudah mati? Nenek telah menikmati begitu banyak kekayaan, tetapi dia masih hidup? Tidak mungkin, ini tidak adil, ini terlalu konyol. Hahaha...... kamu berbohong padaku...... ini tidak mungkin! "
Wirianto Leng berkata dengan nada dingin: "Aku tidak perlu berbohong kepadamu, memberitahu ayahmu masih hidup, dipakai untuk mengancammu, lebih bermanfaat daripada memberitahumu berita kematiannya."
Ketawa beberap kali, Wilbert Leng tiba-tiba menutup matanya, ketawanya berhenti tiba-tiba, kemudian mengeluarkan raungan yang menyakitkan: "Dia tidak melakukan kesalahan apapun, kenapa harus membunuhnya? Mengapa?"
"Karena dia membesarkanmu." Wirianto Leng melihati Wilbert Leng yang tersiksa, melihati wajah Wilbert Leng yang sangat mirip dengannya menunjukkan ekspresi yang tersiksa, seolah dia juga menangis kesakitan saja.
"Apakah dosa membesarkanku?" Mata Wilbert Leng merah, wajahnya penuh air mata, dia berteriak dengan suara tersiksa.
Kemudian Wilbert Leng tiba-tiba mengangkat kepalanya, air matanya berhenti tiba-tiba, menampilkan wajah tenang yang terasa aneh, berkata dengan nada dingin, "Baiklah, aku akan memberitahumu segalanya, semua yang aku tahu. Kamu jangan berbelas kasihan, biarkan mereka semua mati sampai habis!"
Wilbert Leng berkata, sedikit demi sedikit mendekat Wirianto Leng, di telinga Wirianto Leng mengatakan keluar akun dan kata sandi itu juga semua yang dia tahu. Wilbert Leng selesai berkata, baru bernafas panjang, dengan suara rendah: "Masih ada uang-uang dolar itu yang diberikan August Leng kepadaku, aku juga memberi kepadamu."
Wirianto Leng menggelengkan kepala, berkata dengan nada berat, "Kalau dolar itu hilang, mereka akan tahu kamu berhubungan dengan orang lain. Kamu membunuh ayah Yuliana Jian, aku tidak akan menyelamatkanmu. Tetapi aku akan berusaha yang terbaik menemukan mayatmu, meletakkan bersama kamu dengan abu orang tua angkatmu, bagaimanapun juga......"
Wirianto Leng berkata sampai di sini, menutup rapat bibirnya, tidak melanjutkan bicara.
Mata Wilbert Leng malah memiliki cahaya aneh, berbisik, "Bagaimanapun juga kita bersaudara?"
Wirianto Leng tidak menjawab perkataan Wilbert Leng, langsung berbalik badan keluar dari rumah rusak. Wilbert Leng malah bersandar di sudut dinding, mengulang-ulang terus dengan suara rendah: "Kita adalah saudara? Saudara......"
Kemudian wajah Wilbert Leng muncul senyuman lagi, berjalan perlahan-lahan ke sudut di mana dolar disembunyikan, berbisik dengan suara rendah, "Aku tidak bisa mati di sini, kalau mati di sini, akan ketahuan aku bertemu dengan orang lain. Tidak bisa bunuh diri, kalau tidak akan ketahuan aku sudah tahu berita kematian ayahku, akan menemukan Wirianto Leng datang menemuiku. aku harus melarikan diri...... aku harus terus berlari...... seperti...... seperti......”
Wilbert Leng mengambil dollar, berlari terhuyung-huyung keluar dari rumah rusak, mulutnya masih berbisik, "Seolah ayahku masih hidup, yang menungguku pulang saja, seolah dia masih hidup......"
Wilbert Leng berlari ke depan, sampai pergi dari area jalan ini, sampai di depannya muncul seseorang yang memakai kacamata emas, berpakaian seolah-olah seorang pekerja kantor biasa. Wajah orang itu membawa senyuman jahat, melewati dari samping Wilbert Leng, kemudian mengeluarkan pisau dengan cepat, memotong tenggorokan Wilbert Leng. Pada saat Wilbert Leng jatuh, dua orang yang mengikuti Wilbert Leng dari belakang, segera mengangkat Wilbert Leng, menutupi luka di leher Wilbert Leng, memasukkan Wilbert Leng ke dalam plastik hitam, kemudian memasukkannya ke dalam koper yang telah disiapkan dari awal.
Di pagi ini jalannya sedikit penduduk, semuanya terjadi begitu cepat sehingga tidak ada yang memperhatikannya. Bahkan Wilbert Leng juga tidak terpikir semuanya berakhir begitu tiba-tiba, begitu cepat, dia tadinya mengira dirinya bisa menjalankan satu area jalan lagi.
Wirianto Leng duduk di samping kasur, membelai posisi tidur Yuliana Jian, menyipitkan mata melihat keluar jendela. Di dalam kegelapan, sepasang mata Wirianto Leng mengambang dengan cahaya air, seperti sepasang mata serigala yang juga bisa memancarkan cahaya redup di dalam kegelapan.
Novel Terkait
My Goddes
Riski saputroCinta Tapi Diam-Diam
RossieBeautiful Love
Stefen LeeMy Greget Husband
Dio ZhengThis Isn't Love
YuyuLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia