Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 164 Aku Takkan Mengalah
Nyonya Tua Leng memicingkan mata ke arah pisau di sampingnya, dengan ringan mengangkat alisnya, dan tersenyum: "Yuliana Jian, apakah kamu pikir aku akan takut padamu? Benar-benar tidak berani menyentuhmu?"
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: "Aku tahu Nyonya Tua Leng berani membunuh saya. Bagi kamu, aku seekor semut yang dapat dihancurkanmu dengan santai, tetapi setelah aku mati, maka semua rahasia keluarga Leng akan dikirim ke kantor surat kabar asing, semuanya ... termasuk kematian anak aku setelah dibawa pergi oleh kamu. "
Nyonya Tua Leng mengerutkan kening perlahan, menatap Yuliana Jian, dan berkata dengan suara dingin: "Apakah menurut kamu berita akan keluar, perusahaan koran mana yang berani melaporkan keluarga Leng kita?"
Yuliana Jian menyipitkan mata dan berkata, "Keluarga Huo, aku menonton berita beberapa hari yang lalu, aku juga melihat berita bahwa keluarga Leng dan keluarga Huo sedang bersaing. Aku tidak berharap keluarga Huo tumbuh begitu cepat dalam beberapa tahun terakhir, tidak disangka secepat ini sejajar dengan keluarga Leng. Awalnya aku memang dituduh membunuh orang dengan mengkhianati Keluarga Leng dan masuk penjara. Sekarang aku menjadikan tuduhan tersebut menjadi kenyataan dengan membawakan perkara ke pengadilan, apa masalahnya? Kisah aku mungkin tidak merugikan keluarga Leng sama sekali, tetapi bisa membuat Keluarag Leng menjadi bahan tertawaan. Ketika Melly tumbuh dewasa, dia juga akan tahu apa yang menyebabkanku mati. Dia akan membencimu..."
Nyonya Tua Leng mengerutkan kening dan menatap Yuliana Jian. Setelah beberapa saat, dia mencibir: "Ini benar-benar ibu yang baik. Kamu sedang memotong jalan hidup putrimu. Jika aku benar-benar membunuhmu dan membawa kembali Melly Jian. Aku masih harus curiga apakah dia membenci aku dan harus bersikap waspada padanya dalam segala hal. Bagaimana dia bisa mendapatkan manfaat sedikit pun? Jika kamu benar-benar menyayangi putrimu, kamu seharusnya mengajari putrimu untuk patuh dan bukannya membenci."
Yuliana Jian tersenyum: "Aku pikir ibu terbaik adalah menjauhkan putrinya dari rumah keluarga Leng dan menjauhi kamu sebisa mungkin, tanpa peduli berapa banyak cara yang harus ditempuh."
"Kamu!" Nyonya Tua Leng mengerutkan kening pada Yuliana Jian dan berkata pelan, "Tidak heran Melly berkata tajam, semua dididik buruk olehmu. Berapa banyak gadis kecil pada keluarga orang biasa yang berpikir rumit seperti dia? Apakah kamu pikir aku harus memiliki dirinya? Aku masih memiliki cucu cowok di keluargaku!"
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: "Karena Nyonya Tua tidak lagi menyukai Melly Jian, tolong menjauhlah dari kehidupan kami. Melly Jian dan aku hanya ingin menjalani kehidupan yang paling biasa dan tidak ingin berpartisipasi dalam perselisihan keluargaaLeng. JIka tidak ... "
Yuliana Jian berkata di sini, merendahkan suaranya, dan berkata dengan suara dingin: "Pasir walaupun kecil, jika jatuh ke dalam mata juga akan menyengsarakan orang untuk beberapa waktu. Jika aku mati, aku akan menjadi pasir yang membuat keluarga Leng tidak nyaman!"
"Huh ..." Nyonya Leng menatap Yuliana Jian dengan mengernyitkan dahi, dan berkata dengan dingin, "Kamu terlalu keras!"
Mata Nyonya Tua Leng sudah terlihat niat untuk membunuh, Yuliana Jian juga tidak ragu Nyonya Tua Leng memiliki ambisi dan kemampuan untuk membunuhnya. Nyonya Tua Leng dan August Leng mengirimnya ke penjara. Nyonya Tua Leng sudah lama bertanggung jawab atas rumah Leng. Dia bisa menekan anggota keluarga Leng yang lain dan memiliki kekuatan di tangannya, seharusnya tidak sedikit darah yang terkotori di tangannya.
Bunuh seseorang seperti Yuliana Jian, tetapi Nyonya Tua Leng mengerutkan kening. Tapi Yuliana Jian tidak menghindarinya sedikit pun, dia menatap langsung pada Nyonya Tua Leng. Setelah beberapa saat, Nyonya Tua Leng perlahan membalikkan kepala dan mengertakkan giginya berkata sambil tersenyum: "Kalian ... membuli aku karena sudah tua ..."
Nyonya Leng selesai berbicara dan berjalan menuju pintu kamar. Di pintu kamar, Nyonya Tua Leng berhenti sekejap menatap foto bersama Yuliana Jian dan Melly Jian. Wajah kecil Melly Jian menempel kencang pada wajah Yuliana Jian, tersenyum hingga tidak terlihat matanya. Nyonya Tua Leng masih ingat perasaan menggendong Melly Jian di tangannya, sentuhan lembut dagingnya, seperti menggendong anak anjing yang lucu.
Kenyataannya, membawa Melly Jian kembali ke rumah Leng hanyalah emosi sesaat dari hati Nyonya Tua Leng. Sekarang setelah dipikirkan dengan cermat, mungkin bukan hal yang buruk jika Melly Jian tidak kembali ke rumah Leng. Jika Melly Jian kembali ke rumah Leng, Nyonya Tua Leng saat perlu memperkenalkan Melly kepada orang lain, tidak akan terhindar dari mengatakan tentang Yuliana Jian. Keluarga seperti apa rumah Leng? Apa pendapat orang lain tentang keluarga Leng?
Dia ingin membawa kembali Melly Jian, tetapi tidak ada yang menguntungkan, hampir seperti berjalan-jalan di toko hewan peliharaan sesekali, ingin membeli hewan peliharaan kecil untuk mengusir kebosanan.
Lupakan saja, biarkan saja dia pergi, bersama dengan Yuliana Jian.
Nyonya Tua Leng tidak mau mengakui bahwa dia bersedia melepaskan Yuliana Jian bersama Melly Jian hanya karena dia melihat Melly Jian tertawa sangat bahagia saat bersama dengan Yuliana Jian.
Melihat Nyonya Tua Leng berjalan keluar dari kamar, Yuliana Jian jatuh di sofa, mengambil napas dalam beberapa kali dan menstabilkan emosinya. Tadi dia benar-benar berpikir bahwa dia akan mati di depan Nyonya Tua Leng. Dia sudah tidak memiliki backing, kecuali nyawanya, Yuliana Jian tidak punya apa-apa lagi untuk dinegosiasikan.
Yuliana Jian menutup matanya dengan kuat dan membuka matanya sebelum mencuci wajahnya. Ketika Yuliana Jian tenang, Yuliana Jian berganti pakaian, berjalan keluar dari rumah, dan pergi ke toko makanan penutup. Ketika tiba di toko makanan penutup, melihat para pekerja yang sibuk renovasi di toko, merasa bagaikan terpisah dari dunia ini.
Dia hampir mati sekarang, tapi sekarang dia berada di tengah kota, merencanakan untuk masa depan Melly Jian dan dirinya. Yuliana Jian tersenyum, meskipun alisnya kencang, dia mulai tersenyum, Yuliana Jian hanya berharap setelah Nyonya Tua Leng pergi, masa depannya tidak akan terlalu banya kerisauan.
Ketika Nyonya Tua Leng kembali ke rumah Leng, dia melihat bahwa rumahnya sedang panik. Nyonya Tua Leng segera mengerutkan kening dan berkata, "Ada apa?"
Pelayan segera menjawab: "Nyonya Tua, Nyonya Muda diikat..."
Nyonya Tua Leng mengerutkan kening dan menatap pelayan itu, "Diikat? Apa maksudmu?"
Pelayan itu dengan cepat menundukkan kepalanya dan berkata, "Nyonya Muda membawa anaknya keluar jalan-jalan hari ini, tetapi tidak kunjung kembali. Tidak lama kemudian seseorang menelepon mengatakan bahwa dia telah menculik Nyonya Muda."
“Pengawal?” Nyonya tua Leng mengerutkan kening dan berkata, “Mengapa tidak membawa pengawal?”
“Pengawal sudah mati.” Pelayan itu menatap Nyonya Tua Leng, lalu dengan cepat menundukkan kepalanya.
Nyonya Leng menarik napas dalam-dalam dan mengerutkan kening, "Aku tahu dia pembuat masalah Situasi apa sekarang? Apakah dia tidak tahu berapa banyak mata yang mengawasinya? Dia masih berani berlari ke luar? Tidak ingin hidup!"
Nyonya Tua Leng melihat Wirianto Leng datang dari luar, dia buru-buru berkata, "Wirianto, kamu tahu siapa yang telah membawa Cindy Gu pergi, dia tidak menjadi masalah, tetapi dia mengajak anaknya."
"Ansen Leng," Wirianto Leng selesai dengan suara rendah: "Kematian Steven Leng mungkin merangsang dia. Aku baru saja ingin membereskan dia, dia sudah menculik Cindy dulu."
Nyonya Tua Leng mengerutkan kening dan menegur: "Aku sudah memperingatkan kamu untuk tidak tergesa-gesa, kamu sekarang membuat marah orang-orang ini. Di masa depan, pendarahan pasti akan terjadi. Sekarang tidak hanya keluarga Leng yang besar sendiri, berapa banyak keluarga yang mengharapkan kehancuran keluarga Leng, kemudian menghisap kering darah kita."
Wirianto Leng menoleh untuk melihat Nyonya Tua Leng, dan berkata dengan suara rendah: "Nenek, Kamu tidak perlu membicarakannya saat ini. Kita semua tahu bahwa ada banyak masalah di dalam rumah Leng sekarang. Ini akan memungkinkan orang luar mengambil keuntungan. Tetapi jika tidak diubah, mungkin tidak ada keluarga Leng kita di masa depan, dan keluarga Leng kita akan membusuk dari dalam hingga mati. Pada saat itu, benar-benar tidak ada kesempatan untuk menyelamatkan diri sendiri."
Nyonya Tua Leng menekankan bibirnya dengan erat, menoleh dan menarik napas panjang, berkata dengan suara yang dalam, "Jadi, apa yang harus dilakukan sekarang? Apa yang diinginkan Ansen Leng?"
Wirianto Leng mengerutkan kening dan berkata, "Dia ingin uang, dia ingin aku berhenti menjadi komisaris dan meminta aku menyerahkan semua saham. Bahkan juga meminta aku menyampaika dengan jelas kepada semua orang yang aku tempatkan di berbagai tempat, informasi tentang tokoh-tokoh politik negara yang aku miliki juga harus diberikan kepadanya."
Ketika Nyonya Tua Leng mendengar ini, dia menundukkan wajahnya dan berkata dengan suara dingin: "Jika dia menginginkan uang, kamu dapat memberikannya kepadanya, tetapi hal-hal lain, ini membuat Kamu benar-benar kehilangan kekuatan."
Wirianto Leng berkata sambil tersenyum, "Jadi aku menolak, biarkan dia membunuh. Setelah bunuh Cindy Gu dan Wibowo Leng, paling aku akan menikah lagi."
Meskipun Nyonya Tua Leng tahu bahwa pilihan ini benar, Wirianto Leng dapat memilih dengan cara ini, menunjukkan bahwa dia telah menjadi pemimpin keluarga Leng yang paling sempurna. Tetapi Nyonya Tua Leng masih tertegun sejenak. Dia berbalik untuk melihat Wirianto Leng, dan tiba-tiba teringat pada Yuliana Jian yang ingin bertarung keras untuk menjaga anaknya.
Nyonya Leng berkata dengan suara yang dalam, "Ini karena kamu tidak meletakkan Cindy Gu mereka dalam hati mereka."
Nyonya Tua Leng merendahkan suaranya, dan berbisik dengan suara yang hanya dapat terdengar oleh dia dan Wirianto Leng:"Bagaimana jika itu Yuliana Jian?"
Senyum di wajah Wirianto Leng semakin jelas. Dia terkekeh berkata, "Nenek, bukankah aku sudah memilih sebelumnya. Kamu seharusnya tahu mengapa aku melepaskan Yuliana Jian. Aku bukannya tidak tahu dia dijebak, tetapi hanya seorang wanita, mengapa aku harus berkorban begitu banyak untuk melindunginya?"
Nyonya Tua Leng mengerutkan kening dan menatap Wirianto Leng: "Apakah kamu tidak membenciku?"
Wirianto Leng tersenyum dan berkata, "Tidak, sebaliknya, aku sangat berterima kasih kepada nenek. Jika bukan karena kamu, kakak aku mungkin masih hidup, dia pasti akan menjadi ancaman bagiku. Jika bukan karena masalah Yuliana Jian, aku tidak bisa meminjam masalah dia untuk mengetahui kekuatan August Leng yang sesungguhnya. Dalam kejadian ini, walaupun aku kehilangan seorang wanita, tetapi aku mendapatkan lebih banyak. Kakak aku pernah bertemu denganku sebelumnya, dia mengatakan sesuatu kepada aku, dan membuatku berdiri di sini sekarang .Terima kasih nenek dan adik sepupuku, jika bukan karena kalian, dia tidak akan memberiku 'harta warisan' sepenting itu."
Nyonya Leng mengerutkan kening, memandang Wirianto Leng seperti orang asing. Dia hanya bisa berbisik, "Apakah kamu Wilbert Leng? Apakah kamu benar-benar Wirianto Leng?"
Wirianto Leng tertawa kecil, "Mengapa nenek tidak puas? Apakah menurutmu buruk bagi aku untuk berubah seperti ini?"
Butuh waktu lama bagi Nyonya Tua Leng untuk tersenyum perlahan: "Tidak, ini bagus, saking bagusnya hingga membuatku merasa sedikit takut."
Wirianto Leng tersenyum dan mengangkat tangannya memapah lembut Nyonya Tua Leng, dan berkata dengan suara rendah: "Nenek harus menyehatkan badan. Kelak aku akan melakukan sesuatu yang membuat nenek lebih takut.”
Novel Terkait
Love at First Sight
Laura VanessaMata Superman
BrickMy Greget Husband
Dio ZhengUnplanned Marriage
MargeryIstri Pengkhianat
SubardiCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia