Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 123 Memiliki Anak Kembali

Yuliana Jian mengedipkan matanya, dia terdiam beberapa saat, dan baru mengerti apa maksud dari perkataan Odelia Ye.

Odelia Ye mengatakan dirinya hamil? Tetapi walaupun sebelumnya dia sempat berhubungan dengan Wirianto Leng, tetapi setelah itu dia di kurung oleh August Leng, demi memubat dirinya binggung terhadap waktu, dia diberi obat-obatan yang banyak mengandung esterogen, dia pernah datang bulan sekali, walaupun darahnya hanya sedikit, tetapi bisa di bilang dia sempat datang bulan, mana mungkin dirinya hamil?

Yuliana Jian menggelengkan kepalanya: "Tidak mungkin, mana mungkin aku hamil? aku....aku...."

Yuliana Jian berakta, tangannya memegang perutnya, lalu mengerutkan alis. Sebelumnya dia pernah hamil, dia tahu apa rasanya hamil, keadannya sekarang mirip dengan keadaannya dulu. Tidak, mungkin dapat dikatakan lebih hebat dari sebelumnya, kehamilan sebelumnya, dia begitu suka makan seperti sekarang.

Tetapi Yuliana Jian tidak ingin mempercayai dirinya hamil, dia tidak ingin anaknya lahir di dalam penjara. Ketika Yuliana Jian ragu, Odelia Ye segera berteriak kepada penjaga penjara: "Penjaga! penjaga! 953 tidak enak badan, sepertinya dia hamil!"

Odelia Ye berkata lalu membalikan kepala, tersenyum dan berkata: "Bila kamu hamil maka bagus, pelayanan ibu hamil sangat baik, kalau kamu membina hubungan baik mencari dokter dari luar, mungkin kamu bisa lebih cepat keluar?"

Yuliana Jian mengerutkan keningnya, menatap penjaga penjara yang berjalan datang. Sekarang kepalanya kosong, dia berharap dirinya tidak hamil, setidaknya bukan untuk saat ini. Begitu tiba di ruangan dokter, dokter penjara memeriksa Yuliana Jian, lalu dengan dingin berkata: "Kamu memang hamil, selanjutnya harus berhati-hati. Punya keluarga tidak, hubungi mereka, ayah dari anak ini juga harus di hubungi...."

Kepala Yuliana Jian kosong, setelah beberapa saat dia baru berkata: "tetapi aku sempat datang bulan sekali, mana mungkin hamil?"

"Benar-benar datang bulan, atau awal kehamilan mengeluarkan darah?" dokter penjara bertanya.

Yuliana Jian membuka bibirnya, lalu kembali menutupnya. Yuliana Jian ingat ketika kehamilan pertamnya, juga ada mengeluarkan darah. Yuliana Jian menatap dokter, lalu berkata: "ada orang yang memberikan ku banyak obat mengandung esterogen, apakah akan merusak janin, sehingga menyebabkan aku mengeluarkan darah?"

Dokter penjara mengerutkan kening dan menatap Yuliana Jian: "Ada kemungkinan, tetapi masih harus melakukan pemeriksaan lagi, orang-orang seperti kalian ini....ah, di sini aku sudah sering melihatnya orang-orang seperti kalian. Beberapa waktu ini apakah kamu ada meminum obat-obat terlarang?"

Yuliana Jian terdiam, sebelumnya bila dia melakukan pemeriksaan kesehatan dia tidak pernah di tanya seperti ini, setelah beberapa saat, Yuliana Jian baru tersadar, sekarang dia sedang berada di dalam penjara, tetnu saja tidak sama seperti di luar.

Yuliana Jian menggelengkan kepalanya: "aku tidak mengunakannya."

Dokter penjara menganggukan kepala, membuat catatan, lalu dengan suara dingin bertanya: "dalam masa kehamilan apakah ada melakukan banyak hubungan dengan orang lain?"

Yuliana Jian langsung menggelengkn kepala: "aku tidak melakukannya."

Dokter penjara menatap Yuliana Jian: "apakah ada sakit kelamin atau penyakit menular lainnya?"

"tidak ada, tidak ada." Yuliana Jian menggelengkan kepala dan tekejut.

Dokter penjara menghelakan napas: "kalau begitu kamu lebih hebat dari pada narapidana perempuan yang lain, anak ini mau di lahirkan atau di gugurkan, kamu pikirkan dulu. Bila perlu berdiskusi dengan keluarga, kamu bisa meminta permohonan dengan petugas penjaramu, kamu sudah boleh kembali."

Yuliana Jian megerutkan kening berkata: "Sebelumnya aku banyak mengunakan obat esterogen, bila aku menginginkan anak ini apakah mempengeruhi anak ini."

Dokter penjara yang sedang membuat catatan mengangkat kepalanya menatap Yuliana Jian, dan berkata: "Sekarang kamu ada di sini, ini merupakan pengaruh besar bagi anakmu, tidak ada yang lebih berat dari pada melahirkan di penjara."

Selesai dokter penjara itu berkata dia mendukkan kembali kepalanya, melanjutkan membuat catatan. Yuliana Jian mengigit bibirnya, dan keluar dari sana. Sejak Yuliana Jian masuk penajara, hari-harinya di lewati dengan sederhana dan tenang. Tetapi sekrang tiba-tiba muncul seorang anak, membuat perasaannya menjadi kacau. Yuliana Jian berjalan sambil tidak dapat menahan dirinya memikirkan Wirianto Leng, dia ingin menelepon Wirianto Leng, memberitahunya mengenani kehamilannya.

Dia sendiri tidak tahu harus mengambil keputusan apa, tidak tahu harus bagaimana, dai tidak ingin anak ini lahir di dalam penjara, dia ingin keluar. Dia ingin memberi tahu Wirianto Leng, dia tidak sekuat itu, sekarang dia tidak dapat bertahan lagi.

Dengan susah payah dia kembali ke dalam selnya, Dengan terpaku Yuliana Jian duduk dia tas kasurnya. Odelia Ye segera mendekatinya dan bertanya: "Hei, bagaimana hasil pemeriksaannya? apakah hamil?"

Yuliana Jian mengerutkan alisnya, perlahan menganggukan kepala: "Ehm, aku hamil."

Odelia Ye tersenyum: "Ya Tuhan, benarkah? Ini adalah hal yang baik, aku harus memberi tahu....memberitahu keluargaku, menyuruh mereka menyiapkan makanan untuk ibu hamil. Ada lagi, kamu tidak boleh tidur di atas lagi, bila mau kamu gantian saja dengan aku, aku tidur di atas, kamu tidur di bawah. Nanti kamu sudah hamil besar, pasti sulit untuk naik dan turun ranjang. Kamu jangan memesan sel untuk sendirian, tinggal bersama dengan kita, bisa saling menjaga. Akhirnya sel kita ada hal yang membahagiakan...."

"Hal yang membahagiakan?" Yuliana Chian mengerutkan kening mengulangi perkataanya.

Narapidana perempuan yang lain pun mengerutkan alis: "Betul, apanya yang menggembirakan? mana ada tinggal di penjara dan mengurus anak? dan juga seingatku tidak ada pria yang datang menjeguk 953, nanti memesan dokter dari luar malah tidak dapat bertemu lagi. Hukuman 953 adalah hukuman seumur hidup, bila anaknya lahir di sini bagaimana? Kasihan anaknya seumur hidup, lebih baik cepat di gugurkan. Sakit sebentar lebih baik dari pada sakit seumur hidup."

Setelah beberapa saat berhubungan dengan Yuliana Jian, para narapidana wanita tidak lagi takut kepada Yuliana Jian seperti dulu, mendengar hal ini, mereka tidak dapat menahan diri untuk berbicara.

Odelia Ye mengerutkan kening, "Kamu tahu betapa sulitnya dia bisa hamil? kamu justru menyuruhnya mengugurkannya!"

Selesai Odelia Ye berbicara, dia membalikan kepala melihat Yuliana Jian dan tersenyum, "Yuliana, walaupun hukumanmu seumur hidup, cepat atau lambat kamu pasti akan keluar. Jangan gugurkan dulu anak ini, baik-baik pikirakan dahulu. Oha ya, Keluargaku ada mengirimkan makanan, aku ambilkan untukmu."

Odelia Ye segera mengambil bungkusan makanan, dan meletakkannya dihadapan Yuliana Ye, terseyum dan berkata: "Yuliana, kamu harus baik-baik menjaga tubuhmu, mengenai urusan anak pelan-pelan saja pikirkan. Lebih baik kamu mempertahankannya, mempunyai anak sangat tidak mudah."

"Aku tidak akan mengugurkannya." Yuliana Jian menarik napas dan berbicara.

Yuliana Jian pernah kehilangan anak, rasa sakit kehilanggan anak masih dia rasakan di ahtinya, dia tidak akan membuang anak ini. Tetapi keadaannya sekarang, bagaimana mungkin dia melahirkan anak ini? Dan juga bila anak ini lahir akan menyebabkan perubahan besar. Apakah orang-orang keluarga Leng akan mengakui anak nya dan Wirainto Leng ini?

Yuliana Leng menarik napas dalam-dalam, dia memutuskan untuk menghubungi Wirianto Leng. Bagaimanapun juga keadaannya dan Wirianto Leng saat ini hanyalah perpecahan yang ada di permukaan, mereka masih saling mencintai. Keinginan Yuliana Jian untuk memberitahu Wirianto Leng mengenai kehamilannya, ada di dalam pikirannya.

Yuliana Jian mengerutkan kening, tiba-tiba dia bangkit berdiri, berjalan ke arah pintu sel, lalu berkata kepada penjaga di sana: "Penjaga, apakah aku boleh meminta menghubungi keluarga?"

"Kamu ingin menghubugni siapa?" Dengan dingin penjaga tersebut bertanya.

Yuliana Jian mengatupkan bibirnya, setelah ragu sesaat, dia beru berkata: "Wi....Wirianto Leng..."

Lalu Yuliana Jian memberikan nomor telepon Wirianto Leng, dan menunggu balasn dari penjaga bersebut. Tidak lama, penjaga tersebut kembali, dan berkata dengan dingin kepada Yuliana Jian: "Sudah aku hubungi, dia bilang tidak ingin bertemu denganmu, dan mengatakn tidak pernah mengenalmu."

Yuliana Jian mengerutkan keningnya dan berakta dengan gemetar: "Apakah kamu sudah mengatakannya? mengatakan aku hamil."

Penjaga tersebut menganggukan kepala: "Sudah bilang, dia bilang, menyuruhmu mengugurkan anak itu, dia tidak akan mengakuinya. Dan juga...."

Penjaga itu berbicara, tiba-tiba teridam sebentar, menggunakan tatapan yang kasihan menatap Yuliana Jian: "Dan juga dia bilang, ketika bersamamu, dia telah melakukan pencegahan, anak ini tidak mungkin miliknya. Menyuruhmu untuk mencari August Leng, atau pria lagin."

Yuliana Jian membelalakan matanya menatap penjaga tersebut, dengan gelisah dia menggelengkan kepala, "Aku tidak peprcaya, aku tidak percaya dia berkata seperti itu! Kamu membohongiku! Berikan telepon padaku, aku mau berbicara dengannya!"

Penjaga tersebut mengehalakan napas: "953, kamu harus menjaga suasana hatimu, kamu harus tenang! Aku tidak ada alasan untuk membohongimu, dia memang berkata seperti itu."

"Aku tidak percaya..." Yuliana Jian mengelengkan kepala, dan berkata.

Bila ini adalah cara Wirianto Leng untuk melindunginya, maka dia terlalu kejam. Yuliana Jian tidak ingin melanjutkannya lagi, dia tidak takut mati, tetapi dia takut bila terus seperti ini, akan perlahan menghilangkan rasa percayanya kepada Wirianto Leng, menghilangkan rasa cintanya kepada Wirianto Leng.

Yuliana Jian mengeluarkan tangannya menarik Penjaga tersebut, menangis dan berkata: "Penjaga, aku mohon padamu, biarkan aku meneleponnya sekali, hanya sekali ya?"

Penjaga tersebut mengerutkan keningnya, setelah mempertimbangkan beberapa saat, baru menganggukan kepala: "Baiklah."

Penjaga itu berkata dan melambaikan tangan kepada Yuliana Jian, menyuruhnya berjalan keluar. Yuliana Jian sungguh berjalan ke samping telepon, dia justru sedikit merasa tidak berani menelepon. Setelah ragu beberapa saat, baru mengulurkan tangan dan mngambil telepon dan memutar nomor telepon Wirianto Leng.

Begitu telepon tersambung , Yuliana Jian tidak tahu harus berkata apa, dia mengigit bibirnya, terdengar orang di seberang sana pun terdiam. Lalu dengan dingin Wirianto Leng berkata: "Gugurkan anak itu, anak itu bukan miliku, bila mungkin dia adalah anakku, aku pun tidak akan mengakui anak yang kamu lahirkan. Yuliana Jian, hubungan kita sudah selesai."

Selesai berkata, Wirianto Leng langsung menutup telepon. Yuliana Jian mengigit bibirnya hingga mengeluarkan darah. Begitu kembali ke dalam sel, Yuliana Jian langsung merasa curiga, apakah dirinya yang salah? Apakah melindungi itu hanya pikirannya saja, dan hanya ilusinya saja? Sebenarnya Wirianto Leng memang tidak memepercayainya, membencinya dan ingin meninggalkannya?

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu