Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 201 Terjebak semakin dalam
“Tuan Zhu benar-benar orang yang baik,” Yuliana Jian menatap pak tua sambil tersenyum.
Setelah itu, Yuliana Jian mengobrol sambil berjalan ke dapur bersama pak tua. Pak tua mengantar Yuliana Jian ke dapur sambil terus tersenyum. Yuliana Jian mencuci sayur terlebih dahulu, setelah itu dia bersiap untuk pergi. Begitu keluar dari dapur, Yuliana Jian melihat Tuan Zhu sudah mendorong kursi roda ke kolam renang, seolah-olah dia sedang menatapnya dari kejauhan.
Meskipun Yuliana Jian tidak berani memastikan apakah Tuan Zhu sedang menatapnya atau bukan, tapi Yuliana Jian tetap mengangguk kepada Tuan Zhu dengan lembut, lalu berjalan keluar dari villa.
Keesokan harinya, ketika Yuliana Jian datang ke vila lagi, pak tua berbicara dan tersenyum kepada Yuliana Jian dengan sedikit sungkan, "Nona Mu, aku rasa anda adalah orang yang berpendidikan. Aku ingin meminta tolong kepada anda. Begini, belakangan ini kesehatan tuan sudah sedikit membaik, tapi penglihatannya tidak bagus. Banyak buku dan dokumen yang tidak bisa dia baca. Bagaimana pun, saya sudah tua dan penglihatan saya tidak begitu bagus lagi. Bisakah setiap hari anda membantu membacakan beberapa dokumen untuk tuan ? "
Begitu mendengar kata-kata pak tua, Yuliana Jian langsung mengerutkan keningnya. Yuliana Jian ragu-ragu sejenak, akal sehatnya memberitahukan kepadanya dia tidak boleh menyetujui hal ini. Tapi ketika Yuliana Jian menatap jendela yang terbuka di lantai dua, akhirnya Yuliana Jian mengangguk dan berkata dengan pelan, "Baiklah, aku sangat bersedia melakukannya."
Pak tua bergegas berkata sambil tersenyum, "Anda tidak perlu khawatir, tuan pasti akan memberikan bayaran yang lumayan untuk anda."
Yuliana Jian menggelengkan kepalanya sambil berkata dengan tersenyum: "Ini hanya masalah sepele, tidak perlu membayarku. Dua hari yang lalu kalian membiarkan aku dan putriku bermain di sini, putriku benar-benar bahagia. Anggap ini sebagai ucapan terima kasihku, kalau membahas soal uang lagi, akan terkesan seperti orang asing. "
Pak tua tersenyum hingga matanya menyipit, dia mengangguk berulang kali dan berkata, "Baik, baik ... Kalau begitu jangan membahas soal uang lagi, jangan menjadi orang asing. Kalau begitu tolong anda kesana sekarang? Tuan ada di dalam kamar."
Yuliana Jian mengangguk lalu melepas celemeknya, dan berjalan ke kamar Tuan Zhu. Dia mengetuk pintu, begitu mendengar respon dari dalam kamar, Yuliana Jian membuka pintu dari luar. Tuan Zhu masih menghadap ke jendela, dan duduk membelakanginya, begitu mendengar suara Yuliana melangkahkan kakinya ke dalam, Tuan Zhu berbalik dan melihat Yuliana Jian .
Yuliana Jian berjalan masuk ke dalam kamar dan bertanya sambil tersenyum, "Apa yang bisa aku bantu?"
Tuan Zhu berkata dengan pelan: "Koran ada di atas meja, bacakan untukku."
Yuliana Jian mengambil koran itu, dan mendapati koran itu adalah koran ekonomi. Dia mengerutkan dahinya dan bertanya, "Harus baca semuanya?"
Tuan Zhu mengangguk dengan perlahan, Yuliana Jian hanya bisa menarik napas dalam-dalam dan membaca koran itu dengan perlahan. Awalnya Yuliana Jian membaca koran itu dengan terbata-bata, tapi setelah dia lebih fokus dan terbiasa dengan cara penulisan koran, penuturannya sudah menjadi jauh lebih baik. Meskipun masih terbata-bata dan tidak cukup lancar, tapi jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Tuan Zhu terlihat sangat serius mendengarkan penuturannya, sepertinya dia sedang membuat catatan, sembari mendengarkan.
Tetapi setelah membaca satu halaman, Yuliana Jian merasa tenggorokannya kering, dan dia tidak bisa menahan diri untuk batuk, suaranya sedikit serak.
"Huk huk..." Yuliana Jian menutup mulutnya dan menoleh untuk batuk dua kali.
Segelas air diberikan ke tangan Yuliana Jian, Yuliana Jian mengambil gelas itu, dia melirik Tuan Zhu yang memberikan segelas air ke tangannya dan berterima kasih kepadanya. Setelah itu dia bergegas menunduk untuk melanjutkan membaca koran. Tapi Yuliana Jian masih belum sempat membaca, sebuah tangan menutupi koran yang hendak dia baca, tangan itu putih dan ramping, sangat mirip dengan tangan Wirianto Leng .
Yuliana Jian langsung terdiam. Dia menatap Tuan Zhu yang sudah berjalan ke sisinya dengan bantuan tongkat. Dia bahkan memiliki ilusi orang yang berada di hadapannya sekarang adalah Wirianto Leng.
Yuliana Jian berdiri, dia tidak bisa menahan diri menjulurkan tangannya untuk mencoba melepaskan masker Tuan Zhu. Tuan Zhu segera mundur beberapa langkah, dan mengakibatkan tangan Yuliana Jian menyentuh udara kosong.
“Apa yang sedang kamu lakukan?” Kata Tuan Zhu dengan suara berat.
Yuliana Jian menarik kembali tangannya dan berkata dengan pelan, "Maaf, anda sangat mirip dengan orang yang saya kenal. Meskipun saya pernah melihat wajah anda, saya tidak bisa menahan diri menganggap anda sebagai dia, maaf."
“Dia kekasihmu?” tanya Tuan Zhu.
Yuliana Jian mengerutkan kening lalu menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum getir dia berkata, "Dulu iya, tapi sekarang sudah tidak memiliki hubungan sama sekali."
Tuan Zhu terdiam sejenak, lalu dia berkata dengan perlahan: "Oh ... begitu. Maaf, tak kusangka aku sangat mirip dengannya, maaf membuatmu sedih."
Yuliana Jian terdiam sesaat, setelah itu dia tersenyum dan mendongak untuk melihat jam, lalu dia berkata dengan suara pelan, "Maaf, sudah jam pulang sekolah, aku akan pergi menjemput putriku pulang sekolah."
Selesai mengatakannya, Yuliana Jian bergegas berjalan ke arah pintu kamar.
“Apakah besok kamu akan datang lagi?” tanya Tuan Zhu dengan suara rendah.
Yuliana Jian berpikir sejenak, akhirnya dia mengangguk dan berkata, "Aku akan datang."
Meskipun Tuan Zhu mengenakan masker dan kacamata hitam, tapi melalui alisnya yang sedikit melengkung Yuliana Jian bisa melihat saat ini Tuan Zhu terlihat seperti sedang tertawa.
Jantung Yuliana Jian berdegup kencang beberapa kali, saat ini deru napasnya juga sedikit cepat. Dia bergegas tersenyum untuk menutupi deru napasnya yang cepat, lalu dia berjalan keluar dari kamar.
Meskipun sudah berjalan keluar dari kamar, Yuliana Jian masih merasa sedikit linglung. Sebenarnya, meskipun seharian ini dia dan Tuan Zhu berada di ruangan yang sama, tapi mereka tidak melakukan apa-apa. Tapi kenapa dia memliki perasaan istimewa terhadap Tuan Zhu ini? Detak jantungnya berdengup dengan sangat cepat hingga membuatnya sedikit panik.
Sudah beberapa tahun berlalu sejak dia mengalami kepanikan seperti itu.
Yuliana Jian menarik napas panjang, setelah berjalan keluar dari villa, tangannya masih mengelus dadanya, dan mencoba untuk menenangkan dirinya. Setelah menjemput Mellly Jian pulang sekolah, Yuliana Jian mengurus makan Melly Jian dan menemaninya menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Saat Mellly Jian sedang tidur, Yuliana Jian baru mengeluarkan koran ekonomi yang di belinya di pinggir jalan saat menjemput Melly Jian pulang, dan dia mulai membaca kata demi kata dengan suara pelan.
Saat ini Yuliana Jian memiliki semacam perasaan yang sangat sulit diungkapkan. Dia tidak ingin terus terlihat bodoh di depan Tuan Zhu, dia berharap bisa membaca seluruh isi surat kabar dengan lancar di depannya.
Yuliana Jian tidak tahu berapa lama dia berlatih, tetapi ketika dia bangun, langit sudah terang. Melly Jian memanyunkan mulutnya sambil mengguncangnya untuk membangunkannya: "Ibu, bangun, kenapa ibu tidak tidur di tempat tidur?"
Yuliana Jian menepuk dahinya dan berkata dengan pelan, "Ah, ibu benar-benar sudah gila."
Setelah itu Yuliana Jian bergegas bangkit dan berganti pakaian, lalu dia bergegas mengantar Melly Jian ke sekolah. Melihat Melly Jian berjalan memasuki gerbang sekolah, Yuliana Jian menghela nafas, apakah dia sedikit gila? Apakah dia masih seorang gadis kecil? Kenapa dia melakukan hal kekanak-kanakan seperti itu?
Yuliana Jian menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya, lalu dia berjalan ke villa untuk membacakan koran untuk Tuan Zhu, dia selalu kehilangan fokus. Meskipun tadi malam sudah berlatih semalaman, tapi karena gugup dan kurang tidur, Yuliana Jian merasa sepertinya dia tidak bisa membuka matanya.
"Inti dari semua masalah di pasar modal adalah ... adalah..." Yuliana Jian mengejapkan matanya, karena tidak tahan lagi, dia menutup matanya dan terlungkup di atas meja.
Melihat Yuliana Jian tidur di atas meja, Tuan Zhu berjalan mendekatinya dengan perlahan. Dia mengangkat tangannya, ingin membelai kepala Yuliana Jian , tapi dia mengerutkan kening dan menarik kembali tangannya, akhirnya dia mengambil selimut tipis dan menutupi tubuh Yuliana.
Yuliana Jian mengalami mimpi yang kacau, dalam mimpi dia terus menggandeng tangan Wirianto Leng dan berjalan di taman sambil tersenyum. Tangan Wirianto Leng sangat mirip dengan tangan Tuan Zhu , tapi tangan Wirianto Leng lebih lebar dan besar dari tangan Tuan Zhu, pergelangan tangannya juga lebih besar dan terlihat lebih kuat. Hal ini membuat Yuliana Jian merasa sedikit sedih. Penderitaan apa yang dialami Tuan Zhu sehingga membuatnya kehilangan berat badan seperti ini, seharusnya dia sama seperti Wirianto Leng kan?
Berpikir seperti ini, membuat hati Yuliana Jian semakin kacau, dia segera membuka matanya. Begitu dia mendongkak, dia melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul dua, dia tidur selama satu jam lebih. Yuliana Jian menggenggam dahinya, lalu melihat selimut yang menutupi dirinya. Tidak perlu bertanya, Yuliana Jian langsung tahu siapa yang menutupi tubuhnya dengan selimut.
Yuliana Jian menoleh melihat Tuan Zhu yang sedang menurunkan buku catatannya, lalu dia berkata sambil tersenyum, "Terima kasih."
Setelah mengucapkan terima kasih, Yuliana Jian bangkit dan meletakkan selimut tadi di samping Tuan Zhu , lalu dia berkata sambil tersenyum: "Aku pergi dulu, sampai jumpa."
Sambil mengenggam buku catatan di tangannya Tuan Zhu mengangguk dengan pelan: "Sampai jumpa."
Pada hari-hari berikutnya, Yuliana Jian selalu datang tepat waktu membacakan koran untuk Tuan Zhu, pada hari Sabtu, Tuan Zhu mempersilahkan Yuliana Jian membawa Melly Jian ke villa untuk bermain.
Melly Jian seakan tertarik untuk memancing. Setiap kali dia datang, dia akan pergi memancing di kolam. Tuan Zhu akan mendorong kursi rodanya ke samping Melly Jian lalu mengajarinya cara memancing. Beberapa hari ini Yuliana Jian juga telah mengamati kaki Tuan Zhu terlihat tidak terlalu leluasa, Dia selalu berada di kursi roda, kadang-kadang berjalan dengan tongkat, kakinya juga sangat tidak leluasa untuk berjalan. Ketika Yuliana Jian melihat kakinya, Tuan Zhu akan dengan canggung menutupi kakinya dengan selimut .
Apakah kakinya terluka? Tubuhnya sangat lemah, kakinya juga terluka, dan dia terpisah dengan istri dan anaknya. Bisakah Tuan Zhu ini jangan se-tragis ini?
Begitu memikirkan hal ini, Yuliana Jian yang sedang menatap punggung Tuan Zhu dan Melly Jian yang sedang memancing bersama, tidak bisa menahan diri untuk menghela nafas. Sambil melihat punggung Melly Jian dan Tuan Zhu , Yuliana Jian melangkah mundur beberapa langkah sampai ke kursi istirahat di rerumputan. Tanpa sengaja Yuliana Jian menyentuh kursi istirahat dan membuat buku catatan yang berada di atas kursi jatuh ke tanah. Yuliana Jian bergegas menundukkan kepalanya dan mengambil buku catatan itu.
Tapi saat dia mengambil buku catatan itu, dia melihat halaman buku yang terbuka, Yuliana Jian langsung tertegun. Tak di sangka di buku catatan itu berisikan lukisan dirinya. Lukisan ketika dia tidur, ketika dia membaca koran, bahkan ketika dia dan Melly Jian sedang bercanda gurau bersama.
Yuliana Jian mengerutkan keningnya, selama ini Tuan Zhu tidak sedang membuat catatan, tapi sedang melukis dirinya?
Saat Yuliana Jian mengambil buku catatan itu dan berdiri, dia melihat Tuan Zhu sedang menoleh ke arahnya. Karena mengenakan masker dan kacamata hitam, Yuliana Jian tidak bisa melihat ekspresi wajahnya dengan jelas, tetapi dia bisa melihat jari tangannya sedikit gemetar, Tuan Zhu sangat gugup hingga tangannya gemetar.
Novel Terkait
Unlimited Love
Ester GohAwesome Guy
RobinSi Menantu Buta
DeddyMy Charming Wife
Diana AndrikaEternal Love
Regina WangLove In Sunset
ElinaMy Perfect Lady
AliciaCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia