Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat

Yuliana Jian mendengar Wirianto Leng berkata seperti ini dan langsung menengadahkan kepala menatap Wirianto Leng, mencium ujung bibir pria itu dan berkata, "Rasanya kamu sedikitpun tidak rela, apa benar-benar berpikir seperti itu?"

Wirianto Leng pelan-pelan dibuat tersenyum oleh ciuman Yuliana Jian ini dan menunduk mencium Yuliana Jian, "Tentu saja bukan, karena ingin mendapatkan ciuman saja baru sengaja berkata seperti ini."

Yuliana Jian memonyongkan bibir, tersenyum menatap Wirianto Leng, dan menggelengkan kepala, "Ternyata ada pikiran jahat seperti ini, benar-benar licik."

Wirianto Leng menengadahkan kepala, mengelus dahi Yuliana Jian, menatap Yuliana Jian dengan serius dan berkata ringan, "Tidak terpikir sekarang kamu masih bisa tersenyum, kelihatannya sangatlah santai."

Yuliana Jian memiringkan kepala dan tersenyum, "Memangnya bagaimana? Membiarkan August sembarangan mengacaukan kehidupan kita? Wirianto, aku tahu August membuatmu sangat kesal, mungkin membuatmu merasa gagal. Tapi kalau kita demi dia, sampai mengorbankan kehidupan kita, rasanya terlalu tidak layak. Setiap hari karena dia mempengaruhi perasaanku, juga akan membiarkan dia merasa menang. Hal ini sangat tidak menguntungkan bagi kita."

Wirianto Leng mengangguk ringan dan berkata sambil tersenyum, "Yang kamu katakan benar."

Wirianto Leng berkata, menundukkan kepala dan mencium pelan bibir Yuliana Jian. Yuliana Jian tersenyum membalikkan ciuman Wirianto Leng, lalu Yuliana Jian tiba-tiba mengerutkan dahi dan menatap Wirianto Leng, "Oh iya, masih ada satu hal, aku lupa memberitahukan denganmu."

Wirianto Leng memiringkan kepala dan mengerutkan dahi menatap Yuliana Jian, "Ada apa?"

Yuliana Jian menghela napas, "Masalah Melly, kondisi Melly sedikit aneh. Dia akhir-akhir ini selalu bangun tengah malam, mengatakan perkataan yang aneh. Seperti dia masuk dalam bahaya atau sebagainya. Aku rasa tidak bisa dibiarkan seperti ini terus, aku khawatir membuat tekanan batin yang terlalu besar pada Melly. Hanya saja tidak pernah membawa dia pergi ke psikiater. Aku rasa harus membawa Melly ke psikiater. Dia melalui masalah sebesar ini, pasti meninggalkan trauma besar di hatinya. Aku tidak ingin karena kurang pedulianku membuat luka di hatinya tidak bisa disembuhkan."

Wirianto Leng menganggukan kepala dan berkata sambil mengerutkan dahi, "Oke, aku akan cari satu psikiater untuk melakukan pemeriksaan pada Melly."

Yuliana Jian mengangguk sambil tersenyum, "Bagus kalau begitu ...."

Wirianto Leng menatap Yuliana Jian dan memeluk pinggang Yuliana Jian. Saat ini, Yuliana Jian dan Wirianto Leng terus ditahan oleh beberapa masalah, sama sekali tidak ada waktu berinteraksi baik-baik. Ketika punggung Yuliana Jian dipeluk oleh Wirianto Leng, hati Yuliana Jian tanpa bisa ditahan bergetar, menatap Wirianto Leng dengan gugup dan bertanya, "Apa yang kamu mau lakukan?"

Wirianto Leng tersenyum dan berkata, "Perkataanmu tadi mengingatkanku. Aku merasa sebagai ayah, memang benar seharusnya melindungi kesehatan mental anak. Tapi lebih baik kita memulihkan dulu hubungan kita. Hubungan suami istri yang baik, akan membuat kondisi mental anak semakin sehat.

Mendengar Wirianto Leng berkata seperti ini, Yuliana Jian tanpa bisa ditahan mengerutkan dahi dan berkata, "Yang kamu katakan itu beneran atau bercanda?"

Wirianto Leng menganggukan kepala dan berkata sambil tersenyum, "Tentu saja beneran, selain itu aku juga sangat membutuhkanmu. Awalnya masih ada banyak hal yang mengesalkan, tapi ketika aku menciummu, memelukmu, tidak ada lagi begitu banyak hal yang mengesalkan."

Yuliana Jian tersenyum menatap Wirianto Leng, "Kalau begitu bukankah aku membantumu menghemat uang ke psikiater, aku merasa sangat rugi. Menjadi istrimu, juga menjadi psikiater juga. Bukankah seharusnya kamu memberiku bayaran pengobatan? Kalau tidak aku benar-benar terlalu rugi."

"Biaya pengobatan?" Wirianto Leng tanpa bisa ditahan berkata sambil tersenyum, "Kalau begitu seharusnya sangat mahal bukan?"

Yuliana Jian berkata sambil tersenyum, "Tentu saja, aku adalah harga langit!"

Setelah berkata, Yuliana Jian memeluk leher Wirianto Leng. Wirianto Leng menarik napas dalam, lanjut mencium Yuliana Jian. Setelah melalui kasus penculikan Melly Jian, ciuman Wirianto Leng dan Yuliana Jian mungkin sedikit lebih heboh dari pada sebelumnya, tapi malah membuat hati keduanya lebih nyaman. Kemesraan mereka seperti dua monster yang terluka, saling mengobati satu sama lain, tidak lagi panas tapi malah bisa menenangkan hati masing-masing.

Ketika tangan Wirianto Leng bersiap pelan-pelan naik, tiba-tiba terdengar suara Melly Jian di luar pintu, "Ibu ... apa ibu ada di dalam?"

Melvin Jian juga bertanya kecil, "Ayah, apa ayah efisien?"

Ketika Yuliana Jian mendengar perkataan dua anak ini, dia langsung membelalakan mata, menatap Wirianto Leng dan berkata rendah, "Ini ... dua anak ini juga aneh sekali. Kalau benar-benar mau memanggilku, kenapa masih bertanya 'ayah efisien atau tidak'? Seperti kita melakukan hal yang tidak bisa dilihat orang saja."

Wirianto Leng mencium sekali bibir Yuliana Jian dan berkata sambil tersenyum, "Sepertinya kita di sini memang melakukan perbuatan yang tidak boleh dilihat orang bukan?"

Yuliana Jian memelototi Wirianto Leng, "Ini bukanlah hal yang tidak boleh dilihat orang! Kita terang-terangan!"

Wirianto Leng menganggukan kepala dan berkata sambil tersenyum, "Ok, aku buka pintu sekarang."

Yuliana Jian yang awalnya sangat yakin segera menarik tangan Wirianto Leng dan berkata sambil mengerutkan dahi, "Kamu gila ya. Bagaimana bisa buka pintu sekarang? Sekarang bajuku berantakan sekali!"

Wirianto Leng tanpa bisa ditahan tertawa dan bertanya, "Bukankah sekarang kurang terang-terangan?"

Yuliana Jian mengerutkan dahi menatap Wirianto Leng dan mengangguk kesal, "Ok, yang kamu katakan benar, yang aku katakan salah. Sudah bisa bukan? Dua iblis kecil ini, tidak tahu apa yang akan mereka lakukan. Aku pergi lihat sekarang."

Setelah selesai berkata, Yuliana Jian merapikan sebentar bajunya, bersama-sama dengan Wirianto Leng pergi ke pintu kamar. Begitu membuka kamar, Yuliana Jian melihat Melly Jian dan Melvin Jian berdiri di luar pintu. Teringat pada dua perkataan iblis kecil ini tadi, Yuliana Jian tanpa bisa ditahan bertanya dengan sedikit kesal, "Sekarang kalian ke sini, apakah khusus membuatku marah?"

Melly Jian menarik tangan Yuliana Jian sambil tersenyum, "Ibu, apa ibu benar-benar marah?"

Yuliana Jian mengangguk kencang, "Tentu saja, tentu saja aku marah. Ditindas oleh dua iblis kecil, bagaimana bisa aku tidak marah?"

"Ah? Kalau ... kalau begitu ibu jangan marah lagi, aku sudah tahu kesalahanku. Aku sangat salah, sangat salah. Tidak seharusnya aku membuat ibu marah." Melly Jian menarik kembali senyum di wajahnya dan berkata dengan ekspresi kasihan.

Yuliana Jian menahan tawa, berusaha memasamkan wajahnya, dan bertanya sambil mengerutkan dahi, "Berkata seperti itu, kamu benar-benar sudah mengetahui kesalahanmu?"

Melly Jian langsung mengangguk kencang, "Benar-benar tahu kesalahanku .... aku sepertinya tidak boleh menindas Nona Lin itu, terlalu tidak sopan. Juga tidak seharusnya bilang kejadian ibu dulu, membuat ibu malu. Itu bukanlah hal yang putri baik seharusnya lakukan. Aku sudah salah .... seperti masalah ibu yang merokok, minum bir, dan memarahi orang sebelumnya, aku pasti tidak akan mengatakannya lagi, membiarkan ibu lanjut menjadi ibu yang lembut. Kedepannya masalah masakan ibu yang tidak enak, aku akan berusaha sebisa mungkin tidak mengatakannya keluar."

Yuliana Jian mendengar perkataan Melly Jian, mengerutkan dahi, langsung mengangkat tangan, mencegah perkataan Melly Jian, "Sudah, sudah, sekarang lebih baik kamu kurangi omonganmu."

Berkata sampai sini, Yuliana Jian langsung menoleh menatap Melvin Jian, "Lalu bagaimana denganmu?"

Melvin Jian mengerutkan dahi, "Aku meminta maaf sudah membuat ibu marah, tapi terhadap Nona Lin itu, aku merasa aku tidak salah."

Melly Jian langsung menarik ujung baju Melvin Jian dan berkata kecil, "Aduh, jangan mengatakan ini di waktu sekarang ini. Kamu tidak mengerti bagaimana pacaran bersama wanita ya. Mau itu tahu atau tidak kesalahanmu, sekarang cukup mengakui kesalahan saja. Kita anak-anak saat mengakui kesalahan sekalian bermanja saja, dengan begitu sudah bisa diselesaikan. Kamu seperti ini hanya akan membuatnya semakin marah ... wanita yang marah, sangatlah merepotkan ... terutama yang seperti ibu ini ...."

"Aku mendengarnya lho, Melly ...." Yuliana Jian menundukkan kepala menatap Melly Jian dan berkata sambil mengerutkan dahi.

Melly Jian menengadahkan kepala dengan panik, menatap Yuliana Jian, menghela napas, lalu berkata kecil, "Aduh, gawat."

Yuliana Jian melihat ke arah Melly Jian, lalu menoleh menatap Melvin Jian dan menghela napas kecil, "Sebenarnya kamu bisa merasa kamu tidak salah, aku sebagai ibu kalian, hanya memberitahu kalian peraturan normalnya, mana yang seharusnya dilakukan, mana yang seharusnya tidak dilakukan. Tapi tidak bisa memaksa kalian harus bisa melakukannya. Seperti aku, aku juga bukan orang yang sepenuhnya mematuhi peraturan. Hari ini menghukum kalian berdiri, karena perasaanku kurang tenang, perlu minta maaf pada kalian. Kedepannya, aku akan mengganti cara komunikasi dengan kalian."

Melly Jian langsung tersenyum dan bertanya, "Ibu, apa mau diganti menjadi cara komunikasi dengan makanan? Ibu, kamu berikan lebih banyak makanan yang enak, itu adalah cara komunikasi yang terbaik."

Yuliana Jian menyipitkan mata menatap Melly Jian dan menggelengkan kepala sambil tersenyum, "Itu bukan cara komunikasi, itu namanya menyogok!"

Melly Jian langsung menundukkan kepala dan berkata dengan sedih, "Kalau begitu sogok saja, memangnya aku tidak tahu kalau itu sogok?"

Yuliana Jian kemudian menatap Melly Jian dan Melvin Jian, "Tapi aku mengganti cara komunikasi, dengan syarat kalian tidak membuatku marah. Kalau kalian terus membuatku marah, aku mungkin akan marah besar!"

Melly Jian mengangguk dengan kencang, "Aku tahu, aku tahu, kedepannya aku akan patuh."

Melvin Jian mengerutkan dahi menatap Yuliana Jian, seperti sedang memikirkan serius perkataan Yuliana Jian. Ketika Melly Jian menarik kuat lengan Melvin Jian, Melvin Jian sepertinya baru mengangguk dengan tidak rela, "Aku akan mempertimbangkan baik-baik perkataanmu."

Apanya yang mempertimbangkan baik-baik perkataanmu? Apakah ini perkataan yang seharusnya diucapkan oleh anak? Jelas-jelas adalah perkataan bohong atasan kepada bawahannya.

Yuliana Jian mengerutkan dahi, menghela napas panjang, lalu mengerutkan dahi, dan menatap Wirianto Leng dengan wajah sedikit sedih. Wirianto Leng hanya tersenyum, berjalan menghampirinya, menatap Melly Jian dan Melvin Jian, "Hati ibu kalian sangat lemah, jangan terlalu berlebihan menindasnya. Kalau terlalu berlebihan, aku juga akan marah."

Melvin Jian baru mengangguk sekarang, "Baiklah."

Yuliana Jian menoleh menatap Wirianto Leng yang berdiri seperti orang tua di sampingnya dan menghela napas tidak sudi. Jadi kondisi sekarang adalah dia ditindas oleh dua anak ini, lalu Wirianto Leng membantunya? Kenapa rasanya agak aneh ya?

Yuliana Jian menggigit bibirnya. Saat bersiap untuk membalas Wirianto Leng, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Yuliana Jian mengangkat ponsel, melihat ada telepon masuk dari Zacky Wu, dia langsung menepuk kepalanya dan merasa kenapa dia begitu tidak sopan? Zacky Wu dan pacarnya pergi, kenapa dia tidak menelpon Zacky Wu dan meminta maaf? Sekarang malah Zacky Wu yang telepon dia. Yuliana Jian merasa sangat tidak enak hati.

Yuliana Jian mengerutkan dahi, menarik napas dalam, baru mengangkat telepon, "Halo, ada apa? Pacarmu baik-baik saja 'kan? Sebelumnya kami yang tidak sopan, aku meminta maaf padamu. Dua anak itu bicara seperti itu, aku yang tidak mengajari dengan baik. Tidak tahu pacarmu suka apa, aku bisa menyiapkan satu hadiah permintaan maaf, dan mengantarnya ke sana?"

Di ujung sambungan terdengar suara Zacky Wu yang panik, "Nona Jian, gawat. Dora dia ... aku tidak menemukan Dora daritadi. Aku tidak tahu harus berbuat apa? Aku juga tidak berani melapor polisi. Nona Jian, aku ... aku tidak tahu harus menghubungi siapa. Dia hilang!"

Kemudian terdengar suara tangisan Zacky Wu. Yuliana Jian mengerutkan dahi dan segera bertanya, "Apa? Apa yang hilang?"

Zacky Wu menangis dan berkata, "Dora, Dora hilang!"

Wirianto Leng melihat Yuliana Jian mengerutkan dahi, segera bertanya, "Apa terjadi sesuatu?"

Yuliana Jian langsung menganggukan kepala dan berkata pada Wirianto Leng, "Pacar Zacky hilang."

Wirianto Leng mengerutkan dahi, "Si Dora Lin itu?"

Yuliana Jian tidak menyangka Wirianto Leng bisa langsung mengatakan nama pacar Zacky Wu, tapi kemudian dia terpikir Wirianto Leng pasti sudah melakukan pemeriksaan banyak terhadap Zacky Wu, jadi tidak aneh juga kalau bisa mengingat nama pacar Zacky Wu. Yuliana Jian mengangguk, "Iya."

Wirianto Leng kini baru menghela napas lega, "Ternyata ada masalah seperti ini. Tidak apa-apa, dia bukan orang yang penting."

Yuliana Jian tentu tahu Dora Lin bukanlah orang yang penting, tapi mendengar perkataan Wirianto Leng, dia tetap tanpa bisa ditahan mengerutkan dahi dan berkata, "Tapi Dora hilang setelah pergi dari rumah kita. Bukankah kita seharusnya membantu mencari juga. Bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya?"

Wirianto Leng menganggukan kepala, "Meskipun dia tidak terlalu penting, tapi kalau kamu mau, aku akan utus beberapa orang membantu mencarikan."

Perkataan Wirianto Leng tetap tidak menganggap Dora Lin penting, seperti mencari satu barang yang hilang saja. Yuliana Jian tanpa bisa ditahan merasa sedikit tidak suka. Meskipun Yuliana Jian tahu dari dulu sikap Wirianto Leng seperti ini, selain beberapa orang yang dia pedulikan, pasti selalu bersikap dingin dan sangat tidak peduli pada orang lain. Tapi kadang kala, kedinginan Wirianto Leng seperti ini benar-benar membuat Yuliana Jian sedikit tidak suka.

Yuliana Jian mengerutkan dahi, mengangguk, lalu saat dia bersiap mengangkat telepon dan bicara dengan Zacky Wu, dia tiba-tiba menyadari tadi dia tidak menutup layar telepon dengan tangan. Percakapannya dengan Wirianto Leng didengar oleh Zacky Wu.

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu