Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
Yuliana Jian mendengar Wirianto Leng berkata seperti ini dan langsung menengadahkan kepala menatap Wirianto Leng, mencium ujung bibir pria itu dan berkata, "Rasanya kamu sedikitpun tidak rela, apa benar-benar berpikir seperti itu?"
Wirianto Leng pelan-pelan dibuat tersenyum oleh ciuman Yuliana Jian ini dan menunduk mencium Yuliana Jian, "Tentu saja bukan, karena ingin mendapatkan ciuman saja baru sengaja berkata seperti ini."
Yuliana Jian memonyongkan bibir, tersenyum menatap Wirianto Leng, dan menggelengkan kepala, "Ternyata ada pikiran jahat seperti ini, benar-benar licik."
Wirianto Leng menengadahkan kepala, mengelus dahi Yuliana Jian, menatap Yuliana Jian dengan serius dan berkata ringan, "Tidak terpikir sekarang kamu masih bisa tersenyum, kelihatannya sangatlah santai."
Yuliana Jian memiringkan kepala dan tersenyum, "Memangnya bagaimana? Membiarkan August sembarangan mengacaukan kehidupan kita? Wirianto, aku tahu August membuatmu sangat kesal, mungkin membuatmu merasa gagal. Tapi kalau kita demi dia, sampai mengorbankan kehidupan kita, rasanya terlalu tidak layak. Setiap hari karena dia mempengaruhi perasaanku, juga akan membiarkan dia merasa menang. Hal ini sangat tidak menguntungkan bagi kita."
Wirianto Leng mengangguk ringan dan berkata sambil tersenyum, "Yang kamu katakan benar."
Wirianto Leng berkata, menundukkan kepala dan mencium pelan bibir Yuliana Jian. Yuliana Jian tersenyum membalikkan ciuman Wirianto Leng, lalu Yuliana Jian tiba-tiba mengerutkan dahi dan menatap Wirianto Leng, "Oh iya, masih ada satu hal, aku lupa memberitahukan denganmu."
Wirianto Leng memiringkan kepala dan mengerutkan dahi menatap Yuliana Jian, "Ada apa?"
Yuliana Jian menghela napas, "Masalah Melly, kondisi Melly sedikit aneh. Dia akhir-akhir ini selalu bangun tengah malam, mengatakan perkataan yang aneh. Seperti dia masuk dalam bahaya atau sebagainya. Aku rasa tidak bisa dibiarkan seperti ini terus, aku khawatir membuat tekanan batin yang terlalu besar pada Melly. Hanya saja tidak pernah membawa dia pergi ke psikiater. Aku rasa harus membawa Melly ke psikiater. Dia melalui masalah sebesar ini, pasti meninggalkan trauma besar di hatinya. Aku tidak ingin karena kurang pedulianku membuat luka di hatinya tidak bisa disembuhkan."
Wirianto Leng menganggukan kepala dan berkata sambil mengerutkan dahi, "Oke, aku akan cari satu psikiater untuk melakukan pemeriksaan pada Melly."
Yuliana Jian mengangguk sambil tersenyum, "Bagus kalau begitu ...."
Wirianto Leng menatap Yuliana Jian dan memeluk pinggang Yuliana Jian. Saat ini, Yuliana Jian dan Wirianto Leng terus ditahan oleh beberapa masalah, sama sekali tidak ada waktu berinteraksi baik-baik. Ketika punggung Yuliana Jian dipeluk oleh Wirianto Leng, hati Yuliana Jian tanpa bisa ditahan bergetar, menatap Wirianto Leng dengan gugup dan bertanya, "Apa yang kamu mau lakukan?"
Wirianto Leng tersenyum dan berkata, "Perkataanmu tadi mengingatkanku. Aku merasa sebagai ayah, memang benar seharusnya melindungi kesehatan mental anak. Tapi lebih baik kita memulihkan dulu hubungan kita. Hubungan suami istri yang baik, akan membuat kondisi mental anak semakin sehat.
Mendengar Wirianto Leng berkata seperti ini, Yuliana Jian tanpa bisa ditahan mengerutkan dahi dan berkata, "Yang kamu katakan itu beneran atau bercanda?"
Wirianto Leng menganggukan kepala dan berkata sambil tersenyum, "Tentu saja beneran, selain itu aku juga sangat membutuhkanmu. Awalnya masih ada banyak hal yang mengesalkan, tapi ketika aku menciummu, memelukmu, tidak ada lagi begitu banyak hal yang mengesalkan."
Yuliana Jian tersenyum menatap Wirianto Leng, "Kalau begitu bukankah aku membantumu menghemat uang ke psikiater, aku merasa sangat rugi. Menjadi istrimu, juga menjadi psikiater juga. Bukankah seharusnya kamu memberiku bayaran pengobatan? Kalau tidak aku benar-benar terlalu rugi."
"Biaya pengobatan?" Wirianto Leng tanpa bisa ditahan berkata sambil tersenyum, "Kalau begitu seharusnya sangat mahal bukan?"
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum, "Tentu saja, aku adalah harga langit!"
Setelah berkata, Yuliana Jian memeluk leher Wirianto Leng. Wirianto Leng menarik napas dalam, lanjut mencium Yuliana Jian. Setelah melalui kasus penculikan Melly Jian, ciuman Wirianto Leng dan Yuliana Jian mungkin sedikit lebih heboh dari pada sebelumnya, tapi malah membuat hati keduanya lebih nyaman. Kemesraan mereka seperti dua monster yang terluka, saling mengobati satu sama lain, tidak lagi panas tapi malah bisa menenangkan hati masing-masing.
Ketika tangan Wirianto Leng bersiap pelan-pelan naik, tiba-tiba terdengar suara Melly Jian di luar pintu, "Ibu ... apa ibu ada di dalam?"
Melvin Jian juga bertanya kecil, "Ayah, apa ayah efisien?"
Ketika Yuliana Jian mendengar perkataan dua anak ini, dia langsung membelalakan mata, menatap Wirianto Leng dan berkata rendah, "Ini ... dua anak ini juga aneh sekali. Kalau benar-benar mau memanggilku, kenapa masih bertanya 'ayah efisien atau tidak'? Seperti kita melakukan hal yang tidak bisa dilihat orang saja."
Wirianto Leng mencium sekali bibir Yuliana Jian dan berkata sambil tersenyum, "Sepertinya kita di sini memang melakukan perbuatan yang tidak boleh dilihat orang bukan?"
Yuliana Jian memelototi Wirianto Leng, "Ini bukanlah hal yang tidak boleh dilihat orang! Kita terang-terangan!"
Wirianto Leng menganggukan kepala dan berkata sambil tersenyum, "Ok, aku buka pintu sekarang."
Yuliana Jian yang awalnya sangat yakin segera menarik tangan Wirianto Leng dan berkata sambil mengerutkan dahi, "Kamu gila ya. Bagaimana bisa buka pintu sekarang? Sekarang bajuku berantakan sekali!"
Wirianto Leng tanpa bisa ditahan tertawa dan bertanya, "Bukankah sekarang kurang terang-terangan?"
Yuliana Jian mengerutkan dahi menatap Wirianto Leng dan mengangguk kesal, "Ok, yang kamu katakan benar, yang aku katakan salah. Sudah bisa bukan? Dua iblis kecil ini, tidak tahu apa yang akan mereka lakukan. Aku pergi lihat sekarang."
Setelah selesai berkata, Yuliana Jian merapikan sebentar bajunya, bersama-sama dengan Wirianto Leng pergi ke pintu kamar. Begitu membuka kamar, Yuliana Jian melihat Melly Jian dan Melvin Jian berdiri di luar pintu. Teringat pada dua perkataan iblis kecil ini tadi, Yuliana Jian tanpa bisa ditahan bertanya dengan sedikit kesal, "Sekarang kalian ke sini, apakah khusus membuatku marah?"
Melly Jian menarik tangan Yuliana Jian sambil tersenyum, "Ibu, apa ibu benar-benar marah?"
Yuliana Jian mengangguk kencang, "Tentu saja, tentu saja aku marah. Ditindas oleh dua iblis kecil, bagaimana bisa aku tidak marah?"
"Ah? Kalau ... kalau begitu ibu jangan marah lagi, aku sudah tahu kesalahanku. Aku sangat salah, sangat salah. Tidak seharusnya aku membuat ibu marah." Melly Jian menarik kembali senyum di wajahnya dan berkata dengan ekspresi kasihan.
Yuliana Jian menahan tawa, berusaha memasamkan wajahnya, dan bertanya sambil mengerutkan dahi, "Berkata seperti itu, kamu benar-benar sudah mengetahui kesalahanmu?"
Melly Jian langsung mengangguk kencang, "Benar-benar tahu kesalahanku .... aku sepertinya tidak boleh menindas Nona Lin itu, terlalu tidak sopan. Juga tidak seharusnya bilang kejadian ibu dulu, membuat ibu malu. Itu bukanlah hal yang putri baik seharusnya lakukan. Aku sudah salah .... seperti masalah ibu yang merokok, minum bir, dan memarahi orang sebelumnya, aku pasti tidak akan mengatakannya lagi, membiarkan ibu lanjut menjadi ibu yang lembut. Kedepannya masalah masakan ibu yang tidak enak, aku akan berusaha sebisa mungkin tidak mengatakannya keluar."
Yuliana Jian mendengar perkataan Melly Jian, mengerutkan dahi, langsung mengangkat tangan, mencegah perkataan Melly Jian, "Sudah, sudah, sekarang lebih baik kamu kurangi omonganmu."
Berkata sampai sini, Yuliana Jian langsung menoleh menatap Melvin Jian, "Lalu bagaimana denganmu?"
Melvin Jian mengerutkan dahi, "Aku meminta maaf sudah membuat ibu marah, tapi terhadap Nona Lin itu, aku merasa aku tidak salah."
Melly Jian langsung menarik ujung baju Melvin Jian dan berkata kecil, "Aduh, jangan mengatakan ini di waktu sekarang ini. Kamu tidak mengerti bagaimana pacaran bersama wanita ya. Mau itu tahu atau tidak kesalahanmu, sekarang cukup mengakui kesalahan saja. Kita anak-anak saat mengakui kesalahan sekalian bermanja saja, dengan begitu sudah bisa diselesaikan. Kamu seperti ini hanya akan membuatnya semakin marah ... wanita yang marah, sangatlah merepotkan ... terutama yang seperti ibu ini ...."
"Aku mendengarnya lho, Melly ...." Yuliana Jian menundukkan kepala menatap Melly Jian dan berkata sambil mengerutkan dahi.
Melly Jian menengadahkan kepala dengan panik, menatap Yuliana Jian, menghela napas, lalu berkata kecil, "Aduh, gawat."
Yuliana Jian melihat ke arah Melly Jian, lalu menoleh menatap Melvin Jian dan menghela napas kecil, "Sebenarnya kamu bisa merasa kamu tidak salah, aku sebagai ibu kalian, hanya memberitahu kalian peraturan normalnya, mana yang seharusnya dilakukan, mana yang seharusnya tidak dilakukan. Tapi tidak bisa memaksa kalian harus bisa melakukannya. Seperti aku, aku juga bukan orang yang sepenuhnya mematuhi peraturan. Hari ini menghukum kalian berdiri, karena perasaanku kurang tenang, perlu minta maaf pada kalian. Kedepannya, aku akan mengganti cara komunikasi dengan kalian."
Melly Jian langsung tersenyum dan bertanya, "Ibu, apa mau diganti menjadi cara komunikasi dengan makanan? Ibu, kamu berikan lebih banyak makanan yang enak, itu adalah cara komunikasi yang terbaik."
Yuliana Jian menyipitkan mata menatap Melly Jian dan menggelengkan kepala sambil tersenyum, "Itu bukan cara komunikasi, itu namanya menyogok!"
Melly Jian langsung menundukkan kepala dan berkata dengan sedih, "Kalau begitu sogok saja, memangnya aku tidak tahu kalau itu sogok?"
Yuliana Jian kemudian menatap Melly Jian dan Melvin Jian, "Tapi aku mengganti cara komunikasi, dengan syarat kalian tidak membuatku marah. Kalau kalian terus membuatku marah, aku mungkin akan marah besar!"
Melly Jian mengangguk dengan kencang, "Aku tahu, aku tahu, kedepannya aku akan patuh."
Melvin Jian mengerutkan dahi menatap Yuliana Jian, seperti sedang memikirkan serius perkataan Yuliana Jian. Ketika Melly Jian menarik kuat lengan Melvin Jian, Melvin Jian sepertinya baru mengangguk dengan tidak rela, "Aku akan mempertimbangkan baik-baik perkataanmu."
Apanya yang mempertimbangkan baik-baik perkataanmu? Apakah ini perkataan yang seharusnya diucapkan oleh anak? Jelas-jelas adalah perkataan bohong atasan kepada bawahannya.
Yuliana Jian mengerutkan dahi, menghela napas panjang, lalu mengerutkan dahi, dan menatap Wirianto Leng dengan wajah sedikit sedih. Wirianto Leng hanya tersenyum, berjalan menghampirinya, menatap Melly Jian dan Melvin Jian, "Hati ibu kalian sangat lemah, jangan terlalu berlebihan menindasnya. Kalau terlalu berlebihan, aku juga akan marah."
Melvin Jian baru mengangguk sekarang, "Baiklah."
Yuliana Jian menoleh menatap Wirianto Leng yang berdiri seperti orang tua di sampingnya dan menghela napas tidak sudi. Jadi kondisi sekarang adalah dia ditindas oleh dua anak ini, lalu Wirianto Leng membantunya? Kenapa rasanya agak aneh ya?
Yuliana Jian menggigit bibirnya. Saat bersiap untuk membalas Wirianto Leng, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Yuliana Jian mengangkat ponsel, melihat ada telepon masuk dari Zacky Wu, dia langsung menepuk kepalanya dan merasa kenapa dia begitu tidak sopan? Zacky Wu dan pacarnya pergi, kenapa dia tidak menelpon Zacky Wu dan meminta maaf? Sekarang malah Zacky Wu yang telepon dia. Yuliana Jian merasa sangat tidak enak hati.
Yuliana Jian mengerutkan dahi, menarik napas dalam, baru mengangkat telepon, "Halo, ada apa? Pacarmu baik-baik saja 'kan? Sebelumnya kami yang tidak sopan, aku meminta maaf padamu. Dua anak itu bicara seperti itu, aku yang tidak mengajari dengan baik. Tidak tahu pacarmu suka apa, aku bisa menyiapkan satu hadiah permintaan maaf, dan mengantarnya ke sana?"
Di ujung sambungan terdengar suara Zacky Wu yang panik, "Nona Jian, gawat. Dora dia ... aku tidak menemukan Dora daritadi. Aku tidak tahu harus berbuat apa? Aku juga tidak berani melapor polisi. Nona Jian, aku ... aku tidak tahu harus menghubungi siapa. Dia hilang!"
Kemudian terdengar suara tangisan Zacky Wu. Yuliana Jian mengerutkan dahi dan segera bertanya, "Apa? Apa yang hilang?"
Zacky Wu menangis dan berkata, "Dora, Dora hilang!"
Wirianto Leng melihat Yuliana Jian mengerutkan dahi, segera bertanya, "Apa terjadi sesuatu?"
Yuliana Jian langsung menganggukan kepala dan berkata pada Wirianto Leng, "Pacar Zacky hilang."
Wirianto Leng mengerutkan dahi, "Si Dora Lin itu?"
Yuliana Jian tidak menyangka Wirianto Leng bisa langsung mengatakan nama pacar Zacky Wu, tapi kemudian dia terpikir Wirianto Leng pasti sudah melakukan pemeriksaan banyak terhadap Zacky Wu, jadi tidak aneh juga kalau bisa mengingat nama pacar Zacky Wu. Yuliana Jian mengangguk, "Iya."
Wirianto Leng kini baru menghela napas lega, "Ternyata ada masalah seperti ini. Tidak apa-apa, dia bukan orang yang penting."
Yuliana Jian tentu tahu Dora Lin bukanlah orang yang penting, tapi mendengar perkataan Wirianto Leng, dia tetap tanpa bisa ditahan mengerutkan dahi dan berkata, "Tapi Dora hilang setelah pergi dari rumah kita. Bukankah kita seharusnya membantu mencari juga. Bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya?"
Wirianto Leng menganggukan kepala, "Meskipun dia tidak terlalu penting, tapi kalau kamu mau, aku akan utus beberapa orang membantu mencarikan."
Perkataan Wirianto Leng tetap tidak menganggap Dora Lin penting, seperti mencari satu barang yang hilang saja. Yuliana Jian tanpa bisa ditahan merasa sedikit tidak suka. Meskipun Yuliana Jian tahu dari dulu sikap Wirianto Leng seperti ini, selain beberapa orang yang dia pedulikan, pasti selalu bersikap dingin dan sangat tidak peduli pada orang lain. Tapi kadang kala, kedinginan Wirianto Leng seperti ini benar-benar membuat Yuliana Jian sedikit tidak suka.
Yuliana Jian mengerutkan dahi, mengangguk, lalu saat dia bersiap mengangkat telepon dan bicara dengan Zacky Wu, dia tiba-tiba menyadari tadi dia tidak menutup layar telepon dengan tangan. Percakapannya dengan Wirianto Leng didengar oleh Zacky Wu.
Novel Terkait
Akibat Pernikahan Dini
CintiaLoving Handsome
Glen ValoraUnplanned Marriage
MargeryLelaki Greget
Rudy GoldIstri kontrakku
RasudinMenaklukkan Suami CEO
Red MapleCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia