Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 100 Benarkah itu?
Yuliana segera menoleh ke arah Wirianto, sambil mengernyitkan dahi dengan cemas. Wirianto tidak mengatakan apa pun, hanya melirik Yuliana, dan berbalik pergi dengan nyonya tua Leng. Yuliana melihat bayangan punggung Wirianto dengan bibir terlipat.
Tania menyeka air mata di sudut matanya, langsung berlalu pergi di depan Yuliana, sama sekali tidak ada keramahan yang tadi, sepertinya Yuliana adalah orang yang dia tidak kenal sama sekali.
Yuliana mengerjapkan mata, berbalik dan naik ke lantai atas, kembali ke kamar dia dan Wirianto. Yuliana tidak berani berpikir lagi, sekembali ke kamar dia langsung berbaring di ranjang, dan memejamkan mata. Hangatnya sinar matahari yang masuk ke dalam kamar berbeda dengan yang di pulau, Yuliana berbaring di atas ranjang sebentar dan merasa sedikit dingin.
Yuliana tidak bisa tidak menggulung dirinya, meringkuk dalam selimut, dalam hatinya menantikan Wirianto cepat kembali ke sampingnya. Tidak lama kemudian, terdengar ketukan pintu kamarnya, Yuliana segera turun dari ranjang sambil tersenyum, membuka pintu, penuh senyum berkata : “Mengapa lama sekali? Aku sangat kangen denganmu……”
Masih belum selesai bicara, senyum di wajah Yuliana menjadi kaku, yang berdiri di depan pintu bukan Wirianto, melainkan August. Semula wajah August yang tersenyum, saat melihat senyum Yuliana menjadi kaku, August juga perlahan menarik senyumnya.
August maju selangkah, mendekati Yuliana, dengan senyum mengejek berkata : “Ada apa? Sedang menunggu kakak? Tidak disangka malah aku yang datang mencarimu?”
Dahi Yuliana mengernyit, berniat untuk menutup pintu : “Maaf, aku lelah, aku masih ingin istirahat.”
August menahan pintu kamar Yuliana, dia mengamati bekas ciuman yang tertinggal di leher Yuliana, dahi mengernyit, dengan nada rendah berkata : “Kamu dan Wirianto melewati beberapa hari ini dengan senang. Yuliana, aku sangat kagum denganmu, papa baru meninggal sudah bisa pergi berlibur dengan pria, wanita macam apa itu? Bukankah itu sedikit keterlaluan?”
Yuliana melipat bibirnya : “Ini urusanku, tidak ada hubungan denganmu. Apa yang ingin kulakukan, tidak perlu persetujuan darimu.”
Sambil bicara, Yuliana berniat untuk menutup pintu lagi. August maju dan memegang pergelangan tangan Yuliana. Dengan suara rendah dan sinis berkata : “Apa yang telah kamu lakukan dengan Wirianto? Apakah kamu juga mencium dia duluan, dan mengatakan kamu menginginkan dia? Kamu pasti begitu, hal yang tidak berani dilakukan oleh wanita lain karena malu, tapi kamu berani melakukan, berani mengatakan. Bagian untuk menggoda pria, kamu memang hebat.”
“Lepaskan aku!” Yuliana berusaha mengempaskan tangan August yang mencekal erat tangannya.
Bagaimanapun August tidak bersedia melepaskan tangan, dengan alis mengkerut dia memandang Yuliana, dada yang naik turun, tangan yang memegang Yuliana perlahan menjadi lebih kencang. Pandangan matanya penuh dengan kemarahan dan kebencian, melihat Yuliana seperti melihat seorang istri yang tidak setia.
Pandangan mata itu membuat Yuliana merasa tidak nyaman, atas dasar apa August melihat dia seperti itu? Mereka tidak ada hubungan sama sekali.
“Aku pernah bilang, hal yang pernah kamu lakukan dengan Wirianto, harus melakukannya sekali denganku. Aku sangat mengharapkan kamu bisa inisiatif mengundangku untuk menidurimu.” Kata Wirianto dingin.
Yuliana menatap August : “Selamanya aku tidak akan melakukan hal seperti itu, sekarang aku adalah istri Wirianto, tolong sedikit hormat padaku.”
“Tidak pernah mengadakan upacara pernikahan, seroang istri yang bahkan tidak diakui oleh keluarga Leng? Apa dia pernah melamar dirimu? Di mana bulan madunya? Apa kalian pernah mengucapkan janji pernikahan?”
August menggeleng dan tersenyum : “Semua tidak pernah dilakukan, bagaimana mungkin bisa disebut menikah? Hanya sebuah surat pernikahan? Ini juga dilakukan oleh nyonya tua Leng untuk kalian, suami istri seperti ini, apakah termasuk suami istri?”
Tatapan mata Yuliana terkulai dan sedikit merasa salah, suaranya melunak : “Itu juga adalah urusan aku dan Wirianto, tidak ada urusan apa pun denganmu.”
Dengan mata menyipit August menatap Yuliana, dengan senyum bertanya : “Baiklah, aku tidak mengurus masalah ini. Lagi pula kamu bahkan bisa bersama dengan orang yang menjadi tersangka pembunuh ayahmu, orang yang tidak mempunyai perasaan seperti ini, buat apa aku mengurusnya?”
Yuliana dengan alis mengkerut dan dingin bertanya : “Aku memang pernah bersama Michael, namun……”
“Michael?” August tersenyum dan mundur beberapa langkah : “Yang aku maksud itu Wirianto! Yuliana, kamu tidak merasa semua yang terjadi begitu kebetulan? Kamu baru bersama Wirianto, Michael menculik papamu, membunuh papamu? Harusnya kamu lebih memahami Michael dibanding kami, apakah dia adalah orang yang gegabah sesaat dan membunuh orang? Jika dia ingin membunuh papamu, mengapa tidak bertindak dari awal? Buat apa dia begitu repot dan bersusah payah untuk mendapatkan perusahaan dari tanganmu? Dia hanya ingin uang, ingin reputasi. Seorang yang mementingkan keuntungan, yang juga membeli rumah di luar negeri, apakah akan dengan mudah melakukan hal yang membuat dirinya tidak bisa kembali.”
Yuliana dengan suara rendah berkata : “Kamu jangan menghasut aku dan Wirianto……”
“Menghasut atau bukan, kamu sangat jelas dalam hati. Jadi apakah kamu tidak pernah mencurigai dia? Tidak pernah curiga dengan semua masalah yang terjadi?”
Masih sambil tersenyum August berkata : “Sekalian mengatakan satu hal padamu, dokter forensik yang mengautopsi papamu menghilang, bersembunyi. Saat Wirianto berada di sampingmu, apa kamu merasa dia tidak tenang.”
Sekujur tubuh Yuliana menjadi kaku, terpaku melihat August, menggigit erat bibirnya dan berkata : “Aku tidak percaya apa pun yang kamu katakan.”
“Sungguh pasangan yang setia, begitu percaya padanya.” August menyipitkan mata dan menatap Yuliana, di matanya menunjukkan harapan : “Mendadak aku merasa aku begitu ingin sekali mendapatkan dirimu, tidak hanya mendapatkan tubuhmu, tapi juga perasaan cintamu, mengorbankan apa pun boleh. Saat bersamaku, kamu juga akan seperti sekarang, apa sepenuh hati percaya padaku?”
Dengan sinis Yuliana berkata : “Aku sama sekali tidak akan bersama dirimu.”
August tertawa dan berkata : “Masih ingat waktu itu, hal yang aku beritahu padamu? Kamu masih belum bertanya pada Wirianto? Lebih baik kamu bertanya padanya, lihat apa dia bisa memberi jawaban yang puas untukmu.”
Yuliana teringat yang dikatakan August padanya sebelum terjadi sesuatu pada papanya, mendadak tangannya tergenggam erat. Di saat Yuliana tidak waspada, dia merasa hangat di bibirnya, August dengan cepat mencium sudut bibirnya. Kemudian dia segera mendorongnya.
“Sebelumnya ambil dulu satu ciuman, lagian kalau kamu bersamaku, ciuman seperti ini harusnya tidak akan sedikit.” Kata Wirianto sambil tersenyum dan mundur kemudian berlalu pergi.
Yuliana masih berdiri di tempat dengan dahi mengernyit, dengan sekuat tenaga menyeka sudut bibirnya, kemudian menutup pintu. Yuliana sendirian di dalam kamar, mondar-mandir dengan cemas dan risau. Dia tahu kata-kata August tidak bisa dipercaya, kemungkinan sekali ingin menghasut dia dan Wirianto. Tetapi sebenarnya dia juga merasa aneh dengan masalah yang terjadi pada papanya, baik itu pihak polisi atau Michael, semuanya tidak biasa.
Masih ada lagi sanatorium, bukankah Wirianto sudah mengatur orang banyak untuk menjaga? Tanpa izin dari dia atau Wirianto, orang lain tidak bisa menengok papanya. Bagaimana mungkin orang-orang Wirianto bisa begitu lalai? Mengapa bisa membiarkan Sally membawa pergi papanya, dan hanya meneleponnya untuk mengabarkan?
Kemudian Michael, walaupun dia ada bantuan dari Oscar, tetapi kalau bersembunyi terus di kota ini, tidak mungkin tidak ada bantuan dari orang lain. Bagaimana caranya dia bisa menghindar dari penyelidikan keluarga Leng dan pengejaran polisi? Sebelumnya dia masih seorang pengurus perusahaan, dia tidak pandai mengenai hal melarikan diri dan bersembunyi, apakah ada orang yang melindunginya?
Sebelumnya karena kematian papanya, menyebabkan pukulan yang hebat bagi Yuliana, membuat dia tidak berani menghadapi masalah ini lagi. Sekalipun dia tahu ada yang ganjil dengan masalah ini, Yuliana secara sadar juga akan menghindari hal ini.
Namun sekarang seiring dengan perasaan Yuliana yang sudah mulai pulih, rahasia yang tersembunyi itu, juga pelan-pelan mulai menarik perhatiannya. Yuliana tidak akan karena beberapa kata dari August, menjadi curiga pada Wirianto. Tetapi juga tidak karena hubungan dia dan Wirianto yang sekarang, dia menghindari masalah ini, tidak menyusut masalah ini. Papa Yuliana sudah tidak ada lagi, dia tidak ingin sampai terakhir dia tidak jelas bagaimana papanya meninggal.
Berpikir sampai di sini, Yuliana mengambil ponsel dan menghubungi satu nomor. Itu adalah nomor kontak perawat yang dia atur untuk merawat Rishendy, panggilan tersambung, perawat sedikit kaget dan bertanya : “Nona……nona Jian, mengapa anda menghubungi aku?”
Yuliana berkata : “Tidak ada apa-apa, hanya teringat kamu menjaga papa juga lumayan lama, aku masih belum baik-baik mengucapkan terima kasih padamu. Sebelumnya kepergian papaku begitu tiba-tiba, membuat aku tidak bisa memperhatikan hal lain. Sebenarnya kamu juga sudah bekerja keras dan susah payah merawat papaku, aku ingin memberimu dua ratus juta, sebagai tanda terima kasih.”
Perawat segera berkata : “Tidak perlu, nona Jian. CEO Leng sudah memberiku banyak uang, mana mungkin aku menginginkan uang anda lagi?”
Dahi Yuliana mengernyit : “Apakah Wirianto? Dia pernah memberimu uang?”
Perawat segera menjawab : “Benar, baru dua hari yang lalu dia mengutus orang untuk memberikan uang padaku, agar bisa menyekolahkan adikku ke luar negeri. Nona Jian, jika kamu tidak menelepon aku, kemungkinan aku sudah ke luar negeri. Kami sudah menghubungi tempat di sana, sampai di sana, aku tetap bisa menjadi perawat, adikku juga bisa kuliah di universitas yang lumayan bagus.”
“Kalau aku tidak menelepon kamu, kamu sudah akan ke luar negeri?” tanya Yuliana lagi.
Dengan lembut perawat menjawab : “Iya, nona Jian, anda dan CEO Leng benar-benar orang baik yang sulit ditemukan. Jangan melihat CEO Leng yang dingin tak berperasaan dan menakutkan, namun CEO Leng sangat perhatian dengan tuan Jian. Pada hari tuan Jian terjadi masalah, CEO Leng masih mengunjuginya, waktu awal datang masih begitu dingin, namun selanjutnya menjadi lembut dan ramah, agar kami tidak gugup. Jika ada anggota keluarga Jian yang datang menjenguk tuan Jian, jangan dihalangi……”
Tiba-tiba perawat terdiam sejenak dan berbisik : “Maaf, aku bukan ingin melepaskan tanggung jawab. Saat itu CEO Leng memang pernah mengatakan hal seperti itu, dia bilang kalau ada anggota keluarga Jian yang datang menjenguk jangan dihalang, masih bilang belakangan ini kamu sibuk, agar aku tidak menganggu. Kalau tidak, aku juga tidak akan membiarkan tuan Jian pergi dengan adik anda, dan hanya bisa menelepon anda. Anda tidak menerima, aku juga tidak berani telepon lagi. Aku takut mengganggu pekerjaan anda……”
Kepala Yuliana berdengung, dia bertanya : “Yang kamu katakan……benarkah itu?”
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyMata Superman
BrickJalan Kembali Hidupku
Devan HardiAku bukan menantu sampah
Stiw boyMy Only One
Alice SongCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia