Balas Dendam Malah Cinta - Bab 210 Hilang Ingatan (2)

Bab 210 Hilang Ingatan (2)

"Dimana Cindy sekarang?" Hendra bertanya.

Sekarang dia sangat lelah, pria disisinya pun tidak sabaran: "Hendra, perlukah kamu begitu? Demi seorang wanita, apakah kamu tahu aku mencari orang untuk menggantikanmu."

Ada cahaya yang menyinari mobil, menyinari orang di mobil, Hendra yang berasa dimobil pun mengerutkan dahi, terlihat sangat kacau.

"Aku tidak menggunakan tempat penelitian lagi, beberapa hari lagi akan memindahkan untukmu, hitung-hitung untuk membayar jasamu." Hendra pun matanya sakit karena sinar itu.

"Pria itu harusnya melakukan hal besar, setiap hari berurusan dengan keluarga." Pria itu mengatakan beberapa kata, akhirnya tidak berkata:"Kamu istirahatlah dulu, besok aku bawa kamu pergi melihatnya."

"Ada rokok?" pria itu memberikannya 1 rokok, membuka jendela, angin pun meniupi rambut Hendra, dan membuat kekacauannya sedikit menghilang: "Bagaimana dengan keluarga Jenny?"

Orang itu mendengar ini pun menjadi bersemangat, kerutannya pun hilang:"Kakakku itu sudah menghilang beberapa minggu, didalam keluarga sudah kacau, apalagi dilukai oleh Dion, keluarga ku sangat hancur sekarang."

Hendra mengeluarkan asap dari mulutnya, dan mengiyakan.

Dion tersadar, sinar yang menusuk mata pun ada didepan ranjang.

Dion tanpa sadar menutup mata dengan tangan, obat bius sudah hilang, sekarang sekujur tubuhnya sakit, gerakan tadi juga membuat tubuhnya semakin sakit, semua tubuhnya pun dengan balutan kapas, jangan bilang turun dari ranjang, berbalik badan pun susah.

"Bagaimana rasanya?" ada orang yang bertanya dengan bahasa inggris, seperti wanita Amerika.

"Cindy..." Dion tidak sadar memanggil, siapa yang datang?

"Dimana Cindy?" Dion bertanya dengan otaknya masih tidak jelas, lupa dirinya dimana.

"Aku panggil temanmu kemari." Perawat cantik itu berkata.

Dion tidak menjawab, hanya merasa matahari sangat menusuk, tidak tahu bagaimana keadaan Cindy.

Nichole dan Jenny pun masuk, Dion sudah berkeliling disemua kamar, dokter mengatakan tidak pernah melihat orang yang begitu hebat seperti Dion.

"Dimana Cindy?"

Jenny tahu jika Dion sadar dia pasti akan menanyakan Cindy, dia sudah mempersiapkan jawaban dari awal: "Cindy semalam tidak tahu terus memikirkan apa, dia baru saja tertidur."

Dion mengiyakan dan bertanya: "Cindy, dia tidak apa-apakan?"

Dion teringat Hendra menyuntikkan kelahiran kembali, merasa hatinya sangat sakit, Jason bisa mengganti sekali, kedua kali tidak begitu beruntung, hanya saja apakah Cindy akan melupakannya setelah sadar? Memikirkan ini, Dion pun sangat sedih.

"Keadaan pikirannya lebih buruk, Winny akan menemukan obatnya." Jenny menjawab, memberikan harapan untuk Dion.

Seorang yang kehilangan ingatan, itu berarti, Cindy melupakan Dion, bahkan di matanya Dion adalah orang asing, tidak ada rasa cinta sedikitpun, rasa itu sangat menyakitinya.

"Bagaimana dengan Winny?" Dion bertanya, karena dia teringat Winny terkena 2 peluru, lukanya sangat parah.

"Dia sudah sadar, harus pergi melihat seorang pria, pria itu juga sepertinya hilang ingatan, dengar-dengar dia adalah kakaknya."

Dion teringat saat dia bertengkar dengannya, pria itu ingin menyelamatkan Winny, deminya, dia bahkan berusaha untuk masuk dan menjadi alat penelitian.

"Aku ingin pergi melihat Cindy." Dion berkata.

"Tidak boleh!" Jenny berkata: "Dion, jika kamu tidak ingin ada apa-apa dengan tubuhmu maka diam dan istirahatlah, setelah Cindy sadar aku akan menyuruhnya datang mencarimu."

Dion menggerakkan bibir, dia sangat ingin bertemu dengan Cindy:"Kalau begitu aku lihat cctv saja."

Jenny pun tidak dapat berkata:"Mana mungkin kamar pasien ada cctv?"

Dion mengedipkan mata:"Bukankah ada kalian? Rekam untukku."

Jenny dan Nichole???!!!

"Baik baik baik." Jika bukan melihat mereka adalah teman sekolah, dia tidak akan melakukan ini." Jenny pun melemah, dia pun menarik Nichole dari kamar Dion.

Wajah Jenny terlihat buruk, bayangan di gang itu sangat tidak asing.

Nichole melihat orang itu, wajahnya pun berubah.

Prai itu adalah orang yang pergi membawa Hendra, melihat Nichole dan Jenny yang keluar dari satu kamar, dia pun tersenyum, berjalan kearah mereka: "Aduh kak, lama tidak bertemu, aku pikir kamu sudah mati."

Jenny mendengar itu pun tersenyum dingin:"Bagaimanapun aku harus melihat kamu mati dulu baru puas."

Nichole pun tidak ingin melihat Jeremi, menarik Jenny.

Jeremi menggerakkan badan dan menahan jalan mereka: "Kak, kamu menghilang begitu lama, kenapa tidak pulang ke rumah dan berada disini?"

Jenny mendengar ini pun tersenyum, saat dia tertawa, selalu akan menyembunyikan memikiran di balik kelembutam, ini semakin membuat orang tidak mengerti: "Kamu pikir aku bodoh? Singkirlah, jangan menghalangi jalanku."

Jeremi pun terlihat sama dengan Jenny, terutama saat tersenyum: "Kenapa kamu tidak tanya kenapa aku kesini?"

Jenny menaikan alis: "Apakah wanita mu melakukan aborsi?"

"Aborsi?" Jeremi tertawa:"Aborsi tidak dilantai ini."

Jenny pun menyimpan semyumnya, tatapan Nichole pun berubah, saat Nichole ingin memukulnya, melihat Hendra menarik tangan Cindy keluar dari kamar pasien.

"Hendra!"

Jeremi melihat belakang, berbalik dan melihat Jenny dan Nichole: "Tidak terpikir begitu cepat, kak, dulu kamu mengatakan aku tidak bisa, kali ini tidak buruk kan."

"Cindy, kembalilah, dia bukan orang baik." Nichole menjeriti Cindy.

Cindy menggoyang kepala, dengan malas:"Tapi dia bilang dia adalah pacarku, dan kami memang ada foto."

Mata Cindy sangat tidak bersalah.

"Pacarmu adalah...."

Nichole belum selesai berkata, Jeremi pun melangkah kedepan, mendekat Jenny, Nichole pun melindungi Jenny dibelakangnya."

"Kak, aku akan menghabisimu, dasar pengkhianat keluarga."Jeremi dengan sangat percaya diri.

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu