Balas Dendam Malah Cinta - Bab 104 Pelajaran Untuk Jordi

Bab 104 Pelajaran Untuk Jordi

Sebelum menghabisi keluarganya Hendra , yang terpenting harus membalas dendam dari luka Cindy, Dion tidak tahu siapa yang melakukannya, namun dia sangat jelas.

Orang keluarga Elsa, satu pun tidak akan lolos.

Hendra dengan cepat menyuruh orang menahan Jordi di klub, dia sedang bersama dengan segerombolan temannya sedang bermain perempuan.

"Apakah kalian pernah menggunakan pistol?" Jordi sangat senang dan tidak bisa bertahan untuk tidak memamerkan dengan temannya.

"Beberapa hari yang lalu, kakakku mendapatkan pistol, menyuruhku untuk melukai seorang perempuan, rasa itu, pria yang tidak menggunakan pistol tidak ada nyali, tahu!" Jordi dengan senang mengangkat gelas.

Temannya pun tidak berhenti menyetujui perkatannya, sebenarnya mereka juga tidak percaya, walaupu keluarga Jordi kaya, juga tidak akan dengan mudah mendapatkan pistol, ini sudah berlebihan.

Hendra kebutulan mendengarkan ucapan Jordi pun mengecilan matanya.

Dia pun menarik Jordi dari kerumunan: "Apa yang kamu katakan?"

Jordi juga tidak mengaku salah, lampu yan sedikit gelap, tidak melihat dengan jelas dia menjerit: "Siapa kamu berani berkata begitu padaku, hati-hati aku menembakmu."

Hendra pun menahan Jordi: "Hari ini saya datang untuk memukulmu."

Hendra pun melambaikan tangannya memanggil bawahannya: "Pukul dia sampai mati."

Temannya mana mungkin pernah melihat ini, apalagi Hendra yang tidak sembarangan, siapa pun dia sudah tahu, mereka semua pun lari.

"Dasar, orang ini." Jordi sangat tidak senang dengan temannya itu, dia terus mengeluarkan kata kasar, kaki dan tinju pun mengenainya, kekuatan juga sangat besar, sedikit pun tidak segan.

Darah segar Jordi dengan cepat keluar dari mulutnya, dia pun tidak berhenti menjerit kesakitan, namun dia masih tidak meminta maaf.

Hendra hanya memberi mereka pelajaran, sekarang kota Rao sangat bahaya, polisi sangat ketat, bukanlah waktu untuk membunuh orang, bukankah Anthony hari ini baru di tangkap ke penjara, Anthony bukanlah orang biasa, dia adalah ketua mafia kota Rao, dengan mudah dia pun masuk penjara.

Dimata Hendra, walaupun Anthony adalah paman Cindy, namun saat Cindy dalam kesusahan Anthony tidak muncul, jika Cindy tidak ingin mengenal pamannya ini, dia juga tidak akan, Cindy sebagai seorang wanita, sampai sekarang ini tidaklah mudah, dan Anthony hanya berdiam melihat.

Melihat Jordi yang hampir mati, mengetahui orang yang melukai Cindy adalah Jordi, dia pun terpaksa membiarkannya dulu, bagaimanapun sekarang yang terpenting adalah membuat keluarga dia sendiri bisa percaya padanya.

Jordi dengan gemetar mengeluarkan ponsel, kualitas ponselnya sangat bagus, dipukul oleh orang juga tidak membuatnya hancur, Jordi memikirkan kembali wajah Hendra, dengan cepat dia meyadari itu adalah Hendra, orang yang selalu mengikuti Cindy.

"Kak, cepat datang tolong aku, Hendra menyuruh orang untuk memukulku." Jordi berusaha meminta pertolongan.

Cindy yang mendengar adik kesayangannya terluka pun sangat tidak tega.

Dia pun langsung menyuruh supir untuk membawa Jordi, sambil menelepon Jenny untuk memberitahunya semua ini:"Kami sudah membantu Hendra, dia malah memukul adikku, nona Jenny, saya pikir kamu harus memikirkan dengan siapa kamu berkerjasama."

Jenny sangat heran, dia baru saja membuat Anthony masuk, bagaimana rencananya ini masih tidak bisa membuat Hendra membawa Cindy pergi?

Masalah yang tidak beres lebih banyak dari yang beres.

"Hendra, sebenarnya apa yang kamu lakukan." Jenny sangat marah, mengapa dia memilih sekutu yang begitu bodoh.

"Saya yang ingin bertanya padamu, orang suruhanmu hampir membunuh Cindy, bagaimana menyelesaikan masalah ini." Hendra sama sekali tidak takut pada Jenny.

Semua rencana Jenny, apakah dirinya tidak jelas?

Jenny yang mendengar ucapan Hendra pun seketika menjadi lembut, nada suaranya pun menjadi tenang: "Cindy tidak apa-apa kan."

Hendra juga tahu ini bukanlah saatnya untuk membongkar segalanya, walaupun dia sangat tidak puas, berkata: "Sekarang dia sedang diobati di rumah keluarga Dion."

Hendra dari awal sudah menyogok dokter, dan juga tidak takut jika Jenny melacaknya, jadi dia bicara dengan begitu percaya diri.

Jenny pun merasa ada yang salah, mengapa Cindy bisa pulang kesana, seharusnya Hendra menghalanginya, bagaimanapun keamanan di rumah keluarga Dion lebih baik, walaupun dirinya juga tidak bisa masuk.

Kali ini, untuk menghilangkan Cindy dari sisi Dion menjadi semakin sulit.

"Adi, kamu pergi mengecek rumah sakit di mana Cindy pergi, lacak apa yang sudah terjadi." Jenny merasa ada yang salah.

Bawahannya sangat cepat melacaknya, sekitar 15 menit, teleponnya pun berdering: "Kaki Cindy terkena peluru, karena kekuarangan darah dan karena dia golongan darah A, tempat persediaan darah juga sudah habis, Hendra yang mendonorkan darah padanya, tubuhnya yang lemah membuatnya tidak bisa menahan Dion." Adi memberikan laporan padanya.

Kelihatannya laporannya sangat sempurna, tapi dia merasa ada yang salah.

Namun Jenny juga tidak tahu, dia pun menyuruh Adi kembali, tidak boleh ragu di masalah sekecil ini, dia masih ada masalah besar yang harus diurus.

"Tunggu." Jenny yang hendak menutup telepon berkata.

"Ada yang salah." Adi melihat camera cctv, mengerutkan dahi.

"Ada apa."Jenny menekapan kelopak matanya yang melompat.

"CCTV sudah di hack, dan dari CCTV lantai 3, Dion dan Cindy sempat berhenti disana, namun bagian ulang ada dilantai 5." Adi pun melihat layar. "Lantai 3 adalah bagian kandungan."

Mata Jenny pun mengecil, departemen kandungan.

Apakah Cindy hamil!

Dia akhirnya mengerti mengapa dia merasa ada yang salah, Hendra tidak merencanakan rencana selanjutnya, dengan jelas dia sudah menyerah, atau dia ingin menyerah sekarang dan membereskan masalah lain.

Sekarang Cindy hamil, dia harus memikirkannya banyak hal.

Dan begitu dia mengetahui Cindy hamil, pemikiran yang muncul adalah bunuh dia.

Benar, Hendra takut dia akan membunuh Cindy, dengan anaknya, Dion dan Cindy semakin tidak bisa terpisahkan, saat itu maka semuanya semakin susah.

Namun Hendra malah memutuskan untuk menerima keluarganya dan menjadi penerus keluarga Chu, jika semuanya sudah terwujud, dia juga tidak bisa membantahnya lagi.

Jenny melihat pemandangan malam diluar jendela, kekuasaan kota Rao sangatnya kacau.

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu