My Greget Husband - Bab 503 Changliu Memasuki Area Terlarang

Tahap sempurna bukan berarti Yogi Chen tidak bisa kembali membina kekuatan supranaturalnya dengan lebih baik.

Yogi Chen tetap bisa membina jurus-jurus seperti Five Thunder.

Dia sebenarnya juga sudah menebak hal ini. Inti jiwa yang sudah ditembus oleh Yogi Chen di bumi tidak dapat berfungsi sempurna karena peraturan dunia yang berbeda.

Tetapi bukannya sama sekali tidak dapat digunakan.

Contohnya, saat Yogi Chen masih di tingkat pemusatan dia bisa membina jurus sekelebat cahaya sampai tuntas. Petir elemen air dari Five Thunder juga sudah berhasil dia kuasai sepenuhnya. Ini saja sudah bisa membuktikan banyak hal.

Apakah dengan semakin hebat kemampuannya, tenaga penahan dunia akan semakin melemah. Bila suatu hari dia dapat keluar dari Mainland of Gods and Demons, apakah artinya dia dapat memiliki dua inti jiwa pada saat yang bersamaan?

Yogi Chen membayangkan hal ini. Dia merasa kemungkinannya lumayan besar.

Yogi Chen berdiri dan menengok ke dalam inti hatinya. Sekelompok nyala api kecil berputar mengelilingi pedang yang panjangnya 9 inci, dan juga ada Emperor, si Cacing Gu kecil yang sedang gemetaran di dekatnya.

Yogi Chen tidak dapat menahan diri dan mulai tertawa. Dia memanggil sobat kecil itu.

Menurut logika, seharusnya setelah berhasil memiliki 10 sayap, kemampuannya harusnya sudah mencapai tingkat kaisar iblis. Tetapi Emperor belum juga dapat berubah bentuk. Bicara saja tidak sanggup.

Mungkin karena sifat khusus cacing Gu. Atau mungkin saja alasannya sama dengan apa yang terjadi pada Yogi Chen.

Akhir-akhir ini dia memang agak terbengkalai.

Setelah berpikir sejenak dia mengeluarkan pil obat level dewa dari dalam cincin pemuat barang dan melemparkannya kepada Emperor. Harusnya dia bisa menggunakannya untuk menumbuhkan sepasang sayap lagi.

Kini kemampuannya sudah tidak sebanding lagi dengan Yogi Chen. Dia sangat khawatir.

Dia menelan pil itu dalam sekali lahap, lalu Emperor mengeluarkan suara puas. Kemudian dia membungkus dirinya seperti kepompong, bersembunyi di dalam inti hati dan tidur mendengkur.

Yogi Chen merasa sangat iri terhadapnya. Asalkan dia diberi cukup energi, sambil tidur saja dia bisa menembus tingkatan alam. Enak sekali.

Kali ini, perjalanannya ke Gunung Luojia membuahkan hasil yang memuaskan.

Dia mengangkat seorang adik seperguruan. Membentuk Klan Gengu. Memperoleh batu Aura Air dan Api Tao. Dia juga berhasil menyimpan kembali roh api Return Heaven.

Tiga Putaran Tubuh akan segera selesai dibina. Tenaga fisiknya juga sudah mencapai inti jiwa yang penuh. Kemampuan Yogi Chen sekali lagi meningkat.

Sekarang asalkan dia menggerakan niat hati, maka puluh ribuan aliran energi pedang dalam akan berkumpul di dalam genggaman tangannya. Bahkan ini saja tidak menjadi batasan untuk Yogi Chen.

11.000, 12.000, 13.000 bahkan sampai 18.000 aliran energi pedang dalam baru Yogi Chen dapat merasakan sedikit tekanan.

Bila dia mengerahkan seluruh energinya, mengumpulkan 20.000 aliran energi pedang dalam saja tidak masalah. Kini baginya untuk melawan pertapa alam roh tahap awal bahkan tidak perlu menggunakan Pedang Scarlet.

Ini adalah peningkatan esensi.

Tidak hanya seperti itu. Di luar dugaan Yogi Chen juga menemukan bahwa bakat dan kekuatan supranatural tubuhnya juga bertambah kekar dan hebat.

Menembus alam tingakatan adalah salah satu kartu andalan Yogi Chen. Dengan demikian dia akan semakin kuat menghadapi formasi, batas alam, bahkan jurus perlindungan langit sekalipun. Dengan mudah dia dapat menghindar dan memberikan serangan mematikan bagi lawan-lawannya.

Dengan satu kali jurus sekelebat cahaya, Yogi Chen tiba di permukaan tanah. Sudah 3-4 hari. Akhirnya dia bisa menikmati cahaya matahari juga!

Saat itu Henry Ye sedang melatih pembinaan di sebelahnya. Di bawah kekuatan pil penenang tubuh, tubuhnya terasa semakin kekar.

Lumayan. Bila dia dapat menambahkan kekurangan dari energi sihirnya, dia tidak akan bisa dikalahkan oleh orang-orang yang berada dalam satu tingkat alam roh dengannya.

Bila sudah bertumbuh-kembang, Pasti keberadaannya akan membawa tekanan besar bagi era yang akan datang.

“Adik Seperguruan!”

Yogi Chen berteriak.

Henry Ye membuka mata. Begitu melihat wajah Yogi Chen dia langsung merasa girang. Hatinya terasa berdebar-debar. Pembawaan aura kakak seperguruannya kali ini jauh lebih luas dan menyelimuti udara di sekelilingnya dibandingkan sebelumnya. Ditambah lagi ada secercah aura keganasan pada tubuhnya.

Dia tahu bahwa itu adalah aura roh api Return Heaven.

“Selamat Kakak Seperguruan. Kemampuanmu meningkat pesat!”

Meskipun ada sedikit rasa iri di hati Henry Ye, tetapi dia tidak dengki. Dia bahkan merasa senang untuk Yogi Chen.

Dia mengerti keadaan di bawah tanah sana. Yogi Chen juga tidak menutup-nutupinya. Tekanan tinggi di kedalaman puluhan ribu meter bukanlah sesuatu yang dapat diterima olehnya. Bahkan seorang Adam Gu pun belum tentu sanggup!

Benda-benda pusaka itu dia jejerkan di hadapannya saja, dia tidak sanggup mengangkatnya. Sejujurnya hal ini karena kemampuannya sendiri memang masih terlalu lemah.

Yogi Chen dapat merasakan suasana hati Henry Ye. Dia semakin merasa berhutang budi kepada adik seperguruan yang telah membantunya itu.

“Kalau bukan karena Adik Seperguruan, aku mana mungkin dapat menemukan roh api Return Heaven!”

Sambil berkata demikian, Yogi Chen mengeluarkan benda yang sudah dia persiapkan sebelumnya. “Benda ini namanya Labu Pusaka. Di dalamnya terdapat Air Dingin Kekal dan Magma Bara Api.”

Sekalinya diaktifkan, akan sulit dibuka bahkan oleh seorang di tingkat inti jiwa sekalipun.

Yogi Chen sama sekali tidak membual. Air Dingin Kekal dan Magma Bara Api mengandung Aura Tao. Meskipun tidak banyak, tetapi itu bukanlah sesuatu yang dapat diatasi oleh para inti jiwa.

Terkecuali bila sang inti jiwa dari asalnya memiliki kemampuan yang sangat luas dan fleksibel dan sudah lebih dahulu mendalami Aura Tao.

Walaupun demikian, dia juga hanya akan dapat bertahan satu dua kali saja.

Saat menerima Labu Pusaka tersebut, Henry Ye melongo.

Sen… senjata Tao kelas terbaik?

Henry Ye berkata: “Kakak Seperguruan. Benda ini terlalu berharga, aku tidak boleh menerimanya!”

Bocah bodoh ini. Benar-benar polos dan imut. Dibandingkan dengan apa yang telah dia peroleh seluruhnya, apalah artinya Senjata Tao ini!

“Aku memintamu untuk menerimanya, jadi ya terima saja. Labu Pusaka ini dapat menambahkan kekuatan seranganmu hingga berkali-kali lipat. Bukan hanya untuk pertempuran berkelompok. Untuk pertempuran perorangan juga akan membuat orang lain tidak berdaya di hadapanmu. Benda ini akan membuatmu tidak terkalahkan di alam tingkat pemusatan tahap sempurna sekalipun.”

“Tapi ingatlah. Mau sekuat apapun benda pusaka yang kamu miliki, Kekuatan energi tubuhmu sendiri tetaplah dasar dari segalanya. Orang lah yang mengendalikan benda, bukannya benda itu yang mengendalikan orang.”

Henry Ye merasa terharu. Dia tahu bahwa kakak seperguruannya melakukan itu demi kebaikkannya. Maka dia tidak berani menolaknya lebih jauh lagi: “Terima kasih, Kakak Seperguruan. Adik Seperguruan akan mengingatnya dalam hati.”

“Cepat mulai penyembahan benda pusaka. Masih ada waktu satu hari penuh. Seharusnya cukup untuk kamu gunakan agar bisa menguasai alat ini untuk tahap awal.”

Henry Ye bukanlah Yogi Chen. Pikiran batinnya tidak sehebat itu. Bagi Yogi Chen, penyembahan Senjata Tao mungkin hanya membutuhkan waktu satu atau dua jam saja. Dirinya membutuhkan waktu setidaknya selama 3 hari.

“Baik, Kakak Seperguruan!”

Henry Ye secepatnya mengundurkan diri dan mulai melakukan penyembahan Labu Pusaka.

Kali ini giliran Yogi Chen yang membuatkan formasi perlindungan untuknya.

Setelah satu hari, Henry Ye terbangun. Saat ini dia telah menguasai tahap awal penggunaan Labu Pusaka. Dia juga sudah mengetahui kegunaan hebat dari Labu Pusaka tersebut. Benda itu tidak hanya dapat mengendalikan lawan. Dia juga dapat membentuk dan melatih fisik.

Yogi Chen sengaja tidak menjelaskannya dengan seksama karena dia tahu bahwa Henry Ye akan mengerti dengan sendirinya.

“Labu Pusaka ini tidak memiliki roh senjata karena saat ini aku tidak memiliki jiwa iblis yang sesuai.”

Yogi Chen berkata: “Ada iblis laut bernama Glutonnous. Hidupnya di gunung berapi di dasar laut. Bila lapar dia menelan lava. Bila haus dia akan meminum air laut. Basmi jiwa iblis itu dan masukkan ke dalam Labu Pusaka ini. Pada saat benda ini menyatu dengan jiwa iblis, saat itu juga Labu Pusaka akan berubah menjadi semi-senjata ajaib.”

Henry Ye sekali lagi memberi hormat.

Dia mengerti maksud dan upaya Yogi Chen. Hal ini akan menjadi pelatihan yang paling baik baginya.

Betapa berharganya sebuah semi-senjata ajaib. Dia sangat mengerti.

“Kita adalah saudara seperguruan. Tidak perlu segan seperti itu.”

Yogi Chen menopang Henry Ye agar dia berdiri. “Berhubung kamu telah bergabung dengan Klan Gengu, ada beberapa hal yang harus aku sampaikan padamu. Carilah Pulau Khayangan untuk mendirikan klan kita di sana. Asalkan kamu memberi informasi mengenai hal ini, Klan akan memberimu imbalan yang tak terbayangkan.”

“Hanya ada aku dan Kakak Besar yang ada di Boundless Sea. Marga Kakak Besar adalah Diao. Namanya Karius. Ini adalah batu pengirim suara miliknya. Bila kamu menemui masalah yang tidak dapat diatasi di atas laut, kamu boleh pergi mencarinya di Klan Suci Pedang Wuji untuk mencarinya. Kamu hanya perlu menunjukkan papan identitasmu.”

Dia mengambil batu pengirim suara tersebut dan bertanya: “Kakak mau pergi?”

“Ya. Tujuan kali ini telah tercapai. Aku akan mulai menapaki jalan untuk mencari Pulau Khayangan.”

Setelah berkata demikian, Yogi Chen tertegun sejenak. Dia kembali berkata: “Aku lihat kekuatan sihirmu belum matang. Masih banyak kekurangan bawaan. Seharusnya Kakak Besar bisa membantumu mengatasi masalah ini. Aku akan membantumu menghubungi Kakak Besar terlebih dahulu. Tunggu kabar dariku!”

“Terima kasih, Kakak Seperguruan!”

Henry Ye merasa sangat bersemangat. Bila sanggup, siapa yang tidak ingin membina Kungfu dan kekuatan supranatural pada saat yang bersamaan.

Bahkan Adam Gu saja tidak bisa mengatasinya, tetapi Kakak Besar bisa!

Bergaul bersama Yogi Chen selama beberapa hari ini membuatnya mengerti akan satu hal. “Kakak Seperguruan bisa segalanya, tidak ada apapun yang bisa menyulitkannya!”

Yogi Chen menepuk-nepuk pundaknya: “Tunggu kabar baikku. Paling lambat tidak akan lebih dari satu bulan. Bertahanlah!”

Setelah berkata demikian, Yogi Chen dalam sekejab meninggalkan tempat itu.

Melihat bayangan Yogi Chen yang menjauh, Henry Ye mengepalkan genggaman tangannya memberi hormat. Dapat bertemu dengannya adalah suatu kehormatan baginya. Juga merupakan sebuah takdir.

Tiba-tiba saat itu, terdengar suara melengking yang berkata: “Bocah tengik, memang orang bodoh biasanya beruntung. Kakak Seperguruanmu itu berbudi sekali,”

Henry Ye tertegun sesaat. Kemudian dengan girang berkata: “Adam Gu, kamu sudah sadar?”

“Ya. Aku sudah bangun sejak 3 hari yang lalu!”

Adam Gu berkata: “Si bocah polos Henry Ye, kakak seperguruanmu itu kemampuannya sangat mendalam dan tak terhingga. Tingkat pemusatan tahap sempurna itu hanya kebohongannya saja. Kalau aku lihat, tubuh fisiknya sempurna tidak bercelah. Samar-samar seperti ada cahaya ilahi berputar-putar di sekelilingnya. Pembinaan kekuatan fisiknya pun tidak hanya 10 kali lipat lebih kuat dibandingkan dirimu.”

“Tentu saja. Murid Klan Gengu tidak ada yang sesederhana itu.”

Henry Ye merasa sangat senang.

“Benar juga, Adam Gu. Kakak Seperguruanku berkata, Kakak Besar mungkin dapat membantuku mengatasi masalah kekuatan sihirku yang kurang matang!”

“Aku sudah mendengarnya.”

Suasana hati Adam Gu sedikit rumit. Sesungguhnya dia lebih banyak mengerti dibandingkan Henry Ye. Dia juga melihat dengan lebih jelas.

Tetapi Yogi Chen tidak memiliki maksud buruk. Dan dia bersikap sangat baik terhadap Henry Ye. Maka dari itu dia tidak berencana untuk berkomentar apa-apa.

Misalnya, apakah dengan pembinaan kekuatan fisik yang begitu tangguh dia masih bisa takut akan siluman beruang hitam yang baru naik tingkat menjadi kaisar iblis?

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini dia akan menyimpannya di dalam hati.

Klan Gengu. Klan Gengu… benar-benar Klan yang cukup menakutkan!

Asalkan Henry Ye dapat mendapatkan keuntungan dan berhasil memperkuat pembinaannya saja sudah cukup.

……………………………………………………………………………

30 hari di Tanah Pelatihan telah lewat begitu saja. Tetapi di dunia luar baru lewat 10 hari.

Wajah mereka semua terlihat penuh pengharapan.

Baik Liejian, Changliu, maupun Facang Tao King.

Ketiga penguasa ini tampak segan-segan di permukaannya, tetapi di balik layar, mereka semua saling bertengkar satu sama lain.

“Wicipto, Winarto, Widiyo…”

Setiap kali muncul satu murid, senyuman di wajah Facang bertambah lebar.

“Kioven Xu, Chandra Zhao, Ludo Liu, Sovian Hu…”

Liejian cukup sampai di situ!

Melihat kedua lawan lamanya dengan bahagia membacakan nama-nama muridnya masing-masing, Changliu Tao King merasa berat hati. Di mana para murid dari Istana Retiracy?

Pergi ke mana mereka?

Setelah lewat satu jam kemudian, orang-orang yang seharusnya bermunculan sudah keluar dari sana semuanya. Yang masih banyak tersisa hidup tentu saja adalah murid-murid dari Klan Chunyang dan Little Bright Holy Land.

Masing-masing dari mereka kehilangan 5 bagian dari murid-murid yang ada. Hasil ini masih dapat mereka terima.

Lagipula murid-murid yang berhasil keluar dari Tanah Pelatihan semua memiliki perubahan aura dan pembawaan. Setelah melewati pencucian api dan darah, setiap orang berubah menjadi lebih mantap.

Inilah arti dari pelatihan yang sesungguhnya.

“Di mana mereka? Di mana para murid-murid Istana Retiracy-ku?”

Changliu Tao King berteriak dengan lantang.

Liejian juga mengerutkan alisnya. Sudah cukup lama, mengapa masih belum keluar juga?

Mereka masing-masing memiliki papan perintah. Begitu sudah sampai waktunya, mereka akan diantarkan menuju pintu keluar oleh formasi.

Jangan-jangan semua papan perintah mereka terjatuh dan hilang?

Mana mungkin!

Tiba-tiba pintu masuk pusaran itu tampak berputar-putar. “Lihat, ada orang yang keluar!”

Dengan cepat Changliu Tao King mengangkat kepalanya. Yang keluar ternyata bukanlah para murid Istana Retiracy.

Orang ini tidak lain dan tidak bukan adalah Yogi Chen.

Saat melihat Yogi Chen, Liejian Tao King merasa sangat lega. Untung saja murid satu ini baik-baik saja. Kalau tidak dia akan berada dalam masalah besar,

“Saudara Changliu, waktunya sudah habis. Bila sudah selama ini mereka belum juga keluar, kemungkinan besar mereka semua sudah hilang di dalam…”

Facang berkata demikian sambil mengumandangkan paritta.

“Jangan bicara sembarangan dasar kamu keledai botak! Para murid Istana Retiracy tidak mungkin musnah semuanya!”

Mata Changliu Tao King memerah. Kemudian dia terbang memasuki pusaran tersebut.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu