Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 260 Penyelamat

Karena Melly Jian harus berada di pelukan Yuliana Jian baru bersedia menutup matanya, Yuliana Jian terus memeluk Melly Jian dengan lembut, karena harus menghindari jari Melly yang terluka, Yuliana Jian tidak tidur sepanjang malam, tapi Yuliana Jian sama sekali tidak merasa lelah, dan dia hanya merasa lega karena bisa memeluk putrinya lagi.

Meskipun saat bangun Melly Jian tidak pernah berteriak kesakitan, tapi saat tidur dia tidak bisa menahan diri dan berteriak dengan pelan di pelukan Yuliana Jian: "Sakit ..."

Yuliana Jian tidak bisa membantu Melly Jian menanggung penderitaan ini, jadi dia hanya bisa membiarkan Melly Jian bersandar di dadanya sambil menepuk-nepuk Melly Jian dengan lembut. Yuliana Jian terus menemani Melly Jian seperti ini selama beberapa hari, akhirnya dia tidak bisa bertahan lagi, saat dia akan menutupi Melly Jian dengan selimut, dia langsung pingsan. Yuliana Jian hanyut dalam kegelapan, ketika dia membuka matanya, Wirianto Leng duduk di hadapannya.

Yuliana Jian langsung bersiap untuk bangun, tapi sepertinya seluruh kekuatannya telah dikuras habis, akhirnya dia kembali jatuh ke tempat tidur.

Wirianto Leng mengangkat tangannya membelai dahi Yuliana Jian, lalu dia berkata, "Jangan bergerak, istirahat yang baik. Untung saja saat kamu pingsan, Melly masih sedang tidur. Kalau kamu pingsan saat Melly masih dalam keadaan bangun, tidak tahu Melly akan ketakutan seperti apa. "

Yuliana Jian mengerutkan kening menatap Wirianto Leng : "Kalau begitu cepat pergi temani Melly, sekarang tidak boleh tidak ada orang yang menemaninya."

Meskipun Melly Jian tidak pernah mengatakan apa yang dia alami ketika dia diculik, tapi saat dia tidur tangan kirinya akan mengenggam erat tangan Yuliana Jian, dia takut dia akan dibawa pergi lagi. Yuliana Jian paham dengan kegelisahan yang Melly Jian rasakan, jadi dia harus terus menemani Melly Jian sebisa mungkin. Kendatipun saat ini dia tidak bisa menemani Melly Jian, Wirianto Leng seharusnya menemani Melly Jian agar Melly Jian tahu dia selalu dilindungi.

Wirianto Leng mengangguk, setelah menutupi Yuliana Jian dengan selimut, dia berkata dengan lembut, "Aku tahu, aku mencari kesempatan melihatmu disaat Melly Jian sedang tidur."

Yuliana Jian bertanya dengan panik: "Melly Jian sudah bangun? Apakah dia mencariku?"

Wirianto Leng mengangguk: "Saat bangun dia langsung mencarimu. Aku bilang kamu pergi makan, jadi dia kembali tidur. Aku juga baru keluar selama sepuluh menit, sebentar lagi aku harus kembali ."

Yuliana Jian menghela nafas lega: "Kalau begitu jangan mengulur waktu lagi, cepat kembali."

"Tapi kamu ..." Wirianto Leng mengerutkan keningnya, setelah itu dia mengangkat tangannya ke arah Yuliana Jian seolah ingin membelai dahi Yuliana Jian .

Yuliana Jian menggigit bibirnya dan langsung menghindari tangan Wirianto Leng, dia seperti sedang menghindari bau amis darah dari ujung jari Wirianto Leng. Saat Yuliana Jian menghindari tangan Wirianto Leng, Yuliana Jian juga sedikit terkejut, ada apa dengannya? Kenapa dia menghindari Wirianto Leng ?

Wirianto Leng menundukkan kepalanya seakan tidak terjadi apa-apa, lalu dia berkata dengan lembut, "Kalau begitu istirahatlah sebentar lagi, jangan berpikir terlalu banyak. Ada aku di samping Melly, aku tidak akan membiarkannya sendirian."

Yuliana Jian mengangguk, lalu dia kembali berbaring dengan perlahan dan memejamkan matanya. Tapi Yuliana Jian tidak tidur. Setelah Wirianto Leng pergi, Yuliana Jian membuka matanya dan menatap punggung Wirianto Leng, setelah itu Yuliana Jian memejamkan matanya dengan kuat, dia sangat kesal dengan sikapnya. Begitu banyak hal baru saja terjadi, saat ini Yuliana Jian dan Wirianto Leng harus bersama-sama menghadapi semua ini, Yuliana Jian tahu saat ini tidak seharusnya dia memiliki jarak dengan Wirianto Leng.

Tetapi meskipun 10.000 kali dia mengatakan tidak apa-apa, dan Yuliana Jian juga sudah memutuskan dia harus menanggung setengah dari tanggung jawab atas apa yang pernah Wirianto Leng lakukan. Tapi secara naluriah dia masih menghindari sentuhan Wirianto Leng. Mungkin apa yang dia alami belakangan ini membuat Yuliana Jian menjadi semakin lemah, mungkin Yuliana Jian tidak memiliki energi yang cukup untuk memperbaiki kondisi mentalnya. Dia hanya bisa melarikan diri, menghindari tanggung jawab yang seharusnya dia tanggung bersama Wirianto Leng . Escape phsycology yang dia alami sangat kuat hingga dia menghindari sentuhan Wirianto Leng .

Yuliana Jian membenci dirinya seperti ini, baru berbaring sebentar diatas tempat tidur, dia sudah berusaha untuk bangun. Dengan tidak mudah akhirnya Yuliana Jian berhasil menopang tubuhnya dan berdiri tegak, saat perawat yang berjalan masuk dari luar melihat Yuliana Jian,dia bergegas berkata: "Nona Jian, kamu tidak boleh bangun."

Yuliana Jian mengerutkan kening, lalu dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak apa-apa, aku hanya merenggangkan tubuh."

Perawat itu bergegas menggelengkan kepalanya: "Itu juga tidak boleh. Barusan, Dokter Wu juga mengatakan dia ingin merenggangkan tubuh, hasilnya lukanya kembali terbuka."

Yuliana Jian mengerutkan kening menatap perawat itu: "Dokter Wu? Dia ..."

Yuliana Jian langsung menghentikan kata-katanya, kenapa dia bisa melupakan hal ini, Zacky Wu membantunya menghadang tusukan pisau, kalau tidak bisa jadi saat ini dia sudah dibunuh oleh "Mellisa Zhou ". Beberapa hari ini, Melly Jian hanya fokus kepada Melly Jian, dia melupakan Zacky Wu yang membantunya menghadang tusukan pisau dan menyelamatkan hidupnya.

Yuliana Jian langsung memarahi dirinya: "Tidak seharusnya aku seperti ini, bagaimana aku bisa lupa dengannya? Bagaimana lukanya sekarang? Apakah lukanya parah?"

Perawat itu mengangguk, "Dia, dia kehilangan banyak darah, dan lukanya cukup parah. Tapi sekarang dia sudah jauh lebih baik, bagaimana pun dia masih muda. Tapi ..."

Perawat itu langsung berhenti berbicara, dia menggelengkan kepalanya lalu berkata dengan nada bicara tidak senang: "Tapi pacarnya terus ribut minta putus, saat ini dia sangat tertekan. Seorang pria dewasa seperti dia, bahkan diam-diam menangis, saat operasi dia tidak menangis, tetapi saat akan putus, dia malah menangis tersedu-sedu. "

Yuliana Jian mengerutkan kening: "Mungkin karena dia terluka jadi pacarnya minta putus dengannya, ini adalah tanggung jawabku. Bawa aku menjenguknya, dia di kamar mana?"

Perawat bergegas mengayunkan tangannya: "Nona Jian, jangan bangun. anda harus beristirahat dengan baik. Kalau anda bangun dan tidak istirahat dengan baik, aku bisa dimarahi."

Yuliana Jian melirik perawat itu lalu berkata dengan lembut, "Tidak apa-apa. Kalau ada yang memarahimu, aku akan melindungimu. Zacky Wu terluka parah kerena aku, dan dia hampir kehilangan cintanya. Kalau aku tidak pergi melihatnya, aku akan merasa sangat bersalah dan tidak bisa istirahat dengan baik. Kamu tidak perlu khawatir, aku masih harus menjaga anakku. Mana mungkin aku tidak istirahat dengan baik? "

Ketika perawat mendengar Yuliana Jian mengungkit soal putrinya, matanya langsung memerah. Dia mengangguk dengan pelan, lalu berkata, "Kalau begitu aku akan memapahmu kesana."

Selesai berbicara perawat itu menjulurkan tangannya dan memegang lengan Yuliana Jian. Tubuh Yuliana Jian tidak bertenaga, jadi dia hanya bisa berdiri dengan bantuan perawat, setelah itu dia berjalan keluar. Yuliana Jian benar-benar terlalu kelelahan, baru berjalan beberapa langkah, dia sudah kelelahan dan harus berpegangan pada pegangan di sampingnya agar bisa mengumpulkan tenaga dan terus berjalan maju.

Saat ini Wirianto Leng mengutus lebih banyak orang untuk berjaga disana. Di seluruh lantai tidak ada pasien lain, selain para dokter dan perawat yang berlalu lalang, hanya ada pengawal berjas hitam. Melihat Yuliana Jian kelelahan berjalan, seseorang langsung mendorong kursi roda kearahnya. Begitu duduk di kursi roda, Yuliana Jian langsung menghela napas panjang.

Kamar pasien Zacky Wu juga berada di lantai ini. Tak lama kursi roda yang Yuliana Jian duduki berhenti. Perawat itu berbisik di telinga Yuliana Jian, "Nona Jian, ini kamar pasien Dokter Wu."

Yuliana Jian menatap pintu kamar pasien, tadinya dia ingin membuka pintu, tetapi pintu masih belum sempat dibuka, Yuliana Jian langsung mengerutkan kening dan melihat ke arah pintu dengan sedikit canggung, lalu dia berkata dengan pelan: "Aku ... aku belum menyiapkan buah atau bingkisan menjenguk orang sakit. "

Yuliana Jian mundur sedikit ke belakang dan ingin meminta seseorang pergi membelikan buah, tetapi dari dalam kamar malah terdengar suara tangisan yang pelan. Zacky Wu berkata sambil terisak-isak, "Bisakah kita tidak putus? Aku benar-benar bukan sengaja tidak menjawab panggilan teleponmu, saat itu ada sangat banyak orang yang tidak bisa menjawab panggilan telepon. Sungguh ... aku tidak berbohong kepadamu, bisakah kamu memaafkan aku? Bisakah kita tidak putus, aku ingin bersamamu. Sekarang aku di mana ? Aku, aku juga tidak tahu, mungkin di rumah sakit. Tidak... Kamu jangan marah... Kamu jangan marah ... aku ... Dora... "

Perawat mendekat ke samping Yuliana Jian lalu berkata dengan pelan: "Dia selalu menelepon pacarnya untuk meminta maaf dan ingin kembali dengan pacarnya, tapi aku pikir itu tidak mungkin."

Yuliana Jian mengerutkan kening, dia merasa saat ini bukan saat yang tepat untuk menjenguk Zacky Wu, oleh karena itu dia berkata dengan suara pelan, "Kalau begitu lebih baik aku pergi saja."

Perawat itu mengangguk lalu meletakkan tangannya di pegangan kursi roda Yuliana Jian, tapi ketika dia berbalik dan hendak pergi, kursi roda itu tidak sengaja menyentuh pintu kamar pasien Zacky Wu dan tidak sengaja membuat pintu kamar pasien Zacky Wu terbuka.

Sambil menggosok matanya, Zacky Wu berteriak dengan waspada: "Siapa?"

Ketika dia melihat Yuliana Jian yang sedang menunjukkan ekspresi wajah canggung, Zacky Wu mengerutkan kening lalu menyapanya dengan gugup: "Nona... Nona Jian ..."

Yuliana Jian mengangguk sambil berkata dengan lembut, "Benar, aku Yuliana Jian ."

Saat ini mereka berdua sudah bertemu, kalau saat ini dia pergi , dia akan terlihat tidak sopan. Oleh karena itu Yuliana Jian hanya bisa masuk ke dalam dan segera mencoba untuk tersenyum. Beberapa hari ini selain tersenyum saat berhadapan dengan Melly Jian untuk menenangkan Melly Jian, di saat yang lain, Yuliana Jian sangat jarang tersenyum, Yuliana Jian bahkan sedikit lupa bagaimana cara tersenyum.

Tapi sekarang saat berhadapan dengan orang yang telah menyelamatkannya, Yuliana Jian tidak mungkin berhadapan dengannya dengan raut wajah dingin. Senyuman Yuliana Jian sangat singkat, dia tidak memiliki banyak tenaga untuk mempertahankan senyumannya.

Setelah itu Yuliana Jian berkata dengan lembut, "Terima kasih. Jika bukan karena kamu, mungkin saat ini aku sudah tidak ada di sini lagi. Sebenarnya, seharusnya aku datang menjengukmu lebih awal, tapi putriku terluka parah, jadi aku hanya bisa menjaganya dulu, maaf sekali, aku sudah mengabaikanmu ... "

Zacky Wu menggelengkan kepalanya dan dengan mata memerah dia berkata: "Putrimu mengalami luka parah, tentu saja kamu harus lebih memperhatikan dia. Sebenarnya, aku juga hanya melakukan tugasku. Aku tidak memiliki kemampuan. Tapi CEO Leng selalu mentolerirku dan membiarkan aku terus bekerja di keluarga Leng. Jika bukan karena keluarga Leng, aku tidak mungkin bisa bertahan hidup. Jangankan menghadang sebuah tusukan pisau untukmu, bahkan menghadang sepuluh tusukan pun sudah seharusnya aku lakukan. "

"Tidak ada orang yang harus menghadang tusukan pisau untuk siapa pun," Yuliana Jian berkata sambil mengerutkan kening.

Zacky Wu menatap Yuliana Jian dengan mata memerah, lalu dia berkata sambil terisak-isak, "Sudah seharusnya aku mati untukmu."

Saat mendengar kata-kata Zacky Wu, Yuliana Jian hanya menganggapnya sebagai anak muda yang telah mendapatkan bantuan dari Keluarga Leng, dan ingin membalas budi kepada Wirianto Leng dengan sepenuh hati, jadi dia langsung tertawa dan menggelengkan kepalanya. Setelah itu Yuliana Jian berkata dengan lembut, "Melihatmu sudah baikan, aku juga sudah bisa tenang. Setelah kondisi Melly membaik, aku akan mentraktirmu makan sebagai tanda terima kasihku."

Zacky Wu bergegas menggelengkan kepalanya, tetapi dia tidak tahu harus berkata apa, jelas sekali dia terlihat seperti anak kecil yang tidak tahu cara menghadapi situasi ini. Yuliana Jian langsung menatap Zacky Wu dengan seksama, dan dia kembali bertanya-tanya, entah kenapa dia bisa melihat sosok August Leng di diri bocah pemalu ini?

Kalau Zacky Wu adalah August Leng, maka itu akan sangat tidak masuk akal dan sangat mengerikan.

Yuliana Jian melirik Zacky Wu untuk yang terakhir kalinya lalu dia mengucapkan sampai jumpa kepada Zacky Wu sambil tersenyum, setelah itu dengan perlahan dia mendorong kursi rodanya dan keluar dari kamar pasien Zacky Wu. Zacky Wu mengerutkan kening menatap punggung Yuliana Jian. Setelah Yuliana Jian pergi meninggalkan kamar pasiennya dan pintu sudah ditutup, Zacky Wu baru menyingkirkan ekspresi wajah pemalu di wajahnya dengan perlahan, setelah itu dia mengangkat alisnya dan perlahan tersenyum.

Yuliana Jian mendorong kursi rodanya kembali ke kamar pasiennya, kondisinya tidak memungkinkannya menemani Melly Jian . Dia takut alih-alih menjaga Melly Jian, dia malah akan membuat Melly mengkhawatirkannya.

Yuliana Jian berbaring di tempat tidur, lalu memejamkan matanya, dan memaksa dirinya untuk tidur. Tapi mungkin karena kelelahan yang berlebihan, Yuliana Jian malah tidak bisa tidur. Akhirnya, setelah meminta satu butir obat penenang dari dokter, Yuliana Jian baru bisa tertidur.

Di dalam mimpinya, semuanya masih gelap, Yuliana Jian sedang berbaring di atas tempat tidur, dia merasa tempat tidurnya meleleh dengan perlahan-lahan. Yuliana Jian langsung menjulurkan tangannya untuk mengenggam seprai, ketika dia mengangkat tangannya, dia melihat darah memenuhi tangannya, lalu dia melihat tubuh bagian bawahnya telah meleleh menjadi lautan darah, dan ada beberapa tangan yang tiba-tiba menjulur ke arah Yuliana Jian dan mengenggam lengan Yuliana Jian , setelah itu ada suara keras yang terdengar di telinga Yuliana Jian : "Kamu ... kamu yang telah membunuh kami ... kamu ... kamu mau menanggung setengah dari dosa Wirianto Leng, apakah kamu sanggup menanggungnya? "

Yuliana Jian langsung membuka matanya, dia menggigit bibirnya dengan erat lalu dia mengangkat tangannya dan menyeka keringat dingin dari dahinya. Setelah itu dia menyentuh nakas di sebelahnya untuk mengambil gelas, tapi gelas itu kosong. Perawat yang berjaga di sampingnya segera menuangkan segelas air hangat untuk Yuliana Jian, lalu dia bertanya dengan khawatir, "Nona Jian, apakah kamu mengalami mimpi buruk?"

Yuliana Jian mengigiti bibirnya dengan erat, tetapi dia menggelengkan kepalanya, dan menjawab dengan suara berat, "Tidak ..."

Apa Yuliana Jian alami bukanlah mimpi buruk, tetapi iblis di dalam hatinya. Dia dibelenggu oleh dirinya, dia dibelenggu rasa bersalah yang sulit dijelaskan.

Yuliana Jian menghabiskan segelas air hangat lalu berisap untuk bangun dan pergi melihat Melly Jian. Tapi dia melihat pintu kamar pasiennya tiba-tiba terbuka, dan ada sesosok tubuh pendek yang berjalan masuk dari luar, saat perawat yang berdiri di samping melihat sosok ini dia langsung memuji, "Anak yang tampan."

Setelah itu perawat langsung menutup mulutnya dan tersenyum dengan canggung kepada Yuliana Jian : "Sangat mirip dengan CEO Leng, ini pasti tuan muda kecil, aku ... aku salah bicara ..."

Yuliana Jian menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa."

Melvin Jian memang memiliki paras yang tampan dan menarik perhatian orang-orang, Yuliana Jian sudah terbiasa. Seperti saat pertama kali orang-orang melihat Wirianto Leng, mereka selalu tidak bisa menahan diri untuk tidak memujinya.

Yuliana Jian berkata sambil menatap Melvin Jian : "Kenapa kamu datang ke sini?"

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu