Balas Dendam Malah Cinta - Bab 68 Cindy Terlalu Baik

Bab 68 Cindy Terlalu Baik

"Mengapa ?" Mendengar dia menolak Cindy pun terkejut.

"Karena kamu adalah miliku." Dion dengan lantang menjawab, mendengar itu Cindy pun menatapnya dengan sinis.

Menatap Cindy seketika dia tersenyum.

"Ketua Dion, Cindy."

Setelah sampai di depan rumah, mereka berdua pun terkejut, orang yang datang bukan orang lain melainkan ayah Cindy dan ibu Elsa.

Ayah Cindy terlihat menua dalam semalam, terlihat banyak uban, wajahnya juga terlihat sangat lesu, tidak terlihat seperti dia yang dulu.

"Masuklah." Cindy menghela nafas, merasa tidak tega, bagaimanapun dia adalah ayahnya, ayah yang pernah memanjakannya.

"Ayah tahu kalau kamu sudah menderita selama ini." Ayah Cindy melihat anaknya, tiba-tiba dia meneteskan air mata.

Melihat ini membuat Cindy tersentuh, namun melihat ibu Elsa membuatnya segera marah, jika bukan mereka berdua, ibu ku juga tidak akan di usir, dia dan ibunya juga tidak akan melewati semua ini.

"Tidak begitu buruk, lagipula saya sudah menemukan Dion, kalian harus jaga kesehatan, lain kali saya akan mengirimkan obat yang baik untuk kalian, pulanglah."

Ini adalah caranya mengusir tamu, Dion masih khawatir bahwa Cindy akan tersentuh, mendengar kata ini dia pun tenang.

Namun si tua cerdik itu sama sekali tidak mengatakan tentang grup Agung, hanya sedang membangun perasaan, mengatakan jika dia sangat merindukan Cindy, hati Cindy juga tidak sekeras itu, dia pasti bisa terbujuk.

Cindy pun ragu, ibu Elsa yang di sampingnya pun tiba-tiba berlutut: "Saya yang bersalah pada kamu dan ibumu."

Cindy benar-benar tidak berpikir akan seperti ini, tatapannya sangat terkejut, bahkan Dion yang dingin pun terkejut.

"Iya, jika grup Agung bangkrut, sesuai dengan keinginanmu, jika dengan begitu akan mengobati semua kesalahan kami maka ini sangat pantas." Ayah Cindy pun berlutut.

Cindy seketika merasa sakit, memikirkan ayahnya yang sangat menyayanginya dulu, orang yang begitu gagah dan sekarang malah berlutut didepannya, hatinya pun melembut.

Ibu, jika kamu adalah aku, apakah kamu juga akan memaafkan mereka?

"Dion....." Tidak perlu Cindy berkata, Dion juga mengerti pemikirannya, saat mereka baru mengungkit grup Agung, Dion sudah tahu jika cara mereka ini sangat hebat.

Sayangnya saat ini mereka sedang berlutut, walaupun Cindy sadar namun dia pasti juga akan tergerak.

"Besok grup Agung tidak akan ada apa-apa." Dion berkata.

Jika keluarga kalian menyakiti Cindy lagi, dia tidak akan ragu untuk membuat perusahaan mereka bangkrut untuk kedua kalinya, lagipula hal kotor yang dilakukan keluarga mereka bukan ini saja.

"Pergilah, mulai hari ini kita tidak ada hubungan lagi, jangan datang mencariku." Cindy menutup mata, merasa sangat lelah.

Terhadap orang yang membuang dia dan ibunya dan orang yang merebut kebahagiaan mereka, dia membencinya, dendam, bahkan dalam 10 tahun terakhir tidak ada sehari pun dia tidak ingin membalas dendam, namun sampai hari ini tiba, hatinya malah melembut.

Mereka yang sedang berlutut di depannya, membuatnya tidak tega.

Apakah ibunya dapat mengertinya?

"Tidak apa-apa, mulai hari ini, saya akan berada di sisimu, tidak akan ada orang yang melukaimu." Dion memeluk Cindy dengan lembut berkata.

Cindy menutup mata, takut melihat kelembutan Dion, takut jika dirinya akan terus jatuh ke dalamnya, semuanya sudah selesai, sudah saatnya untuk meninggalkan tempat ini.

Cindy berusaha untuk tidak meneteskan air mata, didalam hati dia merasa sangat sulit untuk meninggalkan Dion, namun dia pernah berbuat seperti itu padanya, mana mungkin bisa memaafkannya, Cindy, kamu tidak boleh berubah tahu? Dion bukan orang yang bisa kamu harapkan, dia akan seperti ayahmu, saat kamu mulai menua, dia akan mencari orang lain yang lebih cantik lalu membuangmu, dia bisa menyakitimu sekali dan pasti akan ada kedua kalinya, Cindy, kamu tidak boleh mencintainya.

Cindy tidak berhenti mengingatkan dirinya sendiri.

Jika dia sudah berjanji untuk membantu grup Agung melewati kesulitan ini, yang harus di urus Dion sangat banyak, Cindy pun menyuruh Dion kembali ke perushaan, dia sendiri yang akan tinggal di rumah.

Cindy memutuskan untuk pergi, barang yang ada disini dia tidak ingin mengambilnya, meninggalkan kunci di kamar, Cindy pun melihat kamar yang penuh dengan kenangannya dengan Dion, akhirnya dia pun menutup pintu.

Setelah menyelesaikan dendam puluhan tahun ini, Cindy sangat ingin berbicara dengan ibunya, dia membeli bunga di toko bunga dan pergi ke makam ibunya.

Foto ibunya di batu nisan sedang tersenyum, membawa senyuman ini yang membawanya melewati hari-hari yang sulit, seorang wanita yang begitu manja akhirnya mati kelelahan, semua karena dua orang itu, namun akhirnya dia melepaskan mereka.

"Ibu, kamu akan memaafkanku kan." Cindy berkata pada ibunya dengan lembut, ibunya begitu baik, jika berganti posisi dia juga pasti akan melepaskan mereka.

Beberapa tahun ini dia tersiksa demi membalas dendam ibunya, saat mereka berdua berlutut di depannya, seperti semua kesakitan yang dia rasakan sudah musnah, asalkan keluarga Elsa tidak lagi mengganggunya, dia ingin melewati hari-hari dengan tenang.

Setengah hidupnya dilewati dengan sulit, hidup didalam dendam, sekarang mereka sudah memohon padanya, sudah cukup.

"Mulai sekarang, saya ingin melewati kehidupanku sendiri, bukankah ini juga yang kamu harapkan?" Cindy dengan lembut melihat ibunya, "Saya memutuskan untuk menutup klub malam, saya ingin pergi ke pedesaan, pergi menetap di sana, kamu tahu? Beberapa hari yang lalu saya pergi ke sebuh desa, melihat sepasang suami istri, saat itu saya berpikir, jika ada seseorang seperti itu pasti sangat baik, namun anakmu tidak bernasib baik seperti itu."

Memikirkan itu, didalam benaknya terlihat Dion, Cindy langsung menghapus pemikiran itu: "Saya akan meninggalkan tempat yang membuatku sedih ini, saya akan hidup dengan baik, ibu, kedepannya mungkin saya tidak akan sering menjengukmu lagi."

Tersenyum pada ibunya: "Kamu selalu berharap agar aku tidak menyimpan dendam, mulai sekarang saya akan hidup dengan baik."

Cindy mengucapkan selamat tinggal pada ibunya.

"Cici, saya akan tetap berada disisimu." Hendra tidak tahu dari mana berjalan keluar.

"Mengapa kamu di sini?" Cindy terlihat heran.

"Kamu bersama dengan Dion, saya tidak tenang, memikirkan jika sesuatu terjadi padamu saya bisa langsung tiba, karena saya selalu berada di bawah rumahnya, melihatmu keluar saya juga ikut, Elsa tidak mungkin diam saja, saya takut hal seperti itu akan terjadi lagi."

Cindy melihat tatapan Hendra yang lembut, dia pun tidak keberatan dengan hal yang dilakukan Hendra ini.

Hendra adalah pria yang baik, hanya saja dirinya tidak bisa mempercayai pria, pria hanya bisa membuatnya kecewa.

"Kamu tahu saya......" Cindy memikirkan apa yang akan di katakan Hendra dan langsung memotongnya, dia tidak dapat melakukan itu padanya, dia hanya menganggapnya seperti kakak sendiri.

"Jangan katakan lagi, saya tahu, kita pergi dulu, jangan menganggu ibuku beristirahat." Cindy langsung memotong pembicaraanya dan menariknya pergi.

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu