Balas Dendam Malah Cinta - Bab 212 Pilihan (2)

Bab 212 Pilihan (2)

Dion tersenyum dengan senang,

Ada sesuatu yang tidak ada terhapuskan dari ingatan, ada ada sesuatu yang walaupun hilang ingatan juga tidak akan hilang, yaitu perasaan.

Setelah Cindy sadar hatinya selalu merasa kosong, namun dia percaya saat dia melihat pria itu, hatinya seperti terisi.

Hendra melihat bayangan Cindy, terasa pahit, mengapa padahal dia sudah lupa namun dia tetap kalah?

Cindy jongkok di depan Dion, tersenyum: "Aku tunggu kamu menceritakan cerita kita yah?"

Dion menganggukkan kepala berkata:"Cerita kita sangat panjang, akan menghabiskan seumur hidup untuk mendengarnya." Kata-katanya sangat lembut, masalah cinta, bisa sangat egois dan sangat berharga.

Dion melihat Hendra, mengelus rambut Cindy berkata:"Kamu sudah kalah."

Wajah Hendra berubah, dia kalah dengan telak, tidak peduli sebelum ataupun sesudah Cindy hilang ingatan, dia dulunya dengan polos mengira jika Cindy hilang ingatan maka dia akan mendapatkannya.

"Ayo." Hendra tidak berkata dan mengayunkan tangan pada Jeremi untuk pergi.

Jeremi terlihat tidak mengerti, tidak mengerti kenapa Hendra dengan mudah menyerah,

"Dion sekarang seperti ini, kenapa kamu masih menyerahkan Cindy? Jangan lupa apa yang kamu lakukan deminya." Jeremi pun tidak tahan berkata.

Hendra pun menyalakan rokok, mengeluarkan asap: "aku sudah kalah, ayo pergi."

Jeremi adalah pria playboy, merasa tidak ada uang yang tidak bisa membeli wanita, wanita seperti mobil sport, ada yang bermodalkan luar yang cantik, perlu orang memberikan hal yang sama, dan Hendra dengan mudah menyerah, dan kalah.

Rokok di matikan, bertetapan dengan reaksi Hendra, berkata: "Jalanlah, besok aku akan pulang, Anthony bagaimanapun ada hubungan darah denganku, jika semuanya sudah berakhir, maka dia juga tidak harus tertidur lagi."

Jeremi pun menyalakan mobilnya dan dengan cepat melaju.

"Ah.." satu suara berhasil menarik perhatian orang.

Dion dan Cindy dan semuanya melihat kearah kamar pasien.

Adalah kamar pria itu, beberapa orang ini semuanya bergabung, mereka pun membuka kamar.

Pria yang harusnya berbaring diranjang pun seperti gila dan mencekik Winny.

Jason melihat ini dengan cepat memukul leher pria itu, pria itu pun pingsan.

Leher Winny memerah dan batuk.

"Ada apa?" orang didalam adalah orang yang pernah sehidup semati dengan Dion, harus menjaganya, Dion melihat pria itu, dengan wajah yang berubah, karena mereka sempat bertengkar, keadaan sangat berbeda, barusan wajahnya memerah dan kehilangan akal sehat, seperti gila!

Dan Dion dengan jelas ingat jika pria ini yang di coba dengan obat kelahiran kembali.

Winny batuk sangat lama, akhirnya baik, dia melihat pria diranjang: "Barusan saat aku masuk melihatnya, dia tiba-tiba sadar, matanya ada garis merah, dia kehilangan akal sehat."

Luka didaerah perut Winny pun terbuka, saat ini menyadari ada darah diperban, Jenny dengan cepat memangil dokter.

"Dia dulu pernah demimu menjadi alat penelitian, lalu diberikan kelahiran kembali."Dion berkata, Cindy berdiri dibelakangnya dengan polos, sebagai salah satu orang yang ada ditempat, sekarang otaknya tidak mengingat apapun.

Winny menggerutkan dahi, berkata:"Dulu saat aku meneliti kelahiran kembali, kegunaannya sangat besar, mereka hanya mengambil setengah angka penelitian, jadi..."

Nichole dan Jenny dan juga Jason melihat Cindy, Cindy melihat mereka dengan tidak bersalah, dengan canggung menunjuk dirinya sendiri:""Ha... haruskah aku menghindar?"

Dion menarik tangan Cindy tersenyum:"Tidak perlu, mereka bukan bermaksud itu."

Cindy tidak mengerti, namun Dion tidak ingin mengatakan apapun, setelah melihat semua orang dia pun menatap Winny berkata:"Tidak peduli apa yang terjadi, aku akan menemaninya, tidak akan meninggalkannya."

Winny menatap Cindy:"Dulu aku menyadari jika kelahiran kembali terbeberkan, akan sangat berbahaya, dan akan meninggalkan cacat, bagaimanapun sarap manusia sangat ribet."

"Dia akan seperti sebuah bom waktu, akibatnya sangat mengerikan", Dion menarik Cindy takut dia tidak sengaja menghilang.

"Yang dia gunakan sudah melewati perubahan, aku juga tidak tahu akan mengakibatkan apa?" walaupun tidak mengatakan siapa dia, namun semua orang tahu itu adalah Cindy.

Orang-orang pun terdiam, setelah sekian lam, Nichole berkata: "Tempat penelitian Hendra? Jason kamu jelas? Bukankah CIA sudah ikut campur?"

Jason awalnya sangat tidak senang dengan CIA yang begitu cepat melepaskan Hendra, mendengar ucapan Nichole: "Tempat penelitian adalah privasi Hendra, CIA tidak berhak ikut campur, apalagi, Hendra bisa membebaskan diri."

"Dion, sekarang aku akan kembali ke keluargaku dulu, Jeremi pasti melakukan perjanjian dengan Hendra, kalau tidak hari ini tidak akan mengatakan aku sudah menghilang begitu lama, keluargaku sangat tidak senang padaku, Jeremi juga ikut campur, pasti akan kacau." Jenny berkata.

Nichole teringat Jeremi mengatakn Jenny adalah pengkhianat keluarga, mungkin dia sudah melakukan sesuatu, sekarang dia jika kembali ke keluarga pasti berbahaya.

"Aku ikut denganmu, tidak peduli terjadi apapun, aku akan menemanimu." Nichole menarik tangan Jenny berkata.

"Bang.." orang-orang berbalik melihat Santo menumbuk dinding.

Cindy yang polos pun terkejut, semua orang tahu, karena itu tidak tahu harus berkata apa.

Keadaan pun menjadi canggung, setelah sekian lama, Cindy berkata:"Tanganmu tidak sakit yah?"

Orang-orang: "...."

Santo pun terlihat tidak senang melihat Nichole berkata:"Kamu jangan lupa, kamu adalah istriku secara sah, apa maksudnya kamu berada di Amerika sendiri?"

Nichole teringat Santo demi melindunginya menahan pukulan, demi mengikhlaskan keinginannya, saat Hendra memberikan pisau pada Santo untuk membunuh Jenny, saat itu Santo adalah orang yang berbeda.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu