Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 155 Pengejar

Setelah Yuliana Jian menggendong Melly Jian masuk ke rumah sakit dan mendaftar, dia duduk di kursi panjang rumah sakit dan menunggu. Walaupun sudah tengah malam, tapi pasien yang mendaftar ke UGD sekarang masih sangat banyak. Yuliana Jian menggendong Melly Jian yang tubuhnya masih panas, tidak tahan dan mengerutkan dahi perlahan-lahan.

“Kamu……kamu Yuliana Jian?” Tiba-tiba ada seorang pria yang memakai jubah dokter berjalan ke Yuliana Jian dan bertanya dengan kaget.

Yuliana Jian mengangguk dengan pelan: “Kamu?”

Pria itu menatap Yuliana Jian, melepaskan maskernya dan menunjukkan wajahnya yang bersih dan ramah. Dia berkata pada Yuliana Jian sambil tersenyum: “Aku adalah Yansen Xu, aku kenal denganmu. Sebelumnya kita pernah bertemu di klub universitas. Kenapa? Ini……”

Yuliana Jian menggendong Melly Jian dan berkata dengan suara pelan: “Ini anakku, Melly Jian.”

Yansen Xu melihat sekeliling dan berkata dengan Yuliana Jian sambil tersenyum: “Kalau begitu kamu ikut aku saja.”

Yuliana Jian menatap Yansen Xu dan mengerutkan dahi: “Tapi masih belum giliranku.”

Yansen Xu berkata sambil tersenyum: “Aku adalah dokter spesialis anak, awalnya aku datang tiba-tiba untuk melakukan operasi, ini baru mau pulang. Aku bantu periksa anakmu, aku lembur suka rela, bukan menyuruh kamu menyelang, tidak akan memengaruhi orang lain.”

Yuliana Jian baru berdiri sambil menggendong Melly Jian dan berkata pada Yansen Xu: “Terima kasih.”

Yansen Xu melambai-lambaikan tangan sambil tersenyum: “Tidak perlu, kamu bisa membiarkan aku bantu kamu, aku sudah sangat senang.”

Yuliana Jian berjalan beberapa langkah sambil menggendong Melly Jian dan bertanya dengan waspada: “Tapi kamu adalah dokter, seharusnya kuliah di universitas kedokteran kan? Aku kuliah di universitas umum, kita mana mungkin bertemu di klub universitas?”

Pernah mengalami sangat banyak hal, membuat Yuliana Jian berwaspada terhadap sangat banyak orang, terutama adalah orang seperti ini yang memberikan bantuan dengan inisiatif.

Yansen Xu menoleh ke Yuliana Jian dan berkata sambil tersenyum: “Aku tidak satu universitas denganmu, saat itu aku diundang untuk memberikan pelajaran tentang pertolongan pertama kepada klub kalian. Kalian adalah klub mendaki gunung, aku masih ingat Nomor Induk Mahasiswa kamu, mau aku bacakan tidak?”

Yuliana Jian baru menggeleng-geleng kepala sambil tersenyum: “Maaf, tadi aku terlalu banyak curiga.”

Yansen Xu berkata sambil tersenyum: “Tidak masalah, siapapun yang melihat orang asing pasti akan waspada. Apalagi kamu menggendong anak sendirian. Oh iya, kenapa sudah begitu malam, tapi membawa anak kemari sendirian? Ayahnya sedang perjalan bisnis?”

Yuliana Jian berhenti sebentar, lalu menggeleng-geleng pada Yansen Xu sambil tersenyum: “Tidak, aku dan dia sudah berpisah.”

Yansen Xu langsung menoleh ke Yuliana Jian, matanya bersinar, tidak tahan dan berkata sambil tersenyum: “Bagus……”

“Haa?” Yuliana Jian mengerutkan dahi dan menatap Yansen Xu.

Wajah Yansen Xu menjadi merah dengan canggung, dia berkata dengan senyum terpaksa: “Maksud aku berpisah juga bagus, orang muda zaman sekarang, tidak seharusnya seperti orang dulu, mempertahankan pemikiran lama, merasa bercerai tidak bagus. Kalau pria itu membuat kamu tidak puas, kehidupannya tidak nyaman, kan boleh putus. Sekarang ada beberapa keluarga yang menikah ulang juga sangat bahagia. Banyak Ayah tiri lebih baik daripada Ayah kandung. Manusia itu, hubungan darah tidak terlalu penting, yang paling penting adalah karakter, ya kan?”

Yuliana Jian mengangguk dan tertawa pelan. Saat ini Yansen Xu membuka pintu ruang pemeriksaan, dia mengukur suhu tubuh Melly Jian, mengambil stetoskop dan mendengar detak jantung Melly Jian dengan sungguh-sungguh. Lalu Yansen Xu membuat diagnosis medis dan berkata pada Yuliana Jian: “Tidak apa-apa, cuman masuk angin. Aku ambilkan beberapa plester kompres demam untuknya, nanti pulang beri dia minum air panas yang banyak, makan bubur……”

Setelah Yansen Xu selesai berkata, dia langsung keluar, Yuliana Jian belum sempat merespon, Yansen Xu sudah mengambil beberapa plester kompres demam dan berlari kembali. Yansen Xu memberikan plester kompres demam dan berkata sambil tersenyum: “Kamu ambil beberapa ini dulu, kalau masih ada kondisi lain, kamu telepon aku lagi. Oh, kamu masih belum tahu nomor teleponku kan, aku tuliskan ya.”

Yansen Xu langsung mengambil pulpen dan menulis nomor teleponnya, dia memberikan kepada Yuliana Jian dan berkata sambil tersenyum: “Kamu harus telepon aku, karena sudah kenalan lama, jadi jangan sungkan.”

Yuliana Jian mengambil nomor telepon Yansen Xu, Yansen Xu menempelkan plester kompres demam pada Melly Jian, Melly Jian bersuara dengan tidak jelas, lalu memejamkan mata.

Yansen Xu tidak tahan dan memuji: “Anak ini sungguh taat, memang adalah anak kamu. Aku ingat waktu itu kamu sangat pintar, apapun langsung bisa dengan satu kali diajar, juga sangat menuruti perintah. Tidak seperti perempuan lain, menganggap pengetahuan-pengetahuan umum pertolongan pertama itu sebagai permainan, sama sekali tidak serius.”

Yuliana Jian menurunkan kelopak mata dan berkata sambil tersenyum: “Aku sudah tidak terlalu ingat dengan masalah kuliah, tak terduga ternyata masih bisa bertemu dengan orang yang berkenalan saat kuliah. Berapa harga ini? Kamu sudah mendapatkan obat, seharusnya sudah bayar, aku bayar padamu.”

“Aduh, ini cuman seberapa, tidak apa-apa.” Yansen Xu berkata sambil tersenyum: “Anggap saja hadiah dari teman lama……”

Berkata sampai di sini, Yansen Xu berhenti sebentar, lalu berkata dengan sedikit canggung: “Sepertinya tidak ada orang yang menjadikan obat sebagai hadiah, aku, aku terlalu banyak belajar, jadi sedikit bodoh……”

Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: “Ada kok, ehmm, gingseng dan jamur ulat juga obat, juga banyak orang yang menjadikan hadiah dan memberikan kepada orang.”

Yansen Xu melihat senyuman Yuliana Jian dan bengong sebentar, lalu berkata dengan tergesa-gesa: “Aku juga punya gingseng dan jamur ulat, kamu mau tidak?”

Yuliana Jian menurunkan kelopak mata sambil tersenyum, memegang dahi Melly Jian dan berkata: “Sepertinya benaran sudah tidak terlalu panas, aku sudah boleh bawa dia pulang belum?”

Yansen Xu langsung mengangguk: “Oh, sudah boleh.”

Baru selesai berkata, Yansen Xu langsung menatap Yuliana Jian dan berkata: “Sebenarnya rawat inap dua hari juga tidak masalah.”

Yuliana Jian menatap Yansen Xu dan berkata dengan suara rendah: “Dokter Xu, benaran harus rawat inap? Kamu bisa menjawab pertanyaan ini dari posisi sebagai dokter tidak? Bagaimanapun juga, di dalam rumah sakit ada banyak kuman, kalau tidak harus rawat inap, aku merasa lebih baik tidak rawat inap.”

Yansen Xu menyadari sikap bicara Yuliana Jian ada yang salah dan langsung berkata: “Oh, ma, maaf, sebenarnya dia tidak perlu rawat inap, aku yang salah.”

Yuliana Jian bangun sambil tersenyum, menggendong Melly Jian dan berkata: “Kalau begitu terima kasih atas bantuanmu, aku pergi dulu.”

Yansen Xu langsung berdiri, mengulurkan tangan dan mau menghalang Yuliana Jian, lalu dia menarik tangan kembali dengan gugup. Setelah Yuliana Jian keluar, Yansen Xu langsung berlari keluar, dia mengejar ke samping Yuliana Jian dan bertanya: “Ehmm……Yuliana Jian, kamu boleh tinggalkan informasi kontakmu tidak? Aku takut kamu menghilangkan nomor teleponku, kalau anakmu ada kondisi, kamu tidak bisa menghubungiku, nanti akan celaka, ya kan?”

Yuliana Jian menepuk Melly Jian dengan pelan dan melihat ke Yansen Xu sambil tersenyum: “Kamu mau mengejar aku?”

Yansen Xu langsung bengong, wajahnya menjadi sangat merah, beberapa lama kemudian, dia baru mengangguk dan berkata dengan serius: “Aku sudah menyukai kamu saat pertama kali bertemu kamu, tapi kamu terlalu terampil, bahkan juga tidak terlalu banyak berhubungan dengan pria, banyak pria yang suka, tapi semuanya tidak berani mengejar kamu. Begitu banyak pria yang lebih terampil dariku saja tidak berani mengejar kamu, aku juga tidak berani menyatakan cinta. Setelah aku sudah lulus, aku selalu menyesal, akan bagaimana kalau saat itu aku menyatakan cinta padamu? Apakah kamu akan setuju? Aku tidak menduga akan bertemu kamu lagi, walaupun karena anakmu sakit, makanya kamu datang ke rumah sakit, bilang begitu kemungkinan akan membuat kamu tidak senang. Tapi aku sungguh sangat senang……aku bertemu kamu lagi, aku bisa langsung mengenali kamu dari sekian banyak orang, bahkan……bahkan perasaanku padamu tidak berubah. Aku merasa seperti kembali ke masa kuliah, aku sangat menanti untuk memberi kalian kelas pertolongan pertama, yaitu perasaan gugup seperti ini.”

Berkata sampai di sini, Yansen Xu menghela nafas panjang dan berkata sambil tersenyum: “Fiuhh……rasa sudah mengatakannya sungguh sangat enak……”

“Lalu kamu?” Yansen Xu melihat ke Yuliana Jian dengan gugup: “Aku tidak keberatan menjadi ayah tiri anak kamu, aku juga sangat suka anak kecil. Kamu bukannya sudah berpisah dengan ayahnya? Boleh pertimbangkan aku tidak?”

Yuliana Jian memeluk Melly Jian dan memegang dahinya dengan pelan. Dia tidak terlalu serius mendengar perkataan pria bernama Yansen Xu ini, karena dia masih memperhatikan kondisi kesehatan Melly Jian. Sekarang Melly Jian sudah tidak terlalu panas, Yuliana Jian baru melihat ke Yansen Xu dengan serius dan berkata sambil tertawa pelan: “Mungkin kamu tidak mengerti kondisi aku sekarang, aku tidak cuman sudah punya anak, bahkan aku melahirkan dengan tidak menikah.”

Yansen Xu bengong sebentar, lalu langsung berkata sambil menggeleng kepala: “Aku tidak peduli kok.”

Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: “Bahkan aku pernah dipenjara, dipenjara karena membunuh orang. Walaupun sekarang sudah dilepaskan karena membalikkan vonis, tapi namaku akan berkaitan dengan kata ‘pembunuh’ selamanya. Sekarang aku juga tidak ada pekerjaan, toko dessert yang sebelumnya aku kelola ditutup sementara karena ada yang memfitnah aku adalah selingkuhan dan merusak keluarga orang lain. Mungkin kamu masih adalah Yansen Xu yang bisa gugup karena aku, tapi aku sudah bukan Yuliana Jian yang terampil dan angkuh lagi. Sekarang kamu masih mau mengejar aku?”

Yansen Xu mengerutkan dahi dan menatap Yuliana Jian: “Membunuh orang? Dipenjara? Yuliana Jian……kamu……kenapa?”

Berkata sampai di sini, tiba-tiba Yansen Xu tidak bisa berkata lagi. Dia menatap Yuliana Jian dengan diam dan mengerutkan dahi dengan erat.

Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: “Sangat maaf, berdiri di depan kamu dengan kondisi yang sekarang ini, aku merusak kenanganmu yang indah. Walaupun aku tidak ingat kamu, tapi aku berterima kasih kamu pernah menyukai aku, sampai jumpa.”

Yansen Xu melihat Yuliana Jian, melihat dia balik badan dan pergi sambil menggendong anak, Yansen Xu masih berdiri di tempat dan tidak bergerak. Yuliana Jian menggendong Melly Jian keluar dari rumah sakit, saat masuk ke dalam taksi, Melly Jian membuka mata perlahan-lahan, memonyongkan bibir dan berkata pada Yuliana Jian dengan suara kecil: “Ibu……tidak nyaman……”

“Itu karena Melly sakit, makanya tidak nyaman, tunggu Melly sembuh, akan menjadi nyaman kok.” kata Yuliana Jian sambil tersenyum.

Tiba-tiba di luar taksi yang belum dinyalakan, ada orang yang mengetuk pintu dengan kencang. Yuliana Jian menoleh dan langsung melihat Yansen Xu sedang berdiri di luar pintu mobil dengan terengah-engah. Yuliana Jian membuka jendela mobil, menatap Yansen Xu dan bertanya sambil mengerutkan dahi: “Aku lupa membawa suatu barang ya?”

Yansen Xu mengangguk dan berkata sambil tersenyum: “Kamu lupa meninggalkan nomor teleponmu untukku.”

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu