Istri Direktur Kemarilah - Bab 205 Sudah Melihat Jelas

Pintu lift perlahan menutup, udara di antara kedua wanita itu.

Ketika pintu ditutup, tiba-tiba tangan besar dan lebar menabrak pintu lift.

"Kak Denis?" Denis bergegas keluar dari restoran dengan wajah gelap. Dia hanya ingin menghentikan lift dari menutup. Dia ingin bergegas masuk dengan gegabah. Sayangnya, dia agak terlambat dan pintunya tertutup.

"Kak Denis !?" Yuna tidak percaya melihat pria itu menuju lift. Melihat pintu darurat, adalah tangga darurat. Dia akan berlari menuruni tangga dan mengejarnya?

"Kak Denis, jangan kejar. Kak Sheila sudah pergi ..."

Denis tidak mau mendengarnya. Dia langsung menuruni tangga, dan kemudian Jack berlari mengikuti.

Tuan muda tiba-tiba tampak gila. Dia mengejar. Ini pertama kalinya dia melihat tuan muda gelisah, seolah-olah saat ini, dia akan kehilangan nyonya muda selamanya.

dia selalu berpikir bahwa selama tuan muda menjaga jarak dari nyonya muda secara sepihak, dia bisa menipu tuan besar. Dia tidak berpikir bahwa kepribadian nyonya muda itu sangat hitam dan putih. Dia sampai mencari tahu hubungan antara tuan muda dan nona Yuna. Dia hamil dan bisa berkeliaran.

"Tuan muda!" Jack mengikutinya. Setiap kali dia turun satu lantai, dia pergi ke lift. Sayangnya, liftnya terlalu cepat. Bagaimana mereka bisa mengejarnya?

Mengejarnya turun dari lantai 22 dan pergi ke lantai 12. Pintu lift tiba-tiba terbuka. Sheila di lift dan mengehmbuskan nafas.

Dia mengangkat matanya. Seorang pria dengan rambut basah berdiri di pintu, mengangkat tangan, menghalangi pintu lift

Sheila mengabaikannya, mulai melihat ke sisi lain dengan sengaja. Dia tidak hanya sendirian di lift, tetapi juga ada pasangan lain. Melihat Denis menghalangi pintu dan tidak membiarkan liftnya menutup, secara tidak sengaja mengungkapkan ketidakpuasannya di matanya.

“Keluar!” Suara Denis seakan berasal dari neraka.

Sheila pura-pura tidak mendengar, dan pasangan itu saling memandang. Mereka tidak tahu apakah pria itu gila. Tiba-tiba, berteriak, siapa yang harus keluar?

“Aku menyuruhmu keluar.” Sikap Denis sangat buruk. Pria dalam pasangan itu ingin menunjukkan kekuatan di depan kekasihnya, namun pacarnya itu meraihnya dan berbisik, "ayo kita keluar dan ganti lift."

Pria itu tidak yakin, dan akhirnya ditarik keluar oleh pacarnya itu.

Denis melangkah masuk, Jack mengikuti, tetapi Denis berteriak, "siapa yang menyuruhmu masuk? Pergi ke sana dan pakai tangga."

Jack mundur selangkah dan melihat lift menutup.

Sheila dari awal sampai akhir tidak menatap Denis lagi, Denis berdiri tepat di depannya, memegang dagu wanita itu dengan jarinya, memaksanya untuk menatapnya.

Tanpa diduga, Sheila menampar wajah Denis.

Suara yang jernih dan tajam terdengar melalui lift. Denis tidak menyembunyikan, jadi dia segera merasakan manis di mulutnya

“pukul 3 kali.”

Pak pak pak

Sheila memukul beberapa kali lagi, tetapi semuanya mengarah ke dada. Lalu dia menaikan matanya dengan dingin memandang pria itu, :”Tahukah kalau memukul 6 kali apa artinya?”

Denis tidak bergerak, membiarkan dia memukul, soara yang serak muncul:”apa ?”

“hukuman”

“untukku?”

“bukan, untukku.” Sheila dengan suara dingin, :”karena aku 3 tahun lalu buta, hukuman untuk menikahimu.”

“…..”

“Tetapi sekarang aku tidak menyalahkanmu lagi, karena sudah melihat jelas, jelas harus pergi, meninggalkan masa lalu, termasuk kamu.”

Hati Denis terasa seperti diiris oleh pisau, dan darahnya mengalir tidak berhenti.

“Sheila!”

Sheila memandangnya dengan dingin, pintu lift terbuka lagi, melewati pria itu, dan air mata terjatuh, namun pria itu tidak dapat melihatnya.

Hari berikutnya, Sheila terbangun karena suara tirai pasien terbuka.

Mungkin karena wanita hamil cenderung susah tidur, setelah melewati beberapa saat di malam hari, mereka akan tertidur, namun saat fajar mereka baru tertidur.

Matahari mulai bersinar, Sheila menghindari sinarnya. Seseorang memanggil di telinganya dengan lembut.

Membuka mata, wajah bulat Mini Guvi sudah muncul di depannya.

“Kak Sheila, pagi, waktunya sarapan!”

“…..” Sheila agak terkejut dan bergerak mundur:”Sekarang jam berapa?”

“Sudah hampir jam 9”

Sudah jam 9….

Sheila segera duduk di ranjang, hari ini dia akan keluar dari rumah sakit….

“Tuan muda tadi malam berkata Kak Sheila makan sarapan awal sedikit karena hari ini akan keluar dari rumah sakit.”

“tadi malam bilang?”

Mini tiba-tiba menyadari dia mengatakan sesuatu yang salah,:”Ya, kemarin malam larut datang…”

Lalu dia dengan cermat mengamati ekspresi Sheila, “Apa yang terjadi tadi malam? Nona Yuna sangat marah. Bukan hanya menghapus post saat makan dengan Tuan Salim, tapi juga mengirim ini…”

Mini memberikan HP nya untuk dilihat, gambar Yuna hanyalah foto satu jari tengah, hanya ada 3 kata : “Tunggu dan Lihat!”

Lagipula, Sheila juga tidak terlihat baik saat pulang kemarin, Tuan Salim datang wajahnya juga tidak baik, semalam duduk dan tidak tidur, lalu saat pagi sudah pergi.

Yang lebih aneh, dia khusus memberitahu Mini untuk tidak mengatakan kehadirannya.

Di depan wajah haus gosip, Sheila tidak berkata apapun, tetapi meminta Mini untuk menolong dia, bantu memandikan, dan kemudian makan pagi.

Saat sedang sarapan, Jack masuk dengan beberapa pengawal:”Nyonya muda, tuan muda minta kami menjemputmu dan meninggalkan rumah sakit.”

“Ya”, jawab Sheila dingin.

Jack sangat canggung dan merasa bersalah :”Tuan muda ada masalah mendesak untuk ditangani di perusahaan.”

“Oh” Sheila makan, seolah dia lebih tertarik nasi nya daripada Denis.

Sheila tidak berminat, Jack malah agak gugup, menjelaskan: "Tuan muda berkata bahwa dia akan datang ketika pekerjaan dia selesai."

“mengatakan padaku kegiatannya tidak ada guna buatku”

“……” Jack bingung dan bergumam beberapa lama, akhirnya mengatakan :”Nyonya muda, sebenarnya, yang terjadi kemarin malam…”

“Tuan muda-mu tidak memberitahu kalau makan orang makan tidak boleh diajak bicara? Aku sedang makan.” Ini sama saja dengan menolak semua penjelasan.

“……..”Jack bingung dan berhenti bicara, menunggu nyonya muda untuk menyelesaikan makannya.

Dan dia menemukan nafsu makan nyonya muda sangat baik, tidak terpengaruh kejadian kemarin, yang awalnya sangat dia khawatirkan.

Rasanya seperti ketenangan sebelum badai, selalu merasa sesuatu akan terjadi.

Setelah makan, Jack memerintah pengawal untuk membereskan barang-barang, di bawah desakan Sheila, mereka tiba di rumah Utara saat sore.

Pengawal membawa barang ke rumah Utara, Carl mungkin mencium aroma Sheila, dia berlari keluar rumah, dari kejauhan juga ada suara Mumut :”Carl, nyonya muda sedang hamil, jangan mendesak…”

Belum selesai bicara, Carl sudah menekuk kaki belakangnya dan akan melompat ke Sheila.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu