Istri Direktur Kemarilah - Bab 95 Ketulusan untuk Melalui Malam Bersama Dewi Singa

Singa memiliki sifat takut pada majikan, dia ditakuti oleh cambuknya hingga tidak berani mendekatinya, juga karena telah buta satu mata, sehingga menjadi lebih cerdas, dia mungkin ingin menunggunya benar-benar jatuh di lantai kemudian baru menerkamnya sekuat tenaga!

Di dalam kamar VIP, sebuah pistol diarahkan pada singa… …

“Tuan, saya sudah menyuruh pengawal turun, anda menembak sekarang akan mudah melukai nyonya… …”

Denis tidak menghiraukan perkataannya, tetap memegang pistol, dia tidak turun, karena dia takut dalam perjalanan dia turun ke bawah, dia tidak tahu kapan singa akan menyerang Sheila, dia ingin mencari sudut yang pas untuk bisa membunuh singa kapan saja!

Seiring dengan pendaratan kawat, Sheila menggenggam cambuk penjinak di tangannya dengan erat dan tidak berani bersantai, sementara sudut pandangannya melirik ke pistol yang terjatuh tidak jauh di belakangnya ...

AO WUUUU---

Tiba-tiba, singa seperti telah mendapatkan kesempatan yang tepat, dengan ganas menerkam ke Sheila, Sheila langsung membalikkan badan, dengan cepat mengambil pistol yang ada di lantai, DOR---

DOR---

Dua tembakan peluru, hampir pada waktu bersamaan ditembak ke kepala singa … …

Setelah singa menjerit dengan menderita, dia akhirnya pun tergeletak di lantai.

PROK PROK PROK---

Suasana diramaikan dengan tepuk tangan yang meriah---

Benar-benar sangat mendebarkan!

Pertunjukan terakhir sangat amat menarik dan luar biasa, selain beberapa orang, tidak ada yang menyadari bahwa pertunjukan ini bukanlah pertunjukan yang telah dipersiapkan sebelumnya, melainkan adalah suatu kecelakaan ...

Sheila keletihan, duduk di lantai, Denis menyimpan pistol yang ada di tangan, juga kelelahan hingga tubuh berlumuran keringat...

Wanita ini selalu bisa memberinya kejutan tanpa batas pada setiap saat… …

Pada saat ini, pencahayaan panggung tiba-tiba padam, panggung kecil hanya diberi pencahayaan fokus, pencahayaan itu fokus pada tubuh Sheila.

Wajah Sheila ditutupi dengan topeng berlian, di bawah pencahayaan yang fokus, topeng itu bahkan tampak lebih menyilaukan.

Semua orang penasaran, wanita yang berani dan cerdas ini, sebenarnya berwajah seperti apa?

Tidak diragukan lagi, wanita yang hanya menampakkan setengah wajah itu sudah mampu membuat orang terus berimajinasi dan hati terguncang hasrat.

PLAK--

Ada secercah cahaya lain yang menyinari panggung bagian kanan tempat MC, seorang lelaki berjas dengan kacamata berbingkai emas, memegang mikrofon dan mulai mengendalikan jalan acara.

Setelah berkata sopan sebentar, dia pun mulai masuk ke tema:

“Kami percaya pertunjukan penutup kami pasti membuat para hadirin berdebar-debar, juga membuat kita menyadari betapa pesona ‘dewi singa’ ini, maka, siapa yang akhirnya akan ditemani dewi untuk melalui malam ini? Sekarang adalah saatnya anda menampakkan ketulusan kalian… … setiap ruang VIP telah disediakan alat untuk lelang… …”

HONG---

Ketulusan, semuanya paham maksud dari ketulusan yang dinyatakan.

Ternyata inilah tujuan acara yang sebenarnya… …

“Tuan, pihak mereka memberi kami argumen bahwa mereka tidak tahu orang di bawah adalah nyonya. Yang direncanakan mereka untuk menjadi pemeran dalam pertunjukkan ini adalah orang lain ... "

“Orang lain? Aku mau tahu kenapa nyonya bisa ada di dalam situ.”

“Orang yang disiapkan mereka awalnya menginap di kamar staf yang ditempati nyonya, kebetulan nyonya tinggal di dalam, jadi mereka mengira nyonya adalah orang itu, saya akan segera pergi untuk mengklarifikasi identitas nyonya… …”

“Tunggu!”

Jack mengangkat kaki dan hendak bergegas keluar, tiba-tiba dipanggil oleh Denis, dia membalikkan kepala dengan heran.

“Jangan bertindak apapun.” Tangan Denis menggenggam pegangan di pagar besi, raut muka sudah kembali normal, dia tidak mengalihkan pandangannya dari sosok putih yang ada di dalam kandang besar, singa sudah mati, wanita juga sudah aman, dia pun sudah bisa lega.

Berkenaan dengan dendam terhadap orang yang mengirimkan wanitanya ke dalam kandang untuk dijadikan mangsa oleh singa, dia akan perlahan membalasnya!

Hanya saja, tadi mendengar dari MC bahwa harus ada ketulusan agar bisa menghabiskan malam indah dengan dewi?

Alis yang sempurna bertambah sedikit ketertarikan.

Harga tertinggi yang berhak mendapatkannya?

Dia ingin melihat seberapa tinggi nilai harga dari wanitanya… …

“1 Miliar!”

Seiring dengan selesainya percakapan dari MC, sudah ada orang yang tidak sabar untuk menawarkan harga, seolah-olah takut dewinya akan direbut oleh orang lain.

Semua orang mendongak dengan penasaran, siapa yang langsung menawarkan harga tinggi di pemulaan tanpa ragu?

Harga ini sudah sangat tinggi untuk membayar seorang wanita yang hanya dipergunakan untuk bersenang-senang, karena bagaimanapun untuk melalui malam bersama artis merah juga hanya berharga segitu.

Jack juga kaget, tuan menyuruhnya memegang alat lelang, tapi terus tidak bertindak.

Tak tersangka, orang pertama yang menawarkan harga adalah orang lain… …

Di dalam ruangan, beberapa wanita yang semangat menyaksikan keramaian telah menjadi amat diam, jelas ketakutan dengan aura Denis yang kejam dan dingin tadi, mereka mengetahui identitas wanita itu dari mulut Tiffany.

Hanya saja suara pembicaraan Jack dan Denis terlalu rendah, dan juga tertimbun oleh sorakan, sehingga mereka tidak tahu kenapa Sheila bisa ada di sana, hanya bisa menebak secara diam-diam:

“Wanita di dalam itu benar-benar adalah nyonya Salim? Kenapa dia bisa terkurung di dalam situ dan hampir dimakan oleh singa?”

“Mungkinkah disengajakan? Kalau tidak, siapa yang berani menyentuh wanita tuan Salim?”

“Bagaimana mungkin disengajakan? Bagaimanapun dia adalah nyonya Salim… …”

“Masalah di keluarga kaya tidak bisa diprediksi, jangan-jangan mereka sengaja memasukkan nyonya Salim ke dalam situ, setelah dibunuh oleh singa, maka mereka bisa saja menyatakan bahwa kematian nyonya Salim adalah suatu kecelakaan… …”

“Begitu ngeri kah?”

“Tentu saja, kamu lihatlah, kalau bukan begitu, kenapa tuan Salim tidak menghentikannya sejak awal, sampai membiarkan lelang ini berlanjut? Tuan Salim juga tidak menawarkan harga, lagipula dia ditutupi topeng, bisa saja nantinya dibilang tidak mengenalinya… …”

“Mungkinkah ini adalah perencanaan untuk mengangkat Tiffany menjadi istri pertama? Godaan seperti apa yang dilakukan Tiffany… …”

Tentu saja mereka melangsungkan pembicaraan dengan cara berbisik, saat ini tidak ada yang berani mengeluarkan suara.

“sepuluh milyar.” Tiba-tiba ada yang menawarkan harga.

Sepuluh milyar?

Langsung meloncat dari seratus juta ke Sepuluh milyar?

Sheila tetap duduk di lantai, tapi posisinya sudah bergeser, bersandar di sisi kandang, singa sudah mati, dia menembak sekali, dia tidak tahu siapa yang melakukan satu tembakkan lainnya.

Namun, kurang lebih bisa disimpulkan bahwa ada orang yang ingin menyelamatkannya, siapa itu?

Dia meraba topeng di wajah, dia mengenakan topeng, apakah Denis tidak mengenalinya?

Hati Sheila terpintas semacam perasaan yang asing, wajah menjadi sedikit murung.

Mendengar ada orang yang menawarkan sepuluh milyar, dia mendongak, setiap ruang VIP dipisahkan oleh dinding, di luar dinding itu terdapat sebuah layar, ketika ruang VIP menawarkan harga, maka harga itu akan ditampilkan di layar.

Itu bukan ruang VIP keberadaan Denis.

Dia tidak yakin apakah Denis mengenalinya, tapi dia ingin melihat reaksi Denis ketika dirinya dibeli oleh orang lain.

Saat pikirannya melayang, terdengar sorakan yang semakin heboh, dia secara naluriah mengangkat kepala dan melingak-linguk---

Salah satu layar di luar ruang VIP menampilkan --- lima puluh milyar!

Lima puluh milyar!

Lima puluh milyar untuk satu malam?

Sheila samar-samar terlihat sosok yang dingin, dan juga tatapan yang amat sombong.

Denis menawarkan Lima puluh milyar?

Jarak antara satu milyar dan lima puluh milyar membuat orang menarik nafas dalam-dalam, keroyalan tampak seperti hal yang biasa.

Ketika semua orang mengira tidak akan ada harga yang lebih tinggi dari ini---

“70 milyar.”

Pandangan Sheila beralih ke ruang VIP yang berjarak lima ruang dari ruang VIP keberadaan Denis, ruang itu bahkan menawarkan 70 milyar?

Siapa itu?