Istri Direktur Kemarilah - Bab 144 Pertama Kalinya, Dia Merasa Dilindungi (1)

Ada banyak gosip tentang hal ini :

【Tak disangka ternyata hati Nyonya muda begitu sempit, bahkan sampai memakai cincin yang sama pun tidak boleh.】

【Dan juga tadi aku dengar dia yang memaksa Nyonya besar Salim supaya mengadakan pesta ulang tahun untuk dirinya, dirinya sendiri tidak punya kemampuan tapi malah merengek dan mengancam orang?】

Dalam sekejap, arah angin sepertinya bertiup ke arah Yuna.

Diantara isak tangisnya Yuna diam-diam melirik Sheila, terlihat sekilas tatapan puas di matanya.

Sambil mengusap air matanya, tiba-tiba dia memegang tangan Sheila : “Tidak apa-apa kak, hari ini adalah ulang tahun kita berdua, kita rayakan sama-sama ya?”

Mau tak mau Sheila menyanggupinya, kalau dia menolak, maka dia bisa dibilang terlalu pelit, bagaimanapun juga ini adalah pertunjukan campuran, maka dia harus memerankannya dengan baik.

Ternyata orang-orang malah memuji sikap Yuna yang berlapang dada atas pesta ini, hal ini tidak diduga sebelumnya oleh Sheila…

Yuna menuntun Sheila ke depan kue tart besar berwarna pink : 【Karena Kak Denis tidak merayakan ulang tahun Kak Sheila, maka hari ini biar aku yang merayakan untuknya! 】

Selesai bicara, bahkan ada orang yang mulai bertepuk tangan, untuk memuji Yuna yang berbesar hati.

Ada lagi suara sumbang yang menyindir Sheila : 【Sudah tak pantas karena suaminya tidak merayakan ulang tahunnya, malah masih mau merebut pesta orang lain, sungguh tak tahu malu.】

【Iya, bagaimana ceritanya waktu itu keluarga Salim memilih menantu mereka?】

【Untung saja hubungan mereka tidak akur, dengar-dengar mereka sudah menandatangani perjanjian cerai】

【Sudahlah, kalian jangan membicarakan Kak Sheila lagi, aku bisa memaklumi dirinya, yah karena Kak Denis sedang tidak ada, kalau sendirian merayakan ulang tahun kan rasanya sepi.】

Para tamu undangan tidak tahu kalau Denis sedang terkena bisa ular, jadi dengan mudahnya opini mereka digiring oleh Yuna.

Sheila memegang foto dan rekaman suara kejadian kemarin, tadinya dia berniat membongkar niat busuk Yuna semalam yang menyuruh orang untuk menculiknya, ternyata malah sebaliknya Yuna berpura-pura polos.

Apapun yang dia katakan sekarang tidak akan ada orang yang percaya…..

Dia seperti menemui jalan buntu….

Tepat pada saat dia sedang berpikir bagaimana cara menghadapi situasi ini, pikirannya terputus oleh sebuah suara yang tajam : “Siapa yang bilang dia tak pantas hingga suaminya tidak bisa mengadakan pesta untuknya?”

Semua pandangan tertuju ke arah suara itu, seseorang datang dari arah yang berlawanan, di belakangnya banyak pengawal yang mengikuti.

Pria itu tampak tampan dan gagah, serta sangat mempesona, bahkan aura bangsawannya terasa saling melengkapi dengan suasana vila tersebut.

Para gadis memandangi dia, tanpa disadari napas mereka tertahan.

Dia berjalan ke arah kerumunan, dan para tamu undangan itupun tak berani bersuara, seperti tombol mute yang ditekan.

Para pengawal di belakangnya membawa 2 orang pria kembar berkumis, lalu mendorong mereka ke rumput.

Sheila tertegun menatap pria itu, kemarin ketika dia bertanya pada Jack katanya bicara saja masih terbata-bata, kenapa sekarang dia malah datang kesini?

“Kak Denis,…..” Yuna memandang Denis dengan mata terbelalak, lalu melihat ke arah orang utusannya, dia mulai panik dan tidak tahu harus berbuat apa.

Nyonya besar Salim juga ikut panik melihatnya : “Denis, kamu sudah pulang ya?”

“Kemarilah.” Denis menatap ke arah Sheila, wanita ini, bahkan sebuah perayaan ulang tahun saja membuat orang khawatir.

Yuna melangkah ke arah Denis dengan takut, tapi langkahnya dihentikan oleh tatapan ganas dari Denis.

“Sheila! Kemari!” Pria itu berkata, dan dia berjalan menghampiri Sheila, lalu memeluknya.

“Tuan muda, kenapa dua orang ini ada disini?” Paha Jack masih belum sepenuhnya sembuh karena terluka waktu itu, jadi jalannya agak sedikit pincang.

“Biar mereka yang menunjukkan bukti, dan aku ingin melihat siapa yang nyalinya begitu besar hingga berani menyentuh istriku saat aku tidak ada!” Denis berbicara dengan lantang sambil memandang berkeliling, orang-orang yang berbicara buruk tentang Sheila hanya bisa menundukkan kepala dengan malu.

“Kak Denis, aku….” Yuna mengigit bibirnya dengan erat.

“Kaget ya?” Posisi telapak tangan Denis menekan punggung Sheila, begitu pulang ke vila dia mendengar dari pembantu di rumah Utara yang bercerita kalau semalam wanita ini hampir saja diculik, dan dia langsung mengutus orang untuk memeriksa, kalau tidak, dia masih bisa tiba lebih awal di vila.

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu