Istri Direktur Kemarilah - Bab 120 Aku Bawa Wanita Yang Sudah Menikah, Apa Itu Pantas? (1)

Sheila ditatap sedemikian rupa hingga ia bergidik, dia merasa masalah ini yang tadinya sudah cukup rumit, sekarang bertambah satu lagi sehingga makin runyam.

Tangan Harry sudah terangkat ke atas, kalau bukan karena Regen yang tiba-tiba masuk, maka tamparan ini sudah mendarat dengan keras di wajah Sisi.

“Tuan Muda Huo—“ Harry menurunkan tangannya, dia berusaha menjaga imagenya di depan orang banyak.

。

Regen menggulung kedua lengan kemejanya, pandangannya tajam, dia menatap Sheila lagi, wanita ini bahkan tidak menatapnya sedikit pun, sepasang mata yang berkilauan bagai permata, sungguh mempesona.

Jantungnya berdetak kencang tak beraturan, seperti tidak bisa dikendalikan!

Dia tahu, maksudnya si empunya jantung ini, juga pernah tidak suka dikendalikan--

“Sayangnya, aku tidak punya waktu menikmati drama pertikaian keluarga ini…” Meskipun dia mendapat undangan, tapi kedatangan dia hari ini bukan untuk menghadiri acara pesta, melainkan--

Regen tertawa dengan angkuh, membuat orang merasa kalau dia tertawa lebih menarik, pandangannya sama seperti dulu, tidak lepas dari Sheila : “Aku datang kesini untuk membawa seseorang.”

Denis melirik dengan sorot mata mengancam, dia sudah siap menyambut tantangan, penampilan sinis Regen, dan sepasang mata yang serakah itu membuat dia ingin menusuknya setiap saat kalau dia bisa.

Aura kedua lelaki yang gagah tersebut memenuhi ruangan, membuat suasana di keluarga Wijaya seketika menjadi hening.

Bahkan biasanya ada 3 orang wanita di rumah ini yang selalu ada saja drama di antara mereka, yaitu Karina, Suni, dan Seli mereka semua tahu kalau sekarang waktunya tutup mulut.

Kalau tidak, sebuah suara bersin, atau suara sendawa saja, bisa jadi suara yang terakhir.

Mereka semua melihat Regen dengan tatapan penasaran, Tuan Muda Huo dengan keluarga Wijaya sama sekali tidak berhubungan, namun dia bilang mau membawa seseorang?

Sangat menakutkan!

Lelaki yang begitu tampan, kira-kira siapa yang begitu beruntung dipilih olehnya?

Lalu melihat Regen menunjuk, dia menunjuk ke arah Sheila : “Dia.”

Terdengar suara kokangan pistol.

Jack yang mulai mengeluarkan senjata, Tuan Muda Huo ini bahkan berani bilang di hadapan Tuan Muda Salim bilang mau membawa Nyonya Muda!?

Sheila melihat jari telunjuk tersebut dengan tatapan penuh kebencian, setiap kali kedua lelaki ini terlibat konfrontasi, kalau bukan beradu kemarahan pasti beradu senjata!

Dia benar-benar khawatir kalau-kalau satu hari ada yang kelepasan menembak, maka keduanya akan terluka.

“Uhuk…uhuk..” Harry mengeluarkan suara batuk dengan sungkan, suaranya agak kaku, dia mencoba bertanta : “Tuan Muda Huo, apakah anak gadis kami telah berbuat kesalahan yang menyinggung anda?”

Benar-benar banyak masalah, awalnya cuma seorang Tuan Muda Salim saja sudah cukup sulit, sekarang ditambah lagi dengan Tuan Muda Huo, Harry merasa sekujur tubuhnya sudah basah akan keringat.

“Menyinggung?” Alisnya terangkat, lalu dia menurunkan tangannya, dan tanpa sungkan-sungkan dia berkata : “Bisa dibilang dia telah menyinggung aku, Nona ketiga keluarga Wijaya ini telah membuat pengawal khususku melarikan diri, apakah ini bisa disebut menyinggung?”

“Ini…. Jadi tuan Muda Huo, hari ini anda berniat membawa Sheila pergi?”

Senyuman di wajah Regen terlihat semakin dingin dan menyeramkan, dia sama seperti Denis, tidak peduli muncul dimana pun, pasti dengan mudah jadi pusat perhatian.

Semua orang melihat ke arahnya, justru dia malah berkonfrontasi dengan Denis, seperti perseteruan antar lelaki.

Jelas-jelas kalau Harry yang bertanya, tapi dia malah menatap Denis sambil berkata : “Apakah kamu berharap aku membawanya pergi?”

“Ini…..”

“Dia adalah Nyonya Muda Salim… gadis yang telah menikah, apakah pantas kubawa?”

“Tidak, tidak pantas, mungkin anda bingung dengan susunan keluarga Wijaya, apakah yang anda ingin bawa adalah Sisi?” Karena arah yang ditunjuk oleh Regen bukan hanya Sheila, tapi ada Sisi juga…