Istri Direktur Kemarilah - Bab 67 Kamu Mau Hamil?

Bab 67 Kamu Mau Hamil?

"Ya kah?" Sheila berkata dengan pura-pura ketakutan, "Aku takut ……..."

Berbalik, dia melihat pria jangkung datang ke arah mereka. Setelan tiga lapis membuat bawaannya terlihat gagah dan elegan.

Denis pertama-tama memandang Sheila dan kemudian mendengar Yuna berteriak "Kak Denis" , dan mengerutkan kening.

Yuna secara alami melihat kebingungan Denis dan menjelaskan, "Kemarin aku mendengar bahwa dia terjebak di ruang ganti hotel. aku sangat khawatir. Jadi aku ingin melihat di mana dia terluka, jadi ………..."

Yuna bisa langsung berubah dalam sedetik, Sheila mengangkat bahu tak berdaya dan meletakkan gelasnya kembali di atas meja: "Apakah kalian berdua sudah janjian? Nah, aku permisi dulu."

"kak Sheila salah paham. Kak Denis tidak tahu aku akan datang hari ini, tapi tanpa diduga aku menemukan sebuah rahasia. Yuna sengaja melihat Sheila secara provokatif.”

Sheila berkata dengan dingin, "Bukankah Nona Yuna tadi meminta aku bersulang?"

"Seharusnya aku yang bersulang pada kakak, lagipula, aku tidak dengan hati-hati mengecek bahwa kamu tidak berada di ruang ganti hari itu, jadi anggur ini untuk penebus kesalahanku, kakak, bisakah kamu memaafkan aku?" Yuna mengambil gelas anggur yang baru saja dituangkannya, mengangkatnya ke Sheila dan meminumnya habis.

Yuna menggunakan tangannya yang ada cincin berlian merah muda untuk memegang gelas dan dengan sengaja memperlambat gerakannya.

Cincin itu tidak hanya dilihat oleh Sheila, tetapi juga oleh Denis. Satu tangannya berada di saku. Dia memegang erat kotak cincinnya dan melontarkan sedikit keraguan di matanya. Dia bertanya, “Rahasia apa?"

Jelas, rahasia yang disebutkan Yuna membangkitkan minat Denis.

Yuna tidak berbicara, tetapi Sheila masih bisa merasakan kegembiraan Yuna yang merasa telah memegang rahasianya.

Sheila memanfaatkan kelengahan Yuna, dia pergi ke arah Denis, dan dengan intim menarik tangan Denis di saku bajunya: "Aku memberi tahu Yuna bahwa aku akan menjual saham hotel …………...."

" Sheila, kamu!" Yuna tidak menyangka Sheila mengakui …...

Tadi dia berada di atas angin, tapi sekarang jelas berantakan.

Dia mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia tidak bisa membiarkan wanita itu berbuat semaunya lagi. Tiba-tiba, dia ada ide dan berkata, " Kak Sheila mengatakan dia kekurangan uang baru-baru ini, jadi dia ingin menjual sahamnya di hotel …..."

"Kamu ingin menjual sahammu di hotel?" Wajah Denis berubah secara dramatis dalam sekejap. Tangan Sheila terhempas dan kekuatannya begitu besar sehingga dia hampir mendorong jatuh Sheila.

Wanita ini semakin berani! Dia memiliki keberanian untuk memindahkan saham hotel tepat di bawah hidungnya. Tiba-tiba, dia terpikir kartu nama hitam dengan pinggiran emas.

"Tidak bisa menyalahkan kak Sheila juga, dia melakukan ini juga karena lagi susah dan dia hanya punya ide ini, kalau tidak dia tidak akan berpikir untuk berkonsultasi dengan aku."

Sheila yang terdorong oleh Denis, tubuhnya tidak stabil, dan dia mundur beberapa langkah.

Apakah dia tidak salah dengar?

Yuna membelanya?

"Kamu kekurangan uang belakangan ini?"

Sheila memegang meja di belakangnya, lalu badannya stabil. Denis menatapnya. Dia dengan cepat melirik Yuna . "Aku belakangan ini……. Benar-benar kekurangan uang."

Setelah itu, dia jelas bahwa bahu Yuna bergerak turun pertanda lega.

"Kekurangan uang untuk keperluan apa?" Denis mendekati Sheila selangkah demi selangkah.

Di keluarga Salim, tidak ada kalimat kehabisan uang, pakaian dibuat sesuai pesanan oleh spesialis, dan cukup dipakai untuk beberapa kehidupan berikutnya. wanita ini malah butuh uang?

"Coba tanya Yuna."

"Uhukk …...." Sheila setiap kali selalu tidak memainkan peranannya sesuai dengan akal sehat. Yuna sampai tersedak sampai terpaku sejenak dan dengan cepat berkata, "Jangan mengolok-olok aku, kak Sheila. Baru saja kamu mengatakan bahwa biaya pengobatan ibumu, nenek Lan, di rumah sakit sangat besar. Di masa lalu, kamu pikir karena pernah coba bunuh diri melompat ke laut itu membuat Denis tidak senang dan menghentikan semua kartu kreditmu . Jadi kamu tidak enak mau minta uang sama Denis lagi.”

Itu alasan yang bagus sekali.

Sheila melihat pria itu telah datang ke depannya, dan napas ngeri menyelimutinya.

Denis menyipitkan matanya menatapnya: "Benarkah?"

"Kamu tidak percaya padaku atau Yuna?"

"Apakah kamu pikir aku gampang ditipu?"

"Kak Denis..."

"Tutup mulutmu!"

Sheila sekilas melihat keluhan dan cemoohan Yuna, tersenyum dingin, lalu menatap Denis tanpa rasa takut: "Sebenarnya, aku sedang merencanakan masa depan."

"Oh?"

"Aku tidak ahli dalam manajemen hotel, jadi aku ingin menyerahkan hotel ini kepada orang-orang yang berpengalaman di bidang ini untuk dikelola." Sheila mengangkat tangannya dan menepuk bahu pria itu. "Dan kalau kelak aku hamil, aku tidak akan punya waktu untuk mengelola hotel …....."

Dia sengaja mengangkat topik kehamilan favoritnya untuk mengalihkan perhatiannya.

"Kurasa tidak ada orang yang lebih cocok dibanding menyerahkannya kepadaku." Denis tampaknya tidak percaya padanya.

"Ada alasan lain lagi."

Sheila tiba-tiba menatap Yuna. "Aku mendengar bahwa hotel ini adalah hadiah pernikahan Rinu Sinai, jadi aku sangat keberatan."

Denis saat ini membelakangi Yuna, jadi dia tidak melihat ekspresi Yuna saat ini. Di sekujur tubuhnya, dia mengirimkan aura ingin membunuh Sheila, dia ingin memotong dan mencabik Sheila menjadi potongan-potongan kecil dan membunuhnya pelan-pelan, tetapi saat ini dia tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Sheila.

Dia mengepalkan tinjunya dengan erat dan karena terlalu kuat sampai membuat kukunya yang halus patah.

"Kamu keberatan?" Tangan Denis tidak tahu kapan telah menggosok telinga Sheila, dan napasnya semakin dalam terasa diwajahnya: "Apakah kamu keberatan karena kamu mencintaiku?"

"Tentu saja tidak ..." Sheila menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu, apa?"

"Yang aku pedulikan adalah gosip bahwa posisi nyonya muda di keluarga Salim direbut dengan cara curang, hotel juga. Mengerikan. Tidak ada orang kuat yang tidak dapat dihancurkan, ya kan, Yuna?"

"………….." Yuna menatapnya dengan penuh kebencian dan memarahinya beberapa kali di dalam hatinya.

Ekspresi Denis sedikit melunak. Dia memandangi telinganya yang digosok. Pipinya berubah merah muda sedikit demi sedikit. Dia berkata dengan suara serak, "Selama aku ada, tidak ada yang akan berani mengatakan apa pun."

"……….." Jadi, apakah dia percaya?

"Apakah kamu baru saja mengatakan kamu akan hamil?"

"Apakah aku baru saja mengatakan itu?"

"Kamu mengatakan bahwa kalau hamil kelak, tidak akan ada waktu untuk mengelola hotel. Sekarang setelah kamu memiliki ide ini, aku harap kamu bisa membuktikannya kepadaku dengan tindakanmu."

Sheila sekarang tahu apa artinya berbuat bodoh, dan sekarang tampaknya dia telah mengacaukan rencananya sendiri. Apalagi sekarang ditambah Yuna, jadi dia tidak boleh bertindak gegabah lagi.

Denis semakin mudah percaya, dia semakin gelisah, tetapi karena gengsi dan menjaga muka,Sheila tetap terlihat tenang.

Dia mengambil inisiatif untuk memeluknya di pinggang, membenamkan wajahnya di dadanya, dan mengangguk dengan patuh.

Tindakan ini membuat Yuna merasa jijik, hampir muntah di tempat, dan dengan cepat menginterupsi mereka: "Kalau begitu aku tidak akan mengganggu dunia kalian berdua, Kakak Denis, Sheila, aku pergi duluan, selamat menikmati makan malam kalian." Setelah itu, dia pergi dengan marah.

Jack berbisik kepada Denis, "Aku akan pergi melihatnya."

Dia juga melihat cincin di tangan Yuna. Tuan Muda membelinya untuk Nyonya Muda. Mengapa Nona Yuna memiliki cincin yang sama persis?

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu